Dibanding pengetahuan Zhou Guangyi tentang Fang Rui, Fang Rui lebih memahami Zhou Guangyi. Setelah dua kali sukses dengan strategi cooldown, dia sadar tak bisa mengulang trik ketiga kalinya. Dia bertekad menghadapi Zhou Guangyi secara total dalam duel frontal.
Tapi apakah ini berarti dia sementara meninggalkan aliran licik? Tentu tidak! Dalam situasi saat ini, perubahan mendadak Fang Rui ke duel frontal yang jujur justru merupakan manifestasi aliran licik itu sendiri.
Dua kali berturut-turut berhasil menggunakan aliran CD telah menanam benih keraguan di hati Zhou Guangyi. Selanjutnya, betapapun Fang Rui bertingkah jujur, Zhou Guangyi tetap akan ragu-ragu. Dalam kondisi Ji Leng yang HP-nya sudah berkurang hampir separuh dibanding Hai Wu Liang, kekalahan Zhou Guangyi akhirnya menjadi hal yang tak terhindarkan. Namun dalam duel frontal melawan Zhou Guangyi, ahli tenaga dalam Fang Rui tetap terlihat kesulitan. Setelah membunuh Ji Leng, Hai Wu Liang juga kehilangan hampir separuh HP. Zhou Guangyi baru tersadar setelah Ji Leng benar-benar tumbang: di paruh akhir pertarungan, Fang Rui benar-benar tidak menggunakan trik licik sama sekali. Tapi justru ketiadaan trik licik inilah yang menjadi trik terbesar - dirinya sekali lagi dikalahkan dengan licik oleh si pemalas ini.
Benar...
Baik di arena resmi maupun komunikasi diam-diam, Zhou Guangyi sudah berkali-kali kalah dari Fang Rui. Setiap kekalahan selalu seperti ini: terus-menerus mengingatkan diri sendiri untuk waspada terhadap kelicikannya, tapi akhirnya tetap terjebak dan kalah dengan perasaan menyebalkan.
Bukan karena kurang usaha, tapi lawannya memang terlalu licik!
Zhou Guangyi bahkan menyadari bahwa setiap kali kalah dari si pemalas ini, pikiran yang muncul selalu kalimat yang sama - membuatnya tak tahu harus tertawa atau menangis.
Zhou Guangyi turun dari arena, emosinya masih terhitung stabil. Hal ini sebenarnya karena kekalahan seperti ini sudah sering dia alami dan bisa dihadapi. Kalau diganti dengan pemain baru, kekalahan seperti ini pasti akan dipikirkan dalam waktu yang lama.
Zhou Guangyi kembali ke area pemain, tidak luput dari hiburan rekan setim. Dia hanya bisa tersenyum menunjukkan bahwa dia baik-baik saja. Saat itu, kapten Tim Hundred Blossoms Yu Feng yang akan tampil di ronde kedua sudah berdiri.
Yu Feng adalah pemain yang debut di Musim 6, secara senioritas lebih muda dibanding Zhou Guangyi. Tapi reputasinya sekarang jauh melampaui Zhou Guangyi, sekaligus menjadi kapten dan anggota inti Tim Hundred Blossoms. Setelah ragu sejenak, Zhou Guangyi akhirnya maju dan mengingatkan: "Pikiran yang jernih, tetap jernih ya!"
"Aku paham." Yu Feng mengangguk sambil tersenyum. Reputasi Fang Rui sebagai Master Aliran Licik juga dia ketahui. Sebagai pemain Musim 6, dia bergabung ke Liga hanya setahun lebih muda dari Fang Rui dan Zhou Guangyi, pengalaman bertandingnya tidak kalah dari mereka berdua.
Yu Feng naik ke arena, menjadikan pertandingan ini kembali sebagai konfrontasi dua pemain All-Star. Suasana live menjadi sangat meriah.
Map pertandingan masih menggunakan Path of Survival. Karakter yang dipegang Yu Feng adalah Falling Flower Palm, mantan Swordsman Ganas nomor satu. Dengan kedatangan Yu Feng, gelar Swordsman Ganas nomor satu perlahan direbut kembali. Namun karakter Brilliant Edge Radiance yang digunakan Yu Feng di Blue Rain selama beberapa tahun terakhir, setelah ia transfer, tidak ada pemain yang meneruskan. Setelah menganggur selama setengah musim, klub berniat menjualnya di musim dingin. Namun periode transfer musim dingin bertepatan dengan update besar Glory, nilai karakter Level 70 turun drastis justru memicu persaingan sengit antartim. Akhirnya karakter tersebut direbut oleh Tim Yi Zhan.
