“Sambutan untuk Fang Rui da-da. Mari kita naik ke lantai atas.”
Di luar Warnet Xingxin, Chen Guo berkeliaran sembunyi-sembunyi sambil menyapa tamu yang datang, matanya terus awas mengawasi keributan dari para tamu warnet.
“Fang Rui memang layak dijuluki Master Kecerdikan, dia segera memahami maksudnya. Setelah mengangguk, dia dengan lihai mengikuti di belakang Chen Guo. Dia datang untuk menonton Xingxin, bukan untuk jadi tontonan orang lain sejak awal kedatangannya.”
“Namun sebelum naik ke lantai atas, Fang Rui tak bisa menahan diri untuk menoleh melihat ke seberang jalan raya, tempat yang sama sekali berbeda dari ingatannya.”
“Jalan ini sebenarnya tidak terlalu asing bagi Fang Rui. Dia pernah datang saat bertanding tandang melawan Jia Shi.”
“Tapi kali ini, Jia Shi sudah tidak ada di sini. Di seberang jalan, sebuah warnet telah melahirkan tim baru yang mungkin menjadi klub barunya. Hal ini membuat Fang Rui merasakan perubahan yang besar.”
“Di lantai dua warnet, Fang Rui mengikuti Chen Guo melewati ruang-ruang kecil yang terpisah: Departemen Riset Teknik, Departemen Guild Game Online...”
“Dibandingkan dengan klub Howling, Xingxin tentu sangat sederhana. Chen Guo di depan merasa gelisah, berharap sang Shen tidak menilai kekuatan Xingxin berdasarkan fasilitas sederhana ini.”
“Tak berapa lama, mereka tiba di ruang latihan. Chen Guo minggir ke samping mengisyaratkan Fang Rui masuk terlebih dahulu, sambil memantau ekspresi Fang Rui yang tetap datar.”
“Fang Rui masuk ke ruang latihan dan melihat wajah-wajah familiar: Ye Xiu, Su Mucheng, serta anggota baru Xingxin yang segera diperkenalkan satu per satu.”
“Banyak beauty ya.”
Kemudian Fang Rui menyampaikan kesan pertamanya setelah mengunjungi Tim Xingxin.
"Benar-benar..." Chen Guo menahan kata "kecerdikan" dengan susah payah. Meskipun komentar Fang Rui tentang kecantikan memang terkesan licik, pandangannya tidak hanya terpaku pada beberapa wanita cantik. Kesan tetap kesan, pada akhirnya dia datang untuk urusan serius.
"Akun Hai Wu Liang, mau mencobanya?" Ye Xiu langsung to the point, sudah membawa kartu akun Hai Wu Liang.
"Terlalu cepat!" Sejujurnya, perubahan kelas karakter ini terlalu besar. Meski Fang Rui sudah datang, hatinya masih diliputi keraguan yang mendalam.
"Lalu mau ngapain lagi? Kamu kan sudah selesai berkeliling Xingxin." kata Ye Xiu.
Wajah Chen Guo memerah. Xingxin benar-benar terlalu kecil, hanya butuh 1 menit untuk dikelilingi sepenuhnya.
Fang Rui justru kaget dengan kecepatan kunjungan ini, ritmenya terlalu cepat.
"Jangan sungkan, cepatlah. Sebenarnya kami juga perlu menilai apakah skill Ahli Tenaga Dalammu punya prospek! Kalau tidak ada potensi, lebih baik kembali main Thief!" seru Ye Xiu.
Perkataan ini terlalu blak-blakan. Masuk atau tidaknya Fang Rui ke Xingxin tidak hanya tergantung keinginannya, tapi juga kemampuan Ahli Tenaga Dalamnya. Chen Guo langsung gugup. Skill Thief-nya sudah level top, perubahan kelas sebenarnya tidak perlu. Tapi dengan sikap seperti ini, jangan-jangan dia langsung kabur?
"Sial!" Fakta membuktikan Fang Rui tidak sebesar itu temperamennya, hanya mengumpat sekali lalu maju mengambil kartu akun Hai Wu Liang dari tangan Ye Xiu.
Menggesek kartu, login.
"Sekalian biar kau merasakan kekuatan Xingxin!" kata Ye Xiu.
"Oh?" Fang Rui memang berniat begitu, mengamati para bakal cadangan Xingxin dengan penasaran: Siapa lawan pertamanya? Ternyata Ye Xiu duduk di hadapannya.
"Ngapain?" tanya Fang Rui.
