Liga menetapkan bahwa peta kandang setiap tim tidak boleh digunakan lebih dari dua kali dalam satu musim yang sama. Jika semua tim hanya menggunakan satu peta berulang-ulang, kompetisi akan kehilangan daya tarik. Antara dua musim, ada aturan bahwa peta pertandingan musim baru boleh mengulang peta musim sebelumnya, tetapi tidak boleh melebihi separuh jumlah yang digunakan musim sebelumnya. Peta kandang yang digunakan selama dua musim berturut-turut akan dilarang digunakan di Musim ke-3.
Liga terdiri dari 20 tim, setiap tim harus memainkan 38 pertandingan per musim, dengan 19 pertandingan kandang. Artinya ada 19 kesempatan memilih peta. Untuk memenuhi regulasi liga, tim harus berlatih di lebih dari 10 peta. Di musim berikutnya, separuh peta lama tidak boleh digunakan, sehingga perlu menambahkan 5 peta baru agar tetap memenuhi syarat.
Dari sini terlihat, 15 peta dapat menjamin sebuah tim memenuhi regulasi liga dengan pola siklus per musim. Namun jika hanya mengandalkan 15 peta selama dua musim, pola ini akan menjadi terlalu tetap. Peta yang digunakan tiap musim akan mudah ditebak. Karena itu, tim biasanya menggunakan lebih dari 15 peta, dan pemilihan peta per musim tetap cukup fleksibel.
Xingxin adalah tim baru dengan anggota yang masih hijau. Mereka mempelajari peta pertandingan dari nol, sehingga sulit ditebak peta pilihan mereka. Tapi masalahnya, Xingxin bukan hanya berisi pemain baru. Ye Xiu, Su Mucheng, dan Fang Rui adalah atlet profesional berpengalaman yang memiliki peta spesialisasi dan peta andalan.
Memilih peta yang familiar bagi mereka lalu melatih pemain baru untuk beradaptasi tampaknya metode termudah. Saat mempersiapkan strategi, Hundred Blossoms membuat perkiraan seperti ini terhadap peta kandang Xingxin.
Hasilnya, Duanhe.
Peta ini bukan hanya tidak asing bagi atlet profesional, bahkan para pemain Glory di lokasi pun pasti sudah sangat familiar. Ini adalah map klasik yang sangat terkenal dalam sejarah Glory. Di arena pertempuran tim besar game online, mulai dari 2 vs 2 hingga 10 vs 10, peta ini selalu menjadi favorit. Bahkan banyak pemain yang hanya menguasai peta ini saja.
Singkatnya, ini adalah peta yang bisa dianggap sebagai "kandang" bagi siapapun. Peta seperti ini seharusnya tidak muncul di arena pertandingan profesional. Keunggulan kandang di liga pro terutama terletak pada pemilihan peta, memilih peta seperti ini sama saja dengan membuang keuntungan strategis.
Banyak yang paham logika ini. Sejak pertandingan resmi dimulai dan loading map menampilkan Duanhe, suasana live langsung riuh diskusi. Dalam siaran pertandingan Thunderclap vs Void, Pan Lin kembali menyelipkan analisis sampingan. Ia bahkan mengajak tamu Li Yibo berdiskusi tentang alasan Xingxin memilih peta ini, memaksa Li Yibo menyampaikan pandangannya. Sementara itu di lapangan, Thunderclap dan Void sedang bertarung sengit...
Xingxin dan Hundred Blossoms juga melanjutkan pertarungan mereka.
Xingxin yang mengambil jalan utama tiba lebih dulu di tepi sungai yang terpotong. Karena tidak melihat Tim Hundred Blossoms di sepanjang jalan, Xingxin tahu lawan memilih rute memutar.
Tapi dari sisi mana mereka berputar?
Penonton dengan perspektif penonton tahu, tapi Xingxin tidak.
Tiba-tiba, Assassin Ji Leng dari Hundred Blossoms yang sedang dalam Cooldown muncul dari formasi batu, tapi langsung menarik diri setelah melihat Tim Xingxin.
Penonton sudah melihat formasi serangan yang disiapkan Hundred Blossoms di batu-batu itu. Tapi umpan seperti ini terlalu level rendah, bukan?
