Semua orang tercengang.
Di arena pertandingan, Jia Shi akhirnya hanya memenangkan satu poin individu, yang sudah tidak sesuai dengan ekspektasi banyak orang. Lalu bagaimana dengan pertandingan tim? Ternyata Tim Xingxin terus-menerus mengambil inisiatif dan unggul sepanjang jalan, sementara Jia Shi pasif dan sibuk bertahan. Hanya melihat arena, sebenarnya siapa klub elite? Siapa akar rumput?
Meski banyak penonton yang berharap kemenangan Xingxin untuk memberi kejutan, situasi yang benar-benar terjadi membuat mereka merasa tidak masuk akal. Tapi ini sesuai dengan antisipasi mereka, tentu bisa membangkitkan kegembiraan mereka. Tempat ini bukan hanya milik fans Jia Shi, ini bukan kandang Tim Jia Shi.
Namun mereka yang berharap kemenangan Xingxin ini bukanlah fans sejati Xingxin. Yang mereka cintai sebenarnya adalah kemenangan underdog yang tak terduga, jadi mereka tidak akan bersorak untuk Xingxin sepenuh hati seperti Tian Qi dan pendukung sejati lainnya. Karena Xingxin memang tidak diunggulkan, bersorak terlalu keras sangat mudah berujung pada malu sendiri. Fans palsu tentu tidak mau itu.
Tapi sekarang, Xingxin ternyata memiliki keunggulan besar di pertandingan tim, para penonton yang menantikan underdog akhirnya mulai gelisah. Beberapa yang bersemangat sudah mulai bersorak, lainnya yang terpengaruh perlahan tidak lagi menyembunyikan harapan mereka, mulai bersorak untuk Xingxin. Di sisi lain, fans Jia Shi justru bingung karena kepasifan Tim Jia Shi.
“Seruan semangat mereka, yang awalnya dimaksudkan untuk memperindah kemenangan, tiba-tiba harus digunakan sebagai penyelamat dalam situasi pasif ini—tidak ada persiapan psikologis untuk ini! Dalam sekejap, sorakan untuk Xingxin di stadion tiba-tiba menggema lebih keras daripada fans Jia Shi. Para fans Jia Shi tertegun, baru tersadar setelah beberapa saat, lalu buru-buru meneriakkan yel-yel dukungan dengan sekuat tenaga.”
“Dukungan fans di lapangan olahraga sering menjadi katalis bagi pemain, tapi Glory berbeda. Para pemain berada di kursi pertandingan tertutup rapat, mereka tidak bisa mendengar sorakan penonton. Logikanya sederhana, tapi penonton tetap nekat percaya bahwa teriakan mereka bisa menyampaikan kekuatan kepada pemain. Para atlet profesional pun tidak pernah menyangkal hal ini. Meski tak mendengar suara pendukung, mereka takkan mengabaikan niat baik tersebut.”
“Saat ini, stadion bergema oleh sorakan sengit dari kedua kubu pendukung, tapi situasi di lapangan tak mengalami perubahan berarti.”
“Jia Zhu Jia Zhu!!”
Instruksi Xiao Shiqin sebenarnya berlebihan. Pada saat seperti ini, mungkinkah Zhang Jiaxing diam saja? Dia sudah lama mengoperasikan Pastor Zhiying untuk melakukan heal beruntun pada Lian Jin. Namun heal tidak kunjung tertambahkan karena pihak Xingxin juga tidak tinggal diam. Selain Xiao Qiang milik Wu Chen, Jun Moxiao Ye Xiu juga terus-menerus mengganggunya. Skill instan yang dimiliki Zhang Jiaxing sudah habis dipakai dan masuk cooldown. Skill healing dengan chanting sebenarnya tidak ada cooldown, tapi masalahnya dia sama sekali tidak mendapat kesempatan untuk casting. Pergerakannya terus-menerus terlihat seperti sedang menari-nari kegirangan menonton keramaian.
"Lindungi! Lindungi!!"
Zhang Jiaxing juga berteriak di channel.
Tapi peringatan ini sama sia-sianya seperti peringatan Xiao Shiqin untuk heal. Masa iya Xiao Shiqin tidak tahu harus melindungi Pastor saat healing? Tentu saja dia tahu, tapi eksekusinya kurang maksimal karena ada faktor tak terbantahkan: jumlah personel Xingxin lebih banyak.
