Meremehkan lawan adalah strategi andalan Xiao Shiqin saat memimpin Thunderclap. Namun karena bahkan Xu Bin pun tahu ini keahlian Xiao Shiqin, jelas ini sudah bukan rahasia lagi - ini telah menjadi ciri khas strateginya.
Intinya ada delapan karakter: Pamerkan kelemahan, pancing kecerobohan lawan.
Prinsipnya sederhana, tetapi implementasinya tidak mudah. Terutama karena semua orang tahu dia ahli dalam hal ini, saat menghadapi tim pimpinannya, pasti akan saling mengingatkan untuk tetap fokus, serius, dan tidak lengah.
Namun emosi manusia seringkali tidak bisa dikendalikan oleh kemauan. Arena pertempuran terus berubah, situasi fluktuatif. Setelah perjuangan keras, ketika akhirnya mendapatkan keuntungan, wajar jika merasa senang. Perangkap strategi Xiao Shiqin biasanya dipasang di momen seperti ini - dengan persiapan matang menghadapi kecerobohan lawan yang muncul karena euforia sesaat, bahkan sengaja memancing kelengahan lawan dengan memanfaatkan emosi mereka.
Dalam pertandingan ini, faktanya Jia Shi tidak mempersiapkan hal seperti itu. Tapi Jia Shi punya keunggulan berbeda: pemain dan karakter yang lebih kuat.
2 vs 4, memang situasi sangat tidak menguntungkan. Tapi dengan kemampuan Sun Xiang dan Qiu Fei, apakah benar-benar mustahil untuk membalikkan keadaan?
Xiao Shiqin mempertaruhkan kemampuan kedua orang ini. Dengan kemampuan maksimalnya, dia menyiapkan jalan untuk keduanya. Dalam hal jumlah anggota di arena, Jia Shi memang tertinggal. Namun di saat kritis, Xiao Shiqin menggunakan taktik menjual darah dengan perangkap balik, membuat dirinya keluar lebih awal dari pertandingan, tapi berhasil menekan HP Baozi Invasion dan Yicunhui ke level terendah.
Ditambah dengan HP Jun Moxiao yang lebih tipis, memanfaatkan perbedaan waktu sebelum Xiao Shou Bingliang tiba, Sun Xiang dan Qiu Fei mungkin bisa menciptakan situasi tak terduga dalam gelombang serangan ini!
Saat trio Micro Grass masih menganalisis situasi, Sun Xiang dan Qiu Fei sudah sampai di lokasi. Mereka mengoperasikan karakternya tanpa jeda sedetik pun, langsung meluncurkan serangan.
Dou Po Shan He! [Skill Level 75]
Gerakan pembukaan skill besar Battle Format milik Qiu Fei, skill area dengan daya yang kuat ini dihajar ke bawah, di-counter untuk Ghost Array milik Ghostblade. Mau buang waktu keluar dari radius Ghost Array? Maka terima saja skill besar ini, semua melakukan pertukaran.
Tiga karakter Xingxin dengan HP tim terendah adalah Jun Moxiao, Baozi Invasion dan Yicunhui yang juga kehilangan banyak HP setelah gelombang pertukaran besar dengan Sheng Ling Mie. Ternyata tidak berani memaksa menerima skill besar demi Guardian Ghost Array. Ketiga karakter menghindar dari daya Dou Po Shan He, Yizhiyeqiu langsung dash maju, menggigit erat Jun Moxiao.
Ye Xiu tidak bertarung habis-habisan dengannya, melakukan gerakan tipuan lalu menggunakan Teknik Terbang dengan Senjata untuk mundur. Baozi Invasion tiba-tiba muncul dari jalan samping dengan membawa bata, berusaha menempelkannya di belakang kepala Yizhiyeqiu. Namun Qiu Fei yang melihat dari sisi lain segera menggerakkan Battle Format untuk menyerang. Sebelum Baozi sempat melempar batanya, tombak perang sudah menghampirinya, memaksanya melompat menghindar.
