10-0, sapuan bersih mutlak. Tidak ada hasil yang lebih tragis dari ini.
Mereka yang membenci Xingxin sekarang merasa puas secara diam-diam. Pendukung Xingxin mulai khawatir dengan hasil ini. Yang lebih sinis sudah terburu-buru mengkritik: "Mempertahankan posisi sambil merebut gelar juara liga? Haha, bagian pertama sudah kita lihat!"
Faktanya, tim baru yang baru bergabung ke liga disapu bersih oleh tim juara adalah hal yang sangat umum. Musim lalu, Yi Zhan juga dipukul mundur dengan skor nol besar oleh Lun Hui meski penuh harapan.
Tentu saja, harapan yang ditujukan pada Yi Zhan tidak bisa disamakan dengan Xingxin. Di benak banyak orang, Xingxin sudah bukan lagi tim lemah. Formasi tiga All-Star membuat orang merasa mereka layak bertanding melawan tim manapun di Liga. Namun hasilnya sama seperti tim baru lainnya yang disapu bersih, ini benar-benar di luar dugaan.
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, para wartawan dari berbagai media sudah berkumpul sejak lama. Meski pihak terkait belum datang, mereka sudah berdiskusi dengan berbisik-bisik cukup lama. Pertandingan pembuka ini awalnya tidak akan terlalu mendapat perhatian, mengingat biasanya pertandingan dengan perbedaan kekuatan yang sangat mencolok. Kali ini karena melibatkan Xingxin, semua mengira akan ada daya tarik, tapi ternyata hasilnya tetap satu arah seperti biasa.
Akhirnya, para pemain Xingxin tiba di lokasi jumpa pers dengan panduan staf. Sesuai peraturan Liga, minimal tiga orang pemain harus hadir dalam konferensi pers pasca pertandingan - bisa datang bersama atau bergiliran. Kali ini Xingxin menghadirkan empat pemain: Ye Xiu, Su Mucheng, Fang Rui, dan Baozi.
"Tiga bintang All-Star sudah muncul, para wartawan merasa puas tapi belum puas. Tim Xingxin sekarang di mata orang-orang penuh dengan topik pembicaraan, mereka ingin semua anggota Xingxin menjawab setiap pertanyaan mereka. Manakah mantan kapten Blue Rain, Wei Chen yang sudah berusia 30-an tahun seperti kakek? Si pemula cantik Tang Rou? Qiao Yifan yang berasal dari tim juara lalu pindah ke Xingxin? Si bocah Summoner yang skillnya biasa tapi berani mainkan kelas tersulit? Si Pemulung terkenal dari Shen Zhi Lingyu? Serta Pastor yang penting tapi masih tertinggal skill dan terbebani tekanan? Ayo semua naik ke panggung! Baru seru!"
Tapi tentu sekarang mustahil diharapkan.
Begitu keempat orang muncul, para wartawan segera mengamati ekspresi mereka, ingin melihat dampak kekalahan telak ini. Tapi yang terlihat adalah empat wajah tenang, bahkan Baozi, pemain baru liga, tetap santai. Bukankah dia cuma pernah ikut konferensi pers di final Tantangan Rookie? Sudah punya aura profesional sehebat ini?
Sekejap, keempat anggota Xingxin sudah duduk. Pemandu acara mengumumkan dimulainya konferensi pers. Wartawan berebut angkat tangan, Ye Xiu memilih sembarangan. Pertanyaan pertama tentu sesuai ekspektasi semua.
"Bagaimana perasaan Anda setelah kalah telak di babak pertama?" tanya wartawan.
“Saya sangat tenang, tapi sepertinya kalian semua agak tidak tenang ya. Hasil seperti ini kan bukan hal yang langka, apa yang membuat kalian panik?” Ye Xiu balik bertanya.
Panik? Kami tidak panik, kami hanya bersemangat karena ada topik menarik! Para wartawan dalam hati menggerutu, tapi yang bertanya tadi malah terbungkam oleh balasan ini. Yang lain bisa mengkritik dalam hati, tapi dia tidak mungkin menjawab "Kami senang karena tim kalian kalah telak", akhirnya hanya menganga dan menjawab "Ah?"
“Tim baru yang langsung disapu bersih oleh juara di liga bukan hal yang anek kan? Xingxin selalu low profile, jadi kami sama seperti tim lain.” Ye Xiu berkata.
“Hmm... Sepertinya belum pernah ada tim baru yang langsung mengklaim ingin jadi penantang juara sejak masuk liga. Ini... disebut low profile?” Akhirnya ada yang tidak tahan dan berdiri mengkritik.