"Pemain baru Ye Xiu mohon petunjuk Ahli Tenaga Dalam Fang Rui yang hebat." Suara Ye Xiu berat.
"Kau pergi sana!" Fang Rui hampir menggebrak meja.
"Loner ini, tak ingin kau pelajari lebih dalam?" tanya Ye Xiu.
"Hmm... Satu ronde saja!" Setelah berpikir, Fang Rui menyetujui.
Kedua pihak masuk game. Arena. Hai Wu Liang tiba-tiba online, langsung menarik banyak penonton. Tapi kamar Arena dikunci, meski ada yang melihat tujuannya, tak bisa masuk.
Para anggota Xingxin tentu mau menonton, bergegas masuk dan bersiap-siap. Tapi baru saja mereka mengatur pose, pertarungan sudah selesai.
"Hmm, lumayan." Ekspresi Fang Rui tetap tenang.
"Bisa bertahan 1 menit 38 detik, memang cukup hebat." Ye Xiu juga tenang.
"Sudah lebih dari lima tahun aku tidak menyentuh Ahli Tenaga Dalam." Kata Fang Rui.
"Bohong. Diam-diam tak pernah main sama sekali? Kejam amat?" Kata Ye Xiu.
Fang Rui terdiam sejenak. Jika benar-benar dikatakan tidak pernah memainkannya sama sekali, tentu tidak mungkin. Bukan hanya Fang Rui, semua atlet profesional terkadang juga memainkan kelas lain sebagai hiburan atau relaksasi. Kadang untuk mengeksplorasi strategi tertentu dari suatu kelas, mereka mungkin akan lebih sering memainkannya.
"Mau kesempatan lagi?" Ye Xiu bertanya.
"Bisa ganti orang lain?" Fang Rui membalas bertanya.
"Baiklah!" Ye Xiu berdiri dan pergi. Su Mucheng mengambil posisinya. Fang Rui hampir tidak bisa menahan umpatan.
Pertarungan melawan Muyu Chengfeng pun berlangsung, berakhir dalam 2 menit lagi dengan kekalahan Fang Rui.
Meski atlet profesional yang memainkan karakter lain tetap lebih unggul dari pemain biasa, itu mengandalkan keunggulan operasional dan kesadaran. Ketika berhadapan dengan lawan setingkat pro yang juga memiliki kedua atribut itu, kejanggalan karena bukan kelas utamanya langsung terlihat. Di hadapan Ye Xiu dan Su Mucheng, Fang Rui sama sekali tidak memiliki peluang menang. Dia sendiri jelas menyadari ini, jadi tidak menganggap kekalahan sebagai hal besar. Hanya merasa Ye Xiu sengaja menjadikannya bulan-bulanan lawan kuat yang mustahil dikalahkan sebagai taktik memalukan.
Untungnya Su Mucheng juga mundur setelah ronde ini. Selanjutnya Tang Rou yang duduk. Fang Rui penuh semangat, bersiap memberikan pelajaran berharga kepada para tentang betapa mengerikannya top player lingkup profesional. Hasilnya? Ronde ini berakhir dalam 1 menit 20 detik, bahkan lebih cepat dari kekalahannya melawan Ye Xiu.
“Kecepatan berakhirnya sebuah pertempuran sangat terkait dengan strategi dan gaya pemain, jadi menilai kekuatan berdasarkan durasi waktu adalah hal yang subjektif. Tang Rou jelas belum melebihi Ye Xiu, namun gaya bertarungnya yang frontal dan agresif membuat Fang Rui semakin panik bukan main, tanpa sadar malah menggunakan skill Thief, baru tersadar setelah pertempuran usai bahwa dia sedang memainkan Ahli Tenaga Dalam...
"Ahem, nona sangat hebat..." Kekalahan Fang Rui kali ini terasa canggung. Sebagai Shen papan atas, meski menggunakan karakter Ahli Tenaga Dalam, dia yakin bisa melawan pemain baru. Hasilnya, kekalahan telak ini membuktikan bahwa pemain baru Xingxin jauh lebih menakutkan dari perkiraannya.
Selanjutnya, Qiao Yifan tampil. Ghostblade memang bukan kelas yang ideal untuk duel, ditambah sifat hati-hati Yifan, ronde ini tak seintensif tiga pertarungan sebelumnya. Dalam ritme yang lebih lambat, kemampuan dasar Fang Rui sebagai Ahli Tenaga Dalam mulai terlihat. Namun beberapa menit kemudian, pertempuran tetap berakhir dengan kekalahannya.