Operasional Qiu Fei sangat cepat, serangan tombaknya ganas. Setelah Longya, langsung diikuti Falling Flower Palm yang mendorong! Baozi tidak sempat menghindar, terkena telak!
Baozi Invasion bahkan belum sempat terpental sebelum dihentikan oleh Yizhiyeqiu. Jun Moxiao/Sun Xiang yang sedang menjaga jarak dengan Teknik Terbang sama sekali tidak dihiraukan, malah memfokuskan serangan ke Baozi Invasion.
Yicunhui milik Qiao Yifan buru-buru datang membantu. Tapi kelas Ghostblade lebih mengandalkan kontrol dan support. Saat dibutuhkan aksi penyelamatan langsung di garis depan, kelas ini terasa kurang efektif. Memanggil Ghost Array kebanyakan hanya bisa membatasi, tidak sepenuhnya menghentikan gempuran lawan. Sayangnya HP karakter Xingxin yang tersisa sudah sedikit, sekedar pembatasan jelas tidak cukup.
Baozi dan Qiao Yifan jelas kewalahan menghadapi serangan ganda dua Battle Mage ini. Ye Xiu terpaksa menarik Jun Moxiao kembali, menembak sambil mendekat. Sementara itu Sun Xiang dan Qiu Fei terus menghindar sambil gencar menyerang Baozi Invasion dan Yicunhui. Saat Jun Moxiao hampir bergabung ke pertempuran, tiba-tiba Battle Format berbelok arah. Dengan dash dan tusukan, sebuah Fury Dragon Piercing Heart dilancarkan!
Sun Xiang sama sekali tidak melirik, mengejar Baozi Invasion tanpa henti. Serangan Yicunhui? Dihantam mentah-mentah! Yizhiyeqiu adalah karakter terkuat di lapangan sekaligus yang memiliki status paling prima saat ini. Serangan ghostblade, selama bukan formasi es atau crowd control, diabaikan total.
Duo Jia Shi kembali ke medan perang, jelas mendominasi inisiatif. Tapi apakah ini efek taktik meremehkan lawan Xiao Shiqin seperti yang dikatakan Xu Bin? Sulit dipastikan. Perubahan psikologis ini sangat halus. Berharap lawan benar-benar meremehkan sampai tidak serius menghadapi pertandingan jelas tidak realistis.
Namun nilai pertukaran output Xiao Shiqin yang mempercepat kematiannya akhirnya terlihat. Menghadapi serangan gencar Yizhiyeqiu dan Battle Format, Xingxin—terutama Ye Xiu—mengalami tekanan ekstrim. Jun Moxiao-nya memang karakter dengan HP tersedikit, tapi masih mengambil risiko membantu Baozi dan Qiao Yifan...
Pastor mana?
Xingxin sangat membutuhkan healer saat ini. Dari perspektif penonton, Xiao Shou Bingliang sedang berlari untuk memberi heal, tinggal beberapa langkah lagi.
Tapi tiba-tiba Battle Format melesat keluar formasi, langsung mencegat Xiao Shou Bingliang. Sementara Ye Xiu, Baozi, dan Qiao Yifan bertiga diserahkan ke Sun Xiang seorang diri.
Sebagai battle mage yang 1 vs 3, Tang Rou pernah melakukannya di pertandingan ini.
Namun perbedaannya adalah, saat itu Tang Rou menjadi umpan dengan sengaja memancing serangan lawan lalu bertahan dengan gigih. Sedangkan Sun Xiang saat ini, menghadapi tiga karakter Xingxin sendirian, bukan bertahan atau mempertahankan diri, melainkan menyerang.
Mengalahkan dengan paksa!
Meski 1 vs 3, Yizhiyeqiu justru menunjukkan sikap ingin mengalahkan lawan secara paksa!
Semua terkejut, tapi tak ada yang meragukan motivasi Sun Xiang.
Dia punya alasan untuk melakukan ini.
Sebagai Shen kelas atas Liga, karakter yang dikendalikannya adalah yang terkuat di pertandingan ini. Meski lawannya tiga, HP mereka sudah menipis. Jika benar-benar hanya jadi target latihan diam, Yizhiyeqiu bisa menghancurkan ketiganya dalam sekejap, bahkan lebih cepat dari waktu Battle Format membunuh Xiao Shou Bingliang.
