Perselisihan Fang Rui dan Zhao Yuze membuat ekspresi tidak senang Kapten Tang Hao. Tatapannya lebih sering mengarah ke sisi Fang Rui, sikapnya jelas berpihak.
Semua anggota diam membeku, seolah tim Howling hanya tersisa tiga orang saat ini.
Sedangkan ketiga orang ini, Zhao Yuze terus memandang Fang Rui dengan ekspresi tidak terima, Tang Hao tidak sejengkel Zhao Yuze namun raut wajahnya juga tidak enak dipandang. Fang Rui? Si pemalas ini malah masih asyik memainkan game.
Ghostblade-nya tiba-tiba berlari kencang lagi.
Kenapa? Sekarang baru tahu menyesal? Zhao Yuze yang juga sedang dalam game segera melihat gerakan Ghostblade, menyadari karakter tersebut sedang mengejar jalur yang dituju karakter-karakter Xingxin.
"Baru sekarang mengejar, sudah terlambat kan?" ujar Zhao Yuze dengan nada Yin Yang Guai Qi.
Ghostblade Fang Rui tiba-tiba berhenti mengejar, hanya diam di sana sambil melihat ke sekeliling seolah mencari sesuatu.
Zhao Yuze tidak tahan, membuat Shao Guang Huan-nya bergerak mendekat, diikuti dua karakter lainnya.
Fang Rui sedang mengamati pintu jalur eksklusif tempat anggota Xingxin pergi. Zhao Yuze yang memiliki kualitas sebagai pemain top dengan dua tahun karir segera menyadari potensi strategis persimpangan ini. Seketika itu juga, dia paham: Fang Rui benar.
Xingxin memang sudah mempersiapkan penyergapan di persimpangan ini, dengan metode yang sangat cocok untuk kelas-kelas karakter mereka.
"Terus kenapa?" Zhao Yuze masih bersikap keras kepala, "Darah mereka sudah sekarat, penyergapan bisa apa terhadap kami?"
“Di playoff penting Liga Profesional musim ke-2, ke-4, ke-5, dan ke-7, ada Tim yang berpikir seperti ini dalam situasi serupa. Hasilnya mereka semua tereliminasi.” Kata Fang Rui.
“……” Zhao Yuze tertegun. Ia tidak tahu banyak contoh pertempuran, sejenak tak bisa mengingat pertandingan mana yang dimaksud Fang Rui.
“Mengira lawan dengan HP rendah itu aman? Buang jauh-jauh pikiran naif itu! Glory tidak semanis bayanganmu.” Fang Rui berkata.
“Aku...” Zhao Yuze benar-benar kehabisan kata-kata. Fang Rui tak melanjutkan debat, malah melirik Kapten mereka Tang Hao: “Kita lanjutkan.”
“Hmm.” Tang Hao mengangguk. Berada di luar game, ia mendengar jelas dialog dua orang tadi. Dua pertimbangan berbeda itu, mana yang benar mana yang salah, kini sudah jelas.
Empat orang yang masih di dalam game melanjutkan. Pemain lain di Tim lega, hanya Liu Hao yang terlihat dengan penuh perhatian.
Orang lain hanya melihat dua sudut pandang terhadap sebuah masalah, tapi Liu Hao melihat konflik filosofi gaya bermain antara dua pemain Glory.
Aliran licik Fang Rui tidak harmonis dengan generasi baru Howling yaitu Tang Hao dan Zhao Yuze. Setelah operator Tang San Da diganti dari Lin Jingyan ke Tang Hao, gaya bermain Fang Rui semakin kehilangan arah dalam tim. Seiring gaya Tang Hao yang semakin matang dan perkembangan Zhao Yuze sebagai anggota utama, lingkungan kompetitif Fang Rui semakin sulit. Keberadaannya juga membuat Tang Hao dan Zhao Yuze merasa tidak nyaman.
Perubahan gaya Howling belum dilakukan secara total! Jika Tang Hao menjadi pemeran utama, sistem era Lin Jingyan mungkin sama sekali tidak cocok lagi.
Howling masih perlu "cukup larut"!
Di dalam game, kelimanya Xingxin dengan cepat mundur. Setelah memastikan tidak ada pengejar, mereka berhenti untuk menyiapkan diri. Makan dan minum untuk regenerasi HP/MP - ini tetaplah game online, bukan arena pertandingan profesional.
Meski bukan arena profesional, tingkat risikonya bahkan lebih tinggi. Kapan terakhir kali pertempuran kacau seperti ini terjadi di liga esports?
