Sayangnya, kelas Pastor yang dimiliki Zhang Jiaxing hanya bisa mendukung Shen Jian bertahan, tak mampu memecahkan situasi. Sedikit saja lengah, malah bisa terlibat dalam masalah.
Zhang Jiaxing yang ragu-ragu tidak berani mengirim Pastornya Zhì Yǐng maju gegabah. Saat ini dia lebih berharap Sheng Ling Mie milik Xiao Shiqin bisa segera kembali. Namun bagaimana mungkin Xingxin yang punya strategi begitu presisi tidak mempertimbangkan situasi ini? Meski tanpa Ye Xiu yang mengawasi langsung, empat orang Tang Rou cs tetap bertarung terstruktur. Setelah Master Bela Diri Shen Jian, Lian Jin, terjebak dalam Ghost Array Yicunhui, tanpa jeda, Qiao Yifan langsung melancarkan serangan besar. Dalam sekejap, statistik output pertandingan ini mencatat Yicunhui Qiao Yifan langsung melesat ke posisi teratas. Yang mengejutkan, serangan gelombang ini justru dipimpin oleh Ghostblade - fakta yang tak terduga banyak orang.
Baik Zhang Jiaxing maupun Shen Jian, saat disergap, mayoritas perhatian mereka tertuju pada Han Yanrou yang menyerbu ke depan. Ghostblade yang lebih banyak berperan pendukung agak terabaikan. Kini mereka membayar konsekuensinya - HP Lian Jin yang terjebak dalam Ghost Array Yicunhui langsung terkikis drastis. Saat Yicunhui mengaktifkan Pesta Dewa dan Hantu, Pastor Xingxin Xiao Shou Bingliang bahkan memberikan Sacred Light kepada Lian Jin. Han Yanrou milik Tang Rou dan Xiao Qiang milik Wu Chen juga secara bersamaan melancarkan serangan terkuat mereka.
Doron!
Ledakan Artillery God memiliki efek suara paling mengejutkan, dalam sorotan api para dewa mengamuk, bayangan tangguh Han Yanrou pun tertutup samar. Shen Jian langsung kehilangan arah, hanya melihat HP karakternya merosot drastis.
Bagaimana dengan Zhiying?
Saat itu, Shen Jian bahkan lupa bahwa Zhiying seharusnya menjadi objek perlindungannya. Dia berharap Zhiying bisa segera menyelamatkannya.
Pastor agak kesulitan meng-counter gempuran seperti ini, tapi cukup untuk menjaga arena. Zhang Jiaxing melihat, anggota Xingxin sambil menyerang terus menarik karakter Shen Jian ke pinggir, persis seperti perkelahian jalanan yang menarik lawan ke gang sempit.
Menarik orang ke gang kecil untuk menghindari banyaknya jaringan intelijen. Aksi Xingxin kali ini jelas untuk memperlambat waktu kedatangan Sheng Ling Mie memberikan bantuan.
Zhang Jiaxing menyadari jika Shen Jian terus bertahan seperti ini, 80% akan tewas. Tanpa pikir panjang, dia segera menggerakkan Zhiying maju dan mulai melakukan healing pada karakter Shen Jian.
Tapi sebelum skill heal sempat dilempar, peluru sudah menghantam di depannya. Wu Chen yang melihat gerakan Zhiying segera memutar moncong meriam, menghalangi upaya penyembuhan Zhang Jiaxing.
Interupsi healing, ini adalah pengetahuan dasar yang cukup penting dalam pertarungan tim. Pemain Wu Chen memang tidak memiliki keunggulan mencolok, namun kelebihannya terletak pada basic yang solid. Karena menyadari bakatnya terbatas dan tidak mampu membuat terobosan di bidang high-end, dia memilih untuk mengasah hal-hal dasar secara matang. Saat ini, interupsi healing-nya membuat Healer utama Jia Shi, Zhang Jiaxing, merasa sangat tersiksa. Bagaimanapun, Zhang Jiaxing sama sekali tidak memiliki perlindungan dan terpaksa melakukan chanting skill healing di bawah bidikan musuh.