“Itu karena kalian tidak tahu!” Ye Xiu menjawab, “Dulu Yi Zhan baru masuk liga juga ingin berebut juara, saya yang menasihati mereka untuk tetap low profile! Akhirnya mereka tidak mengumumkan niat itu.”
Jawaban ini menjadi bahan bakar baru. Wartawan di tempat langsung meneruskan informasi ini ke rekan di lokasi lain. Kebetulan, di sisi lain sedang berlangsung konferensi pers Tim Yi Zhan usai pertandingan. Wartawan yang menerima info ini langsung heboh, padahal sesi tanya jawab hampir selesai. Tiba-tiba semua wartawan mengacungkan tangan dengan semangat, berusaha mendapat giliran bertanya.
“Keramaian yang tiba-tiba ini membuat Lou Guanning yang duduk di atas panggung terkejut. Adakah yang salah dengan perkataanku barusan?" Lou Guanning tidak berani langsung memanggil wartawan, buru-buru introspeksi diri dulu. Setelah memastikan berkali-kali bahwa memang tidak ada masalah, barulah dengan hati-hati menunjuk seorang wartawan di barisan depan.
Sang wartawan ini sangat bersemangat, badannya belum tegak berdiri tapi sudah bicara: "Dalam jumpa pers Tim Xingxin, Ye Xiu Shen membocorkan bahwa target Yi Zhan musim lalu sebenarnya juga penantang juara, tapi akhirnya tidak jadi setelah dibujuknya... hmm... hmm... Apakah benar ada kejadian seperti ini?" Wartawan ini bahkan belum menyusun diksi dengan sempurna.
Lou Guanning langsung berkeringat dingin, kok ini juga ikut terbongkar! Soal menjadi juara, Yi Zhan cuma berani mengatakannya sebagai candaan, kalau benar-benar diumbar pasti jadi bahan tertawaan!
"Candaan, itu semua cuma candaan," Lou Guanning buru-buru menjelaskan.
"Oh begitu? Lalu klaim Yi Zhan kali ini untuk 'berjuang jadi juara dengan basis mempertahankan posisi', apakah ada sedikit ambisi terselubung di baliknya?" tanya wartawan.
"Ambisi seperti itu, mana ada atlet profesional yang tidak punya?" Lou Guanning kini sudah kembali tenang, mulai berbicara lancar. Sedikit kebocoran informasi kecil begini, mana bisa membuatnya kebingungan?
Di sisi konferensi pers Xingxin, Ye Xiu justru sedang berpidato dengan lantang: "Sebenarnya, pengaturan Liga selama ini seharusnya tim baru lain yang menghadapi tim juara Tantangan Rookie, bukan? Kenapa kali ini tiba-tiba kami yang harus melawan tim hasil pemberantasan lewat Tantangan Rookie! Penyesuaian dadakan ini benar-benar membuat kami terkejut! Awalnya kami kira akan melawan Dominant Hero yang dipenuhi orang-orang tua itu!"
Orang tua! Kamu sendiri juga kan!!!
Para wartawan merasa terkekang! Mereka sangat ingin mengkritik! Masalahnya konten kritikan mereka sulit diungkapkan secara langsung di forum resmi seperti ini! Untuk pertama kalinya, wartawan merasa seperti kelompok kecil yang lemah. Melihat Ye Xiu berkelit kesana kemari di atas panggung dengan santai, mereka ingin menyela tapi terpaksa menahan diri karena topik interupsi pasti tidak pantas.
"Apakah maksud Anda, format pertandingan Liga menyebabkan kinerja kurang optimal Xingxin di babak ini?" Mereka terpaksa bertanya dengan formal.
"Aku tidak bilang begitu." Hasilnya Ye Xiu menghindar.
"Lalu bagaimana pendapat Anda tentang performa pribadi dalam pertandingan ini?" Tanya seorang wartawan.
Dalam pertandingan yang baru berakhir, Ye Xiu tampil di arena pertandingan sebagai penjaga ketiga, akhirnya bertemu dengan jenderal penjaga Lun Hui, Zhou Zekai, dan kalah. Kemudian di pertandingan tim, gempuran Lun Hui semakin ganas dan perkasa, Xingxin akhirnya tidak bisa bertahan lama. Jika melihat performa Ye Xiu sendiri, dalam dua penampilannya, kinerjanya biasa saja tanpa kesalahan memuakkan, tapi juga tanpa momen gemilang yang mencolok.
“Hmm, sudah terlalu lama tidak main pertandingan pro, tangan agak kurang lihai.” Ye Xiu menjawab demikian.
