Guild-guild yang berniat merebut budidaya pihak lain juga tak lupa memperkuat perlindungan aset mereka sendiri, menambah personel untuk bertanggung jawab atas keamanan.
Di Pavilion Blue River, Lan He menghela napas setelah menerima pesan ketua guild Chun Yi Lao. Pertarungan saling curiga dan tipu muslihat ini akan dimulai lagi. Melelahkan, sungguh melelahkan! Karena itu Lan He hampir tidak pernah memimpin tim lagi, lebih memilih menjadi preman bayaran yang hanya menuruti perintah ketua. Namun bakat seperti preman bayaran sangat umum di game online. Kemampuan Lan He dalam memimpin dan mengelola timlah yang lebih dihargai. Chun Yi Lao memahami emosi Lan He dan memberinya perhatian khusus. Tapi dalam situasi besar seperti ini, kemampuan Lan He tetap sangat diandalkan. Akhirnya Lan He ditugaskan mengawasi respawn point di berbagai kota utama.
Respawn point!
Ini adalah hal yang pasti tidak bisa dihindari dalam proses pengembangan guild. Meskipun membawa Pastor dengan skill kebangkitan, tapi cooldown skill kebangkitan membutuhkan 30 menit. Ditambah lagi karakter memiliki batasan tertentu dalam menerima skill kebangkitan berturut-turut, jadi mustahil mengandalkan skill kebangkitan untuk terhubung mulus. Oleh karena itu, setiap guild pasti memiliki proses pengiriman karakter "makanan" dari respawn point ke target, dengan ciri khas yang jelas: demi efisiensi, mereka biasanya tidak memakai peralatan.
Setelah cepat-cepat memahami poin ini, Lan He mulai membagi tugas kepada bawahannya.
Chun Yi Lao mengalokasikan tiga tim lima orang kepadanya, total 16 orang termasuk Lan He sendiri. Jumlah ini jelas memiliki alasan. Shen Zhi Lingyu saat ini memiliki 32 kota utama, artinya 32 respawn point. 16 orang, tepat satu orang bertanggung jawab atas dua kota utama. Setelah Chun Yi Lao menyelesaikan pembagian dengan cepat, dia sendiri juga segera bergerak.
Kota Kansas, salah satu dari dua kota utama yang menjadi tanggung jawab Lan He. Saat tiba melalui portal teleportasi, Lan He sudah berganti karakter. Akun utamanya Lan Qiao Chun Xue yang cukup terkenal di game online akan menarik perhatian, sehingga tidak praktis untuk operasi rahasia. Kali ini menggunakan akun identitas, Lan He tetap low profile, menyusuri jalan sepi menuju arah respawn point dengan cepat.
Setiba di posisi yang kurang lebih tepat, Lan He berhenti.
“Saat ini sudah cukup lama sejak event dimulai, sistem pembinaan setiap guild seharusnya sudah masuk ke ritme siklus yang tetap. Asal bertahan dalam waktu tertentu, Lan He yakin pasti akan menemukan sesuatu. Pembinaan karakter harus menjamin efisiensi, masa iya monster dipelihara di hutan belantara? Waktu bakal habis buat terburu-buru di jalan.”
Lan He menyembunyikan karakternya di sudut tembok ini. Selama event, jumlah pemain sangat banyak ditambah kesulitan event Hundred Demons Night Parade yang cukup tinggi, tingkat kematian meningkat. Respawn point terus menerus mengembalikan karakter pemain. Setiap cahaya putih muncul, saraf Lan He langsung tegang. Sambil mengamati dengan detail, Lan He menyadari: di sekitar respawn point ternyata banyak yang punya tujuan sama dengannya! Ada yang mengintip dari sudut seperti dirinya, ada juga yang mondar-mandir di sekitar respawn point seolah menunggu seseorang. Lan He memutar kamera, menganalisis lingkungan sekitar, akhirnya mengirim pesan ke Chun Yi Lao: “Ingat untuk menyamarkan diri. Bukan cuma Pavilion Blue River yang mengirim orang memantau respawn point.”
“Sudah menemukan berapa?”
Saat Lan He sedang mengirim pesan ke Chun Yi Lao, tiba-tiba suara di sampingnya membuatnya berkeringat dingin. Karakternya langsung berguling sambil menghunus pedang. Begitu melihat nama karakter lawan, operasionalnya hampir salah arah sampai menjatuhkan senjata.