Sekali demi sekali, ritual healing Zhiying berhasil diinterupsi Wu Chen dengan penguasaan ritme yang akurat. Dalam sekejap, sudah terjadi empat kali kegagalan Casting.
Zhang Jiaxing merasa sangat frustasi, akhirnya terpaksa menggunakan cure spell instan. Cure spell tidak membutuhkan casting time, healing power-nya juga cukup besar, namun konsumsi MP tinggi dan Cooldown panjang. Biasanya skill ini dianggap sebagai skill besar penyelamatan yang dihemat untuk match point kritis. Tapi saat ini, Zhang Jiaxing sudah tidak punya pilihan. Jika tidak menyupport Shen Jian yang sedang terdesak, momen ini bisa berubah menjadi match point penentu kekalahan. Meski menurut logika awalnya "3 vs 4 bukan masalah", kehilangan satu anggota seharusnya masih bisa ditoleransi. Namun setelah menyaksikan damage yang dihasilkan strategi gelombang Xingxin ini, Zhang Jiaxing tidak bisa lagi bersikap optimis.
"Cure spell turun, Wu Chen memang tak bisa melakukan interupsi. Meski dalam pertandingan tim bisa melakukan serangan terkonsentrasi, tapi menghabisi satu target dalam satu gelombang tak semudah itu, terutama karena adanya Healer."
Beberapa orang termasuk Tang Rou sudah berusaha maksimal, tapi akhirnya tetap gagal menghabisi Shen Jian dengan mulus. Dengan datangnya serangan udara mekanis yang menderu, Xiao Shiqin lewat karakter Sheng Ling Mie akhirnya tiba memberikan bantuan.
Meski demikian, Tim Xingxin sebenarnya masih memiliki keunggulan jumlah empat lawan tiga. Namun mereka tidak berlama-lama di arena, keempat karakter mulai mundur cepat sebelum Sheng Ling Mie Xiao Shiqin benar-benar kembali ke medan perang.
Xingxin bertindak layaknya klub elite dengan melancarkan gempuran ini. Atlet andalan mengalihkan perhatian musuh utama, sisa anggota menyerang dengan jumlah lebih banyak. Tapi akhirnya mereka justru mengakhiri dengan cara tak lazim bagi klub besar - mundur meski memiliki keunggulan jumlah.
"Aduh..." Komentator Pan Lin terdengar kecewa, "HP Lian Jin sudah tipis nih..."
"Tapi Xiao Shiqin sudah kembali. Dengan perlindungannya, Zhang Jiaxing bisa melakukan healing lebih efektif. Arena akan kembali ke situasi saling menahan. Dengan empat lawan tiga, Xingxin memang unggul jumlah, tapi bagaimana dengan skill pemain dan kekuatan karakter? Terutama Healer yang sangat vital dalam perang tim - Healer Tim Xingxin skillnya biasa saja!" komentar Li Yibo.
"Benar," Pan Lin mengangguk, "Seandainya ini tim sekuat Jia Shi, serangan taktis mendadak ini mungkin akan menjadi match point penentu kemenangan!"
“Belum tentu juga.” Li Yibo tersenyum, “Jika ini benar-benar tim sekuat Jia Shi, mungkin Jia Shi tidak akan menangani dengan cara seperti ini. Lihat, setelah diserang dari belakang, hanya Sheng Ling Mie milik Xiao Shiqin yang balik membantu, tapi Sun Xiang dan Qiu Fei masih terus memburu Ye Xiu!”
“Tampaknya Jia Shi juga menganggap tiga orang sudah cukup untuk menghadapi empat anggota Xingxin!”
“Itu yang pertama, selain itu, menurutku Jia Shi tidak ingin melewatkan kesempatan Ye Xiu sendirian ini! Ancaman terbesar Xingxin bagi Jia Shi siapa lagi kalau bukan Ye Xiu? Jika bisa mengeluarkannya lebih dulu, pertandingan ini sudah bisa dipastikan. Menurutku di titik ini Xingxin lengah, mereka terlalu fokus menggunakan Ye Xiu sebagai umpan sampai lupa ini juga memberi peluang ke lawan!” ujar Li Yibo.
