“Tang Hao!” Tang Hao menjadi anggota pertama Tim Typhoon yang berhasil dikalahkan dengan paksa. Namun saat ini Fang Rui sudah tidak punya waktu untuk memperhatikan ekspresi Tang Hao. Setelah memahami tujuan taktis jelas dari Tim Xingxin, rasa pusing membuatnya hampir tidak bisa memegang mouse.
Seandainya ini terjadi di arena pertandingan, meskipun Tim Typhoon berkurang satu orang, mereka justru memiliki kelebihan menyeluruh. Demi mengalahkan Tang San Da, kerugian HP Tim Xingxin sangat parah. Bahkan jika mereka punya Healer, dengan HP yang terlalu rendah, kecepatan pemulihan mungkin tidak bisa mengimbangi serangan terkonsentrasi yang akan menghabisi mereka satu per satu.
Masalahnya, ini bukan arena pertandingan.
Jadi Xingxin bertarung tanpa beban sebelumnya, dan sekarang mereka melarikan diri dengan sangat cepat.
"Jangan kabur!" Zhao Yuze menggeram, tidak bisa mentolerir Tim Xingxin mundur dengan selamat. Elementalist dengan serangan tinggi dan map cannon yang kuat adalah penangkal sempurna untuk tim yang HP-nya mulai goyah seperti Xingxin.
Pengorbanan Kapten tidak boleh sia-sia!
Saat ini Zhao Yuze dipenuhi keyakinan. Elementalist-nya menerjang maju seperti Battle Mage.
"Hati-hati!" Fang Rui berteriak tergesa-gesa.
Ia tidak melihat strategi guild apa yang disiapkan Xingxin. Tapi dengan tujuan sejelas ini, mustahil mereka tidak punya persiapan untuk mundur dengan selamat. Membiarkan Typhoon memburu mereka? Itu sama saja dengan bunuh diri.
Intuisi Fang Rui mengatakan bahwa pengunduran diri Xingxin pasti punya rencadana cadangan. Mengejar sembarangan hanya akan membuat mereka kena serangan.
Tapi Zhao Yuze saat ini sudah tidak mendengar apa-apa lagi. Meski Fang Rui adalah senior di tim, seorang Shen yang sudah lama terkenal, tapi aliran licik ini tetap dianggap tidak pantas di mata banyak orang. Zhao Yuze lebih menyukai sikap keras aliran "mengalahkan yang lebih senior" seperti Tang Hao. Terhadap aliran licik Fang Rui, dari dalam hati dia tidak mengaguminya. Meski di sebagian besar waktu dia tidak berani lancang di depan senior, tapi saat darah mendidih di kepalanya dan di depan ada banyak musuh ber-HP tipis yang menunggu dibantai, wajar saja dia mengabaikan peringatan Fang Rui.
Teleportasi instan!
Zhao Yuze takut membiarkan satu pun anggota Xingxin lolos. Dia langsung meng-teleport Elementalist-nya ke formasi musuh, ingin membersihkan kelima lawan sekaligus tanpa tersisa. Begitu selesai teleport, tangannya sudah menyiapkan skill instan. Karakter Shao Guang Huan mengangkat tongkat sihirnya, bersiap melepas serangan. (Nama karakter Zhao Yuze sempat beberapa kali tidak konsisten... Mengikuti deskripsi sebelumnya, terkunci sebagai "Shao Guang Huan"!)
Fang Rui yang melihat keberanian Zhao Yuze hanya bisa mulut menganga. Lawan memang HP-nya sedikit, tapi belum mati. Bersikap terlalu percaya diri dan nekat seperti ini, apa dia mengira ini lima monster kecil dungeon yang ketakutan dan kacau-balau? Mungkin dia mengira tindakan beraninya akan menjadi pukulan tak terduga bagi lawan...
“Baiklah,” Fang Rui dalam hati mengakui, dari sudut psikologi terbalik, tindakan sebodoh ini benar-benar tak terduga. Dia hanya berharap anggota Xingxin terlalu bijaksana, sampai mengabaikan kemungkinan kejadian sebodoh ini! Mungkin operasional Zhao Yuze sangat cepat, lawan benar-benar tidak sempat bereaksi?
Tapi saat ini Shao Guang Huan sudah terjatuh...
