Level peralatan Glory menggunakan interval 5 level, tapi karakter pemain tidak. Jadi atribut pengurangan kebutuhan level peralatan tidak harus 5. Dari peralatan yang ada saat ini, pengurangan bisa 1 sampai 5 level.
Tapi jika Guan Rongfei ingin meningkatkan Qianji San ke level 80, maka selain pengurangan 5 level, semuanya tidak berguna dan dianggap gagal.
"Di mana letak kesalahannya?" gumam Guan Rongfei. Semua bentuk Qianji San telah diuji, setiap bentuk memiliki atribut ini, tapi semuanya hanya pengurangan 4 level.
Saat itu, Chen Guo dan yang lain sudah berkumpul, menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Setelah Ye Xiu menjelaskan, semua orang tidak sempat menyesali kegagalan eksperimen, mereka justru terkagum-kagum. Dalam game dengan level maksimum 75, berani mencoba membuat peralatan level 80 - imajinasi sehebat apa ini?
"Lihat Death's Hand milikku!" Ini adalah kalimat pertama Wei Chen setelah kekaguman.
"Tidak bisa. Kecuali Qianji San, semuanya tidak mungkin." Guan Rongfei bahkan tidak menoleh. Dia sama sekali tidak menanggapi pembahasan orang lain, wajahnya sudah penuh fokus masuk ke dalam analisis.
Ye Xiu dan yang lain diam-diam meninggalkan kamar. Setelah puas terkagum-kagum, barulah mereka mulai menyesali kegagalan eksperimen kali ini.
"Qianji San tidak rusak kan?" tanya Chen Guo.
“Tidak ada.” Ye Xiu berkata. Ini bisa disebut keberuntungan di tengah kemalangan. Meski eksperimen gagal, fungsi dasar Qianji San tidak rusak, hanya muncul atribut tidak berguna tambahan.
“Terlalu berisiko! Ngapain langsung pakai Qianji San untuk eksperimen? Seharusnya uji dulu dengan peralatan lain cara membuat atribut 'persyaratan level dikurangi 5'!” Chen Guo protes.
“Tahap itu sudah lama diselesaikannya. Fokus sekarang membuat semua bentuk Qianji San memiliki atribut ini. Faktanya dia sudah berhasil, hanya ada masalah di data atribut.” Ye Xiu menjelaskan.
“Kalau level 80, apa dia pasti bisa melakukannya?” Chen Guo bertanya.
“Ini... belum bisa diuji sebelum memastikan atribut ini berhasil. Bayangkan kalau sudah level 80 tapi pengurangan level cuma 4, bagaimana aku bisa pakai?” Ye Xiu mengernyit.
Eksperimen dinyatakan gagal.
Melihat data akhir menunjukkan pengurangan level hanya 4, Ye Xiu dan Guan Rongfei nyaris muntah darah. Tapi mental kedua veteran ini cepat pulih. Bagaimanapun, setiap kegagalan mengandung pelajaran berharga.
Tim lain tak bisa membantu penelitian ini. Percakapan beralih ke masalah karakter Ahli Tenaga Dalam.
“Wu Xuefeng? Sejak pensiun tidak pernah kontak lagi. Aku tidak tahu kabarnya!” Jawaban Ye Xiu menghancurkan dugaan Chen Guo. Ternyata bukan mantan anggota lama ini yang dimaksud.
“Lalu siapa yang akan pakai Hai Wu Liang nanti?” Chen Guo penasaran.
“Harus dicari dengan cermat. Ada rekomendasi?” Ye Xiu balik bertanya.
Chen Guo hampir muntah darah: “Katanya sudah punya calon dari dulu!!”
“Apa aku pernah bilang?” Ye Xiu heran.
“……”
“Jangan asal membayangkan!” Ye Xiu berkata pada Chen Guo.
“Aku……”
“Mari kita analisis baik-baik pemain Ahli Tenaga Dalam yang ada di lingkup profesional saat ini.” Ye Xiu berkata.
Chen Guo paham, rupanya kali ini benar-benar operasi transfer yang memulai dari nol, baik dari segi karakter maupun pemain.
“Tapi pertama-tama kita harus mengamankan Hai Wu Liang dulu.” Ye Xiu berkata.
“Bagaimana jika dapat Hai Wu Liang tapi tidak menemukan pemainnya?” Chen Guo tak tahan bertanya.
“Tidak seharusnya kan?” Ye Xiu berkata, “Karakter level All-Star pasti sangat menarik bagi pemain. Melihat situasi lingkup profesional sekarang, seharusnya tidak sulit untuk mendapatkan pemain Ahli Tenaga Dalam berkualitas.”