Benar, keunggulan jumlah ini dieksploitasi secara brutal oleh Ye Xiu setelah turun langsung memimpin operasi. Zhang Jiaxing gagal melakukan chain heal, Xiao Shiqin juga gagal memberi perlindungan. Padahal keduanya bukan pemain biasa! Zhang Jiaxing adalah Healer utama klub elite Jia Shi, sedangkan Xiao Shiqin bahkan berlevel All-Star - sosok yang baru saja unjuk kekuatan di arena pertandingan dan turun dengan penuh wibawa. Tapi saat berhadapan dengan Xingxin, keduanya terlihat sangat terjepit.
Meski begitu, upaya kedua orang ini tidak sia-sia sepenuhnya. Skill heal dari Zhiying akhirnya bisa menemukan celah untuk menyembuhkan sedikit demi sedikit. Ditambah perjuangan keras Shen Jian, meski membuat deg-degan, setidaknya belum memunculkan keputusasaan. Salingingat antara Xiao Shiqin dan Zhang Jiaxing di channel tim yang terkesan amatir, ternyata membuahkan hasil.
Teriakan seperti ini menunjukkan betapa gentingnya posisi Jia Shi di area ini. Sun Xiang dan Qiu Fei mulai meningkatkan kecepatan tanpa mempertimbangkan konsekuensi. Bahkan skill ultimate Haolong Pojun digunakan sebagai teknik movement. Siaran langsung menampilkan close-up map besar, memperlihatkan dua karakter Battle Mage yang mendekati medan pertempuran dengan kecepatan tinggi. Waktu kedatangan mereka bisa dihitung dalam hitungan detik.
Gagal di ujung tanduk?
Semua orang membayangkan skenario ini. Kedua Battle Mage ini pasti bisa menghancurkan formasi lawan. Karakter Tim Xingxin memang kurang mumpuni, output mereka di momen krusial begini tidak maksimal. Andai punya karakter selevel Jia Shi, Shen Jian mungkin sudah drop item saat ini.
Strategi sempurna, performa gemilang, tapi akhirnya kalah karena kualitas karakter yang rendah?
Bayangan Yizhiyeqiu dan Battle Format kini sudah terlihat dalam jangkauan visi. Melihat HP Lian Jin, Xiao Shiqin melakukan kalkulasi singkat lalu sedikit lega, sambil merasa malu dalam hati. Dulu ketika masih di Tim Thunderclap, dia sering kalah karena kesenjangan kekuatan karakter seperti ini. Saat itu, dia kerap berfantasi seandainya memiliki tim elite yang kuat. Kini setelah memilikinya, kekuatan kasar karakter-karakter ini sepertinya akan menggagalkan performa sempurna Xingxin. Namun Xiao Shiqin justru merasakan kepahitan. Kekerasan karakter yang dulu didambakannya, kini saat benar-benar diandalkan untuk membalikkan keadaan, justru tidak membawa kebahagiaan.
Karakter-karakter Xingxin ini...
Xiao Shiqin memandangi deretan karakter Xingxin, tiba-tiba tertegun.
Ada apa? Mengapa karakter Xingxin hanya ada empat?
Pastor mana? Pastor Xiao Shou Bingliang milik Xingxin mana?
Kepanikan saat melindungi Zhiying yang sedang menyelamatkan Shen Jian membuat Xiao Shiqin luput menyadari perubahan besar ini. Begitu tersadar, pikirannya langsung bekerja memetakan posisi area ini.
Bahaya!!
Sheng Ling Mie milik Xiao Shiqin tiba-tiba dash ke depan layaknya kelas jarak dekat, membuat Zhang Jiaxing kaget setengah mati.
Apakah ini akan memulai serangan balik?
"Tapi Sun Xiang dan Qiu Fei belum sepenuhnya sampai di lokasi! Dan bahkan jika sudah, sebagai seorang Mecha Specialist, tidak perlu maju terlalu depan seperti ini kan?"
Hasilnya, di detik berikutnya, Zhang Jiaxing juga terbelalak.
Sebuah siluet dengan cepat bergabung ke dalam tim besar, padahal karakter ini seharusnya tidak ada di sini.
Baozi Invasion!
Ternyata Baozi Invasion.
"Kapan dia muncul?" Bahkan Xiao Shiqin dan Zhang Jiaxing yang sibuk sampai tidak memperhatikan, tim siaran dengan Perspektif penonton pun ternyata terlalu fokus sampai tidak menyadari Tim Xingxin mengganti pemain.
