"Selamat untuk Dominant Hero, semoga beruntung!"
Pada konferensi pers pasca pertandingan, Kapten Micrograss Wang Jiexi menutup perjalanan musim ini dengan ucapan doa untuk lawannya. Meski tidak sampai ke babak final musim ini, semua orang telah melihat masa depan cerah Micrograss. Xu Bin, Liu Xiaobie, Gao Yingjie - semua pemain Tim Micrograss berbakat dan masih sangat muda. Mereka masih memiliki jalan panjang. Yuan Boqing yang sebelumnya kurang diperhatikan, juga menunjukkan keunikan dalam pertandingan kali ini. Dan sang kapten Wang Jiexi, meski masa kejayaannya mungkin tak lama lagi, tetap memiliki pengalaman berharga untuk membimbing tim ini. Ia akan selalu menjadi pilar utama Micrograss.
Bagaimana dengan Dominant Hero?
"Selanjutnya, gelar juara liga!"
Pernyataan singkat Kapten Han Wenqing menunjukkan keseriusan tim ini. Tujuan sekumpulan veteran berkumpul sudah jelas bagi semua. Kini mereka telah melangkah sejauh ini - hanya tinggal dua kemenangan lagi untuk meraih gelar. Bahkan lawan yang baru mereka kalahkan memberi ucapan selamat tulus.
Promosi tentang gelar juara liga segera bergulir, menjadi konfrontasi puncak tahunan di dunia Glory. Kali ini dihiasi oleh banyak Shen legendaris. Sayangnya tidak ada konflik menarik antara Lun Hui dan Dominant Hero, baik secara historis maupun antar pemainnya.
"Ini adalah persaingan juara yang sangat murni, di satu sisi ada para veteran yang berkumpul untuk mewujudkan keinginan bertahun-tahun, di sisi lain ada juara baru yang bertekad menciptakan dinasti generasi baru."
Dominant Hero bermain dengan kekuatan keseluruhan, sementara Lun Hui selalu dijuluki tim satu orang. Ini seolah benturan dua filosofi Glory, sebenarnya siapa yang akan jadi juara?
Propaganda final kejuaraan membanjiri berbagai media, tak ketinggalan prediksi publik tentang juara. Jalur voting yang dibuka online baru ditutup sebelum pertandingan, hasil akhirnya Tim Dominant Hero menguasai 72.65% suara, jauh di atas Lun Hui.
Tapi di sisi Xingxin, menghadapi pertanyaan Chen Guo "Menurutmu siapa yang akan juara?", Ye Xiu menjawab tidak tahu pasti.
"Semua punya kesempatan, juara siapa pun tidak bisa disebut kecelakaan." Demikian jawaban Ye Xiu.
Ini adalah jawaban paling rasional.
Meski Tim Dominant Hero mendapat suara tinggi dalam prediksi publik, harus diakui banyak di antaranya adalah poin emosional. Para veteran Dominant Hero yang kesempatannya terbatas, tragedi pertarungan hidup-mati selalu lebih menyentuh hati. Ditambah lagi, nama-nama heroik dalam tim ini, di atas kertas terlihat megah tak tertandingi.
72.65% suara sebenarnya lebih merupakan antisipasi dan doa. Jarak antara Lun Hui dan Dominant Hero sama sekali tidak sebesar yang ditunjukkan angka ini.
Tim satu orang?
Julukan bernada sinis ini sendiri menunjukkan sikap meremehkan Lun Hui. Tapi dari mereka yang benar-benar ahli, berapa banyak yang setuju dengan julukan ini?
Di mata mereka, tim satu orang hanyalah sebuah candaan.
Lun Hui sama sekali bukan tim satu orang. Hanya karena Zhou Zekai terlalu kuat, terlalu menonjol, terlalu menarik perhatian, sehingga tercipta ilusi tim satu orang. Tim Lun Hui juga merupakan kesatuan yang sangat luar biasa. Seluruh tim mereka mampu mengikuti ritme Zhou Zekai, dan ini sudah menjadi bukti terbaik.
Meski terkadang mereka membuka situasi dengan mengandalkan kekuatan brutal Zhou Zekai yang tak kenal kompromi, seolah-olah terlihat kurang strategis. Namun faktanya, kekasaran ini sendiri merupakan strategi unik Lun Hui - taktik yang hanya bisa digunakan oleh tim dengan pemain tak terkalahkan seperti Zhou Zekai, strategi yang membuat iri banyak tim lain.
