Dibandingkan serangan taktis mendadak Jun Moxiao, penampilan Han Yanrou saat ini juga menarik perhatian banyak orang.
Sun Xiang, Xiao Shiqin, ditambah Qiu Fei - tiga orang bekerja sama. Belum lagi soal kemampuan menghadapi, keberanian untuk sendirian menghadang saja sudah luar biasa. Ditambah performa yang menunjukkan ini bukan bunuh diri, tentu menjadi sorotan.
Bahkan tiga atlet profesional dari Tim Micrograss, pada awalnya fokus memperhatikan kinerja Han Yanrou. Karena dalam koordinasi taktik Xingxin ini, performa Han Yanrou adalah penyebab, sementara serangan mendadak Jun Moxiao adalah akibat. Tanpa daya tarik sekuat Han Yanrou yang mengikat serangan utama lawan, mana mungkin Jun Moxiao mendapat kesempatan menyergap yang lolos dari pengawasan Xiao Shiqin?
Jadi, dalam koordinasi taktik Xingxin ini, segmen yang benar-benar krusial sebenarnya adalah Han Yanrou. Berani mengambil risiko sendirian, membuat lawan mengira dirinya titik lemah. Namun ketika lawan menghujam keras, ternyata tak mudah diatasi. Bolak-balik seperti ini, akhirnya Pastor mereka berhasil disabet.
Semua yang memantau Xingxin terlalu fokus pada Ye Xiu, termasuk lawan mereka Tim Jia Shi. Namun dalam segmen taktik ini, peran atlet andalan sesungguhnya dipegang Han Yanrou - karakter yang di arena pertandingan sempat sepenuhnya dikendalikan Xiao Shiqin, berdaya tapi tak bisa bergerak.
Maka ketika Pastor Zhǐyǐng berhasil disabet, krisis Han Yanrou yang harus 1 lawan 3 pun langsung teratasi. Inilah strategi "mengalihkan perhatian musuh" yang sesungguhnya. Dalam kondisi sudah tertinggal satu orang, Jia Shi tak bisa mentolerir pertukaran seperti ini. Pastor harus mereka selamatkan.
Rentetan tembakan Sheng Ling Mie adalah yang pertama menghujam. Bagaimanapun ini termasuk kelas jarak jauh, tidak perlu pergerakan, cukup berbalik arah langsung bisa melancarkan serangan. Hasilnya, Bayangan Tenun yang tertarik oleh Catch Cloud Hand langsung dihantam Nage Waza dari Jun Moxiao. Tembakan Sheng Ling Mie yang menghujam terlihat seperti kembang api yang mengiringi terbangnya Bayangan Tenun. Di titik pendaratan, Ghost Array Yicunhui sudah siap menanti...
Koordinasi sambungan seperti ini Tim Xingxin lakukan dengan mulus bak diulang ribuan kali. Pola kerja sama semacam ini terasah dari aktivitas menjarah BOSS Liar di game online.
Pertandingan pro memang memiliki level skill tinggi, tapi soal kekacauan arena, sama sekali tidak sebanding dengan medan perang perebutan BOSS Liar. Pemain Tim Xingxin terus berlatih koordinasi dalam situasi kacau seperti itu - kadang memberi kesempatan pada pemain sekubu, kadang langsung menyerbu untuk output. Kunci utama menjarah BOSS adalah menguasai aggro, yang hanya bisa didapat dari keberlanjutan serangan. Hanya dengan mempertahankan sustain serangan, aggro BOSS akan kokoh.
Kelincahan sambungan gerakan memang menjadi aset andalan Tim Xingxin. Kali ini target dialihkan dari BOSS ke atlet profesional pun tetap mulus, usai mengantar Shen Jian dan Lianjin keluar arena, giliran Bayangan Tenun milik Zhang Jiaxing yang jadi sasaran berikutnya.
Tapi kali ini kekuatan Jia Shi tidak begitu lemah. Sheng Ling Mie milik Xiao Shiqin dengan cepat beralih target, reaksi Sun Xiang dan Qiu Fei juga sama cepatnya. Dua karakter mereka berusaha menyerang dari arah lain, tapi Tang Rou bukanlah pemain sembarangan. Ia segera mengoperasikan Han Yanrou maju untuk mencegat.
Pemain level Sun Xiang tentu menyadari bahwa serangan terkonsentrasi mereka ke Han Yanrou sebelumnya adalah jebakan. Melihat si karakter ini masih belum berhenti, amarah yang tak terduga langsung membara di hatinya!
"Menyingkir!" Ledakan amarah Sun Xiang sungguh dahsyat. Beberapa Chakra yang terkumpul di Yizhiyeqiu meledak bersamaan, statistik teknik langsung mencatat kombo 11 segmen dari Yizhiyeqiu. Battle Format milik Qiu Fei menyusul dengan Fú Lóng Xiáng Tiān, menyambut ledakan Sun Xiang.
