Longya, Combo Thrust, Slashing Draw!
Ye Xiu masih memilih pola serangan yang sebelumnya berhasil, namun setelah tiga skill digunakan, gumpulan ganggang yang dibungkus masih utuh. Ternyata daya tahan tubuh utama sedikit lebih kuat. Tapi hanya sedikit saja. Ye Xiu buru-buru menggunakan skill keempat, akhirnya gumpulan ganggang yang dibungkus Shadow Cloak hancur berkeping-keping. Ye Xiu menghela napas lega. Sesaat itu, dia kembali tegang karena efek Peluru Kekakuan juga memiliki durasi. Saat serangan pertama mengenai, dia sudah tahu bahwa masalahnya bukan damage untuk menghancurkan tubuh utama, tapi waktu - apakah bisa memberikan damage cukup dalam durasi Peluru Kekakuan.
Hasilnya, dia berhasil. Ini membuat Ye Xiu benar-benar tenang. Jun Moxiao melompat keluar dari air, tepat melalui gumpulan ganggang yang telah hancur. Qianji San membuka Mechanical Rotor, dalam sekejap berhasil sepenuhnya keluar dari air.
Monster ganggas tentu tak mau melepas target begitu saja. Segera sehelai ganggang lain menyambar untuk menangkap. Ye Xiu sudah mengantisipasi ini, mengoperasikan Jun Moxiao untuk terbang ke atas sekuat tenaga. Gerakan ganggang cukup cepat, tapi Mechanical Rotor memungkinkan karakter bergerak di udara, tentu saja Ye Xiu melakukan penghindaran. Ye Xiu tidak berniat kabur, sementara waktu terbang menjauhi permukaan sungai dengan tujuan utama menunggu cooldown skill. Skill low-tier umumnya memiliki cooldown pendek, tapi skill efek seperti Peluru Kekakuan biasanya cooldown-nya lebih panjang. Jika tidak, memberi status seperti kekakuan tanpa henti ke lawan akan membuat pertarungan menjadi tidak seimbang.
Waktu cooldown Peluru Kekakuan mencapai 10 detik. Ye Xiu berusaha memanfaatkan 10 detik ini dengan maksimal. Selain menghindar, dia juga melakukan hal lain. Sambil terus bergerak menghindar, Jun Moxiao melemparkan granat ke permukaan air. Ledakan membuat alga air terbelah, meski tidak memberikan damage signifikan, namun akhirnya memperlihatkan permukaan air. Alga yang sebelumnya menyebar kini terkumpul menjadi gumpalan.
Efektif!
Ye Xiu tersenyum lega. Dengan cara mengumpulkan monster seperti ini, efisiensi membunuh alga air akan meningkat drastis.
Tak lama kemudian, cooldown Peluru Kekakuan selesai. Jun Moxiao menghentikan Mechanical Rotor dan mendarat. Sesaat sebelum menyentuh air, pedangnya menyambar mengeluarkan gelombang pedang retakan bumi, menyapu alga-alga yang terkumpul. Disusul dengan Dark Cloth yang kali ini berhasil menangkap lebih banyak alga. Namun saat Jun Moxiao mulai menyerang, Ye Xiu langsung menyadari masalah...
Semakin banyak alga yang ditangkap, HP-nya justru semakin kuat. Mekanika ini sangat logis. Ye Xiu tentu tidak mengabaikan hal ini. Percobaan pengumpulan monster kali ini memang bertujuan untuk menguji. Setelah berbagai upaya, hasilnya jelas: mustahil menguras HP mereka dalam durasi kekakuan.
Efek kekakuan dari Peluru Kekakuan adalah 2 detik, dan durasi efek ini tidak banyak meningkat seiring peningkatan level skill. Bagaimanapun juga efek crowd control dari status kekakuan sangat kuat, jika benar-benar dibuat 8-10 detik kekakuan akan jadi tidak seimbang. Peningkatan tier Peluru Kekakuan, bahkan di tier maksimal hanya meningkatkan efek kekakuan menjadi 3.5 detik. Jadi penambahan tier skill ini tergantung pada seberapa besar pemain menggunakan dan mengandalkan Peluru Kekakuan. Peluru Kekakuan Jun Moxiao hanya tier 1, memberikan efek dasar 2 detik, menghasilkan 4 skill dalam 2 detik saja sudah dianggap sangat-sangat maksimal, bahkan jika operasional Ye Xiu sedikit ceroboh mungkin tidak bisa mencapainya. Sekarang, HP ganggang air lebih tinggi, dengan damage Jun Moxiao mustahil untuk menghabisi kumpulan ganggang air sebesar ini.