Kelimanya Tim Xingxin malah langsung dash ke arah tempat Ji Leng menghilang. Penonton kandang langsung panik. Mengejar musuh begitu saja adalah kesadaran pemain amatir, mana mungkin level pro bertindak seperti ini?
Tiba-tiba mereka melihat karakter-karakter Hundred Blossoms sedang melakukan penyesuaian formasi posisi.
Standar level pro sudah diketahui penonton, apalagi Hundred Blossoms sendiri. Fokus serangan mereka adalah serangan dari belakang.
Xingxin tidak menyerang dari belakang, tapi ini bukanlah perangkap balik. Meski fokus pertahanan Hundred Blossoms di belakang, pengawasan di depan tetap ketat. Penyesuaian formasi bisa dilakukan seketika - bahkan penonton biasa pun tahu, map ini terlalu familiar bagi semua. Lokasi jebakan Hundred Blossoms memang pilihan yang komprehensif.
Setelah mengawasi semua sisi, Hundred Blossoms akhirnya menyambut kedatangan Xingxin.
Di pinggir arena, kelima anggota Xingxin berhenti tepat saat penonton live menahan napas.
Lalu, kelima anggota Hundred Blossoms hanya bisa terdiam melihat seorang Goblin terhuyung-huyung masuk dari luar.
Tim Xingxin yang tidak mengirimkan Summoner ke medan perang, justru mengirimkan seekor summoning karena mereka memiliki Jun Moxiao si Loner.
Kelimanya dari Baihua menatap kosong ke arah summoning terlemah ini. Datang sendirian, tentu sama sekali tidak mengancam. Tapi keberanian summoning ini patut dipuji - begitu masuk dan melihat target, Goblin langsung mengayunkan tongkat besar sambil melempar batu ke arah targetnya: Assassin Ji Leng.
Melempar batu adalah skill summoning Goblin. Jangan meremehkan serangan sederhana ini - serangan ini memiliki efek pusing 20%. Untuk mengejar 20% kemungkinan ini, tidak aneh jika Battle Mage, Elementalist, atau Ahli Sihir Gelap membawa Goblin.
Tapi kecepatan serangan lempar batu ini sangat lambat. Dalam pertempuran kacau mungkin bisa kena secara tak terduga, tapi kalau dilempar langsung dari depan seperti ini, malu lah jika tidak bisa menghindar.
Zhou Guangyi yang mengoperasikan Ji Leng dengan mudah menghindar. Goblin yang goyah itu kemudian diselesaikan dengan cepat oleh Ji Leng. Lalu, seekor Goblin lagi masuk.
Goblin juga tidak bisa dipanggil dua sekaligus, namun karakter akan menerima sinyal setelah summoning mati. Begitu Ji Leng menyelesaikannya, Ye Xiu segera memerintahkan Jun Moxiao untuk memanggil lagi, lalu... masuk lagi.
"Ini ngapain sih?" Di channel Hundred Blossoms, pemain Pastor Mo Chuchen kehilangan kesabaran.
"Fokus." Yu Feng berkata. Menurutnya, keributan ini 80% taktik pengalihan perhatian. Tapi dia tak berani mengatakannya di channel. Sebenarnya, di dalam hati dia juga mendidih: Ini motif sebenarnya apa?
Goblin kedua datang. Formasi posisi Hundred Blossoms masih sama, sehingga sistem kembali memprioritaskan Ji Leng sebagai target serangan. Dash maju, lalu ditumbangkan Ji Leng dalam beberapa gerakan.
Yang ketiga datang.
Kelimanya panik, tapi akhirnya paham. Bolak-balik mengirim goblin ini sebenarnya pesan: Jangan naif, kami takkan masuk.
Jika Hundred Blossoms bertahan di dalam dan Xingxin di luar, bagaimana hasil akhirnya?