Lokasi regenerasi Xingxin dipilih dengan hati-hati oleh Ye Xiu: area terbuka dengan visi 360 derajat, mustahil diserang secara tiba-tiba dari sudut manapun. Bahkan selama regenerasi, mereka dilarang menggunakan makanan berisik atau berkomunikasi via voice chat.
Lima karakter tim besar duduk bersila di tanah, melakukan regenerasi dalam keheningan. Suasana tegang yang diciptakan Ye Xiu membuat setiap orang terus memutar kamera untuk waspada mengamati sekeliling.
Kehati-hatian Xingxin akhirnya terbayar, dalam keheningan, suara langkah kaki tim yang jelas terdengar dari ujung jalur eksklusif.
Ini bukan arah kejar-kejaran Howling, tim esports mana lagi ini?
Dominant Hero dan Xingxin bergerak berlawanan, seharusnya belum bertemu secepat ini. Kemungkinan dua guild yang belum ditemui: Huangfeng atau Misty Rain?
"Hindari dulu." Ye Xiu memberikan instruksi di channel.
Lima karakter bangkit, bergerak dengan berjongkok dan berguling untuk menyamarkan suara langkah kaki, cepat menemukan tempat persembunyian yang sudah diobservasi Ye Xiu sebelumnya.
Suara langkah semakin dekat. Ye Xiu memberi isyarat agar karakter lain mundur, sementara Jun Moxiao-nya menyelinap maju.
Lima karakter akhirnya muncul.
Tim Yan Yu!
Fengchen Yanyu, Yugai Mizhang, Hidden Grass in Dark Forest, Mo Gan Huan Shou, Shui Bu Ditou.
Pilihan karakter Misty Rain ternyata sama beraninya dengan Xingxin - mereka juga tidak membawa Healer. Komposisi tim mereka memiliki tiga Sharpshooter, ditambah Fengchen Yanyu, total empat penyerang jarak jauh, dan satu Ninja Hidden Grass in Dark Forest.
"Bersiap bertempur." Ye Xiu memberi perintah kepada keempat rekannya.
"Posisi mereka tersembunyi, mustahil langsung terdeteksi oleh Yan Yu. Tinggal lihat bagaimana Tim Yan Yu akan bertindak selanjutnya. Jika mereka bermaksud menyelidiki area ini, Xingxin pasti akan bertindak lebih dulu dengan serangan tak terduga."
"Ternyata Yan Yu sepertinya tidak punya niat sama sekali di sini. Tim mereka dengan cepat melewati titik ini dan terus maju ke depan."
"Kelima anggota Xingxin perlahan membatalkan penyembunyian."
"‘Ikuti mereka,’ Ye Xiu berkata. ‘Sebaiknya kita lihat mereka bertabrakan dengan Howling.’"
"Baru saja Ye Xiu bicara, suara tembakan sudah bergema di depan."
"‘Sungguh perkasa, pantaslah tim profesional! Sudah bentrok!’ Ye Xiu memuji."
"Tim Typhoon tidak langsung mengejar di awal, tapi akhirnya bergerak ke arah ini. Soalnya masih ada aktivitas jelas Xingxin di sini. Karena belum menyerah, mereka tetap berusaha berinteraksi dengan tim-tim lain untuk merebut fragmen. Akhirnya mereka bertemu dengan Yan Yu."
"Sadar ada Xingxin di depan, Tim Typhoon sangat waspada selama pergerakan. Saat mendengar langkah Yan Yu mendekat, Fang Rui mengira ini serangan balik Xingxin yang sudah pulih. Sesuai antisipasinya, dia segera menyiapkan perangkap dan mengatur posisi anggota tim."
"Begitu perangkap pertama terpicu, pertempuran langsung pecah. Fang Rui muncul melihat musuh, wajahnya langsung berubah putus asa."
"Bukan Xingxin, mungkin tidak masalah, tapi yang datang adalah Misty Rain, dan kebetulan Misty Rain memiliki banyak penyerang jarak jauh. Ini membuat efektivitas perangkapnya berkurang drastis. Penyerang jarak jauh tidak perlu mendekat untuk menyerang, jika mereka tidak masuk area perangkap, bagaimana perangkap bisa berfungsi membatasi gerakan?"
"Hari ini benar-benar sial!"
Fang Rui murung. Formasi Howling kembali kacau, kali ini justru di bawah arahan taktisnya sendiri. Zhao Yuze sedikit merasakan kepuasan balas dendam.
