Posisi jebakan Ye Xiu sudah membuat Xiao Shiqin cemas. Teriakan Sun Xiang di channel membuat jantungnya berdebar kencang.
Pastor lari cepat? Apa maksudnya? Xiao Shou Bingliang dari Xingxin, seberapa cepat dia bisa berlari?
Karakter-karakter Xingxin mayoritas memakai peralatan oranye, sehingga atributnya jelas terlihat. Tidak masuk akal jika karakter Xiao Shou Bingliang membuat karakter Yizhiyeqiu dan Battle Format terkejut dalam hal kecepatan.
Kecuali... saat ini dia mengenakan peralatan yang berbeda dari biasanya!
Xiao Shou Bingliang, membawa dua set peralatan?
Dugaan Xiao Shiqin ternyata tepat. Saat ini siaran televisi dan statistik teknik di lokasi langsung menampilkan panel peralatan Xiao Shou Bingliang. Ternyata seluruh tubuhnya dipenuhi peralatan yang meningkatkan kecepatan gerak, sepenuhnya mengabaikan semua atribut yang seharusnya dibutuhkan seorang Pastor, hanya berfokus pada peningkatan kecepatan gerak.
Membawa set peralatan tambahan memang akan menambah beban berat. Namun masalahnya Pastor adalah kelas armor kain - berat armor kain sendiri sudah yang paling ringan di antara semua jenis peralatan, sehingga membawa set tambahan pengaruhnya minimal. Tapi dengan peningkatan kecepatan gerak yang ekstrim ini, kecepatan yang ditunjukkan Xiao Shou Bingliang benar-benar membuat karakter legendaris seperti Yizhiyeqiu pun harus terkejut.
Pastor cacat seperti ini, kapan pernah muncul di lingkup profesional?
Pastor seperti ini hampir kehilangan semua nilai yang seharusnya dimilikinya, satu-satunya yang bisa dilakukannya hanyalah berlari. Tapi sekarang, justru kemampuan inilah yang paling tidak diharapkan Tim Jia Shi.
Perbandingan kecepatan gerak Xiao Shou Bingliang dengan Yizhiyeqiu dan Battle Format telah dievaluasi Sun Xiang dan Qiu Fei: setara.
Dalam situasi seperti ini, hanya ada dua kemungkinan untuk mengejar: pertama, memiliki skill bertipe status yang bisa memperlambat lawan atau mempercepat diri sendiri. Faktanya, Battle Mage juga memiliki skill semacam ini. Dalam Magic Chakra, Chakra Es bisa memperlambat target, sedangkan Chakra Tanpa Sifat bisa mempercepat diri sendiri. Masalahnya, chakra tidak bisa diproduksi seenaknya - perlu menyerang target untuk memicunya. Saat dua karakter ini bahkan tidak bisa mencapai target, mana mungkin bisa menghasilkan chakra?
Kedua, tergantung pada ritme operasional kedua belah pihak. Sprint membutuhkan stamina dan bisa regenerasi dalam kondisi tertentu. Pengaturan ritme ini akan memengaruhi hasil pergerakan akhir karakter. Sun Xiang dan Qiu Fei sudah pasti memiliki basic yang solid sebagai atlet profesional. Bagaimana dengan lawan mereka? Setelah beberapa langkah pengejaran, keduanya mulai putus asa. Dari cara Xiao Shou Bingliang bermanuver, langsung terlihat: pemain ini telah berlatih keras di bidang ini. Mengejar dengan operasional murni bukan hal mudah.
Kekesalan mereka dalam menghadang Pastor segera disampaikan ke Xiao Shiqin melalui channel dengan bahasa singkat. Hati Xiao Shiqin serasa jatuh ke dasar jurang.
Analisisnya terhadap Pastor membuatnya menyadari sebuah masalah: Dalam pertandingan ini, apakah Healer Tim Xingxin benar-benar menjalankan peran utama yang seharusnya dilakukan seorang Healer?
Tidak! Sama sekali tidak.
Dia tampil sebagai starter, kemudian hanya memberikan healing yang tidak signifikan selama pertempuran kedua tim, karena situasi saat itu Tim Xingxin sama sekali tidak membutuhkan dukungan healing berlebihan. Xiao Shou Bingliang justru lebih bernilai dengan penguatan output melalui Aura Holy Admonition daripada healing-nya. Kemudian dia diam-diam meninggalkan arena, digantikan oleh Baozi Invasion untuk meningkatkan output Tim Xingxin.
Karakter yang begitu minim keberadaan.