Tentu saja mereka bukan target latihan, tapi menghadapi serangan kuat Sun Xiang, mereka merasa terjepit.
Mereka tak bisa membalas dengan gaya yang sama karena saat ini tidak mampu bertukar damage. Jika terus bertukar serangan dengan Yizhiyeqiu, mungkin ketiganya sudah tumbang sementara Yizhiyeqiu masih berdiri.
HP rendah, healer adalah penyelamat. Tapi penyelamat mereka saat ini diintercept oleh Qiu Fei. An Wenyi langsung lari menghindar saat melihat ada yang menyerang Xiao Shou Bingliang, dia tak punya kepercayaan diri untuk mengandalkan teknik menghindar melawan atlet profesional sambil menyembuhkan.
Ye Xiu dan dua rekannya harus menghadapi gangguan dari Sun Xiang sambil mencari cara untuk membantu Xiao Shou Bingliang. Meskipun jumlah mereka lebih banyak, situasi saat ini sangat menyulitkan.
"Xingxin seharusnya lebih cepat membantu healer mereka, ini agak ceroboh," komentar Li Yibo sebagai analis.
"Mungkin karena serangan balik Sun Xiang dan Qiu Fei sangat cepat. Begitu Sheng Ling Mie mati, mereka langsung memasuki area pertempuran dan langsung menggempur tiga anggota Xingxin. Xingxin sama sekali tidak sempat menyelamatkan healernya," jelas Pan Lin.
"Masalahnya mereka juga tidak menunjukkan niat itu sebelumnya. Jun Moxiao milik Ye Xiu sempat menggunakan teknik terbang dengan senjata untuk keluar dari formasi, tapi akhirnya memilih kembali bertarung," tambah Li Yibo.
"Kalau saat itu dia tidak kembali, membiarkan Yicunhui dan Baozi Invasion menghadapi dua Battle Mage Jia Shi sendiri, mungkin kedua karakter itu sudah terbunuh sebelum healer kembali. HP mereka saat itu sangat rendah," papar Pan Lin.
"Serangan bunuh-diri terakhir Xiao Shiqin benar-benar memberikan damage yang besar," simpul Li Yibo.
Dalam proses pertarungan sengit antara kedua pihak, Pan dan Li juga saling berdebat. Pada akhirnya, kedua orang ini hanya bisa terdiam. Dari diskusi ini, posisi sulit yang dihadapi Xingxin saat itu menjadi jelas. Meskipun Xiao Shiqin sudah tidak ada di lapangan, pertukaran yang dilakukannya sebelum keluar benar-benar memberikan tekanan besar pada Xingxin. Jika dia memilih bertahan, damage output-nya pasti tidak akan setinggi ini. Bahkan jika Jia Shi masih memiliki tiga anggota, Xingxin tidak akan sepasif ini.
Sekarang, Sun Xiang sendiri bisa mengontrol tiga anggota Xingxin. Mengapa? Karena HP mereka yang rendah. HP minim membuat mereka tidak bisa menggunakan metode frontal. Kabur terpisah? Kemungkinan besar satu orang akan cepat terbunuh. Lalu bagaimana? Yizhiyeqiu membawa empat Chakra Tanpa Sifat yang sengaja dibuat Sun Xiang tapi belum digunakan, persiapan untuk situasi ini. Skill ultimate Haolong Pojun juga sudah selesai cooldown, siap digunakan untuk kejar-kejaran berkecepatan tinggi.
Dengan persiapan matang ini, Sun Xiang bahkan berharap Xingxin melakukan ini - ini akan memberinya kesempatan untuk membunuh satu per satu. Dia yakin bisa membunuh dua orang sebelum mereka sempat mendapat heal. Setelah itu, 2v2? Keberadaan healer tidak akan begitu menakutkan lagi, apalagi healer dengan skill pas-pasan.