Hasil ini membuat Ye Xiu sangat menyesal, namun setelah dua round referensi pengumpulan monster, dia sudah benar-benar paham jumlah yang harus dikumpulkan. Selanjutnya tinggal mengulang operasional menyelam dan di permukaan.
Ganggang air dibersihkan Ye Xiu sepetak demi sepetak. Permukaan sungai perlahan kembali jernih.
Hampir selesai.
Melihat dua gumpalan terakhir ganggang air di sebelah sana, Jun Moxiao berenang sekuat tenaga, lalu Ye Xiu mendengar suara beberapa orang dari tepi sungai.
"Di sini!"
"Sudah tidak terhitung pemain yang dibunuhnya, monster ganggang air ini sekarang sangat kuat, semua jangan sampai lengah."
"Tapi metode membunuhnya sudah ditemukan, Penyihir dan Amunisi harus benar-benar memperhatikan koordinasi, kalian adalah kuncinya."
Kerumunan besar orang berkumpul di tepi sungai, kecerdasan para pemain juga cukup hebat sehingga menemukan metode yang sama seperti Ye Xiu untuk menghadapi monster ganggang air ini. Namun mereka tidak bisa melakukan serangan ini sendirian, hanya bisa mencari partner untuk kerjasama tim. Saat sekelompok orang dengan semangat datang ke tepi sungai untuk membunuh si raksasa ini, yang terlihat justru permukaan sungai yang jernih. Ke mana perginya ganggang yang katanya menguasai seluruh permukaan sungai?
"Sial! Tidak mungkin!"
Seorang pemain yang jeli segera menemukan keberadaan Jun Moxiao, berenang dengan susah payah menuju sepetak ganggang air. Dark Cloak, Peluru Kekakuan, lalu satu gelombang kombo kilat... Bukankah ini taktik yang terus ditekankan kapten selama perjalanan mereka ke sini?
"Ini bukan candaan!!"
Pemain yang memanggil banyak temannya adalah seorang Expert Amunisi. Saat pertama kali melewati sungai ini, dia disergap monster ganggang air hingga tewas, lalu berlari kembali untuk balas dendam dan tewas lagi. Si pemalas ini tidak rela, datang lagi, kali ini monster ganggang air sudah berkembang cukup pesat sehingga dia jelas bukan lawannya. Tapi kali ini dia akhirnya menemukan cara membunuh monster itu. Untuk keempat kalinya, dia kembali dengan keyakinan bisa duel sendirian setelah menemukan metodenya, namun tetap meremehkan kekuatan monster yang terus berkembang. Setelah mati empat kali, akhirnya dia menyerah dan mengumpulkan satu tim lengkap sekaligus menemukan taktik mengumpulkan monster. Hasilnya, saat tiba di sana, ganggang-ganggang besar ternyata sudah dibersihkan - oleh orang yang menggunakan persis strategi yang dia pelajari setelah mati empat kali itu.
“Siapa itu!” Kapten marah besar. Menurutnya, orang ini pasti mengintip dan mencuri strategi temuannya, benar-benar maling licik.
Mengejar bayangan orang itu di sepanjang tebing sungai, Kapten mengangkat senjata untuk menembak. Tiba-tiba ditabrak partner satu timnya, serangannya meleset.
“Ngapain?!” Kapten berteriak kesal.
“Kamu gila? Dark Cloak, lalu Peluru Kekakuan, bahkan ada Slashing Draw dalam kombo lanjutan. Satu karakter bisa melakukan begitu banyak serangan, masih nggak nyadar siapa ini?” Partner yang menabrak karakter Kapten menjelaskan.
Kapten tertegun. Menggunakan skill lintas kelas karakter, jika dulu melihat ini pasti semua orang mengira NPC. Tapi sekarang, setiap pemain tahu ada sosok legenda: Ye Xiu Shen dan Loner-nya Jun Moxiao.
Dengan tangan bergetar, Kapten menyusuri tepian sungai. Jun Moxiao yang sedang berenang ke gerombolan terakhir monster alga, akhirnya memperlihatkan nama di kepalanya dengan jelas.
Jun Moxiao, ternyata benar Jun Moxiao.
Segera, kesalahpahaman tentang pencurian strategi pun sirna. Kalau sampai tak bisa membaca strategi sederhana ini, mana mungkin itu Ye Xiu Shen? Tapi setelah susah payah mengumpulkan personil, penuh keyakinan datang untuk panen, hasilnya malah tak dapat remah roti pun. Sungguh menyebalkan...
“Masih ada tim pertama!” Kapten benar-benar tak rela, “Ahli Sihir Gelap maju, Dark Cloak!”
Ahli Sihir Gelap diam tak bergerak.
“Kenapa nggak jalan? Disconnect? Ada orangnya nggak sih?” Kapten berteriak.