Tapi sama seperti formasi pemainnya yang kaku, status karakter di Tim Yi Zhan juga tak tergoyahkan. Begitu Brilliant Edge Radiance didapat, peralatannya langsung dibongkar untuk memperkuat Zhan Lou Lan. Karakter Swordsman Ganas yang baru berkembang ini pun menghilang selamanya, membuat banyak orang merasa prihatin. Terkadang, nasib karakter tanpa nyawa ini justru lebih menyedihkan daripada nasib pemainnya.
Ditinggalkannya karakter Swordsman Ganas yang paling ia kuasai tidak membuat Yu Feng berkecil hati. Kini ia telah sepenuhnya berintegrasi dengan karakter barunya.
Falling Flower Palm segera tiba di tengah map. Ternyata seperti yang diduga, Hai Wu Liang tidak muncul.
Ingin memainkan trik yang sama?
Yu Feng berpikir demikian, tapi tangannya tidak ragu. Falling Flower Palm melangkah gagah di bawah kendalinya, memasuki lingkungan kompleks yang saling bersilangan di sekitar area tengah.
Tak lama kemudian, sosok Hai Wu Liang muncul, melepaskan gelombang energi seakan melakukan provokasi dan mencoba reaksi terhadap Yu Feng.
Yu Feng mengoperasikan Falling Flower Palm menghindar, tidak terburu-buru, hanya bergerak dengan kecepatan lari biasa menuju arah dimana Hai Wu Liang menghilang.
Di lingkungan kompleks penuh belokan, logika Falling Flower Palm terlihat jelas. Dengan tenang ia mengikuti bayangan Hai Wu Liang yang muncul-hilang, tak ragu saat menemui persimpangan.
Jelas, Yu Feng cukup familiar dengan map ini bahkan memahami strategi yang terkait.
Dua karakter ini bagai bermain petak umpet. Layar elektronik menampilkan bird's eye view map lokal, memperlihatkan pergerakan kedua orang di arena.
"Sedang melakukan blokade." Ye Xiu menatap pola pergerakan di layar.
"Dia sepertinya cukup paham map ini." Wei Chen berkomentar.
"Hmm, pertimbangan dan analisis situasinya akurat. Fang Rui sudah terpojok di titik buta." Ye Xiu menjelaskan.
"Terblokir."
Di map, pergerakan Hai Wu Liang terhenti. Karakter itu telah mencapai ujung map tanpa jalan keluar, sementara Yu Feng menjaga mati-matian semua jalur alternatif. Akhirnya Fang Rui terjebak di zona tak terselamatkan.
"Tak kusangka, si pemalas ini ternyata mempelajari map?" Di channel, Fang Rui memutar karakternya. Falling Flower Palm dengan greatsword sudah berdiri di belakangnya.
Greatsword, senjata tipe pedang dengan damage tertinggi, namun juga yang paling berat, tetap menjadi favorit banyak Swordsman Ganas. Falling Flower Palm, meski peralatannya dirombak ulang setelah kedatangan Yu Feng, greatsword ini dipertahankan dan terus ditingkatkan hingga mencapai Level 75 sekarang.
Zanghua.
Nama greatsword ini terdengar kurang cocok dengan aura senjata berat, terlebih namanya yang dianggap kurang membawa keberuntungan bagi Tim Hundred Flowers. Tapi lingkaran ini dipenuhi anak muda berjiwa segar yang tak banyak pertimbangan. Apalagi pemilik sebelumnya adalah Sun Zheping - apakah dia tipe orang yang akan meninggalkan senjata andalannya hanya karena pertimbangan tahayul semacam ini?
"Zanghua? Bagus, keren." Saat senjata perak ini pertama dibuat, nama yang ter-generate otomatis sempat menimbulkan bayangan kelam di hati banyak anggota Hundred Flowers. Namun pemilik terakhirnya justru menerimanya dengan lapang, mengangkatnya, lalu menggunakan senjata ini untuk menghancurkan semua kegelisahan yang tersisa. Kala itu, Falling Flower Palm yang mengayunkan greatsword Zanghua di lingkup profesional, betapa perkasanya mereka?