"Selanjutnya, Chu Yunxiu, Fengchen Yanyu!"
Inilah lawan yang sangat ingin dihadapi Zhao Yuze. Ia berharap bisa menghancurkan Elementalist legendaris ini dengan telak, lalu membuktikan pada dunia bahwa dialah Elementalist terdepan. Meski saat ini hanya di game online, mentalitas ini sudah tertanam dalam. Begitu melihat Fengchen Yanyu, darahnya langsung mendidih. Ia mulai aktif merancang strategi untuk mengakali sang legenda.
"Mundur!"
Tapi instruksi mengecewakan kembali datang, lagi-lagi dari Fang Rui.
Prinsip aliran licik: Menghindar saat terdesak, mengganggu saat lawan lengah. Sebagai komandan, Fang Rui mengambil keputusan berdasarkan filosofi permainannya yang sudah mendarah daging.
Tapi keputusan ini membuat Fang Rui sendiri merasa sangat tidak nyaman, luar biasa tidak nyaman.
"Mundur lagi, kapan bisa bertarung? Bukannya kita sudah menyiapkan penyergapan?" Zhao Yuze berteriak, meski dia juga menyadari penyergapan mereka kali ini agak gagal karena terlalu banyak karakter jarak jauh di Misty Rain, tapi dia sengaja mengatakannya untuk mempermalukan Fang Rui.
"Penyergapan tidak efektif, hindari dulu." Fang Rui yang ahli aliran licik ini tidak punya rasa gengsi dan langsung mengakui kegagalan penyergapan ini dengan tegas.
Sialan, benar-benar tidak bisa berkomunikasi dengan orang seperti ini!
Zhao Yuze frustasi. Filosofi Glory yang diyakini kedua belah pihak memang berbeda. Melihat dua anggota tim lainnya sudah mulai mundur sesuai instruksi Fang Rui, dia pun tidak berani duel sendirian melawan lima anggota Misty Rain yang statusnya penuh, akhirnya ikut mundur.
Tapi Misty Rain tidak melepaskan mereka. Tiga Sharpshooter terus menembak sambil lari, mengejar dengan ketat.
Dentuman tembakan bertubi-tubi justru menjadi perlindungan sempurna bagi Xingxin. Dalam efek suara ini, mereka tidak perlu menyembunyikan langkah kaki dan bisa mengikuti dengan nyaman.
Tak lama Howling mundur ke posisi tempat Xingxin membunuh hantu perempuan dan mendapatkan serpihan pertama. Melihat tembok partisi yang runtuh di seberang, mereka nyaris menangis.
Satu tim lagi muncul dari arah sana - Huangfeng!
Empat anggota Howling yang malang langsung dikepung seperti pangsit. Meski Fang Rui licik, situasi ini membuat tim mustahil mundur dengan selamat - kedua jalan keluar sudah tertutup rapat!
Satu-satunya pilihan: bertarung habis-habisan!
“Saat harus bertarung malah mundur, saat tidak perlu malah nekat!" Zhao Yuze berteriak kesal.
Memang, dibandingkan situasi sebelumnya yang hanya menghadapi lima anggota Misty Rain atau mengejar lima anggota Xingxin yang HP-nya tinggal sedikit, kondisi sekarang jauh lebih buruk.
Tapi prinsip aliran licik memang menyatakan bertarung habis-habisan hanya dalam kondisi terdesak.
Di Tim Royal Style, tentu saja Exorcist Tian Sen dengan karakter Vaccaria yang memimpin. Sejak musim lalu, dia sudah banyak berinvestasi di game online untuk membangkitkan kembali Huangfeng, sayangnya hasilnya kurang. Musim lalu Huangfeng lagi-lagi gagal masuk playoff, sementara Vaccaria dan dirinya terus merosot di peringkat All-Star hingga ke posisi 21. Tinggal tiga peringkat lagi, mereka akan hilang dari daftar All-Star.
Bagi banyak pemain dan karakter, masuk All-Star saja sudah kehormatan. Tapi Vaccaria? Ini karakter legendaris yang dulu sejajar dengan Yizhiyeqiu dan Desert Dust! Sekarang malah harus berjuang untuk kursi All-Star? Berjuang untuk tiket playoff? Bagi Tian Sen, ini benar-benar tanda ketidakmampuan.
Harus ada perubahan!
Dalam hati, Tian Sen terus menerus berseru. Liburan musim panas ini dia semakin gila-gilaan menyelam ke dunia game online.
