Secara keseluruhan, struktur liga masih belum mengalami perubahan signifikan. Meski ada kebangkitan kuat Tim Howling, tim-tim top lainnya juga tidak tertinggal. Justru dua tim Thunderclap dan 301 Degree, setelah kehilangan Xiao Shiqin dan Xu Bin secara berturut-turut, gagal lolos ke playoff kali ini. Tim Hundred Blossoms memulai musim dengan sangat buruk, sempat goyah di paruh pertama musim. Namun setelah pembaruan besar, tiba-tiba mulai mengejar dengan agresif, baik tim maupun fans menunjukkan semangat juang yang luar biasa tinggi, semakin lancar hingga akhirnya berhasil meraih kesempatan terakhir playoff.
Peringkat akhir telah ditetapkan, jadwal pertandingan playoff pun langsung terlihat. Bentrokan terkuat di babak pertama tentu adalah pertarungan antara Blue Rain dan Micro Grass yang menempati posisi keempat dan kelima. Untuk dua tim elite kelas juara ini, bentrokan semacam ini pasti akan kembali diberi label "final yang dimajukan" oleh media. Ditambah perseteruan lama antara kedua tim, serta munculnya bakat muda yang bersinar di musim ini, pertandingan ini memiliki bobot besar dan sarat dengan topik diskusi.
Namun jika bicara soal nilai berita, tak diragukan lagi pertarungan babak pertama antara Dominant Hero (peringkat 1) dan Tim Hundred Blossoms (peringkat 8) akan lebih menarik perhatian.
Keputusan Zhang Jiale kembali bermain bersama Dominant Hero masih menjadi perdebatan sejak pertama kali diumumkan. Kini, Zhang Jiale akan berhadapan langsung dengan Tim Hundred Blossoms yang pernah dipimpinnya di lapangan. Orang-orang yang suka keramaian takkan melewatkan bentrokan seperti ini.
Dua pertandingan lainnya adalah Lun Hui vs Void dan Howling vs Misty Rain. Meski relatif kurang panas dibanding dua pertandingan sebelumnya, tetap saja semua tim yang lolos playoff bukanlah tim lemah.
Di balik tawa, selalu ada air mata.
Delapan tim maju dengan kepala tegak ke playoff, sementara dua tim harus meninggalkan Liga Profesional dengan sedih. Tim-tim lemah yang tereliminasi ini sulit menarik perhatian selain dari fans mereka. Justru tim yang akan menggantikan mereka di liga musim depan yang mendapat sorotan besar.
Tim Mitologi!
“Melalui persetujuan Liga, satu lagi tim profesional baru telah lahir. Pada konferensi pers yang diadakan Liga di hari Senin minggu baru ini, mereka tampil pertama kali, mengekspresikan tekad dan keinginan mereka dengan penuh keyakinan. Di tahun-tahun sebelumnya, tim baru seperti ini masih akan menarik banyak rasa ingin tahu dan perhatian. Tapi kali ini, wartawan di bawah panggung berharap barang-barang yang mengklaim diri sebagai mitos ini cepat-cepat selesai mengoceh dan turun, karena semua orang menunggu tim berikutnya - Xingxin yang memiliki Shen Ye Xiu, secara ajaib mengalahkan Tim Jia Shi dan masuk ke Liga.”
“Dalam latar belakang seperti ini, sesi tanya jawab wartawan setelah Tim Shenqi berbicara menjadi sangat sepi karena keselarasan diam-diam. Akhirnya beberapa wartawan senior hanya menanyakan beberapa pertanyaan berpola secara simbolis. Setelah beberapa kali pertanyaan 'Tidak ada pertanyaan lagi?' dan 'Apakah masih ada yang ingin bertanya?' dari petugas humas Liga tanpa respons, para anggota Tim Shenqi dengan perasaan tersinggung turun dari panggung.”
“Hasilnya, begitu Shenqi mundur, para wartawan yang tadi lesu segera menjadi bersemangat. Beberapa yang tadi tertidur sampai mengeluarkan emoji air liur, kini tampak segar bugar seperti baru diisi ulang energinya.”
“‘Sekarang giliran Xingxin kan? Di mana? Di mana?’”
“Anggota Tim Shenqi yang belum sepenuhnya pergi, melihat reaksi wartawan-wartawan di bawah, merasa putus asa.”
“‘Ahem... Mari kita persilakan Tim Xingxin...’ Petugas humas Liga meneruskan pembukaan dengan enggan.”