Han Yanrou pasti mengalami kerusakan parah, tapi Fú Lóng Xiáng Tiān justru mendorongnya ke samping.
Sun Xiang yang semula ingin menghajar Han Yanrou tiba-tiba melihat karakter itu terdorong jauh oleh Battle Format. Geram, ia mengoperasikan Yizhiyeqiu melangkah untuk mengejar. Tapi baru satu langkah, teringat bahwa menyelamatkan healer lebih prioritas. Ia berbalik arah menuju Zhì Yǐng. Battle Format Qiu Fei? Hanya diam mengikuti di samping. Haji analis profesional yang bisa melihat makna tersembunyi Fú Lóng Xiáng Tiān ini selain sekadar damage.
Skill Fú Lóng Xiáng Tiān ini sebenarnya telah menginterupsi kombo Yizhiyeqiu. Jika ini terjadi pada fase menjarah Han Yanrou, operasional ini pasti akan dianggap sebagai kesalahan dan perlu dievaluasi setelah pertandingan. Namun saat ini, interupsi ini secara tidak langsung mengingatkan Sun Xiang tentang fokus utamanya. Sun Xiang jelas juga tersadar setelah mengoperasikan Yizhiyeqiu mengejar satu langkah. Jika tidak, karena terlalu asyik membunuh, mungkin benar-benar akan menyita waktu penyelamatan Healer.
Nuansa dalam hal ini tidak akan dipahami oleh mereka yang level belum cukup, hanya akan menganggap Sun Xiang dan Qiu Fei bekerja sama membersihkan rintangan. Li Yibo, setelah melihat langkah yang diambil Yizhiyeqiu, sedikit berkomentar: "Performansi Sun Xiang terlihat ragu-ragu! Terutama di momen krusial seperti ini, dia seharusnya lebih tegas, bahkan jika harus menjarah Han Yanrou. Keraguan dan kebimbangan seperti ini mungkin bukan hal yang baik."
Terlepas dari apakah Li Yibo menyadari peran Qiu Fei di momen itu, mengenai keraguan, analisis Li Yibo kali ini cukup masuk akal. Keraguan akan menyita beberapa waktu dan mempengaruhi emosi pemain. Saat berbalik menyelamatkan Healer, jika masih terpikir "seandainya tadi bisa mengalahkan Han Yanrou", ini jelas merupakan perhatian yang terpecah-pecah. Dengan perhatian terpecah, kemampuan penuh pemain mungkin hanya bisa menampilkan 70-80%, berpotensi melewatkan banyak kesempatan kecil dan detail, bahkan membuat kesalahan karena kecerobohan. Analisis Li Yibo sama sekali bukan omong kosong belaka.
Untungnya Jia Shi menggunakan taktik bayangan, di mana Sun Xiang selalu ditemani oleh Qiu Fei. Secara usia, Sun Xiang sebenarnya tidak jauh lebih tua dari Qiu Fei. Namun dalam hal kematangan, Qiu Fei yang lebih muda justru melebihi Sun Xiang. Ini juga menjadi salah satu alasan Jia Shi memilih taktik bayangan. Dari segi strategi, kombinasi keduanya benar-benar saling melengkapi dengan sangat baik.
Jun Moxiao menggunakan Catch Cloud Hand untuk menyergap, lalu melempar dengan Nage Waza. Meski berhasil menarik Zhiying agak jauh, jangkauannya terbatas. Saat melawan tim Zhuxian, taktik ini berhasil membunuh healer lawan. Namun kali ini lawannya adalah Jia Shi. Begitu healer mereka direbut, Jia Shi langsung mengalihkan serangan. Xingxin bisa menghentikan upaya penyelamatan Zhuxian dulu, tapi tidak mampu menahan gempuran Jia Shi. Han Yanrou dengan mudah dihajar oleh Sun Xiang dan Qiu Fei, yang kemudian langsung menyerbu area "dapur" tempat Xingxin "memasak" Zhiying. Qiao Yifan (Yicunhui) dan Baozi Invasion sedang asyik menghajar Zhiying, menindas healer tanpa perlindungan - aktivitas yang sangat dikuasai semua pemain Glory.
Yizhiyeqiu dan Battle Format datang menyerang, tapi dua orang ini sama sekali tidak menghiraukan kedatangan mereka.
Mau merebut kill? Tidak semudah itu!