Orang-orang yang telah lebih awal bersorak kemenangan untuk Xingxin pada sepersekian detik ini semuanya terdiam membeku. Justru fans Jia Shi yang sudah mulai lesu, pada momen ini tiba-tiba matanya berbinar. Melihat konsekuensi saat ini, setelah mendengar penjelasan kedua komentator, mereka akhirnya mengerti situasi seperti apa yang sebenarnya telah dipersiapkan Xiao Shiqin.
"Jia Shi, Semangat!!" Di live, fans Jia Shi tiba-tiba bersorak serentak. Sudah sampai pada detik terakhir pertandingan, pemain sedang berjuang, mereka juga tidak boleh kendor. Sekali pun pemain Glory tidak bisa mendengar suara di live, tapi mereka tetap berusaha keras bersama pemain untuk meraih kemenangan.
An Wenyi mengoperasikan karakter Xiao Shou Bingliang menghindar interceptasi Battle Format, melihat lawan justru mengikuti, terpaksa panik bukan main sambil lari sambil mengganti equipment. Awalnya mengira setelah datang langsung akan mulai healing, dia sudah mengganti equipment khusus healer, tapi tak menyangka setelah datang malah situasi empat orang mereka dikendalikan oleh dua orang lawan. Sambil lari, An Wenyi tetap mencari kesempatan, ingin mendekati area pertempuran ini, kalau bisa meraih kesempatan melempar Healer Instan juga bagus. Tiga karakter Xingxin sekarang sangat memerlukan heal.
Tapi Qiu Fei takkan membiarkannya meraih kemenangan. Battle Format terus mengejar ketat di belakang Xiao Shou Bingliang, memblokade ruang pemanfaatan pergerakannya ke arah sini. Begitu Xiao Shou Bingliang berbalik arah, yang akan didapatnya bukanlah kesempatan untuk di-heal, melainkan pukulan keras dari Battle Format. Dalam blokade seperti ini, An Wenyi merasa dirinya justru akan semakin menjauh.
"Kelebihan healer yang susah payah didapat, malah tidak bisa ikut campur dalam pertempuran karena situasi ini?"
Semua pendukung Xingxin merasa tidak puas, berharap Xingxin cepat menemukan solusi.
Tiba-tiba, di antara empat orang yang sedang bertarung, muncul celah. Jun Moxiao yang baru saja saling serang dengan Yizhiyeqiu tiba-tiba berbalik arah, kedua tangannya merentang ke depan.
"Catch Cloud Hand!!"
Sorakan penonton bergemuruh. Skill Catch Cloud Hand yang sudah dua kali membuat keajaiban dalam Tantangan Rookie ini kembali digunakan Jun Moxiao.
Akankah ketiga kalinya membuat keajaiban?
Tidak!
Tombak Quexie milik Yizhiyeqiu menusuk tiba-tiba. Yicunhui dan Baozi Invasion berusaha intercept, tapi Yizhiyeqiu tiba-tiba mengubah gerakan, tombaknya menyudut secara diagonal menggunakan skill Tianji.
Gerakan Tianji tak terduga membuat dua orang itu tak sempat menghindar. Quexie menyapu udara dan melambungkan mereka. Tombak itu terus jatuh dengan perubahan gerakan super cepat, seolah tak ada penghalang, menusuk lurus ke arah Jun Moxiao.
Namun karena penundaan sejenak ini, Catch Cloud Hand Jun Moxiao sebenarnya sudah aktif dan mulai menarik Battle Format. Tapi dia tak bisa melanjutkan, karena serangan Yizhiyeqiu telah tiba. Jika dipaksakan, meski berhasil menarik Battle Format, interupsi akan segera terjadi. Yang lebih parah, serangan pembuka ini bisa menjadi awal kombo mematikan Sun Xiang.
Ye Xiu terpaksa menghentikan skill dan menghindar. Penonton yang menanti-nanti Catch Cloud Hand pun kecewa. Tapi dua karakter yang sedang terangkat Tianji di udara justru mulai menyerang. Sebelum mendarat, Baozi Invasion mengayunkan tangan kiri dan melemparkan Sand Toss dari tangan kanan, menyembunyikan Brick Assault di balik lemparan pasir.