Tapi, ini juga karakter yang mustahil diabaikan. Karena dia adalah Healer yang bisa menentukan keunggulan pertandingan tim. Terutama setelah Healer Tim Jia Shi terbunuh, keberadaan Xiao Shou Bingliang meski belum masuk arena sudah membuat semua anggota Jia Shi gelisah bagai duduk di atas duri.
Terhadap Healer, Xiao Shiqin memang punya strategi khusus. Apalagi Healer Xingxin Xiao Shou Bingliang, di matanya adalah celah besar Xingxin. Sebagai karakter wajib dalam pertandingan tim, skill operatornya memang masih kurang memadai.
Untuk ini, Xiao Shiqin sudah menyusun beberapa konsep strategi. Tapi dia sama sekali tidak punya kesempatan menerapkannya. Xingxin bahkan tidak memberi peran besar pada Healer sebelum mematikannya diam-diam, lalu menjadikannya penentu kemenangan pertandingan ini. Meski tahu skill orang ini tidak bagus, Xiao Shiqin tetap harus memperhatikannya secara ekstra.
Meski telah menyadari pentingnya membunuh Jun Moxiao tanpa mempedulikan apapun, upaya membunuh Xiao Shou Bingliang tetap dianggap Xiao Shiqin memiliki nilai taktis setara. Oleh karena itu, saat menghadapi Ye Xiu dengan aliran liciknya, Sun Xiang dan Qiu Fei diperintahkan untuk tegas memusatkan serangan ke Xiao Shou Bingliang.
Yang mereka temui hanyalah seorang Pastor yang terus berlari...
"Kembali..." kata Xiao Shiqin dengan pasrah di channel. Xingxin berani membuat pengaturan seperti ini karena pemain tersebut pasti telah melakukan latihan penguatan intensif di bidang ini. Bahkan Sun Xiang dan Qiu Fei pun mungkin kesulitan menyelesaikannya dalam waktu singkat. Jika pengejaran berlangsung lama, akhirnya tiga orang lain yang telah menghancurkan Sheng Ling Mie pasti akan datang membantu.
Sekali lagi pengalihan perhatian.
Xiao Shou Bingliang hampir tak pernah menjalankan tanggung jawab healing, namun dengan status sebagai Healer saja, ia telah berhasil melakukan pengalihan penting.
Saat ini, Xiao Shiqin teringat pepatah terkenal di Glory: "Skill yang belum digunakan adalah skill paling menakutkan."
Benar, prinsip inilah yang diwujudkan Ye Xiu melalui taktik Xiao Shou Bingliang.
Xiao Shiqin merasakan dengan jelas bahwa strategi Xingxin dalam pertandingan ini bagai jaring rapat. Setiap karakter, agenda, dan detail saling terjalin. Bahkan jika kamu memutus satu titik, segera ada sambungan baru yang muncul, saling terkait tanpa henti. Sulit diputus, semakin dikelola semakin kacau...
Tampaknya... sampai di sini saja...
Xiao Shiqin yang melawan tiga orang sendirian, bertahan dengan susah payah. Dia sepertinya masih ingin bertahan sampai karakter Sun Xiang dan Qiu Fei kembali. Namun sayangnya, Ye Xiu yang merancang strategi ini lebih memahami pentingnya merebut waktu dibandingkannya. Kecuali Jun Moxiao yang HP-nya sedikit sehingga agak defensif, dua anggota Xingxin lainnya benar-benar melakukan tindakan membunuh paksa.
Membunuh Jun Moxiao dengan segala cara?
Beberapa menit yang lalu, Xiao Shiqin baru saja memberikan instruksi seperti itu. Tapi sekejap mata, Xingxin justru menghancurkan Sheng Ling Mie-nya tanpa ampun.
"Sekarang tergantung kalian."
Ini adalah kalimat terakhir Xiao Shiqin untuk rekan setimnya di pertandingan ini. Setelah itu, Sheng Ling Mie tumbang.
Tidak diragukan lagi, Xiao Shiqin adalah sosok penting di Jia Shi. Dialah yang meninggalkan warisan terbanyak dalam pertandingan ini. Tapi pertandingan ini bukanlah kenangan indah baginya. Dalam hal strategi, dia kalah telak dari Ye Xiu. Setelah tumbang, yang ditinggalkannya untuk rekan setim hanyalah kekacauan yang sangat buruk.
Dua lawan empat, lawan memiliki Healer...
Di tengah kekacauan seperti ini, dia malah bilang "Sekarang tergantung kalian"? Kalimat seperti ini seharusnya diucapkan saat meninggalkan peluang kemenangan untuk rekan setim. Apakah Jia Shi masih memilikinya sekarang?
