Setiap karakter kunci dalam agenda taktis mereka, selain memandu strategi yang telah ditetapkan Xingxin, juga menyembunyikan variasi tak terduga. Setiap kali Jia Shi menyerang karakter-karakter ini, mereka justru terperangkap dalam situasi pasif dan harus membayar mahal. Secara keseluruhan, alih-alih menembus sistem taktis Xingxin, mereka malah terus dikendalikan oleh strategi lawan.
Xiao Shiqin yang sudah mengetik "serangan terkonsentrasi ke Ghostblade" di kotak pesan dengan cepat menghapus empat kata tersebut. Jia Shi sekarang tidak boleh lagi terjebak dalam posisi pasif seperti ini. Dalam situasi saat ini, mereka berempat melawan tiga, meskipun Xingxin berhasil menguasai satu karakter mereka, faktanya Xingxin sepenuhnya dalam postur bertahan. Tiga karakter mereka berkerumun dalam ruang yang dikendalikan Ghost Array, tidak berani melangkah keluar dari radius ini.
Berkat perlindungan Ghost Array, Jia Shi yang memiliki keunggulan justru tidak bisa segera menaklukkan Xingxin. Tanpa Healer, mereka tidak bisa bermain dengan strategi pengurasan seperti ini. Mereka harus segera menemukan titik terobosan.
Serang terkonsentrasi Ye Xiu!
Instruksi baru muncul di channel tim Jia Shi, kali ini Xiao Shiqin mengetik dengan sangat keras. Dalam hatinya ada sedikit penyesalan, dia menyadari seharusnya mereka melakukan ini sejak awal. Dia seharusnya tidak berpikir terlalu rumit, segera setelah menemukan Jun Moxiao, harus mengerahkan seluruh kekuatan Jia Shi untuk mengeluarkan Ye Xiu dari pertandingan dengan segala cara.
Ya, dengan segala cara.
Setelah mengirim instruksi sebelumnya, Xiao Shiqin kembali mengetik empat kata ini dengan penuh tekanan dan mengirimkannya.
Meski harus mengorbankan satu, dua, tiga orang, bahkan termasuk Healer sekalipun, asalkan Ye Xiu berhasil dikeluarkan dari pertandingan, bukankah Jia Shi dengan kekuatan mumpuni mereka bisa dengan mudah menghajar sekelompok rekrutan baru dari kalangan akar rumput di sisi Xingxin ini, meski jumlah personel lebih sedikit dan tanpa Healer?
Logika ini sebenarnya sangat sederhana, sederhana sampai Xiao Shiqin awalnya benar-benar mengabaikannya. Dia terlalu fokus menganalisis berbagai kemungkinan dan memikirkan taktik pengalihan yang mungkin dibuat Ye Xiu, sehingga sama sekali tidak mempertimbangkan untuk mengeliminasi Ye Xiu dengan cara sefrontal ini.
Pada dasarnya, pola pikir Xiao Shiqin masih terpengaruh latar belakangnya di tim kecil-menengah. Strateginya gagal memaksimalkan potensi tempur Jia Shi sepenuhnya. Kelemahan lawan di Tantangan Rookie menutupi masalah ini, hingga di final saat taktik lawan berhasil memperbesar kekuatan pemain dan karakter mereka, Jia Shi tiba-tiba terjepit dalam posisi inferior.
Ini sangat bertolak belakang dengan perkiraan awal publik. Dalam bayangan semua orang, bahkan jika Jia Shi kalah, mereka pasti akan mendominasi sebagian besar pertandingan sebelum akhirnya kalah karena kesalahan fatal atau celah strategi yang dieksploitasi Xingxin. Tak ada yang menyangka Jia Shi justru terus melemah dalam situasi pasif akibat serangan bertahap Xingxin di final ini.
Baru pada detik ini Xiao Shiqin menyadari akar masalahnya. Meski belum sepenuhnya memahami masalah keharmonisannya dengan Jia Shi, setidaknya kali ini dia akhirnya menemukan titik kunci.
Fokus serangan pada Ye Xiu, tanpa kompromi.
Tidak ada Healer?
Tidak ada healer ya sudah, selama bisa membasmi Ye Xiu, pertukaran sebesar apapun layak dilakukan. Saat ini Jia Shi masih memiliki keunggulan jumlah anggota, mungkin ini kesempatan terakhir mereka. Bagaimanapun juga, dalam waktu ini harus total menghabisi Jun Moxiao. Menghadapi batasan dan damage Ghost Array, menahan serangan apapun dari lawan, sama sekali tak boleh ada kompromi mundur.
Instruksi baru yang diberikan bukan sekadar ide taktik.
Tanpa kompromi, ini lebih merupakan bentuk keseriusan.
