"Kondisi pendapatan? Tentang ini aku tidak terlalu paham." Tang Rou tidak menunjukkan kebingungan sama sekali, hanya berbicara dengan tenang.
Para wartawan langsung tertegun, jawaban ini benar-benar di luar dugaan mereka. Meskipun pertanyaan mereka memang dirumuskan seperti itu, tapi itu hanyalah persiapan untuk membuka percakapan. Pendapatan atlet profesional, bahkan pemain biasa di warnet bisa mengobrol sambil bercucuran air liur denganmu selama setengah hari. Namun, Tang Rou malah menjawab "tidak terlalu jelas". Jawaban ini sepertinya membuat arah persiapan mereka agak melenceng!
Ada juga yang penuh perhitungan, mendengar jawaban Tang Rou, mereka memandang Chen Guo dengan tatapan penuh makna. Mereka jelas menganggap ini sebagai konspirasi bos Xingxin, membuat pemain hidup dalam kepolosan yang naif sehingga lebih mudah dikendalikan. Tapi sayangnya, ketika mereka mengamati Chen Guo dengan seksama, tidak ditemukan kecemasan atau kegugupan atas jawaban Tang Rou - malah tersenyum senang sebelum kembali normal.
Bagaimana bisa?
Para wartawan semakin bingung. Bukan hanya atlet profesional, di industri manapun mana ada orang yang tidak mempelajari pendapatan? Apa nonak cantik ini sengaja mengganggu mereka?
Para wartawan curiga melihat ke sana kemari, hingga petugas humas sekali lagi mendesak: "Ada pertanyaan baru?"
Konferensi pers hari ini sering mengalami kegugupan, petugas humas pun mulai terlihat kesal.
“Bisakah sedikit membocorkan apa saja yang diterima pemain Tim Xingxin saat ini?” Seorang wartawan terus nekat bertanya, meski akhirnya tidak lagi melakukan serangan terkonsentrasi pada Tang Rou, melainkan melemparkan kembali masalah ini kepada Chen Guo.
Pertimbangan para wartawan sebenarnya cukup akurat. Masalah ini memang seperti menusuk jantung Xingxin. Chen Guo kembali menjawab dengan kurang natural: "Sampai Tantangan Rookie, kami semua berkumpul hanya karena hobi. Selanjutnya sebagai tim profesional, perlu diskusi resmi tentang detail kontrak. Ini belum dimulai, jadi sementara belum ada yang bisa dibocorkan."
“Para wartawan langsung bingung sejenak begitu mendengarnya.
Jika Anda mengatakan ini adalah tim wisata yang dibentuk oleh tiga lima pemain yang ikut meramaikan, maka situasi seperti ini sudah pasti terjadi. Tapi Xingxin adalah juara Tantangan Rookie yang mengalahkan Jia Shi, dengan Ye Xiu Shen yang mengawasi langsung timnya. Dari perkataan Chen Guo, konfigurasi mereka sepertinya tidak mendapatkan benefit sama sekali, hanya mengandalkan kesukaan?
“Apakah maksud Anda, sejauh ini para pemain Tim Xingxin tidak memiliki pendapatan?” Akhirnya seseorang bertanya dengan hati-hati.
"Chen Guo merasa sangat canggung, tapi dia bukan tipe orang yang suka menutup-nutupi. Apalagi di acara seperti ini, dia tidak mungkin berbohong. Dia hanya bisa mengangguk dan berkata: 'Benar.'"
Seketika suasana menjadi gempar. Seseorang langsung mengejar-ngejar bertanya: "Apakah Shen Ye Xiu juga seperti itu?"
"Emm... Benar." Chen Guo ragu sejenak, gaji admin jaringan warnet seperti statusnya ini lebih baik tidak disebutkan...
Kekacauan selanjutnya tidak perlu dijelaskan lagi. Situasi Xingxin ini benar-benar mengejutkan. Masalah tidak ada pendapatan, tapi dari ucapan Chen Guo tadi, sampai sekarang mereka masih belum mengeluarkan kontrak resmi. Ini perlu dibahas lebih serius.
Perlu diketahui, mereka sudah memiliki kelayakan liga profesional musim depan. Semua anggota akan menjadi atlet profesional sejati. Masih belum buru-buru membuat kontrak untuk mempertahankan personel? Apakah menunggu tim ini langsung menjadi pasar swalayan yang bebas dijarah begitu bergabung ke Liga? Berdasarkan kinerja pemain Xingxin di Tantangan Rookie, para wartawan yakin ini akan menarik perhatian banyak tim profesional. Bukankah sejak Tantangan Rookie masih berlangsung, sudah banyak kabar burung yang di-drop?
