"Terlalu arogan." Melihat keganasan Tang San Da milik Tang Hao, Ye Xiu terkagum-kagum. "Lin Jingyan main Rogue seumur hidup, mungkin tak pernah se-berandal ini."
"Baozi, kok kepalamu belum sembuh?" Dia menoleh melihat kepala es besar Baozi Invasion.
Baozi menggoyangkan kepala es raksasanya, menunjukkan rasa frustasi dan penyesalan.
Tang San Da tiba-tiba datang menyerang. Sekarang dia adalah pisau tajam Howling, lebih mematikan dibanding saat Lin Jingyan masih memimpin.
Jarum Beracun, Botol Bensin, Sand Toss...
Tang San Da langsung melemparkan serangkaian skill saat menyerang. Jun Moxiao menggunakan mode perisai Qianji San untuk menahan semuanya dengan sempurna. Tang Hao marah besar, Tang San Da melompat tinggi mencoba melewati Qianji San dan menginjak kepala Ye Xiu.
Qianji San tiba-tiba menutup. Di belakang payung, Meriam berat Dancing Rain sudah siap menembak.
Jantung Tang Hao berdebar kencang ketika Laser Cannon meluncur deras dari mulut meriam Dancing Rain.
Tendangan Elang!
Serangan udara dadakan Tang San Da ini menggunakan teknik mengontrol ritme tubuh dengan singkat dari tendangan, persis seperti yang pernah digunakan Han Wenqing melawan Sun Xiang di Tantangan Rookie All-Star dulu.
Tapi radius Laser Cannon yang luas tidak bisa dihindari sepenuhnya dengan minim ini. Separuh tubuh Tang San Da akhirnya terkena tembakan, terlempar spiral oleh daya besar. Di dungeon berpilar ini, Tang San Da bukan terbang melainkan menghantam langit-langit dengan keras...
"Anak muda jaman sekarang, benar-benar..." Ye Xiu memandang Tang San Da yang terjebak di langit-langit dengan kekaguman.
Tang Hao geram. Serangan dash-nya yang tajam malah diatasi dalam sekejap, bahkan membuatnya terpaku di atap seperti lampu gantung. Memalukan!
“Tapi, ini belum selesai!”
Kualitas "tidak mau mengalah ketika sudah benar" juga dimiliki Ye Xiu dalam situasi tertentu. Sambil berdecak kagum, laras Qianji San di tangannya sudah mengarah ke Tang San Da. Ditambah dengan Muyu Chengfeng di sisi ini, dua senapan mesin Gatling menyemburkan rentetan tembakan silang yang menghujani Tang San Da dengan dahsyat.
Memalukan, benar-benar memalukan.
Rekan setim Tang Hao sendiri sudah tak tega melihatnya. Mereka menyergap dengan brutal untuk memberikan bantuan, tapi kali ini giliran Xingxin yang menunjukkan aura dominan.
Haolong Pojun!
Han Yanrou milik Tang Rou kembali menggunakan gerakan pembukaannya yang khas: langsung menyambar ke depan. Pemain Howling yang sedang bersiap menyerang itu hanya merasakan bayangan angin lewat di samping mereka. Han Yanrou mengabaikan pemain depan dan menyelinap melalui celah pertahanan, langsung menuju Healer yang berdiri di belakang.
Tim Howling langsung bingung. Di depan ada Kapten mereka, di belakang ada Healer. Mana yang harus diselamatkan duluan?
"Selamatkan Healer!" Akhirnya sang Kapten yang masih di udara memberikan instruksi.
Semua orang buru-buru balik membantu. Serangan gabungan Jun Moxiao dan Muyu Chengfeng akhirnya berhenti. Tang San Da terjatuh bebas, sementara Tang Hao sudah tak sabar meluncurkan serangan balik.
Tiba-tiba sebuah siluet menyelinap di belakangnya.
Tang Hao dengan cepat menyadari, namun di udara, dia masih menyesuaikan posisi tubuhnya, sama sekali tidak bisa melakukan banyak gerakan dengan leluasa.
Lawan sepertinya sudah mempersiapkan diri sebelumnya, langsung melancarkan serangan.
Bayangan-bayangan tak terhitung jumlahnya tiba-tiba menyebar mengelilingi Tang San Da.
Ninjutsu·Shadow Dance!
Mo Fan yang bertindak, Destroying Immortality menyambar kesempatan, menyambut turunnya Tang San Da dengan gelombang serangan ganas.
Tang Hao benar-benar hampir muntah darah. Bahkan di arena pertandingan profesional, dia belum pernah dipermalukan seperti ini, terus-terusan pasif tanpa kesempatan membalas.