Mereka yang meremehkan Tim Lun Hui karena anggapan "tim satu orang" adalah orang awam yang menyedihkan. Kesalahan seperti ini takkan pernah terjadi pada Tim Dominant Hero. Mereka akan meninjau secara mendalam kekuatan Lun Hui dengan serius.
Zhou Zekai yang tak terkalahkan - ini yang pertama terpikir ketika menyebut Lun Hui. Tapi selain itu? Adakah yang memperhatikan bahwa formasi Lun Hui adalah yang paling stabil di antara empat tim kuat?
Tiga tim lainnya melakukan penyesuaian besar musim panas ini, hanya Lun Hui yang mempertahankan personil asli - formasi yang telah bekerja sama selama tiga tahun. Stabilitas seperti ini sungguh tak tertandingi di antara empat besar.
Selain itu, ada kelebihan skill points Lun Hui yang mulai terlihat di playoff tahun lalu, dan melalui musim ini sudah bukan rahasia lagi. Tapi apa artinya itu? Kelebihan konkret seperti ini hanya bisa diwaspadai dan diperhatikan, sama sekali tak mungkin dihapuskan.
"Orang-orang sebut Lun Hui pasti merujuk Zhou Zekai, tapi tak sadar bahwa aura Zhou Zekai telah mengaburkan banyak keunggulan mengerikan lainnya Lun Hui. Jiang Botao yang sudah menduduki peringkat 5 All-Star, di bawah bayang-bayang Zhou terlihat seperti orang biasa yang tak diperhatikan, apalagi Lv Buoyuan di peringkat 13."
Di sisi Lun Hui, mereka juga memiliki tiga pemain All-Star, dan masing-masing berada di puncak karir esports. Dominant Hero punya empat All-Star secara kuantitas, tapi jika mempertimbangkan usia dan status, apakah perbandingan tiga lawan empat ini benar-benar timpang?
"Bagaimanapun, segalanya harus ditentukan di lapangan." Ini kesimpulan akhir Ye Xiu. Para pemain Dominant Hero dan Lun Hui sudah berdiri di arena saat ini.
Pertandingan pertama final kejuaraan digelar di kandang Lun Hui di Kota H dengan kursi penuh sesak. Dalam arena pertandingan yang baru saja berakhir, Tim Lun Hui unggul 5-4. Keunggulan tipis ini tetap memicu klimaks di lokasi. Fans memegang tinggi spanduk dan slogan buatan sendiri, menantikan gelar juara kedua tim. Siaran radio sudah mulai mengumumkan formasi pemain untuk pertandingan tim.
Tim Lun Hui: Zhou Zekai dengan Sharpshooter Yiqian Chuanyun, Jiang Botao dengan Soulblade Wu Lang, Lv Buoyuan dengan Yudo Cloudy Mountain, Wu Qi dengan Assassin Cruel Silence, Fang Minghua dengan Pastor Xiao Ge Ziruo, Du Ming dengan Blade Master Wu Shuang Gou Yue.
Formasi yang stabil selama tiga tahun, susunan pemain yang meraih gelar juara liga musim lalu. Begitu tampil, sorak-sorai gemuruh langsung memenuhi arena.
Tim Dominant Hero juga tidak memberikan kejutan apa pun. Keempat dewa tentu saja akan tampil, anggota kelima tetap Qin Mu Yun yang rendah hati bersama Sharpshooternya Minus Nine Degrees. Orang keenam Bai Yan Fei dengan Elementalistnya Rota. Ini adalah formasi yang mereka gunakan sepanjang playoff.
Pemain dari kedua tim memasuki kursi pertandingan. Tak lama kemudian, pertandingan tim yang akan menentukan hasil akhir pertarungan dimulai.
Sebagai tuan rumah, Lun Hui menunjukkan sikap agresif sejak arena pertandingan. Dalam pertandingan tim, mereka langsung bergegas ke pusat map segera setelah masuk, seolah tak mau membuang waktu sedetik pun.
Namun Dominant Hero sebagai tim tandang menunjukkan momentum yang tak kalah. Di awal pertandingan, mereka juga langsung menuju pusat map, sepertinya ingin menentukan pemenang melalui konfrontasi langsung.
"Wah, kedua tim terlihat sangat gesit!!"
Komentator siaran langsung terkejut melihat ini. Di final kejuaraan yang menjadi puncak perjuangan setahun penuh, bahkan tim paling agresif pun biasanya akan lebih berhati-hati. Kemenangan di sini terlalu krusial - kebanyakan tim lebih memilih mengamankan posisi dulu baru meraih kemenangan. Tapi Lun Hui dan Dominant Hero justru langsung bertarung habis-habisan, mengubah pepatah "final tak ada duel epik" menjadi lelucon.
