Ye Xiu menjadi orang pertama yang memasuki kursi pertandingan Xingxin, tak hanya Pan Lin yang terkejut, penonton di lokasi maupun pemain Tim Hundred Blossoms pun merasa heran.
Menurut prosedur standar, anggota inti biasanya tampil di arena pertandingan untuk merebut dua poin, jarang muncul di pertandingan individual. Apakah dengan pengaturan ini Xingxin sengaja meninggalkan arena dan fokus merebut tiga poin di pertandingan individual?
Sekarang tak perlu lagi memikirkan hal itu, daftar peserta sudah ditentukan sebelum pertandingan. Dari Tim Hundred Blossoms, Zeng Xinran muncul di kursi pertandingan tim tamu.
Siapa itu Zeng Xinran?
Sebelum pertandingan ini, tak ada yang tahu.
Ini adalah pemain baru yang baru saja dipromosikan Tim Hundred Blossoms dari kamp pelatihan mereka di musim ini. Saat mengajukan daftar pemain terdaftar untuk liga baru ke liga, bisa dibilang ini pertama kalinya namanya muncul di lingkup profesional. Selanjutnya, Esports Weekly edisi 1 September mempublikasikan analisis komposisi 20 tim di Liga ke-10. Semua pemain yang terdaftar resmi tentu akan muncul dalam daftar ini. Beberapa transfer penting akan mendapatkan penjelasan singkat, namun Zeng Xinran hanya tercantum namanya saja. Begitulah dia muncul diam-diam dalam formasi Hundred Blossoms. Tidak ada konferensi pers khusus untuknya, apalagi wartawan yang berniat mewawancarainya.
Ini bukanlah pemain baru yang mendapat sorotan utama, namun bakatnya akhirnya membuat tim bersedia memberinya kesempatan. Dia menjadi pemain resmi, lalu menunggu momen emas untuk tampil, kemudian melalui kinerjanya sendiri meraih ruang pemanfaatan di lingkup ini.
Di pertandingan pembuka liga, Hundred Blossoms tidak menurunkan Zeng Xinran. Ia duduk di bangku cadangan sepanjang pertandingan, tapi tidak kecewa. Kecuali beberapa jenius langka, ini hampir menjadi pengalaman wajib setiap pemain baru. Anggota Tim Hundred Blossoms merasakan ini lebih dalam. Karena mereka menyaksikan langsung bagaimana seorang pemain keluar dari kamp pelatihan, menandatangani kontrak resmi, lalu mulai dari bangku cadangan, meraih beberapa kesempatan terbatas, perlahan menjadi anggota utama, lalu inti tim, hingga akhirnya menjadi Shen papan atas liga.
Tang Hao!
Bagi pemain baru yang memulai dari bangku cadangan, tidak ada kisah yang lebih inspiratif daripada kisah Tang Hao.
Sedangkan Zeng Xinran, yang diwariskannya adalah karakter Rogue Delilo yang ditinggalkan Tang Hao setelah meninggalkan Hundred Blossoms. Dalam hatinya, dia juga bertekad untuk seperti Tang Hao, berjuang dari bangku cadangan menuju puncak. Kini, di babak kedua Liga, dia sudah mendapatkan kesempatan. Sebagai orang yang sangat memahami perjalanan karier Tang Hao, dia tahu ini bahkan lebih awal dari kesempatan yang didapat Tang Hao dulu, membuatnya sangat bersemangat.
Dia gugup, dia bersemangat, semalaman sulit tidur. Kini akhirnya dia berdiri di arena, dan lawan yang akan dihadapinya adalah Ye Xiu.
Tak ada yang tidak tahu pencapaian Ye Xiu di masa lalu, tapi bagi pemain baru, hal ini tidak memberikan tekanan besar. Karena masa kejayaan itu sudah terlalu lama, hanya pemain yang telah bermain Glory selama lebih dari sepuluh tahun yang pernah menyaksikannya langsung. Zeng Xinran tidak memiliki pengalaman sepanjang itu. Ketika dia mulai bermain Glory dan masuk kamp pelatihan Hundred Blossoms, label "kuno" sudah melekat pada Ye Xiu. Kemudian Ye Xiu pensiun, kembali lagi, Jia Shi bubar, segala kekacauan dan keributan. Zeng Xinran mengagumi keributan yang diciptakan Shen papan atas ini, tapi mengenai kekuatan Ye Xiu, barulah dia mulai memahaminya saat persiapan tim melawan Xingxin. Seperti yang lain, pemahaman mereka tentang Loner dengan Qianji San hanya sebatas teori, tak bisa mendapatkan pencerahan dari praktek.