Saat ini dia sangat ingin minta bantuan, tapi baru saja memerintahkan tim untuk menyelamatkan Healer, sekarang tiba-tiba berteriak minta tolong? Pasti akan jadi bahan tertawaan! Bagaimana harga dirinya?
Tang Hao hanya bisa menggemeratakkan gigi dan bertahan.
Tunggu sampai aku mendarat!
Begitu pikirnya.
Akhirnya dia mendarat.
Lalu... Jarum Beracun, Botol Bensin, Sand Toss!
Saat menyerang dengan aura dominan tadi, tiga skill inilah yang dia gunakan untuk mencoba menghancurkan Xingxin sendirian. Kini, Xingxin menyambut pendaratannya dengan trio skill yang sama.
Baozi akhirnya bertindak. Kepala esnya yang besar akhirnya mencair, statusnya kembali normal dengan kelincahan maksimal.
Tang Hao kembali terjepit. Dia putar kamera dengan putus asa, dan terkejut melihat Xingxin hanya mengerahkan Tang Rou untuk bermain kucing-tikus melawan empat anggota Howling.
Baru segini saja sudah setengah hari tidak bisa diambil! Tang Hao benar-benar merasa marah. Sejujurnya, dia tidak terlalu menganggap serius pemain Xingxin, bahkan Ye Xiu sekalipun.
Karena berhasil mengalahkan yang lebih senior dan bersinar di Weekend Bintang All-Star, dia selalu memiliki keunggulan psikologis yang kuat ketika melawan para veteran. Dia tidak pernah menganggap ancaman para pemain tua yang kapan saja bisa pensiun ini, fokusnya lebih pada para ahli generasi menengah dan baru.
Tim Xingxin, di matanya hanyalah kombinasi orang tua plus rekrutan baru, apa yang perlu ditakutkan? Di grup atlet profesional, para Shen malah serius menganalisis anggota Xingxin, perlukah segitunya?
Kini, menyaksikan empat anggota timnya tidak bisa menghabisi Han Yanrou dalam satu gelombang serangan cepat seperti yang dia bayangkan, setelah marah-marah dia mulai menyadari perlu mengevaluasi situasi Xingxin.
Han Yanrou sedang 1 vs 4, sementara dia sendiri sedang menghadapi 4 vs 1. Rasio jumlah sama, tapi karena perbedaan inisiatif dan pasif, situasinya benar-benar berbeda.
Yang dilakukan Han Yanrou sebenarnya adalah rencana awalnya! Dengan dash heroiknya tadi, dia ingin seperti Han Yanrou yang datang sendirian menahan sebagian besar pasukan utama lawan, lalu menciptakan keunggulan jumlah di area lain untuk memaksimalkan peran karakter inti.
Tapi sekarang, malah dia yang menjadi "bagian lokal" yang dihadapi banyak lawan di Howling?
Peran intinya sebagai core benar-benar di-counter habis-habisan oleh Xingxin, dia malah masuk perangkap sendiri!
Tapi dia masih menjaga harga diri, tak ingin minta bantuan, ingin mengatasi konsekuensi ini sendirian.
Setelah tiga skill Baozi Invasion menyambut pendaratannya, langsung dash maju menggunakan Lock Throat.
，，。，，。
Hasil berhasil menghindari Lock Throat dari Baozi Invasion, namun Tang San Da tetap terkena Lock Throat.
Lock Throat milik Jun Moxiao.
Skill Low-tier di bawah level 20 ini, tentu saja dikuasai oleh Loner Jun Moxiao.
Lock Throat adalah pelontar komando serangan terpusat. Begitu target dikunci dengan Lock Throat, tiga anggota tim langsung melancarkan serangan terkonsentrasi. Tanpa Healer dan minim kemampuan heal, risiko pertempuran memang besar. Tapi justru dalam momen serangan terpusat seperti ini, terasa sangat epik dan memompa adrenalin.
Di sisi lain, Fang Rui dan tiga orang lainnya sedang bermain kucing-tikus dengan Tang Rou. Meski Fang Rui adalah ahli top, aliran licik bukanlah strategi berritme cepat. Ciri khasnya justru pengurasan HP bertahap. Keberanian Tang Rou membuatnya khawatir dalam hati - berbeda dengan Tang Hao, ia tidak meremehkan pemain Xingxin. Mengalahkan Han Yanrou sepenuhnya mungkin, tapi sama sekali tidak sesederhana dash maju lalu habisi dalam satu gelombang serangan. Diperlukan segmen waktu tertentu.