“Berebut monster dengan Ye Xiu Shen? Kau gila?” Ahli Sihir Gelap berkata terkejut.
“Aku yang pertama menemukannya!” Kapten menangis.
“Pertama menemukan…” Seluruh tim terdiam. Meski mereka memahami perasaan kapten, meski kau “pertama menemukan”, tapi jika tidak berhasil membunuh, maka itu bukan milikmu. Ini masalah prinsip dasar.
“Serang, serang sekarang!” Kapten berteriak. Ahli Sihir Gelap yang sebelumnya dipanggil tidak bergerak, dia kemudian membentak anggota lain.
Anggota ini sepertinya dekat dengannya, tidak tegas menolak. Tapi gerakannya lambat, mengangkat sapu ke udara saja memakan beberapa detik. Baru saja pose siap, di bawah Jun Moxiao sudah menyelesaikan pertempuran. Dia berbalik dengan senyum lega: “Wah, sudah terlambat…”
Kapten menangis. Tapi sungguh, melawan Ye Xiu terlalu sulit baginya. Pertama, kemampuannya tidak cukup. Kedua, dia tidak memiliki alasan yang kuat. Yang lebih membuatnya iri adalah setelah monster alga ini terbunuh, peringkat Jun Moxiao di daftar peringkat langsung melesat ke posisi pertama.
Awalnya kapten dan timnya tidak menyadari hal ini. Mereka baru sadar karena tiba-tiba ada yang berteriak di World Channel.
“Aduh aduh aduh!! Ye Xiu, kau pakai cheat apa?! Langsung jadi nomor satu, kau bunuh GM ya?! Kecurangan! Komplain! Apa tidak ada GM yang mengawasi?”
"Ucapan yang seenaknya," berasal dari akun Troubling Rain milik Huang Shaotian. Seluruh dunia terdiam, tak ada yang menyangka bisa menyaksikan omong kosong Huang Shaotian di World Channel game online seumur hidup mereka.
Huang Shaotian sebelumnya dilewati Zhou Zekai, tapi berkat keberuntungan, dia berhasil balik memimpin. Adapun Jun Moxiao milik Ye Xiu yang sudah di luar 30 besar, Huang Shaotian sudah mengabaikan kompetitor ini. Tepat setelah membunuh monster dan ingin melihat prestasinya yang gemilang, tiba-tiba nama Jun Moxiao menggeser Troubling Rain di posisi teratas.
Apa tidak salah lihat?
Huang Shaotian menggosok matanya, setelah mengkonfirmasi tidak ada kesalahan, langsung meledak dengan teriakan di World Channel.
Ye Xiu tentu lebih dulu menyadari. Pembunuhan monster ganggang ini langsung melonjakkan poinnya ke peringkat pertama, sesuatu yang tak disangka. Seketika terlintas strategi menggunakan banyak akun untuk memberi makan monster lalu membunuhnya dengan akun utama, sebelum akhirnya melihat teriakan Huang Shaotian di World Channel.
"Heh." Ye Xiu membalas.
Para pemain biasa tidak bereaksi, tapi para atlet profesional tertawa terbahak-bahak.
Di grup atlet profesional sebelumnya, Huang Shaotian mengomel habis-habisan setelah dilewati Zhou Zekai, dan Zhou Zekai membalas dengan cara persis seperti ini. Kini Ye Xiu meniru gaya itu, membuat Huang Shaotian naik pitam. Sayangnya cooldown di World Channel membuatnya tidak bisa spam, akhirnya grup atlet profesional pun dibanjiri pesannya.
“Ye Xiu melihat deretan pesan yang melompat-lompat, langsung tahu pasti itu Huang Shaotian sedang nge-rush. Siapa lagi yang sudi baca omong kosong kalau bukan dia. Ye Xiu sedang menganalisis kelayakan rencana pengembangan hantu ini. Yang belum jelas: berapa banyak korban karakter yang dibutuhkan untuk mencapai poin sebanyak ini. Perlukah eksperimen?”
“Sambil mengarahkan Jun Moxiao ke tepi sungai, Ye Xiu terus berpikir. Di pinggir, sekelompok pemain terdiam. Setelah obrolan di World Channel tadi, mereka baru sadar Jun Moxiao langsung loncat ke peringkat 1. Berapa besar poin monster alga air ini bisa dibayangkan. Meski kalau digrupkan dan dibagi rata poinnya pasti tidak sekeren ini, tetap saja hasilnya fantastis. Tapi sekarang, semua menguap. Semua merasa kecewa, tapi di hadapan Ye Xiu Shen, apa lagi yang bisa dikatakan?”
“Shen jago banget!”
“Shen mau pergi?”
“Hati-hati di jalan, Shen...”
Sekumpulan pemain menjilat dengan rakus mengerubungi Jun Moxiao.