“Baik, mari kita lihat situasi di sisi ini...” kata Pan Lin sambil bersiap.
Bagi siaran televisi, situasi terbelah seperti ini paling merepotkan. Pertempuran terpecah jadi dua bagian. Sebelumnya kamera fokus ke serangan mendadak Xingxin, tapi perkelahian antara Ye Xiu dengan Sun Xiang dan Qiu Fei juga terus berlanjut!
“Tampaknya posisi Ye Xiu mulai terpojok!” seru Pan Lin segera setelah kamera beralih ke sisi pertempuran ini.
Ini seharusnya menjadi pertarungan 1 vs 2 yang sangat menarik. Sun Xiang dan Qiu Fei, bukankah mereka adalah penerus Ye Xiu? Sungguh langka memiliki lingkungan dalam pertandingan tim yang memungkinkan dialog langsung tanpa gangguan. Namun ketika kamera fokus ke sini, Jun Moxiao milik Ye Xiu tiba-tiba meringkuk sambil menggunakan teknik Terbang dengan Senjata untuk kabur mundur dari celah serangan dua tombak perang Yizhiyeqiu dan Battle Format. Operasional presisi ini membuat Pan Lin merinding, sama sekali tak sempat lagi membumbui narasi duel ini - pertarungan sudah berlangsung cukup lama, mungkin klimaksnya sudah terlewat.
Naga Murka Menembus Hati!
Jun Moxiao baru saja keluar dari serangan dua arah, Battle Format langsung melancarkan skill besar. Tombak menyambar lurus ke jantung Jun Moxiao. Qianji San berubah seketika, di udara Jun Moxiao menggunakan Blokir untuk menahan serangan ini dengan presisi. Senjata segera kembali ke Bentuk Senjata, memanfaatkan daya Naga Murka Murka ditambah recoil tembakan, membuat kabur mundur Jun Moxiao secepat kilat. Serangan susulan Yizhiyeqiu dari belakang Battle Format pun hanya menusuk udara.
Setelah mendarat, Jun Moxiao sama sekali tidak melanjutkan duel dengan dua orang ini. Karakter langsung berbalik arah untuk pergi. Para pemain melihat di channel tim Xingxin, empat anggota lainnya telah mengirim pesan bahwa serangan mereka selesai. Dalam situasi seperti ini, Ye Xiu tentu tak mau lagi mengulur waktu dengan kedua lawannya - dia tak pernah berniat menyelesaikan 1 vs 2 ini sampai tuntas.
“Jun Moxiao mundur, sekarang kedua sisi Xingxin sedang mundur sementara Jia Shi mengejar. Serangan gelombang yang baru saja diluncurkan Xingxin, tapi dari situasi saat ini kok malah terlihat Jia Shi yang menguasai inisiatif?” kata Pan Lin.
“Memang tidak ada solusi. Jika serangan gelombang Xingxin tadi berhasil menyelesaikan satu anggota Jia Shi, pasti situasinya tidak akan seperti ini. Tapi sayangnya mereka gagal, malah dibalik digempur serangan balik Jia Shi,” kata Li Yibo.
“Kalau begitu...serangan gelombang tadi harus dianggap sebagai kekalahan bagi Xingxin?”
“Tidak mencapai hasil yang diharapkan, harus dianggap gagal. Menurutku Xingxin tidak mungkin hanya ingin memberikan sedikit damage pada Lian Jin dan menguras MP Zhuying. Kalau cuma itu, mengorbakan Ye Xiu dalam bahaya seperti itu rasanya kurang worth.”
“Nah, sekarang kedua sisi Xingxin sedang berusaha menghilangkan kejaran.” Ujar Pan Lin sementara siaran terus beralih antar cuplikan kedua sisi.
“Sisi empat orang ini jelas lebih lemah! Jumlah anggota yang lebih banyak membuat gerakan mereka kurang lincah, kecepatan gerak keseluruhan juga kalah.”
“Dalam kondisi seperti ini, Xingxin mungkin sulit menghilangkan kejaran. Menurutku mereka harus mengambil risiko bertarung habis-habisan,” kata Li Yibo.
