“Bikin sistem pengembangan?”
Rencana pengembangan hantu ini tentu tidak bisa dikerjakan Ye Xiu sendirian. Butuh koordinasi guild. Langsung nyuruh pemain biasa jadi tumbal untuk karakter tim? Itu tidak etis. Harus pakai akun identitas saja.
Detail teknisnya, Ye Xiu hendak konsultasi dengan Wu Chen. Tapi Wu Chen yang baru dengar ide ini langsung bilang: “Ini susah dioperasionalkan.”
“Ada apa?” Ye Xiu bertanya.
“Sudah kujalani uji coba. Jika membunuh satu monster dalam mode single player, dapat 100 poin. Tapi kalau monster membunuh pemain, poinnya cuma bertambah 1. Mari abaikan dulu masalah personil dan kartu akun, fokus pada perhitungan pembunuhan. Pemain tanpa peralatan dan pertahanan perlu 15-20 detik bahkan lebih untuk dibunuh monster. Membunuh 100 pemain = 100 poin. Jika per orang 15 detik, 100 orang butuh 25 menit. Tentu ada faktor serang grup atau peningkatan kekuatan monster yang mempercepat pembunuhan, tapi mengingat keterbatasan personil dan risiko potensial, menurutku sistem pengembangan monster ini kurang praktis bagi kita.” Wu Chen menjelaskan panjang lebar.
"Oh, paham." Ye Xiu menjawab. Sebenarnya dengan pengalamannya, saat melihat nilai 1 poin per pemain, dia langsung tahu ini sulit dioperasionalkan Xingxin saat ini. Selain hitungan Wu Chen, masalah personil saja sudah perlu usaha ekstra. Tidak ada orang di sekitar, tamu warnet di lantai bawah mungkin lebih mudah. Tapi siapa yang mau membantu gratis? Apalagi pemain Glory juga sibuk ikut event. Solusinya mungkin mempekerjakan orang dengan bayaran - modal finansial Xingxin memang memungkinkan, tapi apakah worth it untuk keributan sebesar ini?
Ye Xiu sedang merencanakan sesuatu, namun tiba-tiba teringat monster ganggang air yang baru saja dibunuhnya. Setelah membunuhnya, Jun Moxiao langsung mendapatkan 625 poin. Apakah monster ini benar-benar telah membunuh 525 pemain? Event baru dimulai sekitar satu jam lebih, efisiensi ini tampak tidak sebanding dengan perhitungan Wu Chen. Bagaimana si pemalas ini melakukannya? Mungkin basis poinnya sendiri sudah tinggi? Apakah ini sebenarnya BOSS kecil tingkat hantu? Tidak disebutkan dalam deskripsi event!
Saat Ye Xiu masih menganalisis, terlihat satu tim bergegas mendekat dari ujung jalan. Pemimpinnya agak dikenalnya - Ketua Serikat Samsara, Sanjie Liudao.
Tim ini tiba di tepi jembatan dan langsung melihat ke permukaan air di bawahnya. Seketika Ye Xiu menyadari sesuatu. Sanjie Liudao, saat melihat Jun Moxiao, bahkan sudah tidak melihat ke bawah jembatan lagi. Langsung melontarkan: "Dasar kau!!!"
"Hmm... Kalian yang pelihara?" tanya Ye Xiu.
Dia menyadari: Hantu yang telah tumbuh dengan memakan 525 pemain ini sama sekali tidak berkembang secara alami, melainkan sengaja diberi makan. Konsep pengembangan karakter bukan hanya ide Ye Xiu. Lihat Wu Chen yang sudah melakukan uji coba sebelum Ye Xiu bertanya, jelas juga menyadari celah dalam event ini. Pemain guild lain yang lebih berpengalaman di game online dibanding atlet profesional, tentu lebih cepat menangkap hal ini. Dengan personil dan akun identitas yang cukup, implementasinya tidak membutuhkan biaya dan pertimbangan sebesar Xingxin. Pengembangan karakter seperti ini menjadi keharusan.
Lun Hui melakukan hal itu, dan monster hantu yang mereka temukan ini benar-benar cukup bagus.
Monster ganggang air ini memiliki pertahanan dan HP yang sama lemahnya dengan monster lain jika diserang dengan cara yang tepat, sepertinya ini adalah ciri khas semua monster dalam event Night Raid of Hundred Battles. Namun selain itu, monster yang mendominasi permukaan air ini memiliki serangan yang sangat tangguh. Cara menyerangnya dengan menyebarkan sekumpulan ganggang secara berkelompok bisa membunuh semua yang terkena, menjadikannya monster yang bisa dikembangkan dengan sangat cepat.