Jun Moxiao!
Apa mungkin kebetulan seperti ini?
Lan He pusing tujuh keliling.
32 kota utama, kemungkinan 1 dari 32, kok malah ketemu si pemalas yang paling sulit ditangani ini? Dan si pemalas ini malah mendekat dan mulai ngobrol, apa dia sudah tahu identitasku?
Tidak... tidak mungkin, ini cuma kebetulan. Karena aku sangat hati-hati, jadi memilih rute yang paling aman dan teliti. Sementara si pemalas ini bahkan tidak pakai akun samaran, langsung main dengan Jun Moxiao, tentu dia juga harus menghindari jalur ramai. Jadi tabrakan dua karakter di sini sebenarnya konsekuensi logis dari kebetulan.
Lan He menenangkan diri, lalu... sebelum sempat buka mulut, lawan sudah bertanya lagi: "Lo dari guild mana?"
Identitasnya terbongkar...
Lan He merasa menyesal. Meski pakai akun liar tanpa guild, tapi dalam situasi ini siapa bisa menipu siapa? Bukankah dia baru saja mengirim pesan ke Chun Yi Lao untuk meminta Pavilion Blue River waspada?
"Aku... dari Zhong Cao Tang." Meski sudah muak dengan persaingan kotor, Lan He tetap harus bertarung. Walau tidak punya rencana, menyembunyikan identitas adalah pilihan spontan. Tanpa sadar dia mengklaim diri sebagai anggota musuh bebuyutan Pavilion Blue River.
"Wah licik sekali, mau mencuri monster yang sudah dijinakkan orang?" Ye Xiu berkata.
"Lo juga kan?" Lan He hampir muntah darah membalas. Sudah lama tak bertemu, tapi gaya tidak tahu malunya Shen masih sama persis seperti dulu!
“Haha, sebenarnya aku sudah berhasil merebut satu. Tebak bagaimana caranya?” kata Ye Xiu.
“Bagaimana caranya?” Lan He tertegun, jangan-jangan Shen mau mengajarkan trik tingkat tinggi.
“Lewat saja, terus mengambil. Beneran hoki!” Ye Xiu mengirim emoji jempol ke kepala Jun Moxiao sambil bilang "Gas!".
Lan He menahan dorongan untuk menghantam pedangnya, terkekeh kaku: “Beneran hoki.”
“Ada temuan di sisi sini?” Ye Xiu bertanya kemudian.
“Sementara belum.” Lan He menjawab asal, lalu langsung menyesal. Kenapa harus kasih tahu dia?
“Sana, sana, sini, sana—itu semua akun cadangan guild-guild kan!” Jun Moxiao mengangkat Qianji San-nya, menunjuk beberapa arah.
“Sepertinya iya.” kata Lan He.
“Kalau semua guild main begini, menurutmu akhirnya gimana?” tanya Ye Xiu.
Lan He terpaku...
Tindakan guild-guild ini terlalu seragam. Jika hanya satu, dua, atau tiga guild yang mengirim orang untuk memantau di sekitar respawn point, mungkin belum tentu ketahuan. Tapi sekarang, semua guild mengerahkan anggota sebanyak mungkin. Dengan banyaknya orang mencurigakan di sekitar respawn point, mustahil untuk bersembunyi semuanya secara sempurna. Akhirnya mereka saling menemukan, lalu mengirim pesan ke guild masing-masing. Selanjutnya... tentu saja setiap guild akan menyamarkan ciri khas mereka dengan memakai peralatan biasa agar sulit dikenali. Untuk mengidentifikasi, harus melihat Atribut. Pengorbanan berulang kali pasti membuat Atribut turun drastis. Tapi memeriksa Atribut itu rumit. Dari posisi dan jarak mengintip Lan He saat ini, hampir mustahil melihat Atribut pemain yang respawn di titik itu. Harus lebih dekat. Tapi itu berarti pengawasan terang-terangan. Jika target benar-benar ada di kota utama ini, bagaimana reaksinya?
Lan He masih sibuk menganalisa, tiba-tiba siluet melintas di sampingnya. Ternyata Ye Xiu dengan karakter Jun Moxiao sudah berjalan maju. Dengan santainya dia berdiri di pusat respawn point, memutar kamera untuk mengawasi pemain yang baru respawn.