“Lihat sisi Ye Xiu... Ah, dia berhasil menghilang! Kecepatan gerak Jun Moxiao sebenarnya tidak lebih unggul dibanding Yizhiyeqiu dan Battle Format... Bagaimana dia melakukannya?” Cuplikan kamera yang berganti ini ternyata kembali melewatkan momen Jun Moxiao menghindar dari kejaran dua Battle Mage, membuat Pan Lin terkejut. Untungnya saat ini tidak ada kontak substansial antara kedua pihak, jadi masih ada waktu untuk memutar replay. Proses Ye Xiu menghindar dari kejaran dua orang itu pun ditayangkan ulang.
“Pedang tua tetap yang paling tajam...” Setelah menonton, Li Yibo menghela napas dalam-dalam.
Ye Xiu tidak berlomba dengan mereka, melainkan memanfaatkan medan tempur secara optimal. Sejak awal memutuskan mundur, jelas dia sudah tahu harus ke mana untuk menghilang. Benar saja, setelah memasuki area dengan banyak penghalang ini, beberapa belokan membuat Jun Moxiao menghilang dari pandangan dua lawannya. Kini Jun Moxiao sudah pergi jauh, sementara Yizhiyeqiu dan Battle Format masih berputar-putar di sana!
Shen Ye Xiu, bahkan teknik bermain petak umpetnya pun begitu mumpuni, membuat decak kagum. Sun Xiang yang juga berlevel Shen papan atas, di sisi ini jelas kalah telak.
“Ye Xiu kabur.” Di channel tim, Sun Xiang dan Qiu Fei terpaksa memberi kabar.
Mendengar pesan ini, Xiao Shiqin tiba-tiba merasa dadanya sesak.
Jangan-jangan... Xiao Shiqin berharap dugaan hatinya tidak benar.
“Hentikan pengejaran! Laporkan koordinat, berkumpul.” Xiao Shiqin buru-buru memberikan instruksi di channel tim.
Chapter 1037: Tidak Bisa Diselamatkan
Strategi pertarungan tim memang seribu perubahan, namun intinya tetap sama. Berbagai variasi pada akhirnya bertujuan menciptakan situasi mengeroyok yang sedikit melawan banyak, yang lemah melawan yang kuat.
Saat Xiao Shiqin melihat koordinat yang dilaporkan Sun Xiang dan Qiu Fei di channel, rasa gugupnya langsung berubah menjadi dingin membeku.
Jarak antara kedua pihak sangat jauh, tapi bagaimana ini bisa terjadi? Tiga orang dari tim Xiao Shiqin memburu empat anggota Xingxin, sementara Sun Xiang dan Qiu Fei berdua memburu Ye Xiu sendirian.
Benar, semua ini terjadi selama proses pengejaran terhadap Xingxin.
Ini adalah medan perang final Tantangan Rookie, bukan arena game online biasa yang diisi sepuluh pemain acak. Kabur dari kejaran pun harus direncanakan dengan strategi, bukan asal lari ke arah sembarangan. Jika pelarian Xingxin memang terencana, berarti perpecahan formasi dua tim Jia Shi saat ini adalah hasil rekayasa mereka. Ditambah lagi, Ye Xiu dengan mudah menghilangkan gangguan Sun Xiang dan Qiu Fei. Jika masih belum menyadari hal ini, berarti sensitivitas taktis Xiao Shiqin terlalu rendah, dan gelarnya sebagai salah satu dari empat master strategi patut dipertanyakan.
“Berkumpul!” Setelah Xiao Shiqin menunjuk sebuah koordinat, tiga karakter di sisinya langsung berbalik dan pergi tanpa menghiraukan empat karakter Xingxin. Namun, empat anggota Xingxin yang baru saja dikejar dengan kocar-kacir justru mulai melakukan serangan balik penuh semangat, terus mengambil keuntungan dengan mengejar ketiga karakter sambil menunjukkan kemahiran dalam serangan memburu yang jelas telah dilatih khusus. Hati Xiao Shiqin langsung makin ciut.