Trik kecil ini tak luput dari pengamatan Sun Xiang yang sedang sangat fokus. Dia cepat membaca pola goyangan bata itu, lalu memutar kamera untuk menghindari pasir mengenai wajah. Tapi saat memutar kamera inilah, Qiao Yifan segera memulai chanting Yicunhui - kristal es mulai berjatuhan dari mata pedang, Formasi Es!
Formasi Es jelas menjadi crowd control paling efektif untuk membatasi Yizhiyeqiu saat ini. Qiao Yifan sengaja menahan diri karena tak mendapat kesempatan. Sun Xiang sangat aware akan ancaman Ghostblade, membatasi pergerakannya dengan ketat.
Tapi dalam serangkaian perubahan akibat Catch Cloud Hand ini, Qiao Yifan akhirnya menemukan celah. Meski belum 100% sempurna, celah ini sudah layak dipertaruhkan.
Namun sebelum dia selesai chanting, Yizhiyeqiu sudah menoleh. Operasional Sun Xiang benar-benar presisi, menghindari Sand Toss ini, dia mengunci momen itu dengan tepat. Saat menoleh sekarang, interupsi chanting Yicunhui lebih dari cukup. Tapi tepat di saat yang sama, Jun Moxiao melangkah maju, menggunakan tubuhnya menghalangi pandangan Sun Xiang.
Hanya sekejap ini, sudah cukup untuk membeli waktu. Ketika Yizhiyeqiu melakukan pergerakan tempur dan menggeser kamera, barulah terlihat di belakang Jun Moxiao, tachi Yicunhui telah menyentuh tanah, es mengalir dari mata pedang...
Haolong Pojun!
Sun Xiang tanpa ragu mengeluarkan skill besar, Haolong Pojun melesat, langsung dash menuju Yicunhui.
Formasi Es telah jatuh, tapi berkat skill besar Yizhiyeqiu sudah keluar dari radius. Yicunhui tidak terlempar oleh serangan ini, Yizhiyeqiu menekan Quexie-nya ke bawah, menjepit Yicunhui mati-matian. Sun Xiang tahu, pembatasannya sampai di sini, jadi setidaknya dia harus membunuh satu lawan dulu.
Tapi dia tidak menyangka, di detik berikutnya, Jun Moxiao tiba-tiba muncul di sampingnya.
Kehadiran ini terlalu mengejutkan, recovery frame Haolong Pojun memang cepat, tapi Sun Xiang sudah terlambat melakukan operasional apapun. Jun Moxiao sudah meraih Yizhiyeqiu dengan tangan, melemparkannya kembali ke Formasi Es Yicunhui.
Hanya skill kecil, Nage Waza biasa.
Chapter Seribu Lima Puluh Menjarah
Resistensi Yizhiyeqiu memang unggul, namun tidak sampai benar-benar mengabaikan efek beku Formasi Es. Dia tidak akan membeku sempurna, tapi fakta bahwa kecepatan geraknya melambat di dalam Formasi Es sudah terbukti.
Tak ada lagi yang mempedulikannya. Jun Moxiao, Yicunhui, dan Baozi Invasion serentak menyerbu Battle Format dari posisi masing-masing. Kunci di lapangan saat ini jelas bagi siapapun yang punya prinsip dasar game online sejenis Glory.
Melihat perubahan situasi yang drastis, An Wenyi langsung tahu yang harus dilakukan. Dia berhenti berlari terus-menerus dan bersiap menukar seluruh peralatannya. Saatnya untuk menjalankan peran Healer telah tiba.
Situasi di arena berubah dengan kecepatan yang tak terprediksi.
Tapi pada momen ini, konsekuensi sudah sepenuhnya jelas.
Apakah Xingxin bisa terhubung dengan Healer akan menjadi penentu hasil pertarungan. HP karakter mereka sudah di ambang kritis: Jun Moxiao 5%, Yicunhui 8%, Baozi Invasion 10%.