Bentrok!
Bentrokan sengit!
Para Penembak dari kedua tim sudah memulai serangan begitu masuk dalam jangkauan. Namun di satu sisi ada |Raja Senapan Glory, sementara di sisi lain hanya rookie tak terkenal. Perbedaan ini begitu besar sampai komentator enggan menyebutnya sebagai konfrontasi. Tapi seketika, efek cahaya |Hundred Blossoms Spectacle menyelimuti area, memberi perlindungan bagi Tim |Dominant Hero untuk menerobos formasi lawan.
Tim |Lun Hui tak mau kalah. |Wu Lang milik |Jiang Botao segera memasang dua |Wave Array, membentuk tembok pertahanan yang sulit ditembus. Namun efek cahaya Hundred Blossoms segera menyapu area.
Ingin menghancurkan formasi dengan paksa?
Aksi agresif Tim Dominant Hero ini membuat Lun Hui terkejut. Meski |Wave Array |Soulblade tak memiliki variasi serangan status seperti |Ghost Array |Ghostblade, output-nya jauh lebih tinggi. Menerobos Wave Array seperti ini benar-benar strategi "menjual darah" demi serangan mendadak.
Tapi ini sesuai dengan aura khas Tim Dominant Hero!
Bukankah tim ini selalu maju tak peduli rintangan apapun? Dua Wave Array biasa ternyata tak bisa menghentikan mereka.
Kalau begitu, tambah dua lagi?
Tanpa ragu, Jiang Botao langsung memasang dua Wave Array tambahan.
Cahaya, Gelap, Es, Api.
Empat Wave Array dengan atribut berbeda saling bersinar, bertabrakan keras dengan cahaya Hundred Blossoms yang menciptakan kekacauan total. Cloudy Mountain milik Lv Buoyuan dan Cruel Silence milik Wu Qi sudah bersembunyi di luar formasi, siap menyergap siapa pun yang berusaha menerobos.
Tapi tak ada yang muncul dari ilusi cahaya itu. Alih-alih mundur, cahaya tersebut justru semakin agresif maju.
Cahaya Hundred Blossoms berasal dari skill Expert Amunisi yang mengandung damage. Lv Buoyuan dan Wu Qi terpaksa mundur. Tapi keduanya langsung berpisah ke kiri-kanan dengan chemistry sempurna, mencoba mengitari cahaya tersebut untuk menyerang langsung Hundred Blossoms Spectacle di belakang. Begitu berhasil memutar, dua skill besar langsung menyambut mereka.
Raging Tiger Strike!
Overpowering Combo Fist!
Dua karakter bertarung Dominant Hero langsung menyerang saat kedua musuh muncul dari balik cahaya. Desert Dust menghujani Cruel Silence dengan combo tinju-tendang hingga terpental. Cloudy Mountain si ahli bantingan Yudo justru dihempas ke tanah oleh Leng An Lei milik Lin Jingyan dan dipukuli habis-habisan.
Ternyata karakter mereka tidak bersembunyi di balik ilusi cahaya selama ini?
Lalu di mana Hundred Blossoms Spectacle?
Cahaya Hundred Blossoms masih terus maju, tapi pemiliknya tak terlihat. Hanya ada satu penjelasan: ilusi tersebut digunakan sebagai perlindungan oleh Hundred Blossoms Spectacle sendiri untuk menerobos.
"Hati-hati!!" Keduanya segera mengirim pesan peringatan.
Kesalahan pertimbangan posisi Hundred Blossoms Spectacle berarti kesalahan dalam memperkirakan radius gangguan efek cahaya bunga. Pada detik berikutnya, efek cahaya bunga tiba-tiba berpindah seperti teleportasi, menyelimuti Pastor Xiao Ge Ziruo dari tim Lun Hui. Kali ini, Hundred Blossoms Spectacle bukan sedang melindungi siapapun atau menghalangi pandangan. Ia melancarkan serangan ganas terhadap Pastor tersebut. Pembukaan Tim Dominant Hero ternyata menggunakan Hundred Blossoms Spectacle yang memproteksi diri sendiri untuk masuk radius serangan, lalu langsung memberikan pukulan berat kepada Pastor lawan.
"Harus menang!!!" Zhang Jiale menggeram. Hundred Blossoms Spectacle yang baru saja meninggalkan perlindungan cahaya langsung melesat melewati Wu Lang, berlari sambil menembak ke arah Xiao Ge Ziruo.