Belum jauh mereka bertiga berlari, siluet seseorang tiba-tiba muncul di depan.
Di arena pertandingan yang hanya diisi beberapa karakter ini, siapakah lagi yang bisa muncul tiba-tiba selain Jun Moxiao!
Ternyata!
Xiao Shiqin kini sepenuhnya menyadari bahwa prediksinya benar—mereka kembali jatuh ke dalam jebakan taktis Xingxin. Gelombang serangan sebelumnya gagal memberi hasil memuaskan, tetapi aksi Xingxin tidak berhenti di situ. Mereka telah menyiapkan strategi lanjutan: memisahkan koordinasi dua bagian formasi Jia Shi, lalu Ye Xiu melepaskan diri dari lawan untuk bergabung lebih dulu, menciptakan situasi jumlah yang tidak seimbang lagi.
Setelah koordinat jelas diberitahu, Sun Xiang dan Qiu Fei akan segera tiba. Namun sebelum itu, Xiao Shiqin dan dua rekanya harus menghadapi serangan gabungan dari lima lawan. Lima lawan mungkin hanya satu orang lebih banyak dari empat, tetapi masalahnya satu orang itu adalah Ye Xiu—sosok yang dalam pandangan Jia Shi, ancaman seluruh anggota Xingxin digabung pun tak bisa menyainginya.
Serangan dari dua arah.
“Menerobos!” Sheng Ling Mie milik Xiao Shiqin memulai serangan terlebih dahulu, Master Bela Diri Lian Jin milik Shen Jian menerjang dengan pukulan, sementara Pastor Zhiying milik Zhang Jiaxing juga tidak diam, mengerahkan berbagai metode yang tersedia untuk kelas Pastor untuk mengganggu Jun Moxiao yang menghadang di depan.
Ye Xiu memang menakutkan, tapi hanya seorang diri yang menghadang, mana mungkin bisa menghentikan kita semua?
Meski Jia Shi dikejar dari belakang, keyakinan mereka tetap tinggi menghadapi hadangan Ye Xiu. Tiga orang itu serempak menerjang.
Ternyata, bahkan Ye Xiu pun tak sanggup menghadang tiga orang sekaligus. Ini semua atlet profesional, bukan pemain game online biasa. Alih-alih berhasil dihadang, Jun Moxieu justru menerima damage yang cukup besar dalam gelombang serangan terkoordinasi ketiganya.
"Menerobos, bergabung dengan Sun Xiang dan Qiu Fei, lalu balikkan serangan ke Xingxin!" Begitu rencana Xiao Shiqin. Tapi ketika menengok ke samping, Lian Jin-nya Shen Jian sudah sampai, mana Pastor Zhiying milik Zhang Jiaxing?
Xiao Shiqin buru-buru memutar Sheng Ling Mie untuk melihat ke belakang, lalu langsung mengadukan.
Ye Xiu memang tak mampu menghadang tiga orang sekaligus. Jadi dia sama sekali tak berniat melakukannya. Targetnya hanya satu orang saja. Sheng Ling Mie dan Lian Jin berhasil lewat, tapi Zhiying milik Zhang Jiaxing akhirnya tertahan oleh Jun Moxiao - pantaslah damage tinggi tadi dia terima dengan rela.
Longya, Tianji, Telapak Bunga Rontok.
Setelah memutar kamera, Xiao Shiqin melihat Jun Moxiao menggunakan Triple Combo Tingkat rendah Battle Mage yang sangat mahir. Setelah Shadow Weaving kena Telapak Bunga Rontok, karakter tersebut langsung terhempas jauh. Di sisi lain, keempat anggota Xingxin telah menyusul. Han Yanrou melompat dan langsung menyambut Shadow Weaving dengan Tarian Tongkat Bundar di udara, mengayunkan lingkaran besar sebelum melemparkannya ke tanah.
Di tanah, Yicunhui milik Qiao Yifan telah menyiapkan beberapa Ghost Array yang menyerupai panci-panci besar, memancarkan aura kekuatan dewa, siap menunggu "bahan mentah" dimasukkan!