Jumlah darah segitu bisa dihabiskan dalam satu gelombang serangan karakter kuat Jia Shi seperti Yizhiyeqiu (67% HP) dan Battle Format (55% HP). Keduanya hanya mengalami akumulasi damage dari pertukaran serangan, bukan kerusakan fatal. Tanpa heal kuat, bahkan skenario 3 vs 2 sulit dimenangkan Xingxin.
Majuuu!
Begitu masuk ke radius pengobatan Xiao Shou Bingliang, serangan kuat bisa dilancarkan sepuasnya. Kedua anggota Jia Shi akan menghadapi kesulitan dan kecanggungan yang sama seperti ketika Ye Xiu bertiga melawan Sun Xiang dan Yizhiyeqiu sebelumnya.
An Wenyi mulai mengontrol pergerakan untuk mencari koordinasi. Tapi Qiu Fei masih mengawasinya ketat, terus mengusirnya ke area terjauh.
Tak lama kemudian, para pemain mulai memahami maksud taktisnya.
Dalam hal kecepatan, Jun Moxiao bertiga tidak punya kelebihan terhadap Battle Format. Jika Qiu Fei bisa terus mengunci pergerakan Xiao Shou Bingliang ke satu arah dengan sempurna, jarak ketiga pihak akan tetap terjaga. Selanjutnya, Yizhiyeqiu milik Sun Xiang akan kembali ke tim besar.
Hal mustahil ini mulai terwujud berkat pergerakan dan blokade efektif Qiu Fei. Sejak Jun Moxiao bertiga mulai menyerbu, dia meningkatkan kecepatan. Xiao Shou Bingliang terkunci di luar radius, terpaksa terus mundur. Situasi ini mungkin tidak bertahan selamanya, tapi Yizhiyeqiu yang sedang keluar dari Formasi Es tidak butuh waktu lama untuk kembali.
Apakah situasi yang susah payah direbut ini akan terlepas lagi?
Pendukung Xingxin semuanya menahan napas, pandangan tertuju pada satu sosok.
Xiao Shou Bingliang.
Ya, hanya dirinya yang bisa memecahkan kebuntuan ini. Meski skillnya masih belum selevel pemain pro, terus menghindar hanya akan menyeret tim ke jurang kekalahan. Bagaimanapun, dia harus mengambil risiko.
Bersusah payah!
An Wenyi yang tenang dan rasional, menyadari bahwa memang tidak bisa tidak bertarung, akhirnya juga memantapkan keseriusannya.
Xiao Shou Bingliang tiba-tiba mengganti beberapa peralatan, kecepatan gerak seluruh karakter langsung turun drastis, lalu berbalik arah melakukan dash.
Tidak bisa tidak bertarung.
Tapi yang menyadari hal ini bukan hanya An Wenyi, Qiu Fei juga sangat jernih menyadarinya. Dia sudah lama menunggu An Wenyi mengeluarkan strategi akhir, gerakan Xiao Shou Bingliang saat ini sama sekali tidak di luar perkiraannya.
Naga Terbang dari Lautan!
Angin Menggulung Awan!
Di momen krusial seperti ini, tidak ada yang akan menyisakan cadangan. Semua yang bisa dilakukan harus dieksekusi sempurna. Qiu Fei mengoperasikan Battle Format dengan garang meluncurkan dua skill besar berturut-turut - persis seperti yang digunakan di arena pertandingan, memanfaatkan gelombang sihir Angin Menggulung Awan untuk mengacaukan uap air Naga Terbang dari Lautan, membentuk kabut air.
Karakter hidden, menghalangi pandangan!
Penerapan efek semacam ini sebenarnya bukan teknik eksklusif. Strategi Hundred Blossoms karya Zhang Jiale adalah contoh masterpiece penggunaan efek serupa. Tapi kemunculannya saat ini membuat hubungan antara Xiao Shou Bingliang dan trio Xingxin tiba-tiba menjadi samar bagai kabut. Battle Format yang menyelinap di dalamnya jelas-jelas ingin melancarkan serangan ke Xiao Shou Bingliang. Dalam kondisi tidak bisa melihat arah serangan, An Wenyi bahkan tidak bisa menemukan target untuk melakukan heal darurat.
Angel's Wings!