Fang Rui menyesal tidak bisa melihat ekspresi anggota Xingxin. Apakah mereka sedang terkejut, atau mungkin mengagumi keberanian luar biasa Zhao Yuze? Tapi tampaknya mereka tidak ragu-ragu, Shao Guang Huan dirobohkan, lalu dilempar ke udara, kemudian dipukul oleh Jun Moxiao dan Han Yanrou dengan Falling Flower Palm sampai terlempar kembali, diikuti peluru meriam yang ditembakkan Muyu Chengfeng.
Karakter Xingxin memang HP-nya sedikit, tidak berani berlama-lama bertarung. Setelah mengatasi Shao Guang Huan, mereka menggunakan tubuhnya sebagai penghalang pertama, lalu melakukan serangan jarak jauh untuk menekan. Pemain Knight tim mencoba maju menahan damage, tapi akhirnya dihentikan oleh Fang Rui.
"KENAPA TIDAK MAJU!!!" Zhao Yuze yang baru terlempar kembali sudah membuat Shao Guang Huan-nya bangkit dari tanah, mengamuk berteriak. Saat ini, ketidaksukaannya pada Fang Rui si ahli taktik licik ini mencapai puncaknya.
"Lawan sudah bersiap, yang menunggu kita hanyalah perangkap," kata Fang Rui.
"Tidak mencoba bagaimana bisa tahu!" teriak Zhao Yuze.
“Apa kamu tidak mencoba?” Fang Rui membalas bertanya.
Zhao Yuze langsung terdiam. Dia memang mencoba, tapi sangat ingin mengatakan bahwa hasil percobaannya sama sekali tidak seperti persiapan matang Xingxin. Tapi mengapa bisa begitu? Karena dia bertindak seperti orang idiot! Aksi impulsifnya yang dipenuhi semangat dan merasa paling hebat itu sama sekali tidak membutuhkan perangkap khusus dari lawan. Gerakannya penuh celah hingga mereka langsung mengalahkannya seketika. Namun sekarang, Zhao Yuze tidak mau mengakui di hadapan Fang Rui bahwa tindakannya tadi bodoh. Dia masih merasa, andai operasionalnya bisa lebih cepat sedetik saja, pasti kelima anggota Xingxin yang sudah tergeletak.
“Cepat kejar!” Zhao Yuze menghindari jawaban, malah memanggil dua anggota lain untuk bergerak bersama.
Ketidakhadiran Kapten Tang Hao membuat strategi Tim Howling terpecah-pecah. Knight dan Pastor kini tidak sepenuhnya fokus pada game, mereka melirik ke arah Fang Rui dan Zhao Yuze di luar layar. Pada akhirnya, mereka tetap tidak bergerak. Zhao Yuze memang bibit masa depan yang sedang dibina Howling, namun Fang Rui adalah senior paling berpengalaman sekaligus wakil kapten. Diamnya kedua anggota ini justru menunjukkan persetujuan terhadap keputusan tegas Fang Rui.
Karakter Zhao Yuze, Shao Guang Huan, bergegas keluar. Tapi menyadari dua anggota lain tidak mengikutinya, kali ini dia tidak berani masuk sendirian ke formasi Tim Xingxin. Akhirnya memerintahkan Shao Guang Huan berhenti. Di luar game, matanya menyala-nyala memelototi dua pemain ini. Terhadap Fang Rui, dia masih takut berkonfrontasi, tapi terhadap orang-orang ini sama sekali tidak gentar.
Ruang latihan sunyi senyap. Hanya lima orang yang membentuk tim ke sarang ini. Namun anggota tim lain yang tidak masuk kelompok lima orang tetap tinggal, penasaran ingin melihat Easter egg ini. Alih-alih, justru menyaksikan konflik internal tim dalam event game online.
Mayoritas merasa cemas, tapi beberapa orang tertentu justru menyimak dengan penuh minat perkembangan situasi ini.
Liu Hao.
Liu Hao yang meninggalkan Thunderclap dan transfer bebas ke Howling.
Sebagai pendatang baru, dia tidak terburu-buru aktif di tim. Dengan cermat mengamati dinamika tim barunya. Kali ini dia benar-benar ingin meraih prestasi, berbeda dengan di Tim Thunderclap yang dianggapnya sekadar batu loncatan - tim kecil yang menurutnya tak mampu menampung "dewa" selevel dirinya.