Shadow Weaving milik Zhang Jiaxing tak diragukan lagi adalah "bahan mentah" tersebut. Setelah dihempaskan ke dalam "panci" oleh Tarian Tongkat Bundar Han Yanrou, proses "memasak" segera dimulai. Sinar Suci Xiao Shou Bingliang ditaburkan sebagai bumbu, disusul bombardir berat dari Xiao Qiang - sepertinya api sedang dinyalakan!
Shadow Weaving langsung "matang". Sebagai Pastor, sangat sulit menyelamatkan diri dalam situasi ini. Sebagai kelas magic, sebagian besar skill-nya membutuhkan chanting dan casting. Dengan serangan bertubi-tubi yang tak henti, mana mungkin melakukan chanting? Semua harapan kini bergantung pada bantuan dari luar.
Xiao Shiqin menyesali kecerobohannya. Meski menghadapi jumlah yang tidak seimbang, menyelamatkan healer adalah keharusan. Sheng Ling Mie dan Lian Jin berusaha bangkit dan kembali menyerang, namun dihadang oleh Jun Moxiao.
Xiao Shiqin tidak sempat berurusan dengan Ye Xiu. Berbagai metode serangan jarak jauh Sheng Ling Mie diarahkan ke sisi Zhiying, namun anggota Xingxin mengabaikannya dan tetap memaksakan serangan meski mendapat hujaman dari Sheng Ling Mie.
Shen Jian dengan karakter Lianjin-nya yang membutuhkan jarak dekat untuk menyerang, dihadang oleh Jun Moxiao sehingga tidak bisa mendekat. Meski gangguan ini membuat Sheng Ling Mie Xiao Shiqin sedikit lebih dekat, apa bedanya? Mayoritas skill-nya tidak memerlukan jarak dekat. Bahkan saat digunakan, lawan mengabaikannya dan memilih menyerap damage demi fokus menghabisi Zhiying.
Xiao Shiqin paham, pertukaran ini sangat menguntungkan bagi lawan. Selain firepower tunggalnya tidak cukup untuk membunuh target dengan adanya healer musuh, sekalipun berhasil, menukar satu healer sudah sangat worth.
Hujan serangan diabaikan. Mengganggu ritme serangan lawan? Tim lawan tetap berisi empat orang. Mecha Specialist bukan kelas yang bisa ngebut-ngebutan. Dengan kecerdasan strategisnya, Xiao Shiqin jelas tidak akan menggunakan metode konyol seperti itu.
Sudut kamera berubah. Sheng Ling Mie bergerak, namun fokus serangan dialihkan ke Xiao Shou Bingliang, healer Tim Xingxin.
Benar-benar master strategi! Di tengah kebuntuan, menggunakan taktik "mengalihkan perhatian musuh". Akankah Tim Xingxin mengabaikan healer mereka sendiri yang diserang?
Tim Xingxin benar-benar tidak menghiraukan dan terus mempercepat serangan ke Zhì Yǐng. Xiao Shiqin hampir putus asa, apakah benar-benar tidak mungkin menyelamatkan Zhì Yǐng? Membunuh healer lawan sebagai gantinya? Masalahnya, di sisi lawan ada tiga orang mengepung, Zhì Yǐng sepenuhnya menjadi sasaran pukulan tanpa daya. Sementara di sisinya? Hanya karakter Sheng Ling Mie-nya yang menyerang Xiao Shou Bingliang. Meski tekniknya sangat tinggi sehingga membuat Xiao Shou Bingliang tak bisa melawan, tapi kekuatan serangan satu karakter mana bisa menyaingi tiga lawan? Lagipula serangannya lebih lambat. Jika lawan berhasil membunuh Zhì Yǐng lebih dulu lalu beralih membantu Xiao Shou Bingliang, bukankah usahanya sia-sia?
Pada momen krusial, keputusan Xiao Shiqin sangat cepat. Serangan Sheng Ling Mie tiba-tiba beralih ke arah Jun Moxiao.