Semua orang yang melihat Jia Shi mengeluarkan instruksi seperti ini langsung deg-degan. Mereka merasakan badai terbesar pertandingan ini mungkin akan segera datang.
Xiao Shiqin memimpin contoh. Sheng Ling Mie dengan semangat bak Xiao Qiang menutup lubang senjata langsung menyerbu. Prop mekanis yang rentan dihancurkan Ghost Array ditinggalkan sama sekali. Berbagai mekanis berat yang tak mudah hancur oleh Ghost Array dikerahkan. Dibawah perlindungan tembakan udara serangan udara mekanis, Sheng Ling Mie bahkan berhasil menerobos radius Ghost Array.
Gerakan ini sudah sangat total dalam mengartikan "tanpa kompromi". Tiga pemain Jia Shi lainnya langsung bersemangat. Wang Ze memuntir tubuhnya seperti korek api, mengabaikan serangan yang diterima, tetap menembakkan peluru ke arah Jun Moxiao dari celah. Sun Xiang dan Qiu Fei tak lagi memikirkan cara mengurangi tekanan dan damage di Ghost Array, hanya fokus pada target Jun Moxieu, menyerang dengan cara paling sederhana dan efisien.
Serangan mendadak yang dilancarkan Jia Shi tidak hanya membuat Ye Xiu terkejut, bahkan Qiao Yifan pun menyadarinya. Ghost Array yang dia lemparkan kini diabaikan oleh musuh. Meski menerima damage dan status negatif dari Ghost Array, mereka memusatkan kekuatan untuk menggempur Jun Moxiao.
HP Jun Moxiao saat ini tidak penuh. Dia telah melalui banyak pertarungan sengit, bahkan menahan serangan sendirian. Saat melindungi Han Yanrou dengan Qianji San, langkah santainya di tengah hujan peluru terlihat sangat gagah. Namun faktanya, Jun Moxiao tetap harus menanggung damage saat memegang payung itu.
Pengecualian damage oleh perisai bekerja berdasarkan persentase, ditambah peningkatan Pertahanan. Dalam beberapa aspek, ini tidak bisa sepenuhnya menghalangi damage seperti parry serangan. Keunggulan perisai adalah penggunaannya tidak perlu mempertimbangkan masalah Kekuatan Setara skill. Menghadapi serangan apapun, cukup hadapkan perisai - persentase Pertahanan dan pengecualian damage akan langsung aktif.
Saat Jun Moxiao membuka payung, Han Yanrou di belakangnya tidak menerima damage sama sekali. Tapi Jun Moxiao sendiri tidak bisa menghindari HP yang terkikis setelah serangan mengenai. Dengan semua kerusakan yang terkumpul, Jun Moxiao kini memiliki HP terendah di tim Xingxin - hanya tersisa 50%.
Dalam kondisi seperti ini, masih tidak berpikir untuk menyerangnya?
Xiao Shiqin yang kini sudah tersadar, semakin yakin bahwa keputusan menyerang Jun Moxiao adalah langkah super tepat.
Sheng Ling Mie-nya juga mengabaikan keberadaan semua Ghost Array setelah masuk, hanya mempertimbangkan cara memberikan damage ke Jun Moxiao.
Qiao Yifan buru-buru memperkuat blokade, Ghost Array gila-gilaan berjatuhan, namun tetap diabaikan oleh beberapa anggota Jia Shi. Beberapa orang mengepung Jun Moxiao milik Ye Xiu dengan serangan gila, Baozi Invasion dan Yicunhui saat ini seolah tidak ada - mereka sama sekali tidak menghiraukan berbagai serangan dari kedua karakter di samping ini.
“Berguna crowd control!” Qiao Yifan terburu-buru di dalam channel mengingatkan Baozi.
Dari sifat mudah menerima saran adalah ciri khas terbesar Baozi. Apapun ide yang diajukan orang lain, dasarnya dia tidak terlalu mempertimbangkan apakah masuk akal atau tidak, yang penting dilakukan dulu. Baozi Invasion menerjang keluar dengan ganas, sebuah Overpowering Combo Fist berusaha menjatuhkan target ke tanah. Namun fakta membuktikan, meski Jia Shi mengabaikan kedua orang ini secara membabi buta, skill seperti ini tetap akan mereka perhatikan. Yizhiyeqiu yang dikunci sebagai target oleh Baozi dengan lincah mengubah arah, menghindar dengan mudah dari serbuan ini. Baozi juga tidak ngotot, karakter tersebut berputar, Lock Throat kembali menyambar ke arah Battle Format.
Tentu ini juga harus dihindari. Meskipun Lock Throat tidak membatasi aksi serangan target, namun akan mengontrol pergerakan, sehingga secara natural tidak bisa memasuki posisi untuk menyerang Jun Moxiao.