Ngomong-ngomong, Liu Hao merasa dengan kekuatannya sendiri, dia sepenuhnya bisa pergi ke Tim Lun Hui untuk menggantikan Jiang Botao. Namun sayangnya, Lun Hui jelas sangat puas dengan kerja sama Jiang Botao dan Zhou Zekai. Mereka berhasil merekrut Sun Xiang (mantan rekan setim Liu Hao) dan senjata legendaris Yizhiyeqiu dari Jia Shi dengan agresif, namun sama sekali tidak berniat mengganti Jiang Botao. Akhirnya, Liu Hao direkrut oleh Tim Howling. Terhadap tim yang bangkit kuat di musim sebelumnya ini, Liu Hao merasa cukup puas. Dia memutuskan untuk menunjukkan prestasi gemilang di sini.
Namun di Tim Howling, Tang Hao adalah anggota utama dan inti yang mutlak. Zhao Yuze adalah Pemain Baru Terbaik asli tim ini, bintang masa depan dengan bakat alami dan pertumbuhan yang sudah diakui. Fang Rui adalah pemain berlevel All-Star dengan pengalaman terbanyak di tim saat ini. Ditambah Healer yang sangat vital dalam pertandingan tim, formasi starter lima orang langsung kehabisan slot.
Apakah slot ini khusus disediakan untuk Liu Hao?
Setidaknya sampai saat ini, Liu Hao belum merasa Howling memberikan perhatian khusus padanya. Mereka sepertinya belum menganggap Liu Hao sebagai bagian penting dalam pembangunan tim. Mereka masih mencari-cari format kombinasi yang paling cocok. Sebagai pemain berkemampuan yang berstatus agen bebas, mereka lebih melihat Liu Hao sebagai eksperimen "ambil saja dulu" dengan mental mencoba-coba.
Mental eksperimen ini membuat mereka tidak terlalu antusias saat merekrut Liu Hao. Sebenarnya, ada banyak tim yang lebih serius dibanding Howling. Contohnya... Tim Mitologi.
Tim yang saat ini telah menyerap tiga pemain Jia Shi ini, sebenarnya awalnya juga menghubungi Liu Hao dengan niat baik yang luar biasa. Mereka menjanjikan posisi anggota inti, kapten, serta skema yang telah dipersiapkan dengan matang dan disajikan secara jelas kepada Liu Hao. Namun dia menolak tanpa pikir panjang.
Mitos? Di mata Liu Hao, ini lebih pantas disebut bahan tertawaan. Tim pendatang baru yang baru masuk liga, ingin merekrutnya? Daripada bergabung dengan mereka, lebih baik tetap di Thunderclap! Anggota inti? Kapten? Apakah posisi seperti itu di tim kacangan seperti ini berharga baginya?
Sikap Liu Hao yang mengabaikan niat baik ini akhirnya berbalik ketika Tim Howling menunjukkan ketertarikan padanya. Dia langsung berlari antusias bergabung. Tim kuat dengan harapan juara seperti inilah tujuan sejatinya!
Liu Hao saat itu hanyalah salah satu opsi Tim Howling. Alih-alih niat tulus mereka yang mempengaruhinya, semangat proaktif Liu Hao-lah yang membuat tim ini akhirnya menerimanya dengan mudah.
Sebagai pemain bebas tanpa biaya transfer, hanya perlu menawarkan gaji. Bagi tim manapun yang ingin memperkuat diri dan mengejar gelar, merekrutnya bukan keputusan sulit. Howling bertindak cepat saat jendela transfer dibuka, langsung menghabisi Liu Hao.
Howling berharap Liu Hao bisa membawa perubahan, namun mereka belum memiliki rencana jelas untuk sementara ini. Terkait Liu Hao masih dalam tahap penelitian dan perencanaan, sehingga Liu Hao bisa merasakan posisinya di Howling belum kokoh. Sebagai mantan anggota klub elite, dia tentu sangat paham cara mencari kesempatan naik level dalam tim.
Saat ini, konflik pecah di dalam tim Howling. Liu Hao mengamati semua ini dengan penuh minat.
Fang Rui.
Zhao Yuze.
Persaingan klasik antara pemain baru dan lama. Pemain baru merasa senior menghalangi jalannya, sementara senior menganggap rookie sebagai ancaman status... Konflik semacam ini tak hanya terjadi di tim esports, tapi di setiap level masyarakat setiap saat.
Tapi di Howling, konflik ini sudah terang-terangan. Baik Fang Rui maupun Zhao Yuze bukanlah pemegang wewenang tertinggi! Arah perlawanan ini akhirnya bergantung pada preferensi Kapten sekaligus inti tim, Tang Hao.
Ya, Tang Hao - legenda yang terkenal karena mengalahkan seniornya. Menurut Liu Hao, jawabannya sangat sederhana.