“Masalah ini sebenarnya cukup rumit untuk dijelaskan, aspek strategis dalam tim jauh lebih kompleks dibandingkan duel individu. Aksi cepat Mo Fan langsung dihukum dengan dua kartu kuning dan dikeluarkan dari pertandingan. Namun dalam pertandingan tim, jika terjadi kebuntuan seperti ini, wasit akan membutuhkan waktu lama untuk mempertimbangkan. Meskipun keputusan mereka di arena tidak bisa diragukan otoritasnya, setelah pertandingan tetap ada kemungkinan dilakukan peninjauan ulang atas kelayakan kinerja mereka. Terutama dalam situasi hukuman yang sulit diputuskan seperti ini, merupakan kondisi yang selalu dihindari oleh para wasit.”
“Tapi saat ini, wasit pertandingan ini sama sekali tidak bingung.”
“Karena faktanya arena tidak mengalami kebuntuan. Goblin satu, dua, tiga, berturut-turut tiga ekor masuk, sementara anggota Xingxin lainnya juga bergerak. Karakter Su Mucheng, Fang Rui, Qiao Yifan, dan An Wenyi, keempatnya sedang melakukan flanking dari belakang.”
“Pertimbangan awal Yu Feng sebenarnya tidak salah, trik misterius ini memang bertujuan memecah konsentrasi mereka, kemudian, mengalihkan perhatian ke timur lalu menyerang barat.”
“Tapi, perhatian Hundred Blossoms tidak sampai buyar sampai tidak menyadari kedatangan musuh dari belakang. Meskipun emosi mereka agak terburu-buru, formasi tim sama sekali tidak kacau. Baik diserang dari satu sisi maupun diserang dua arah, persiapan strategi mereka yang matang tetap memberikan keunggulan signifikan.”
“Saat itu, Goblin kelima yang dikirim Jun Moxiao akhirnya tiba. Ye Xiu juga mulai bernegosiasi melalui channel publik.”
“'Yang keberapa ini?' tanya Ye Xiu.”
“'5...' jawab Yu Feng terdiam.”
“'Mau menghitung sampai berapa?' tanya Ye Xiu.”
“……”
“Kalau keluar sekarang, mungkin mereka sudah menyiapkan formasi serangan di luar.” Tim Hundred Blossoms berasumsi. Tapi kalau tidak keluar, Xingxin sepertinya juga tidak berani menyerang. Jika terus bertahan seperti ini, wasit pasti akan turun tangan. Bagaimana keputusan wasit nanti? Memaksa Xingxin masuk ke dalam jebakan yang sudah jelas-jelas ada, jelas tidak masuk akal. Tapi sekarang Xingxin menghadang pintu keluar, memaksa Hundred Blossoms keluar, sepertinya juga tidak mudah.
Pada momen ini, beberapa anggota Hundred Blossoms merasakan betapa sulitnya menjadi wasit.
“Mungkin akan ada penyegaran ulang?” kata Zou Yuan.
Situasi yang tidak bisa dijelaskan ke kiri atau kanan ini, penyegaran ulang untuk memecahkan kebuntuan memang pernah terjadi di pertandingan pro.
“Tunggu penyegaran?” ujar Zhou Guangyi sambil menyelesaikan kelima. Kebuntuan seperti ini tidak disukainya. Bahkan penyergapan seperti ini pun sebenarnya tidak terlalu dia sukai, meski dia adalah pemain Assassin.
Keputusan akhir tentu berada di tangan Kapten Yu Feng yang sedang berpikir... Sementara keenam sudah masuk sambil bergoyang-goyang. Semua orang sudah mati rasa.
“Menurutku...” Zhou Guangyi hendak mengetik sesuatu yang berarti, tiba-tiba melihat sesuatu melintas di depan matanya. Tiga peluru menyemburkan api datang dengan kecepatan jauh melebihi yang bergoyang itu.
Zhou Guangyi langsung lupa niatnya mengetik. Berguling menghindar, tiga peluru meledak di posisi tempatnya berdiri tadi. Keempat anggota lainnya baru tersadar setelah ledakan terjadi.
Semua kamera serentak berbalik ke arah depan, mencari-cari bayangan musuh. Serangan mendadak ini membuat mereka semua lupa sejenak dengan pembagian tugas yang jelas di awal.
Kesempatan muncul di detik ini.
Di belakang kelimanya anggota Hundred Blossoms, keempat anggota Xingxin segera menembus masuk.