Tidak ada waktu untuk replay. Kedatangan mendadak Baozi Invasion langsung membuka gerakan dengan Lock Throat. Shen Jian yang sedang dikepung sampai pusing sama sekali tidak siap menghadapi si pemalas yang seharusnya tidak ada di medan perang ini, langsung dicekik lehernya dan diangkat. Saat memutar kamera melihat karakter ini, Shen Jian langsung berteriak shock - dia lebih tahu dari siapapun bahwa dirinya tamat!
Dengan kekuatan karakternya, Lianjin sebenarnya bisa bertahan. Tapi di momen paling kritis ini, Xingxin ternyata berhasil melakukan pergantian karakter?
Healer Xiao Shou Bingliang ditarik mundur, Rogue Baozi Invasion tiba di lokasi.
Xingxin bukan lagi empat output, tapi lima!
Xiao Shiqin yang menyadari poin inilah kemudian nekat melakukan dash ke depan. Dia tahu dengan lima karakter yang mengerahkan output bersama, Lianjin tidak akan bisa bertahan sampai Yizhiyeqiu dan Battle Format tiba. Dia harus masuk sekarang untuk mengacaukan situasi.
Saat ini, Xingxin tidak memiliki Healer. Manfaatkan kesempatan ini untuk memusatkan damage pada satu karakter, ditambah Sun Xiang dan Qiu Fei yang akan segera sampai di lokasi, lakukan serangan terkonsentrasi dalam satu gelombang. Mungkin masih bisa menyelesaikan satu kali pertukaran.
Xiao Shiqin sedang merencanakan ini dalam hatinya, tiba-tiba melihat Qianji San di tangan Jun Moxiao bergetar...
Xiao Shiqin langsung mengadukan... Dalam kepanikan, dia lupa lagi soal Loner ini. Meski kemampuan healing Sang Loner tidak kuat sama sekali, tapi... nyamuk sekecil apapun tetap memiliki daging. Di arena pertandingan profesional, setiap detik dan milimeter bisa menentukan hasil pertarungan. Dengan usaha healing-nya, Xingxin mungkin bisa bertahan sampai Healer bisa diganti kembali ke arena. Lagipula, posisi ini sangat dekat dengan area pergantian orang. Xiao Shiqin baru menyadari lokasi area ini sebelumnya, sehingga sepenuhnya memahami maksud Xingxin. Tapi, kesadarannya datang agak terlambat.
Baozi Invasion memasuki formasi, output Tim Xingxin langsung meningkat satu tingkat. Sheng Ling Mie milik Xiao Shiqin yang berusaha menyerbu akhirnya dihadang Jun Moxiao. Harapannya untuk mengacaukan situasi dengan usaha terakhir akhirnya meleset.
Ye Xiu membunuhnya dalam sekejap? Mustahil. Tapi menghalangi aksi pengacauannya seperti ini? Tidak ada masalah.
Doron!
Dalam ledakan cahaya api sekali lagi, Master Bela Diri Shen Jian bernama Lian Jin akhirnya tumbang.
Setelah penampilan terburuk di arena pertandingan, Shen Jian menjadi pemain pertama yang tereliminasi dalam pertandingan tim. Namun secara adil, ini bukanlah kesalahan teknisnya. Situasi terjepit seperti ini akan sulit dihadapi oleh pemain manapun. Sayangnya, kompetisi kadang memang kejam - kesulitan ini menimpanya sehingga performanya di pertandingan ini berakhir di sini. Tanpa sorotan menarik sama sekali, menjadi yang pertama terbunuh, bagi yang tidak melihat proses, ini seolah disetarakan dengan performa terburuk di pertandingan ini.
Tapi benarkah ada yang performanya buruk dalam pertandingan tim sejauh ini? Tidak. Setiap orang telah berusaha keras menampilkan skill terbaik. Namun dalam bentrokan kompetitif, pasti ada yang kalah. Shen Jian akhirnya menjadi pihak yang tersingkir. Bisa dibilang dialah orang paling sial malam ini. Sebagai pertandingan terpenting Jia Shi di musim ini, performanya benar-benar seperti pengisi slot. Duduk limbung di kursi, Shen Jian seolah melihat dirinya kembali ke era cadangan yang tak berarti.