Tim Hundred Flowers merasa pusing dengan hal ini, namun Zeng Xinran justru tenang karena menurutnya tidak mungkin bertemu Ye Xiu. Dia hanya bertanding di pertandingan single player, tidak terlibat dalam pertandingan tim. Menurutnya, mustahil dia akan berhadapan dengan Shen inti Xingxin di pertandingan single player.
Hal yang tidak dianggap akan terjadi, akhirnya juga terjadi. Sebagai yang hijau, di pertandingan perdana karir esports-nya, malah harus berhadapan dengan Shen Glory yang paling berpengalaman dan legendaris.
Tepuk tangan penonton live yang mengalir seperti ombak untuk Ye Xiu membuat setengah tubuh Zeng Xinran mati rasa. Dia menyadari pertandingan pro tidak sesederhana bayangannya. Stadion sebesar ini, mengapa rasanya sesak begini? Xingxin yang baru masuk Liga ini ternyata punya banyak pendukung? Sungguh bising...
Zeng Xinran masuk ke kursi pertandingan, ruang yang sepenuhnya terisolasi dari publik. Tapi pikirannya tetap kacau. Rasa riuh dan sesak itu masih membekas di otaknya, tak bisa diusir.
Sudah 1 menit. Jun Moxiao milik Ye Xiu sudah login selesai dan siap di kamar pertandingan. Tapi di sisi Zeng Xinran belum ada gerakan sama sekali.
Ada apa? Keributan terjadi di live. Wasit segera bergerak ke sisi Zeng Xinran untuk konfirmasi. Lalu dia melihat seorang pemain dengan tubuh kaku dan ekspresi wajah yang sangat tegang.
Ini tekanan.
Wasit yang berpengalaman ini sudah sering melihat kondisi seperti ini. Sekilas langsung tahu pemain ini sedang gugup berat.
"Sudah siap?" Wasit menghela napas, dia tahu pemain ini jelas belum siap. Tapi sistem pertandingan tidak akan memberi waktu persiapan tanpa batas. Dia hanya bisa mengkonfirmasi seperti ini: jika siap, langsung bertanding; jika tidak, dianggap menyerah.
Zeng Xinran tentu paham aturan. Dia buru-buru mengangguk, lalu atas isyarat wasit, menggesek kartu akses untuk login ke karakternya, masuk ke kamar, dan mempersiapkan pertandingan...
Hitungan mundur cepat berakhir. Jun Moxiao dan Delilo, kedua karakter masuk ke map pertandingan.
Delilo, karakter yang pernah digunakan Tang Hao di masa lalu, sempat mendapatkan polesan teliti dari Hundred Blossoms saat Tang Hao masih ada. Namun setelah kepergian Tang Hao, Hundred Blossoms kembali mengangkat kombinasi klasik Rogue-Ammo mereka, sehingga Delilo tidak lagi menjadi prioritas. Ditambah update besar level 75, Delilo jelas bukan karakter yang diprioritaskan mendapat sumber daya. Kini di tangan pemain baru, peralatan Deliro mayoritas masih seperti era Tang Hao dulu. Peningkatan yang ada hanya melalui peralatan oranye level 75, bukan silver equipment.
Dalam perbandingan seperti ini, kelemahan peralatan karakter Xingxin justru tidak terlalu mencolok di hadapan Delilo ini. Qianji San milik Jun Moxiao level 70, meski tidak ada equipment silver, satu set peralatan oranye level 75-nya memiliki atribut setara equipment silver level 70. Soal kecocokan detail? Jujur itu hanya bisa diperhatikan klub elite.
Begitu pertandingan dimulai, Ye Xiu langsung mengoperasikan Jun Moxiao berlari maju dengan tegas. Bagaimana dengan Zeng Xinran? Masih dalam kondisi setengah (kekakuan) di dunia nyata, masih berusaha mengatur emosi, sama sekali belum bergerak.
Penonton tidak tahu kondisi Zeng Xinran saat ini, sekilas melihat penampilan di arena, veteran yang terburu-buru menyerang, sementara pemain baru justru tenang berdiam di tempat. Apakah kedua orang ini bertukar peran?
Penonton tidak tahu kondisi Zeng Xinran, Ye Xiu pun tak mengetahui. Terhadap pemain baru yang pertama kali bertanding ini, Ye Xiu tidak bisa langsung memahami, hanya bisa mengamati perlahan melalui pertandingan.
Hasilnya, Jun Moxiao yang maju ke tengah justru tidak menemui lawan.
Strategi posisi tempur?
Ini adalah pertimbangan refleks atlet profesional. Ye Xiu segera memantau medan tempur di sekitar lingkaran tengah. Formasi ini adalah kandang Xingxin, peta dipilih Xingxin. Ye Xiu bahkan bisa berjalan dengan mata tertutup di peta ini. Beberapa titik penyergapan potensial langsung dipindai, tapi tidak ditemukan aktivitas lawan.