Tapi, kalau sudah menyangkut pengembangan...
"Kenapa tidak dijaga?" Ye Xiu mengajukan pertanyaannya dengan tulus. Ini juga merupakan salah satu "risiko potensial" yang disebutkan Wu Chen. Sekarang Ye Xiu telah membongkar risiko Lun Hui, tapi masih memberikan saran yang objektif untuk mereka.
Sanjie Liudao mengadukan dengan air mata berlinang.
Apakah mereka tidak menjaga? Awalnya tentu saja mereka jaga. Tapi seiring monster ganggang yang semakin kuat, para pemain yang mengincarnya satu per satu menjadi makanannya. Bagi Lun Hui ini adalah pemberian pakan tambahan, mereka tidak hanya tidak menghalangi tapi malah menyambut baik! Pada akhirnya, penjaga melihat tidak ada gunanya menjaga lagi, malah tegas ikut terjun untuk memberi makan monster ganggang demi meningkatkan efisiensi pengembangannya.
Hasilnya, Jun Moxiao milik Ye Xiu kebetulan lewat di saat kritis ini dan tertangkap oleh monster alga. Kebetulan dia adalah Loner yang bisa menyinkronkan skill berbagai kelas sendirian, sehingga monster alga itu pun dibunuh dengan cepat. Orang-orang Lun Hui baru sadar ada yang salah setelah melihat hujatan Troubling Rain di World Channel. Mereka tidak tahu apakah guild lain juga melakukan breeding, tapi setidaknya guild mereka punya. Sanjie Liudao segera mengirim pesan menanyakan kondisi monster alga di area itu. Pemain yang sebelumnya berkorban untuk tim malah sedang buru-buru kembali, sehingga hanya bisa menjawab dengan terbata-bata.
Sanjie Liudao langsung curiga dan memutuskan datang sendiri. Sementara yang lain masih melihat ke bawah jembatan, Sanjie Liudao langsung mengenali sosok yang sedang mendaki jembatan - bukankah itu Jun Moxiao si brengsek? Baru saja dapat 600+ poin langsung loncat ke peringkat pertama. Apa monster alga yang kami kembangbiakkan susah payah akhirnya direbut bajingan ini?
Hati Sanjie Liudao seperti ditusuk-tusuk! Tapi setelah memaki "Dasar kau!", dia tak bisa melanjutkan lagi.
Bisakah dia menyalahkan Ye Xiu? Tidak mungkin, karena Ye Xiu sudah lebih dulu menyalahkannya dengan sikap sok jago: "Harus dijaga tuh! Bikin monster kuat begini, banyak pemain tak bersalah jadi korban. Aku tadi juga hampir kena! Jangan diulangi lagi ya!"
"Jangan diulangi"? Dasar, dia malah ngomong "jangan diulangi"!
Kalau ini orang lain, Sanjie Liudao pasti sudah menyuruh semua orang menyerbu dan menjarah habis-habisan. Tapi sekarang yang dihadapi adalah Ye Xiu... Bukan karena rasa hormat atau takut, tapi masalah apakah bisa mengalahkannya. Saat ini anggota mereka tidak banyak, dan semuanya dalam status "makanan" - kehilangan EXP, telanjang tanpa perlengkapan dan tas kosong. Jika memaksakan pertempuran, mungkin semuanya akan dimakan oleh Ye Xiu?
Sanjie Liudao hanya bisa menggerutu dalam hati. Keserakahan dan kelicikan mereka yang ingin memanfaatkan pemain lewat justru menjadi bumerang. Seandainya benar-benar menempatkan penjaga untuk memantau sekitar dan memberi peringatan pada pendatang... Ah, tapi apa dengan memberi peringatan si perampok ini akan berhenti? Jujur saja Sanjie Liudao tidak percaya sama sekali. Fungsi penjaga bukanlah untuk berdiplomasi. Apakah Domain of Gods pernah harmonis seperti itu? Terutama antara guild-guild klub.
Dirampok terang-terangan saja tidak bisa protes, apalagi dalam situasi dimana lawan tidak sadar? Minta ganti rugi? Sanjie Liudao merasa memalukan untuk mengeluarkan permintaan kekanak-kanakan seperti itu. Kali ini mereka harus menerima kerugian ini dengan pasrah. Mereka hanya bisa menyaksikan Jun Moxiao milik Ye Xiu pergi dengan angkuhnya, sementara sekumpulan "makanan" telanjang mereka berdiri di jembatan, terdiam memandangi air sungai jernih di bawah.