Tapi kalau dipikir-pikir, saat itu sudah ada tim yang tertarik pada pemain Xingxin. Tapi melihat kondisi sekarang, formasi Xingxin masih utuh. Tidak ada satu pun yang tergoda oleh tawaran tim lain waktu itu. Tapi menurut ucapan bos Xingxin ini, Xingxin sama sekali belum mengambil tindakan retensi apapun. Apakah semua pemain Xingxin ini berkumpul membentuk tim murni atas kesadaran sendiri?
Ini benar-benar tidak ilmiah...
"Tim-tim lain pasti tidak menyangka Tim Xingxin bisa begitu tidak ilmiah, jadi tidak ada aksi merekrut besar-besaran ya?" Kalau pesan ini tersebar, apakah tim ini... tidak akan langsung bubar?
Para wartawan kali ini malah mulai khawatir tentang hal ini untuk Xingxin. Tapi mereka juga sadar berita ini pasti akan terekspos. Dengan begitu banyak wartawan, mustahil menjamin setiap orang punya belas kasihan untuk menutupi status kekanak-kanakan dan tidak ilmiah Xingxin. Mungkin saat ini sudah ada yang menyusun beritanya?
Pada akhirnya, pengalaman Xingxin menghadapi media benar-benar kurang! Hal penting seperti ini malah terbongkar di konferensi pers. Kekagetan para wartawan mulai terkesan seperti mengambil keuntungan lalu pura-pura sopan.
Situasi live kembali sedikit kacau. Petugas humas Liga melihat waktu sudah hampir habis. Setelah berdiskusi singkat dengan pihak Xingxin, mereka memutuskan mengumumkan ini akan menjadi pertanyaan terakhir.
Konferensi pers hari ini sudah mendapatkan banyak informasi. Untuk pertanyaan terakhir, tidak mungkin melakukan interogasi intensif. Wartawan berpengalaman biasanya tidak mengajukan hal terlalu kompleks di saat-saat akhir agar tidak berakhir tidak harmonis.
"Setelah lama absen dari Liga, apa yang ingin Anda sampaikan saat ini?" Pertanyaan terakhir akhirnya dilemparkan ke Ye Xiu.
"Hehe." Ye Xiu tersenyum lalu berkata: "Aku kembali."
Aku kembali!
Kalimat sederhana, namun menunjukkan keyakinan yang luar biasa kuat. Meski konferensi pers hari ini mengungkap banyak fakta mengejutkan, meski semua orang bahkan sudah tak sabar mulai menyusun dan mengolah bahan-bahan tersebut, namun pada akhirnya, hampir semua media memilih pesan halaman depan mereka dengan kalimat terakhir ini.
Ye Xiu: Aku kembali.
Selain itu, berbagai media juga menunjukkan keahlian mereka dalam menyusun, mengompilasi, dan mencari makna tersirat melalui pemberitaan konten lainnya.
Persiapan satu tahun, mengantarkan Xingxin menjadi juara, kesempatan hanya untuk yang lebih siap!
Mantan Kapten Jia Shi Meledak dalam Konferensi Pers, Menyindir dengan Marah Pemilik Jia Shi Tao Xuan yang Mengkhianati Klub!
Xingxin yang Bersatu karena Cinta!
……
Berita-berita ini memiliki konten yang padat, sebagian besar ditulis dengan cara yang mengejutkan. Ini sekedar mengungkap informasi dari konferensi pers, sementara nilai sejati opini publik terletak pada pemanfaatan informasi untuk membentuk arah pandangan.
Wartawan pendukung Jia Shi memanfaatkan pernyataan Ye Xiu untuk menunjukkan kepiawaian pena, memisahkan secara elegan antara klub Jia Shi dan Tao Xuan. Semua isu negatif tentang Jia Shi dialihkan ke pundak Tao Xuan secara personal. Sementara wartawan netral, dihadapkan pada fakta jelas ini, tulisannya pun tidak salah arah.
Bukan timnya yang kotor, melainkan oknum tertentu!
Dengan narasi seperti ini, semua orang pun mengangguk setuju! Seperti kata pepatah, kesuksesan bergantung pada manusia. Semua perbuatan memuakkan Jia Shi itu kan dilakukan atas instruksi sang bos. Kontrolnyalah yang menjerumuskan tim ke jurang kehancuran.
Dalam sekejap, arah angin pun berubah.