Kini, Zanghua yang lama tertidur mulai muncul kembali sejak musim lalu, bahkan ditingkatkan ke Level 75 di paruh kedua musim. Saatnya membantu Hundred Flowers menorehkan kejayaan baru.
Zanghua telah diangkat di depan dada Falling Flower Palm, Yu Feng jelas tidak bersiap untuk mengobrol dengan Fang Rui. Omongan Fang Rui sebelumnya sama sekali tidak dipedulikannya. Daya tahan terhadap omong kosong, Yu Feng yakin dirinya sangat kuat. Jangan lupa, dia berasal dari Blue Rain - rekan setimnya sendiri adalah si cerewet paling menakutkan di Liga!
Mountain Crusher!
Yu Feng langsung meluncurkan serangan. Gerakan pembukaan Swordsman Ganas yang paling umum, menunjukkan mentalnya cukup stabil saat ini.
Fang Rui yang terkepung di sudut oleh Swordsman Ganas ini tak menunjukkan kepanikan. Memperhatikan momentum Mountain Crusher, Hai Wu Liang melompat mundur lalu melemparkan gelombang energi ke wajah Falling Flower Palm.
Mereka yang pernah menyaksikan duelnya dengan Zhou Guangyi paham: tujuan gelombang energi ini bukan melukai atau mengalihkan, tapi menciptakan rintangan visi - mirip taktik shield blind Knight, namun lebih presisi dan sulit dikuasai timingnya.
Taktik ini jelas tak bisa mengelabui Yu Feng lagi. Falling Flower Palm menghindar dengan gesit, mengabaikan gelombang energi. Zanghua yang meleset langsung berubah menjadi Reverse Slash, bilah pedang lebar menyambar ke arah Hai Wu Liang.
Fang Rui segera mengaktifkan Angin Berputar dan Awan Mengalir. Hai Wu Liang yang bertambah cepat menyelinap di samping pedang, bahkan berhasil menyusup ke samping Falling Flower Palm.
"Falling Flower Palm" juga langsung mengubah jurus, tangan satunya meraih ke arah "Hai Wu Liang" yang mendekat, tepatnya skill "Soul Devouring Blood Hand" dari kelas Swordsman Ganas.
Skill grab ini sangat dominan, tangan berdarah yang muncul membentuk barrier, tidak perlu menyentuh langsung target. Asalkan target berada dalam radius tertentu, akan langsung tersedot paksa.
Fang Rui ternyata tidak berani membiarkan Hai Wu Liang maju lagi. Greatsword "Falling Flower" musuh masih menggantung di samping, dia buru-buru berguling ke samping. Greatsword "Falling Flower" benar-benar mengejar, tangan kiri yang baru saja menggunakan Soul Devouring Blood Hand kini menarik gagang pedang, mengayunkan "Blood Shadow Crazy Sword" penuh tenaga ke arah Hai Wu Liang.
Serangkaian perubahan skill ini bagi Yu Feng hampir seperti gerakan refleks. Bagaimana dengan Fang Rui? Dalam perubahan cepat dan presisi seperti ini, keterasingannya dengan kelas Ahli Tenaga Dalam terpapar. Setiap perubahan selalu terlambat sedikit, setelah beberapa perubahan berturut-turut, ritme permainannya tertinggal setengah ketukan. Akhirnya, serangan "Falling Flower Palm" tak terhindarkan.
"Mengerikan sekali!" Ye Xiu menutup mata.
"Masa transisi masih harus melawan top player seperti ini, memang berat untuknya," Wei Chen menghela napas penuh kekaguman.
Serangan Blood Shadow Crazy Sword ini begitu solid, dan kebetulan efek serangan 6% pada pedang besar Falling Flower Palm terpicu. Kilatan pedang tiba-tiba berubah seperti kelopak bunga yang beterbangan. Hai Wu Liang yang seharusnya terlempar oleh serangan ini, justru terangkat ke udara oleh kilatan pedang berbentuk kelopak bunga.
Status float paksa, inilah efek serangan 6% dari pedang besar Falling Flower Palm: Hua Xie Hua Fei (Bunga Layu dan Bunga Terbang).
Menghadapi status float, setiap atlet profesional pasti memiliki puluhan kombo cadangan. Bagaimanapun, float bukanlah situasi yang membuat mereka panik. Yang akan pusing justru pihak yang terkena float.