"Datang, datang!!" Semangat para wartawan tidak perlu diungkit lagi. Begitu anggota Xingxin muncul, deretan lampu kilat langsung berkedip tak henti di lokasi. Bahkan saat semua anggota Xingxin sudah duduk, lampu masih terus menyala-nyala. Terutama pada Ye Xiu di kursi pertama, dasar selama bertahun-tahun tidak bisa difoto, hari ini harus puas-puaskan!
Ye Xiu hampir tidak bisa membuka mata karena silau. Petugas humas Liga di sampingnya tidak tega melihat, buru-buru membersihkan tenggorokan dua kali dan mengumumkan dimulainya konferensi pers.
Konferensi pers ini merupakan penampilan perdana tim baru. Semua anggota wajib hadir, tapi harus sesuai aturan. Misalnya Su Mucheng, tentu tidak realistis duduk di panggung saat ini. Sun Zheping juga sudah berpamitan dengan anggota Xingxin dan pergi ke Yi Zhan untuk persiapan musim depan, sehingga tidak hadir. Wu Chen pun, setelah dimintai pendapat oleh Ye Xiu dan Chen Guo, dengan tegas menyatakan sudah sangat puas bisa berpartisipasi dalam pertarungan epik ini. Untuk karir profesional, dia tidak lagi punya harapan, dan ingin fokus total pada urusan guild.
Benar-benar tidak ada harapan lagi?
Pertanyaan ini tidak diajukan oleh Ye Xiu maupun Chen Guo, karena sebenarnya mereka sudah tahu jawabannya.
Wu Chen tentu masih memiliki harapan, namun dia semakin menyadari realita. Usianya tidak tergolong muda, skill-nya juga tidak terlalu tinggi, satu kali performa cemerlang dalam satu pertandingan tidak bisa menjelaskan banyak hal. Yang lebih penting, dia sangat sadar bahwa Su Mucheng akan bergabung dengan Xingxin di musim depan. Artillery God terkemuka di Liga, haruskah Wu Chen bersaing dengannya untuk posisi starter? Memikirkan hal ini, Wu Chen pun legawa. Sebagai pemain dengan bakat terbatas, bisa menunjukkan kinerja dalam pertandingan penting dan berkualitas tinggi ini, membantu tim masuk ke Liga Profesional, sudah merupakan puncak pencapaiannya. Mengejar target yang lebih tinggi baginya sudah tidak realistis.
Wu Chen menarik diri dari tim, namun tetap muncul di konferensi pers sebagai kepala departemen guild Xingxin. Departemen guild selalu menjadi salah satu divisi terpenting klub, sejajar dengan departemen pengembangan teknik sebagai sayap pendukung logistik tim. Ketua guild? Ketua guild biasa dari guild pemain mungkin tidak terlalu penting, tapi ketua guild milik klub merupakan posisi yang sangat berkuasa.
Kehadiran Tim Xingxin, konferensi pers dimulai dengan perkenalan anggota inti. Selanjutnya, Chen Guo sebagai bos tentu harus menjadi yang pertama berpidato. Karena sudah diberitahu oleh Liga sebelumnya, naskah pidato tentu sudah dipersiapkan. Meski Chen Guo biasanya cuek, di acara seperti ini dia agak gugup. Tapi mengingat dirinya adalah bos Xingxin yang berhasil mengalahkan Jia Shi, dia memberanikan diri.
Selanjutnya, tentu sang Kapten harus memberikan sambutan.
“Ye Xiu ah, berapa tahun sudah, akhirnya bisa bertemu di acara seperti ini.” Lampu kamera langsung mencatat rekor lagi.
Bos Chen Guo mewakili seluruh klub, meskipun klub mereka saat ini sebenarnya belum memiliki banyak departemen yang terspesialisasi, tapi secara nominal memang begitu. Sedangkan Kapten, itu mewakili Tim.
Pidato Ye Xiu sangat dinanti-nanti! Tapi semakin didengarkan, beberapa wartawan dengan ingatan tajam mulai menggaruk-garuk kepala.
“Ini tidak benar kan? Kok pidato ini terdengar agak familiar?”
“Benarkah?”
“Iya, aku pasti pernah dengar ini sebelumnya, ada kesan.”
“Coba cari beberapa keyword?”
“Hmm, kalimat yang barusan ini, aku terlalu hafal, aku cari dulu.”
Cepat, jawaban muncul. Wartawan Kawan itu menangis tersedu-sedu: Sialan, bukankah ini naskah pidato kapten Tim Yi Zhan saat baru masuk Liga tahun lalu? Kamu susah-susah datang ke konferensi pers, nggak bisa jawab lebih serius dikit apa?!