Main kecerdikan?
Pertimbangan berdasarkan pengalaman terus bermunculan. Kelas Rogue memang bisa mengadopsi taktik licik. Ye Xiu waspada, kamera mengawasi 8 arah, mengarahkan Jun Moxiao maju sengaja memberi celah beberapa kali, tapi tidak ada respon.
Zeng Xinran dari Hundred Blossoms masih menyesuaikan kondisi di titik penyegaran, tetap diam. Penonton dengan perspektif penonton pun kebingungan. Beberapa yang pernah menonton pertandingan Tantangan Rookie Xingxin langsung mencari Wei Chen di area pemain Xingxin - diam di tempat dengan taktik licik ini sangat mirip gaya veteran ini! Dulu Xingxin pernah menggunakan metode seperti ini untuk mengalahkan lawan, apakah sekarang giliran mereka menerima karma?
Kalau ini Challenge Tournament, penonton pasti mulai berharap dan bersemangat! Tapi sekarang beda! Ini liga resmi, ini kandang Xingxin. Meski popularitasnya belum bisa dibandingkan dengan Jia Shi dulu, tapi sudah cukup membuat tim kecil-menengah iri! Penonton live banyak berarti pendapatan tiket meningkat. Ini termasuk sumber pendapatan harian utama bagi tim.
Sebagai pendukung Xingxin, penonton di lokasi mulai merasa khawatir. Mereka takut newbie Hundred Blossoms yang misterius ini punya jurus aneh.
Atmosfer langsung tegang. Semua menyaksikan Jun Moxiao perlahan mendekati Delilo, sementara Delilo tetap tenang tak bergeming.
Akhirnya, kedua karakter saling terlihat dalam visi! Ye Xiu melihat Delilo, Zeng Xinran juga melihat Jun Moxiao.
Lalu, Delilo... MENEROBOS KE DEPAN!
Lurus, tanpa taktik rumit, tanpa strategi khusus. Gerakan ofensif yang sangat terus terang, seperti ingin langsung menentukan pemenang.
Pasti ada konspirasi!
Begitu pikir penonton. Kalau cuma mau duel frontal, ngapain nunggu lama? Apa mungkin berdiam diri untuk dalam kondisi prima? Sejujurnya Glory tidak punya konsep "istirahat untuk persiapan". Banyak pemain yang melakukan operasi tidak efektif saat belum menemui lawan, biasanya untuk pemanasan sekaligus konsentrasi. Tapi Zeng Xinran diam total seperti ini pasti menyimpan rencana licik, contohnya seperti Wei Chen Xingxin dulu...
Penonton tidak sempat berpikir lebih lanjut, karena di lapangan sudah terjadi bentrokan. Zeng Xinran dari Hundred Blossoms, sang konspirator dalam bayangan semua orang, baru saja bertarung satu round sudah terpental bersama karakternya.
Penonton membeku, Ye Xiu juga terkejut. Dia yang sudah 120% berhati-hati ini menyiapkan berbagai variasi dan gerakan lanjutan di balik Falling Flower Palm, tapi ternyata lawan langsung terpental hanya dengan satu telapak?
Gerakan lanjutan...
Tombak perang Jun Moxiao diayunkan kosong. Jarang sekali veteran seperti Ye Xiu melakukan kesalahan seperti ini, tapi memang serangan tadi terlalu tak terduga.
Tiba-tiba Delilo yang terpental itu saat mendarat seolah tersentak, lalu terjatuh tertelungkup.
Apa-apaan ini?
Ye Xiu ternganga. Gagal melakukan operasi Ukemi? Ini... pemain profesional?
Ye Xiu bahkan mulai bingung. Ini kan arena pertandingan profesional? Apa dia tidak sedang di arena game online atau Tantangan Rookie yang sedang membully pemain biasa?
Konspirasi? Ye Xiu tidak mendekat. Jun Moxiao menggunakan metode serangan jarak jauh, menembakkan rentetan peluru meriam. Baru kemudian hatinya tenang.
Konspirasi mustahil, kalau memang ada pasti actingnya berlebihan. Lawan ini hanya sedang dalam kondisi sangat buruk karena alasan tak jelas. Jun Moxiao langsung menyambar tanpa ragu, dalam hitungan detik, menyelesaikan lawannya. Kemenangan.
Penonton di lokasi terpaku lupa bertepuk tangan menyemangati tim tuan rumah. Ada apa? Kemenangan ini terlalu mudah! Apa Hundred Blossoms sengaja melemahkan pertandingan?