An Wenyi segera merespons dengan menggunakan Angel's Wings. Sayap putih yang terbentuk dari cahaya suci muncul dari belakangnya, membuat Xiao Shou Bingliang melayang di udara. Meski ketinggiannya tidak mencolok, ini membantunya merebut visi saat itu.
An Wenyi terlalu rasional. Dia sama sekali tidak yakin skill-nya dalam menghindar melalui pergerakan bisa mengatasi intercept level pro. Jadi dia tidak berniat melakukan percobaan sia-sia, fokusnya hanya mencari momen emas untuk merebut kesempatan melakukan heal. Tujuannya benar-benar murni.
Xiao Shou Bingliang yang masih melayang terus bergerak maju. Posisi tinggi memungkinkannya melihat kembali posisi Jun Moxiao dan tiga orang lainnya. Di kejauhan, Yizhiyeqiu milik Sun Xiang telah keluar dari Formasi Es dan sedang bergegas mengejar. Sebenarnya dia sudah menyiapkan empat Chakra Tanpa Sifat, sayangnya Magic Chakra tidak bisa dikonsumsi begitu saja - harus digunakan saat menyerang untuk menghasilkan status. Tanpa target serangan di sekitarnya, empat chakra itu tak bisa dipakai untuk meningkatkan kecepatannya.
Tapi Sun Xiang bukan fokus utama saat ini.
Longya!
Battle Format dalam kabut telah meluncurkan serangan. Tombak perangnya mengarah miring ke atas, menyerang Xiao Shou Bingliang.
An Wenyi tidak sepenuhnya tak berdaya. Sudah mengantisipasi serangan Battle Format, dia cepat-cepat minggir sambil melemparkan Sacred Fire ke arah Battle Format.
Battle Format dengan mudah menghindar, ritme serangan sama sekali tidak kacau. Setelah Longya, Combo Thrust kembali menyusul, dua tembakan berturut-turut menyambar. Kali ini An Wenyi mulai kesulitan menghadapi. Orang dengan teknik kurang, saat berhadapan dengan operasional kuat, kelemahan utamanya adalah ketidakmampuan mengikuti ritme serangan beruntun lawan. Setelah mati-matian menghindari dua serangan ini, An Wenyi tahu batas maksimumnya telah tercapai, serangan berikutnya pasti tak bisa diikuti.
Tepat di saat itu, tiga dentuman meriam bergema.
Anti-Tank Cannon!
Tiga dentuman khas skill ini terlalu familiar. Di arena saat ini, hanya Jun Moxiao yang bisa menggunakan skill ini.
Battle Format buru-buru minggir, tapi serangannya tak berhenti. Sebuah Tarian Tongkat Bundar akhirnya berhasil meraih Xiao Shou Bingliang dari udara. Tapi bersamaan, dia melihat salib di tangan Xiao Shou Bingliang berpendar cahaya suci - sebuah Cure Suci jelas telah dilepaskan.
Bagaimana mungkin!
Qiu Fei tertegun, lalu menyadari: tiga dentuman meriam, tapi peluru sepertinya tidak mendekat. Namun tiba-tiba, rentetan suara senapan mesin bergemuruh, hujan peluru mulai menghujam.
Jun Moxiao telah memasuki radius serangan!
Qiu Fei menyadari sepenuhnya bahwa dia telah tertipu.
Kabut air dari efek serangan, memutuskan koneksi visi kedua belah pihak, namun juga menghalangi pengamatannya terhadap situasi di sisi lain. Ia mengira Ye Xiu telah menentukan posisinya berdasarkan serangan terhadap Xiao Shou Bingliang, lalu melancarkan serangan. Gerakan menghindar ini membuat ritme Tarian Tongkat Bundarnya sedikit melambat.
Meski seharusnya cukup untuk menangkap Xiao Shou Bingliang, sang Healer justru berhasil merebut sebuah heal di momen kritis ini.
Menurut perhitungan Qiu Fei, seharusnya jarak antara Jun Moxiao dengan mereka masih kurang sedikit.
Tapi tidak adanya Anti-Tank Cannon yang datang membuatnya paham di mana letak masalahnya.