Situasi ini tentu harus dilaporkan ke tim, karena Sanjie Liudao langsung melapor sejak awal bahwa mereka berencana membesarkan monster besar, dan meminta tim untuk mengirim karakter saat diperlukan. Tapi sekarang, rencana batal, harus ada penjelasan.
Sebenarnya, bukan hanya Lun Hui yang melakukan ini. Dengan adanya departemen game online khusus, bagaimana mungkin mereka tidak melakukan penelitian khusus untuk event semacam ini? Setelah melihat aturan, bahkan sebelum event dimulai, guild-guild klub besar sudah merencanakan hal ini. Awalnya tidak tahu biayanya, tapi setelah event mulai dan mencoba, ternyata mati sekali hanya dapat 1 poin. Hasil yang sangat rendah memaksa guild besar fokus sumber daya untuk membesarkan 1 monster saja. Jun Moxiao milik Ye Xiu tiba-tiba merokot ke peringkat 1, membuat mereka langsung paham strateginya. Meski Huang Shaotian mengejek di World Channel, sebenarnya dia juga mengerti.
Tapi kenapa Xingxin bisa bertindak secepat ini? Bagaimana bisa mereka begitu cepat mencerna monster yang dibesarkan?
Orang yang jujur berpikir seperti itu. Tapi sebagian lain, mengingat rekam jejak berdarah Ye Xiu, langsung mendekati kebenaran: "Jangan-jangan dia merebut milik orang lain!"
Pada saat itu, bukan hanya Sanjie Liudao dari Lun Hui yang menanyakan situasi. Semua ketua guild besar sedang memeriksa monster mereka. Tapi akhirnya hanya Lun Hui yang mendapat kabar buruk.
Guild lain yang mendengar monster mereka aman, langsung merasa lega. Tapi tentu penasaran juga siapa yang sial kali ini.
"Mau cari tahu ini sebenarnya tidak ribet, bahkan tidak perlu pakai identitas mata-mata atau sejenisnya, di grup ketua guild langsung ada yang bertanya."
"Aku bilang...barusan Jun Moxiao, apakah merebut milik guild mana ya?" Yang pertama bicara adalah Jiang You dari Dominant Hero. Sebagai musuh bebuyutan Jia Shi di masa lalu, anggota Dominant Hero selalu memandang Ye Xiu dengan sikap paling negatif.
Karena Jiang You sudah bertanya, yang lain yang penasaran tidak perlu banyak tanya, hanya beberapa yang menyatakan "tidak".
Akhirnya Sanjie Liudao membanjiri layar dengan emoji tangisan. Semua orang langsung paham, sambil dalam hati senang, tetap berpura-pura menghibur: "Waduh, kok bisa tidak hati-hati seperti ini?"
Sanjie Liudao tahu betul para ketua guild ini justru sedang senang, tapi dia benar-benar butuh tempat curhat. Para kompetitor selevelnya ini sekarang menjadi pendengar yang tepat.
Setelah mendengar kisah tragis Sanjie Liudao, semua orang kembali menghibur. Meski Ye Xiu sama sekali tidak sengaja, sesuai kesan mereka terhadap Ye Xiu, tentu tidak ada yang membelanya, hanya bisa berprasangka buruk.
"Si pemalas itu pasti tahu!"
"Iya, sejelas ini, mana mungkin tidak tahu!"
"Benar-benar bajingan!"
"Dewa yang gagal!"
"Kita semua harus lebih waspada!"
Sambil mengobrol, para ketua guild besar di dalam game memberikan instruksi ke tim pengembangan mereka: "Siaga tinggi, terutama waspadai orang-orang Jun Moxiao dan Xingxin, juga yang dari Lun Hui!"
Meskipun di grup terlihat sangat peduli pada Sanjie Liudao, faktanya memperlakukannya sama seperti Ye Xiu, semuanya didasarkan pada prasangka buruk. Setelah monster hasil budidaya Lun Hui hilang, apakah mereka akan menyerbu guild lain? Semua orang memikirkan hal ini.
Di saat yang sama, gelombang komunikasi ini membuat semua sadar: aktivitas budidaya bukanlah operasi rahasia eksklusif, semua guild melakukannya. Lalu... di mana lokasinya? Tentu saja masih bisa direbut!
Dalam sekejap, identitas mata-mata di berbagai guild mulai aktif bergerak.