Jika di sisi ini perlu waktu, bagaimana dengan Tang Hao di sisi lain? Bisakah dia bertahan?
Fang Rui segera memikirkan masalah ini, namun setelah memperhatikan ke arah sini, dia melihat Tang Hao ditindas oleh empat orang hingga berantakan, posisinya jauh lebih mengenaskan dibanding Han Yanrou.
Fang Rui menghela napas. Dia tahu, kebanggaan Tang Hao membuatnya tak bisa meminta bantuan, tapi saat ini dia benar-benar sangat membutuhkan bantuan.
"Serangan terpusat!"
Atas isyarat Fang Rui, ketiga orang Zhao Yuze segera bergegas membantu Tang Hao, meninggalkan Tang Rou untuk ditangani Fang Rui sendirian. Mereka sama sekali tak meragukan kemampuan Fang Rui.
Bagaimanapun, Tang Rou sendirian tak bisa mengawasi empat orang sekaligus. Serangan terpusat ketiga orang itu ke sisi lain berjalan cukup mudah.
Namun baru saja mereka terputus pertarungan dan beralih serangan, Fang Rui langsung berseru "Sial!".
Han Yanrou tiba-tiba meningkatkan kecepatan!
Dari 1 lawan 4 menjadi 1 lawan 1, tekanan tiba-tiba berkurang. Wajar jika kekuatan tempur langsung meledak. Tapi Fang Rui tak menyangka peningkatan kecepatan Han Yanrou bisa sehebat ini. Akselerasi macam apa ini? Saat itu juga, Fang Rui merasakan ancaman, hampir kehilangan kendali.
Dia adalah master aliran licik. Kesabaran dan kewibawaan adalah kualitas utama aliran ini. Tapi hanya dengan peningkatan kecepatan saja, bahkan belum terjadi apa-apa, Fang Rui sudah terkejut.
Lalu diikuti dengan serangan momentum. Satu gelombang serangan keras, mengejar target tunggal Gui Mi Shen Yi milik Fang Rui dengan tembakan meriam. Baru sekarang Fang Rui menyadari, percepatan tiba-tiba Tang Rou telah membuatnya melakukan kontak nol jarak dalam sekejap. Dia hanya bisa terpana, bahkan lupa untuk segera menarik diri ke jarak yang lebih nyaman baginya.
Pertarungan jarak dekat, Thief memang bukan kelas yang ahli. Terjebak tiba-tiba oleh Han Yanrou dengan serangan momentum, Fang Rui merasa hancur lebur. Yang lebih parah, serangan ini seolah tak ada habisnya. Semangat juang dan stamina macam apa ini? Fang Rui sama sekali tak bisa mengaitkannya dengan nonak cantik nan menyejukkan yang pernah dilihatnya di laporan.
Karakter yang sulit ditangani!
Fang Rui telah menarik kesimpulan total. Tapi sekedar sulit, menurutnya masih ada solusi. Gui Mi Shen Yi yang ditekan Han Yanrou dalam posisi pasif, mundur selangkah demi selangkah, namun bergerak ke arah yang diantisipasi Fang Rui.
Hampir sampai!
Fang Rui menghitung dalam hati. Sebagai master aliran licik, mustahil dia melupakan perangkap yang dipasang sebelumnya - senjata andalannya.
Orang muda ini!
Menyaksikan tekanan ganas Tang Rou, Fang Rui tiba-tiba merasa kagum.
Tapi, semua ini akan segera berakhir.
Fang Rui tersenyum. Lagi-lagi aksinya menjebak lawan berhasil. Dia menyukai perasaan ini, menikmati momen ketika korban jebakannya panik saat tersadar telah terkena perangkap.
Reaksi apa yang akan ditunjukkan si nonaku ini?
Fang Rui sangat menantikan hal ini.
Namun, tepat saat Han Yanrou hampir masuk ke area perangkap, karakternya tiba-tiba berhenti mendadak.
Silang, bertukar posisi!
"Gue dateng!" teriak Ye Xiu. Tombak perang Qianji San di tangan Jun Moxiao melesat menghadang Fang Rui, melanjutkan serangan yang sebelumnya dilakukan Han Yanrou.
"Ngapain lo dateng?!" bentak Fang Rui kesal. Adegan seru yang sudah di depan mata malah dihentikan paksa, sungguh menyebalkan.
"Gue mau ngajarin lo arti sebenarnya kecerdikan!" jawab Ye Xiu. Hanya segelintir orang yang berani berkata seperti ini kepada Sang Master Kecerdikan.
"Sialan!" teriak Fang Rui. Di hadapan Ye Xiu, hampir semua atlet profesional lupa arti kesopanan.