Banyak fans Jia Shi yang awalnya sudah bubar. Mereka merasa malu dengan berbagai kasus yang menimpa Jia Shi, semangat mereka terhadap Jia Shi terkikis habis. Tapi setelah laporan terbaru di babak ini, kesedihan dan kekecewaan mereka berubah menjadi kemarahan. Mereka berkumpul kembali, bertekad mempertahankan Tim Jia Shi mereka, mengusir tumor ganas yang sesungguhnya dari Jia Shi.
Tao Xuan minggir!
Dalam sehari, spanduk-spanduk seperti ini terlihat di mana-mana: di tembok luar Klub Jia Shi, di tanah, di tangan para pemain. Permohonan untuk tidak menjual Jia Shi? Tak ada lagi pemain yang mengajukan itu. Mereka sadar penjualan tidak akan memusnahkan Jia Shi, tapi jika terus dibiarkan dihancurkan oleh Tao Xuan, Jia Shi akan benar-benar menjadi aib.
Jia Shi milik setiap orang dari mereka, sedangkan yang di tangan Tao Xuan hanyalah aset-aset tetap. Itu hanya bentuk fisik Jia Shi, bukan jiwa Jia Shi.
Di mana jiwanya? Jiwa itu ada di hati setiap fans.
Fans setia Jia Shi, sambil mengecam habis-habisan Tao Xuan, juga mulai berseru memohon: siapa pun yang benar-benar mencintai Glory dan Jia Shi, yang memiliki kemampuan, agar mau mengambil alih Tim Jia Shi.
Pada saat itu juga, Jia Shi hidup kembali.
Fans memang selalu menjadi kekayaan terbesar sebuah tim.
Tidak ada yang mau mengambil alih Jia Shi secara utuh, karena Jia Shi yang tercemar berbagai masalah buruk telah kehilangan dukungan fans. Kekacauan besar seperti ini tentu tidak ada yang mau membersihkannya. Tapi sekarang, fans telah melakukan penyelamatan mandiri. Mereka menyadari di mana letak masalahnya dan menemukan solusinya. Kembali berdiri mendukung Jia Shi - semua orang menyaksikan hal ini.
Jia Shi seperti ini sepenuhnya bisa bangkit kembali. Tapi ada satu syarat: Tao Xuan harus pergi. Dia bisa membawa semua miliknya, tapi tak akan bisa membawa satu fans pun. Bahkan jika tempat ini kosong sama sekali, fans akan tetap berjaga di sini. Dengan penjagaan mereka, Jia Shi bisa dibangun kembali dari nol.
Transformasi seperti ini bagaimana bisa terjadi? Semua berawal dari perkataan Ye Xiu saat menjawab pertanyaan wartawan, yang menyadarkan ribuan fans.
Ye Xiu adalah kapten mereka, selamanya!
Tak ada lagi fans Jia Shi yang meragukan hal ini. Meskipun Ye Xiu-lah yang sekali lagi mengantar Jia Shi keluar dari pintu Liga Profesional, tapi itu hanya pertandingan. Tidak ada hubungannya dengan hal lain. Bukankah ini sikap konsisten sang kapten di lapangan?
Setelah berpisah selama lebih dari setahun, mantan kapten mereka kini secara resmi mengumumkan: Dia telah kembali.
Sayangnya, dia tidak kembali ke Jia Shi. Meski sudah ada yang mulai menyerukan Ye Xiu kembali memimpin Jia Shi, lebih banyak fans yang tak sanggup mengajukan permintaan ini.
Ini terlalu egois.
Ye Xiu sudah terlalu banyak berkontribusi untuk Jia Shi, mereka tidak punya alasan untuk terus menuntutnya berkorban bagi klub ini.
Ye Xiu tidak berhutang apapun pada Jia Shi, sebaliknya Jia Shi-lah yang berhutang sangat besar padanya.
Ambil contoh kontrak pemain. Han Wenqing yang bertarung bersama sejak awal Liga, menerima kontrak terbaik di liga. Tapi sang Kapten mereka? Selama bertahun-tahun masih menggunakan kontrak jangka panjang dari era awal liga yang pendapatannya sekarang terlihat sangat memalukan.
Membahas uang mungkin terdengar vulgar, tapi begitulah Jia Shi terus-terang mengabaikan kewajiban mereka pada kaptennya. Namun dia tak pernah mengeluh, karena yang dia pedulikan bukanlah hal-hal seperti ini.
Yang selalu dia kejar hanyalah satu: kemenangan. Prinsip ini takkan berubah dimanapun dia berada. Saat ini, fans Jia Shi hanya bisa menghujani restu mereka.