Beberapa fans Jia Shi di lokasi mulai menunjukkan ketidakpuasan. Untuk pertama kalinya, suara hinaan mengarah ke tim dan pemain mereka sendiri. Mereka marah, sekaligus takut: Apakah Jia Shi benar-benar akan kalah?
"Yizhiyeqiu、Battle Format sampai di lokasi, melihat Sheng Ling Mie tumbang oleh serangan terakhir, melihat kata-kata terakhir yang Xiao Shiqin tinggalkan untuk mereka, serta konsekuensi yang ditinggalkannya."
"2 vs 4, dengan Healer?"
"Dalam situasi seperti ini, mungkin beberapa tim sudah akan langsung mengucapkan GG. Apakah Jia Shi akan melakukannya?"
"Tentu tidak." Di tribun penonton, trio tim Micrograss menghadapi situasi ini. Xu Bin berkata dengan yakin, karena Liu Xiaobie baru saja meragukan apakah Sun Xiang dan Qiu Fei sebaiknya mengucapkan GG.
"Situasi yang Xiao Shiqin tinggalkan untuk mereka sebenarnya masih memiliki peluang menang," kata Xu Bin.
"Oh?"
"Tidakkah kau merasa, saat berusaha membunuh Sheng Ling Mie tadi, kerugian yang dialami Baozi Invasion dan Yicunhui dari Xingxin juga cukup besar?" tanya Xu Bin.
"Maksudmu..." Liu Xiaobie mulai menyadari sesuatu.
"Jika Xiao Shiqin bertahan dengan keras, menurutku dia bisa bertahan sampai Yizhiyeqiu dan Battle Format kembali," jelas Xu Bin.
"Maksudmu, saat Xingxin berusaha membunuhnya, sebenarnya dia juga sedang berusaha membunuh karakter-karakter Xingxin. Ini mempercepat kematian Sheng Ling Mie, tapi juga merebut lebih banyak output," kata Liu Xiaobie.
"Tepat. Itulah mengapa dia meninggalkan pesan seperti itu - karena dia sudah berusaha maksimal untuk menyiapkan situasi bagi Sun Xiang dan Qiu Fei," jelas Xu Bin.
"Apakah situasi ini lebih baik daripada jika dia membiarkan Sheng Ling Mie bertahan?" tanya Liu Xiaobie.
"Setidaknya itu yang dia pikirkan," jawab Xu Bin.
“Dia mungkin... merasa tidak bisa mengalahkan Senior Ye Xiu dalam hal strategi, jadi meninggalkan situasi yang mengandalkan kekuatan murni untuk menentukan pemenang?” Gao Yingjie tiba-tiba menyela.
“Mengandalkan kekuatan murni?” Liu Xiaobie mengulanginya pelan. Situasi lapangan: 2 vs 4, Xingxin punya healer. Dengan keuntungan mutlak seperti ini, memang tak perlu strategi rumit.
“Tak disangka situasi ini akhirnya membuat Xiao Shiqin menggunakan taktik andalannya.” Xu Bin berkata.
“Taktik andalan Xiao Shiqin...?” Liu Xiaobie tampak bingung. Sebagai ahli operasional, dia jarang memperhatikan hal-hal strategis.
“Meremehkan lawan.” Jawab Xu Bin.
“Meremehkan lawan?”
“Ya, membuat lawan menjadi lengah.” Jelas Xu Bin.
Liu Xiaobie tersadar. Tim Thunderclap milik Xiao Shiqin dulu memang lemah. Dengan sengaja membuat lawan meremehkan, mereka bisa menemukan peluang menang. Tapi di Jia Shi sekarang, apalagi di Tantangan Rookie, trik ini tak bisa digunakan. Nama "Jia Shi" saja sudah membuat banyak tim langsung menyerah.
Kini, Xiao Shiqin memanfaatkan kematian Sheng Ling Mie-nya untuk menjerumuskan Jia Shi ke posisi sangat lemah. 2 vs 4 dengan lawan punya healer, bahkan atlet profesional seperti Liu Xiaobie pun merasa sudah waktunya bilang GG. Bayangkan seberapa besar peluang menang Xingxin.
Memiliki keunggulan mutlak berarti punya hak untuk meremehkan lawan, dan tentu saja kemungkinan untuk melakukannya.
Xiao Shiqin di saat-saat terakhir akhirnya menggunakan metode andalannya untuk menyiapkan situasi bagi rekan setim.
Sekarang giliran kalian!
Kalimat ini bukan sekadar ucapan kosong.