Serangan lanjutan Baozi Invasion kembali dihindari, namun seketika diikuti dengan Sand Toss, Brick Strike... Rogue sebagai kelas memiliki cukup banyak skill crowd control yang kini dilepaskan secara membabi-buta oleh Baozi. Tanpa target spesifik maupun niat strategis, skill apa pun yang mudah dia lempar ke sasaran acak. Dalam sekejap, berbagai skill sudah memasuki cooldown, menunjukkan kecepatan tangan Baozi yang luar biasa. Meski begitu, beberapa skill kecil yang cooldown-nya sudah siap kembali langsung disambung tanpa ragu.
"Terlalu sembrono..." keluh Li Yibo dari bilik komentator.
Namun kekacauan ini justru memberi dampak signifikan di arena. Jia Shi yang nekat memburu Jun Moxiao mengabaikan semua serangan musuh, namun justru khawatir terhadap skill crowd control yang menyita waktu. Mereka berusaha mengantisipasi serangan Baozi Invasion, tapi pola serangan kacau ala Baozi sulit diprediksi. Xiao Shiqin yang berpengalaman mencoba membaca gerakan dua kali, namun malah terkena bata di kepala.
Ya, bata itu tepat menghantam bagian belakang kepala Sheng Ling Mie, membuatnya pusing. Sayangnya, karena berada dalam area efek Ghost Array, damage berkelanjutan dari ghost array langsung membatalkan status pusingnya. Qiao Yifan merasa sangat kecewa: "Baozi, kenapa tidak koordinasi? Andai tahu bata mu akan kena, aku tidak akan memasang ghost array ber-damage di sini!"
“Tapi Baozi mana peduli ini, dia sudah mencari target berikutnya. Para anggota Jia Shi justru dibuat panik bukan main oleh serangan Baozi Invasion sendirian. Mereka tidak ingin buang waktu dengan Baozi Invasion, tapi waspada terhadap serangannya malah menyita perhatian besar mereka.”
“Langit dan bumi, tak ada yang tahu dari mana serangan orang ini datang dan ke mana tujuannya. Bata-nya begitu, skill lainnya juga begitu. Setiap kali Baozi Invasion mengangkat tangan, setiap anggota Jia Shi langsung kaget dan menghindar. Tapi pada akhirnya, serangan Baozi Invasion hanya bisa menyasar satu orang kan? Dua anggota lain jelas-jelas buang waktu dong?”
“Ini... ini benar-benar kacau balau...” Pan Lin berkomentar dengan mulut menganga. Serangan momentum Baozi telah membawa pertandingan ke dalam situasi chaos yang tak terduga, di luar batas penjelasan pengetahuan Glory biasa. Setelah lama diam, Pelatih Li Yibo akhirnya berkomentar: “Dia mengacaukan ritme Jia Shi...”
“Ya, semua orang bisa melihat itu, ritme Jia Shi sudah benar-benar kacau. Tapi masalahnya, apakah Xingxin punya ritme? Sama sekali tidak. Serangan Baozi Invasion tak bisa dibaca lawan, bahkan anggota Xingxin sendiri pun tidak bisa berkoordinasi.”
“Minggirlah!!”
Sun Xiang akhirnya mulai kesal dengan ulah Baozi. Penampilan konyol si pemalas ini ternyata memperlambat serangan kuat mereka terhadap Jun Moxiao. Yizhiyeqiu sementara mengabaikan Jun Moxiao, tombak Quexie bergetar dan langsung membacok ke arah Baozi Invasion. Dia bertekad mengusir si pengacau ini sejauh mungkin dulu.
"Hati-hati!"
Begitu Yizhiyeqiu mengalihkan target, tiba-tiba tombak menusuk dari belakang. Ye Xiu masih berada di lapangan dan belum mati. Dalam kekacauan ini, setiap sudut baginya adalah kesempatan, sampai matanya agak silau. Perubahan target serangan Yizhiyeqiu yang tiba-tiba tanpa koordinasi ini membuat serangan Ye Xiu seperti refleks alam bawah sadar. Tidak menyerang sekarang berarti mengkhianati latihan bertahun-tahunnya.
Tarian Tongkat Bundar!
Yizhiyeqiu terlempar ke udara oleh Jun Moxiao dan dihantamkan keras ke kepala Huochaitou.
"Kerja bagus, Baozi."
"Sudah pasti!" kata Baozi dengan percaya diri over. Tapi apakah dia benar-benar mengerti apa yang dilakukannya? Rekan setim Xingxin meragukannya. Menurut mereka, bukankah Qiao Yifan yang mengajarinya skill crowd control-lah yang paling berjasa?