"Hmm..." Kalah dari kelas yang tidak dominan dalam duel membuat Fang Rui semakin canggung.
Kemudian, Baozi maju. Dalam pertempuran kacau, Fang Rui kembali kalah tanpa paham apa yang terjadi.
Fang Rui mencoba mencairkan suasana dengan candaan pada lawan barunya, namun sang lawan hanya duduk diam tanpa ekspresi, langsung memulai pertempuran.
Mo Fan tampil. Dengan wajah datar, dia mengoperasikan karakternya dan membunuh Ahli Tenaga Dalam Fang Rui tanpa sepatah kata pun.
“……”Fang Rui sudah benar-benar tak berdaya mengucapkan apa pun. Justru di seberangnya, rekan yang aktif mulai mengajaknya bicara.
“Bisa menang satu ronde nggak?” tanya Wei Chen setelah duduk.
Fang Rui frustasi. Jika menggunakan Thief, dia yakin bisa melawan siapa pun di sini. Tapi dengan Ahli Tenaga Dalam, rasanya seperti terbelenggu. Kesadaran dan kebiasaan operasional yang terasah bertahun-tahun sebagai Thief mana mungkin bisa diubah sesuka hati? Dia bukan Ensiklopedia Hidup seperti Ye Xiu.
Di ronde baru, menghadapi Warlock dengan Jarak casting yang tidak wajar, Fang Rui dihabisi perlahan-lahan. Dia ini siapa? Top player Glory! Sudah berapa lama tidak dipermainkan seperti ini? Kekalahan ini membuatnya ingin muntah.
Lihat Xingxin di sisi sana, semua penuh semangat dan antusias. Apa mereka sedang catat rekor EXP pakai dirinya? Terutama si kacamata itu! Bukannya kamu Pastor? Apa kamu juga mau intimidasi aku?
Fang Rui marah. Meski aliran licik dikenal sebagai strategi yang mengorbankan harga diri, sang master pun mulai kehilangan muka.
“Siapa berikutnya?” suara Fang Rui berat.
Di seberang, Luo Ji mengangkat tangan gemetar. Dengan canggung, dia duduk sambil melirik rekan-rekannya.
“Tak usah takut! Lawannya gampang, cepat selesaikan!” Baozi menyemangati anak buahnya Luo Ji.
Lawannya gampang!
Fang Rui melotot kejam ke arah Baozi. Si pemalas ini, kemenangan di ronde sebelumnya jelas hanya kebetulan, kalau main lagi belum tentu menang, tapi sudah berani bersikap begitu arogan. Pemain baru benar-benar tidak tahu diri!
Fang Rui berpikir, semua kekesalan hatinya diluapkan dalam ronde ini. Kasihan Luo Ji, yang memang pemain terskill di tim Xingxin. Di kalangan pemain biasa dia termasuk ahli, tapi kalau bicara level pro, masih ada jarak yang jelas. Menghadapi Ahli Tenaga Dalam milik Fang Rui, dia jelas tak mampu parry.
"Wah, kali ini ada peluang! Lawannya lemah banget!" pikir Fang Rui girang. Tapi ketika menoleh, dia langsung menangis. Kok bisa? Dirinya sudah terpuruk sampai harus mengandalkan kelemahan lawan untuk menang? Memalukan! Sungguh memalukan!
Dengan gerakan bersih, Fang Rui menyelesaikan Luo Ji, akhirnya meraih kemenangan pertama sejak bergabung dengan Xingxin.
"Siapa lagi?!" teriak Fang Rui yang ingin membuktikan diri.
Ye Xiu berpikir sejenak lalu berkata: "Mau panggil Ah Ning naik untuk mencoba?"
"Orang macam apa?" tanya Fang Rui penuh hormat, merasa Xingxin akan mengeluarkan pertapa di gunung sebagai penutup.
"Staf kasir warnet, Ah Ning juga bisa main Glory?" kata Chen Guo.
"Kayaknya sedang main," jawab Ye Xiu.
"Aku lawan kau! Kamu sana, ayo, 300 round pertarungan!" teriak Fang Rui.
Akhirnya, kali ini Ye Xiu lagi-lagi yang duduk di kursi tersebut. Pada hari pertama Fang Rui tiba di Xingxin, dia menghabiskan waktu dengan pertarungan gila-gilaan menggunakan kelas Ahli Tenaga Dalam yang sudah bertahun-tahun tidak disentuhnya, berjuang mencari terobosan, namun berulang kali ditindas oleh Jun Moxiao milik Ye Xiu.