“Situasi seperti apa di lingkup profesional?” Chen Guo tak mengerti.
“Biksu banyak, daging sedikit.” Ye Xiu menjawab.
Chen Guo terdiam sejenak, tidak terus bertanya. Kini dia secara sadar berusaha membina kemampuan diri sendiri, ingin menjadi bos yang lebih kompeten.
Situasi lingkup profesional yang "biksu banyak daging sedikit"?
Chen Guo mulai menganalisis sendiri, perlahan-lahan dia mulai memahami maksud perkataan Ye Xiu.
Di antara 8 tim teratas musim sebelumnya, hanya ada dua pemain Ahli Tenaga Dalam. Itupun Guo Yang dari tim Howling tidak diandalkan. Setelah dihitung-hitung, di arena playoff level tinggi, hanya Song Xiao dari Blue Rain yang aktif sebagai Ahli Tenaga Dalam.
Bertarung di playoff, memperebutkan gelar juara liga, ini adalah impian setiap atlet profesional. Tapi bagi para pemain Ahli Tenaga Dalam, situasi saat ini tidak menggembirakan. Termasuk Zhao Yang yang berlevel All-Star, mereka semua berada di tim-tim relatif lemah yang tidak punya harapan playoff. Sementara tim-tim kuat, kebetulan tidak memiliki posisi untuk Ahli Tenaga Dalam.
Zhao Yang telah berjuang selama tujuh tahun di Linhai. Ini memang mencerminkan ketekunannya, tapi yang tidak boleh diabaikan adalah bahwa dia juga tidak punya pilihan yang lebih baik.
Inilah realitas yang dihadapi semua pemain Ahli Tenaga Dalam. Meski berbakat, mereka tertahan oleh kelemahan tim. Mereka ingin bergabung dengan tim kuat, tapi tidak ada ruang karena tim kuat tidak membutuhkan Ahli Tenaga Dalam.
Pemain biasa mungkin meremehkan Xingxin yang baru bergabung ke Liga dan minim sumber daya. Tapi bagi pemain Ahli Tenaga Dalam yang memang sudah tidak punya opsi lebih baik, Xingxin mungkin benar-benar bisa menjadi daya tarik.
Setelah memahami ini, Chen Guo merasa kemampuannya berkembang pesat. Setidaknya dia sekarang mengerti bahwa transfer pemain bukan seperti belanja di pasar - ada banyak pertimbangan rumit di dalamnya.
Tiga hari kemudian, saat semua masih sibuk membahas nasib Fang Rui, kabar mengejutkan beredar: karakter All-Star Hai Wu Liang dari Linhai ditransfer ke Xingxin senilai 5,5 juta RMB. Seluruh kalangan esports gempar.
Kemampuan Xingxin mengeluarkan dana segitu tidak mengejutkan, mengingat juara Tantangan Rookie memang memberi banyak keuntungan. Karakter All-Star 5,5 juta terasa murah, tapi jika mempertimbangkan posisi pinggir Ahli Tenaga Dalam dan kondisi Tim Linhai saat ini, harga itu cukup masuk akal.
Setelah Zhao Yang pensiun, situasi Linhai juga segera terbongkar.
Fans selalu bangga memiliki seorang pemain All-Star dan karakter All-Star di tim, tetapi yang tidak mereka sadari adalah, terkadang pemain dan karakter berlevel All-Star justru menjadi beban bagi tim.
Linhai mengalami kondisi seperti ini. Sebagai tim kecil, baik dalam menanggung kontrak pemain All-Star maupun menciptakan karakter berlevel All-Star, keduanya membutuhkan investasi yang sangat besar bagi mereka. Sejak Musim ke-3 Liga, mereka terus berjuang mempertahankan investasi semacam ini.
Mereka pernah bangga memiliki pemain dan karakter seperti ini, namun perlahan mereka menyadari bahwa untuk mempertahankan kebanggaan ini, perkembangan tim semakin tidak seimbang. Satu orang atau satu karakter yang kuat tidak bisa membantu mereka meraih lebih banyak kemenangan. Ketika mereka ingin memperkuat pemain dan karakter lain, mereka justru menemukan bahwa setelah Zhao Yang dan Hai Wu Liang, tidak ada lagi sumber daya yang bisa dialokasikan ke area lain.