Ini... bagaimana harus diungkapkan! Memang dia sudah terlalu lama tidak bermain di liga level tinggi, pasti mempengaruhi status. Tapi saat melawan Jia Shi sepertinya masih cukup garang! Apakah alasan ini bisa dianggap valid?
Para wartawan bingung, pandangan beralih ke Su Mucheng. Sebelum sempat bertanya, Su Mucheng sudah membuka topik duluan: "Aku juga terlalu lama tidak main pertandingan pro, tangan agak kurang lihai."
Su Mucheng menghadapi wakil kapten Lun Hui Jiang Botao di pertandingan individual, namun gagal menang dengan selisih tipis.
Copas ya! Wartawan marah. Tapi faktanya, Su Mucheng memang ikut tereliminasi dengan Jia Shi selama setahun, tanpa liga level tinggi. Ujian terberatnya adalah melawan Xingxin, jadi... alasannya valid kan?
Lalu pandangan beralih lagi.
“Sudah terlalu lama tidak main Ahli Tenaga Dalam, tangan agak kurang lihai.” Kata Fang Rui.
Baiklah, meski hasilnya masih copas soal 'tangan kurang lihai', setidaknya alasan ini sepenuhnya valid. Transfer akhir Juli, mulai beralih ke Ahli Tenaga Dalam. Baru sebulan lebih, pertama kali bertanding di arena profesional, masih kaku itu wajar. Fang Rui maju di posisi kedua arena pertandingan. Hasilnya Sun Xiang dari Lun Hui yang maju pertama berhasil mengalahkan Tang Rou dari Xingxin, hampir berhasil 1 vs 2 mengalahkan Fang Rui juga. Meski akhirnya Fang Rui menang, di ronde kedua tidak lama langsung kalah. Hampir menyisakan dua orang untuk Ye Xiu, termasuk Zhou Zekai di antara mereka.
"Kamu bisa, lihat mata tulusku." Kata Fang Rui kepada Ye Xiu setelah turun dari arena, langsung ditendang hingga terbang.
Wartawan mendapatkan tiga "tangan agak kurang lihai", lalu melihat anggota keempat Xingxin, Baozi, yang bertanding kedua di pertandingan individual, kalah di tangan atlet Yudo All-Star Lun Hui, Lv Buoyuan. Dalam pertandingan, Baozi juga beberapa kali membuat lawan panik, sebagai pemain baru, bisa dikatakan kalah tapi tetap jaya. Dia sepenuhnya boleh merasa puas dengan kinerjanya hari ini.
Tapi, setelah melihat semua orang menatapnya, Baozi langsung mengacu jawaban tiga anggota sebelumnya, lalu berkata: "Belum pernah main liga profesional, tangan agak kurang lihai."
"Mama lu! Ini maksudnya apa? Maksudmu kalau tidak kaku, kamu akan menumbangkan Lv Buoyuan? Yang lain mungkin sudah terlalu lama keluar lingkup profesional atau ganti kelas, jadi ada degradasi 'kekakuan'. Kamu kan pemain baru, mana mungkin ada kekakuan? Tanganmu memang masih mentah, pernah dipanaskan belum?"
Kritik! Tapi semua terpendam di perut, sama sekali tak terucap. Para wartawan tersiksa! Ada yang memegang pinggang sambil turun dari panggung, ini pasti keseleo napas ya?
"Menurut kalian, masa depan Xingxin di musim ini bagaimana?" Seorang wartawan masih bersikeras bertanya.
"Dengan basis mempertahankan posisi, kami akan merebut juara." Ye Xiu menjawab serius.
"Merebut juara." Su Mucheng menyambung.
"Ngapain kami datang kalau bukan untuk ini?" Fang Rui menyelutuk.
“Mempertahankan posisi? Tiba-tiba nggak mau lagi?” Baozi melihat kedua rekannya mengikuti logika sang bos, langsung "memakan" strategi pertahankan posisi, seketika merasa tak puas.
“Sudah jadi juara, masih perlu mempertahankan posisi?” Fang Rui mendidik Baozi.
“Masuk akal!” kata Baozi dengan kagum.
Benar-benar... tidak bisa bertahan lagi. Para wartawan akhirnya bubar. Tapi setidaknya mereka berhasil mendapatkan dua informasi. Sapu Bersih atau apapun, sama sekali tidak melukai semangat pasukan Xingxin. Selain itu, Fang Rui benar-benar terintegrasi dengan baik di Xingxin! Setidaknya dari aura yang dipancarkannya.