Anti-Tank Cannon dari Jun Moxiao bukanlah serangan, melainkan Teknik Meriam Terbang. Dengan memanfaatkan keterbatasan visi Qiu Fei, suara tembakan berhasil menipu pertimbangannya. Penghindaran yang memperlambat ritme serang bertemu dengan percepatan pergerakan melalui skill meriam, membuat perbedaan semakin terasa. Dalam sekejap, An Wenyi berhasil mendapatkan kesempatan untuk heal, dan tidak menyia-nyiakannya. Presisi timing inilah keahlian utamanya.
Cure Suci langsung menarik HP Jun Moxiao kembali 8%, mencapai 13%. Healing power Pastor sejati seperti An Wenyi benar-benar di luar jangkauan healer paruh waktu seperti Jun Moxiao.
Segera, Jun Moxiao yang telah memangkas jarak mulai melakukan tekanan serangan ke arah sini. Dia tidak hanya memasuki radius serangan, tapi juga radius pengobatan Xiao Shou Bingliang. Ini membuat Qiu Fei menyadari mustahil untuk mempertahankan situasi sebelumnya. Namun Qiu Fei tidak begitu saja melepas Xiao Shou Bingliang. Bagaimanapun, jika healer berhasil bersatu total dengan trio Xingxin, pertandingan ini akan berakhir. Dia masih harus berusaha keras menciptakan celah.
Tianji! Longya! Telapak Bunga Rontok!
Kombinasi serangan klasik tiga skill Battle Mage: membuat musuh float dengan Tianji, lalu Longya disambut Telapak Bunga Rontok. Xiao Shou Bingliang terlempar jauh oleh pukulan ini.
“Mengikuti Qiu Fei yang tidak pergi melakukan blokade, Jun Moxiao sudah merangsek ke sampingnya, mana mungkin memberi kesempatan seperti ini?”
“Mengubah posisi tubuh, Battle Format langsung melancarkan serangan ganas tanpa henti, memaksa Jun Moxiao mundur terus, pantang mengizinkannya melangkah setengah langkah ke depan.”
“Yicunhui dan Baozi Invasion segera menyusul bergabung dalam tim besar. Di belakang mereka, Yizhiyeqiu milik Sun Xiang akhirnya tiba. Nilai dari upaya Qiu Fei memblokir Xiao Shou Bingliang menjauh sebelumnya kini terlihat jelas. Sun Xiang yang tidak terputus pertarungan terlalu lama ini, begitu masuk formasi, semangat serangannya begitu dahsyat.”
“Menjarah!”
“Sun Xiang berteriak di channel.”
Menjarah, tentu saja harus dilakukan sebelum Xiao Shou Bingliang kembali. Xiao Shou Bingliang yang terlempar oleh Battle Mage, saat ini sedang berlari kencang ke arah sini.
Sun Xiang dan Qiu Fei tidak lagi mencoba mencegat Xiao Shou Bingliang, karena mereka tahu Ye Xiu yang berada di dekat mereka tidak akan memberi kesempatan yang sama lagi.
Menjarah! Menjarah dengan segala cara sebelum Xiao Shou Bingliang tiba.
Pada detik ini, tidak ada strategi, tidak ada penghindaran, tidak ada parry. Serang, serang, dan serang lagi! Seolah karakter mereka memiliki HP tak terbatas, darah terus berkurang sambil mengurangi darah lawan. Kecepatan tangan semua pemain mencapai puncak, ritme pertarungan yang luar biasa cepat dengan berbagai skill beterbangan dan percikan darah di mana-mana.
Apakah sudah kehilangan kendali?
Tidak sama sekali!
Jia Shi sudah berada di titik where they must fight desperately. Healer sudah di depan mata, mereka harus menjarah habis-habisan. Bagaimana dengan Xingxin? HP yang terlalu rendah tetap menjadi masalah mereka. Meski ada healer, menghadapi output yang terlalu kuat mungkin tidak bisa diselamatkan. Jadi Xingxin juga harus merespons keras, bersaing output dengan Jia Shi.