Gerakan ini membingungkan banyak orang. Komentator Pan Lin dan tamu ahli Li Yibo menafsirkannya sebagai upaya menjarah Jun Moxiao, menggunakan pembunuhan bintang andalan Tim Xingxin sebagai ganti rugi.
Kalimat mereka penuh nada tanya. Ye Xiu itu bukan karakter yang bisa dibunuh sembarangan! Di bawah serangan gabungan Sun Xiang dan Qiu Fei pun dia dengan lihai menghilang. Meski kalah jumlah, kemampuannya bertahan sangat kuat. Menjarah Jun Moxiao sepertinya kurang realistis dibanding menjarah Xiao Shou Bingliang, bukan?
Hasilnya tak lama, Maksud Sebenarnya Xiao Shiqin pun terungkap. Dia mengonsentrasikan serangan ke Jun Moxiao, namun justru membebaskan Shen Jian. Lianjin nekat menerobos sisi Jun Moxiao, langsung menyerbu ke wilayah pertahanan di sisi itu.
Xiao Shiqin tak melewatkan momen emas, mengalihkan serangan ke Han Yanrou dan kawan-kawan di sana. Kali ini, dengan daya dari Master Bela Diri Shen Jian, kepungan Tang Rou dkk akhirnya terbuka celah.
Zhang Jiaxing bukanlah Healer pasif ala game online yang hanya menunggu perlindungan. Begitu rekan setim berhasil menghancurkan formasi, dia segera menyambar kesempatan, melesat keluar dari celah pertahanan. Xiao Shiqin girang, segera memberikan dukungan tembakan. Zhiyang bagai domba tersesat yang menemukan kandang, merangkak dan terguling mendekat.
Keduanya bersatu, langsung berbalik arah. Belum dua langkah, Xiao Shiqin tiba-tiba merasa ada yang kurang. Saat kamera berputar, dia nyaris menangis: Pastor Zhiyang Zhang Jiaxing sudah diselamatkan, tapi Master Bela Diri Lianjin Shen Jian malah terjebak.
Penonton terpaku.
Ini Xiao Shiqin! Berkat kehadirannya, Thunderclap yang biasa-biasa saja menjadi langganan playoff. Timnya berulang kali merepotkan tim kuat, menjadi momok yang membuat seluruh tim di Liga mengernyitkan dahi.
Hasilnya, pertempuran saat ini berjalan kacau-balau. Baru saja kehilangan Pastor, sekarang Pastor berhasil diambil kembali, tapi Master Bela Diri malah tertinggal.
Karakter biasa memang tak seberharga Healer, tapi tak bisa diabaikan begitu saja. Pertandingan tim hanya punya 6 kill. Kehilangan satu anggota langsung melemahkan kekuatan tim. Banyak pertandingan tim berakhir dengan kekalahan telak setelah anggota pertama terbunuh.
Xiao Shiqin dengan pasrah kembali mengoperasikan Sheng Ling Mie untuk kembali. Zhang Jiaxing juga tak bisa diam saja. Tugasnya di tim adalah berkontribusi, bukan hanya menjadi "putri yang diselamatkan".
Menyelamatkan Master Bela Diri Shen Jian relatif lebih mudah dibanding menyelamatkan Healer. Master Bela Diri sendiri adalah petarung tangguh. Dengan dukungan eksternal, celah pertahanan musuh mudah ditemukan.
Di bawah bantuan skill Sacred Fire dari Pastor Zhiying milik Zhang Jiaxing, Lian Jin akhirnya berhasil menerobos. Seperti Zhiying sebelumnya, dia segera berlari ke pelukan formasi tim.
"Awas!!" Pesan panik Xiao Shiqin terlambat menyelamatkan Shen Jian. Jun Moxiao tiba-tiba muncul dari samping, Qianji San berubah menjadi Tarian Tongkat Bundar yang langsung menancap di Lian Jin, menyeretnya kembali seperti buruan.
Setelah berputar-putar begini, apakah Lian Jin tetap akan menjadi karakter pertama yang tumbang dalam pertandingan tim?
"Tahan dia!!" Xiao Shiqin berteriak seperti pemimpin dungeon, memaksa Healer mempertahankan HP Lian Jin.