Singkatnya, Linhai adalah tim kecil yang menggunakan strategi manajemen klub elite. Cara operasional yang tidak sesuai ini mereka pertahankan selama tujuh tahun. Mereka pernah ragu, bimbang, hingga akhirnya di musim panas ini, manajer baru Linhai datang dan membantu tim mengambil keputusan tegas. Mereka bertekad menghilangkan beban ini dan mulai menjalani jalan yang seharusnya ditempuh tim kecil.
Zhao Yang akan dikorbankan, sehingga dengan tegas ia memilih pensiun.
Hai Wu Liang akan dijual. Untuk mempertahankan kekuatan karakter ini, Linhai sudah mengeluarkan terlalu banyak sumber daya. Kini mereka tidak ingin melanjutkan hal tersebut. Sebuah Hai Wu Liang yang tidak bisa dipertahankan kekuatannya juga tidak punya banyak arti jika tetap di tim. Lebih baik dikonversi menjadi lebih banyak sumber daya untuk memperkuat seluruh tim.
Pensiunnya Zhao Yang dan penjualan Hai Wu Liang mencerminkan perubahan strategi manajemen Tim Linhai. Ye Xiu tidak sepenuhnya memahami hal ini, tapi setidaknya, dari pensiunnya Zhao Yang, dia menyadari kemungkinan masalah di Linhai. Maka pada momen ini, dia bertindak cepat dan mengambil Hai Wu Liang dengan mulus.
Linhai tentu ingin menjual Hai Wu Liang dengan harga setinggi mungkin. Sayangnya, tidak ada tim kuat di Liga yang berminat pada Ahli Tenaga Dalam. Tim kecil-menengah lain ragu-ragu. Keteguhan Xingxin langsung mencolok. Setelah beberapa tawar-menawar, transaksi cepat disepakati.
Hai Wu Liang, bergabung ke Xingxin!
Langkah Xingxin yang langsung merekrut karakter All-Star tentu sangat menggembirakan para fans. Namun tak lama, muncul komentar berjudul "Xingxin, Linhai berikutnya?" yang mempertanyakan strategi manajemen mereka.
Dua pemain All-Star, banyak karakter perlu ditingkatkan. Sebagai tim akar rumput, beban Xingxin sudah berat. Dalam kondisi seperti ini, mereka malah menambah karakter All-Star. Apakah punya sumber daya untuk mempertahankan karakter top seperti itu? Akankah nasib Xingxin seperti Linhai - tim akar rumput yang nekat ambil jalur elit, akhirnya berujung pada manajemen yang kacau?
Hasilnya, pada hari kedua setelah Hai Wu Liang bergabung dengan Xingxin, pihak Xingxin mengumumkan bahwa Senjata Perak Mirror Moon milik Hai Wu Liang telah ditingkatkan ke level 75.
Lingkaran dalam kembali terkejut!
Hal yang gagal diselesaikan Tim Linhai selama hampir sepanjang musim, justru berhasil dituntaskan Xingxin hanya dalam satu hari.
Orang-orang yang meragukan Xingxin jelas belum melakukan penyelidikan menyeluruh. Misalnya ketua-ketua guild klub besar, pasti tidak akan memberikan komentar kekanak-kanakan seperti ini. Karena merekalah yang paling paham, meski sumber daya Xingxin secara keseluruhan terbatas, namun dalam hal sumber daya unggulan mereka sangat kaya - merekalah pemenang terbesar dalam perebutan BOSS Liar sejak update level 75.
Situasi Xingxin sama sekali berbeda dengan Linhai. Kondisi mereka saat ini justru paling cocok untuk mengambil jalur unggulan. Karakter seperti Hai Wu Liang memungkinkan mereka menghindari investasi awal yang menjadi titik lemah mereka, lalu langsung fokus pada peningkatan level tertinggi yang menjadi keunggulan sumber daya mereka.
Tapi meningkatkan Senjata Perak dari level 70 ke 75 hanya dalam sehari, ini bukan sekadar masalah kecukupan sumber daya. Sepertinya ada ahli pembuatan equipment silver di tim Xingxin!
Apakah Ye Xiu?
Saat semua orang berhipotesis demikian, muncul laporan bahwa ahli departemen teknis Jia Shi ternyata direkrut Xingxin setelah pembubaran Jia Shi.
Segalanya pun menjadi jelas.
Departemen teknis Jia Shi, tentu sangat profesional dalam kelas Ahli Tenaga Dalam. Ini memang kelas utama mereka. Hai Wu Liang di Xingxin memiliki berbagai syarat istimewa, yang kurang saat ini hanyalah operator dengan kelebihan. Segera, seluruh lingkup Glory mulai membantu Xingxin mencari pemain Ahli Tenaga Dalam.