Sun Xiang melirik HP karakter Zhiying, belum habis! Zhang Jiaxing bukanlah healer biasa yang bisa diintimidasi begitu kehilangan perlindungan. Kalau bukan karena lawannya juga kuat, jika di dalam game ada dua pemain biasa, belum tentu siapa yang mengintimidasi siapa! Zhang Jiaxing terus berusaha menghindari serangan sambil mempertahankan HP-nya sembari menunggu bantuan. Saat melihat Yizhiyeqiu dan Battle Format menyambar maju, dia mati-matian ingin bergabung. Tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang, melakukan backdrop, dan melemparkannya kembali.
Ketika Zhang Jiaxing menoleh, yang terlihat adalah siluet Jun Moxiao. Armor mix and match-nya selalu terlihat konyol, tapi saat melihat sosok ini tanpa ragu menerjang Yizhiyeqiu dan Battle Format untuk menahan serangan keduanya, Zhang Jiaxing merasa bingung sesaat.
Baru setelah dipukul keras oleh Baozi Invasion sekali lagi, Zhang Jiaxing tersadar.
Bukan...
Siluet tanpa ragu itu bukan lagi sosok yang membelanya dari serangan.
Sebagai healer utama Jia Shi, Zhang Jiaxing sering dibantu Ye Xiu saat masih menjadi kapten. Meski karakter dan peralatannya berbeda, siluet Jun Moxiao yang menerjang tanpa ragu membuatnya teringat masa ketika Ye Xiu memimpin mereka berperang di Liga. Dulu, healer seperti dirinya selalu dilindungi di belakang oleh sosok ini.
Dan sekarang, benteng kokoh yang dulu selalu dia harapkan tidak akan pernah tumbang ini, justru meniupkan terompet kematian padanya dengan cara yang sama.
Tumbang, atau tidak tumbang?
Sekejap mata Zhang Jiaxing benar-benar bingung, lalu melihat sorotan api menyelimuti Jun Moxiao yang sedang menyerbu.
Serangan Sheng Ling Mie?
Jelas bukan. Prioritas Jia Shi saat ini adalah menyelamatkan Pastor. Jika Sheng Ling Mie menyerang, rentetan tembakannya harusnya menyasar sisi Zhì Yǐng dulu. Sorotan api yang tiba-tiba muncul dari arah Jun Moxiao adalah dukungan tembakan jarak jauh dari Xiao Qiang. Kemudian, Yicunhui milik Qiao Yifan juga melemparkan Ghost Array, kali ini bukan untuk menyerang Zhì Yǐng, tapi membantu pertempuran di sisi sana.
Ada kesempatan kabur? Menyadari Yicunhui terpecah konsentrasi menjaga sisi sana, Zhang Jiaxing sedang mencari ruang untuk bergerak. Tiba-tiba Baozi Invasion muncul secara misterius dari suatu arah, menjatuhkannya dan menghujani dengan Overpowering Combo Fist.
Yizhiyeqiu dan Battle Format sepertinya tidak bisa segera datang, bagaimana dengan Sheng Ling Mie?
Zhang Jiaxing berjuang memutar kamera. Sheng Ling Mie sedang bergegas datang, tapi di tengah jalan dihadang seseorang - Han Yanrou! Baru saja terlempar oleh Yizhiyeqiu dan Battle Format, Han Yanrou sudah bangkit kembali dengan cepat. Dia tidak membalas dendam pada kedua itu, malah bertukar posisi ke sini untuk memblokir Sheng Ling Mie.
Xiao Shiqin langsung pusing begitu melihat yang datang menghalangi adalah Han Yanrou. Di arena pertandingan, dia memang mudah mengalahkan Tang Rou, tapi metode yang digunakan saat itu mana bisa dipakai di pertandingan tim? Kalau diajak Han Yanrou keluar muter lagi, pulang-pulang tinggal kumpulin mayat!
Sheng Ling Mie yang diawasi Han Yanrou tak bisa segera menerobos. Serangan Xiao Qiang kini tak hanya mendukung Jun Moxiao, tapi juga kerap menyasar Sheng Ling Mie, bahkan sampai ke Zhang Jiaxing sang Zhi Ying.
Strategi macam ini...
Zhang Jiaxing membeku. Ini terlalu familiar...
Screen Cannon!
Strategi layar, taktik andalan Tim Jia Shi dalam beberapa tahun terakhir. Menggunakan Artillery God sebagai poros, melakukan serangan dan dukungan dalam radius luas. Kunci untuk memecahkannya adalah membatasi Artillery God, tapi dengan jangkauan tembak super jauh, kelas jarak dekat pasti kesulitan. Kondisi Jia Shi sekarang? Zhi Ying sudah tak bertahan lama, tak ada waktu untuk memecahkan Screen Cannon dengan metode standar.
Paksa terobos! Cepat... Zhang Jiaxing nyaris gila karena panik.