Si pemalas ini ternyata sudah bertindak seperti itu!
Mulut Lan He menganga. Pikirannya berpacu: Jika dirinya yang memimpin operasi "memberi makan BOSS" tiba-tiba dapat laporan Jun Moxiao sedang memantau respawn point, apa yang akan dilakukannya?
Pasti dia akan segera menghentikan sementara operasi tersebut.
Lalu... lalu ini sangat sulit! Jika mengambil tindakan terhadap Jun Moxiao, sama saja memberitahu bahwa BOSS liar kita ada di sini. Meski bisa mengusir Jun Moxiao sementara, dia pasti akan kembali lagi. Respawn point tetap menjadi titik kelemahan yang tak terhindarkan. Memindahkan hantu-hantu itu malah lebih tidak realistis. Apa harus mengirim karakter khusus untuk menjaga dan memberi makan? Nanti malah diserbu oleh semua anggota guild! Apalagi mengingat BOSS biasanya dikembangkan untuk karakter tim, kemungkinan besar para Shen dari berbagai tim besar akan datang. Ini mengerikan! Tidak boleh, sama sekali tidak boleh begini.
Lan He sudah berkeringat dingin memikirkannya. Menurutnya, cara paling aman menghadapi Jun Moxiao yang sedang "menunggu" ini adalah mengorbankan sedikit waktu sementara untuk bertahan. Pasti dia tidak punya alasan untuk terus menunggu di respawn point ini.
Saat Lan He berpikir demikian, sebuah karakter baru muncul lagi di respawn point. Kali ini, kamera Jun Moxiao terkunci mati pada karakter tersebut.
Jangan-jangan...
Lan He tertegun. Jaraknya terlalu jauh untuk melihat detail, tapi dari reaksi karakter yang langsung berhenti setelah melihat Jun Moxiao, Lan He sudah bisa menebak: inilah orang yang mereka cari.
Guild mana ini? Masih berani melakukan teleportasi?
Lan He merasa heran di hati, menurutnya dirinya tidak begitu cerdas, jadi masalah yang bisa dipikirkannya pasti juga terpikir oleh guild lain. Dalam situasi pengawasan dengan aura dominan seperti ini, seharusnya tidak mungkin masih ketahuan! Tapi baru saja terpikirkan ini, tiba-tiba Lan He tersadar: Ada satu situasi di mana... anggota guild tersebut tidak tahu bahwa di area respawn point ini ternyata ada seseorang yang melakukan gerakan begitu arrogant.
Guild-guild besar baru mulai menyusun strategi, lalu saling menyadari dan berpikir untuk penyesuaian. Rencana tidak bisa mengimbangi perubahan, pasti ada bagian yang kurang. Personil guild ini, karakter mereka sudah memakai peralatan, artinya mereka juga mengetahui situasi saling mengawasi ini. Hanya saja mereka belum sempat mengirim personel ke respawn point milik sendiri, sehingga informasi tentang titik ini masih kurang. Mereka hanya menganalisis situasi respawn point yang terlihat dari pemeriksaan mereka. Hasilnya, dengan berani tetap melanjutkan sambil mengenakan peralatan. Siapa sangka justru di titik ini ada kecelakaan tak terduga.
Apakah mereka terlalu ceroboh?
Tentu. Tapi kalau dipikir-pikir, gerakan pengawasan terang-terangan seperti ini, selain Ye Xiu, siapa lagi yang punya aura dominan seperti itu.
Lan He akhirnya merasa, guild ini benar-benar tidak beruntung, sangat tidak beruntung karena Ye Xiu datang ke kota utama mereka, hasilnya ekor rubah mereka langsung terbongkar.
"Di Kota Kansas, ada guild yang sedang melakukan pengembangan karakter, situasi detail sementara tidak jelas." Lan He langsung mengirimkan informasi ini ke guildnya.
Mengenai karakter di respawn point ini, setelah ditemukan oleh Jun Moxiao, tentu saja mustahil dibawa ke lokasi farming mereka. Karakter identitas ini langsung logout tanpa basa-basi.
"Sepertinya kita bisa beraksi besar-besaran di sini." Jun Moxiao mendekat sambil berbicara pada Lan He.
Kita? Lan He mengernyit bingung, siapa yang disebut "kita" bersamamu ini?
