Penuh harapan bisa mendorong Jun Moxiekeluar dari map, namun yang terjadi justru kehilangan satu anggota tim lagi. Zou Yuan dan Zhou Guangyi merasakan kepahitan, tak menyangka serangan itu berlanjut menjadi kombo. Ikon kepala Senluo baru saja menjadi suram, summoner Fengke milik Zhu Xiaoping pun segera menyusul.
Bertahan selama ini sendirian melawan Su Mucheng dan Qiao Yifan, Zhu Xiaoping sudah sangat menghargai kelas Summoner. Jika bicara soal menunda dua lawan sekaligus dan menang, Zhu Xiaoping tidak mampu, sejarah Glory pun belum pernah mencatat Summoner sekuat ini.
Dalam pertandingan tim, Xingxin masih memiliki formasi utuh sementara Hundred Blossoms sudah kehilangan empat karakter.
Zou Yuan dan Zhou Guangyi menghentikan operasional mereka. Dengan konsekuensi seperti ini, perlukah terus bertarung? Mereka telah kalah total dalam pertandingan ini. Poin 1-9, meski bukan sapu bersih, hampir mendekati.
Tanpa komunikasi, kedua pemain ini serentak menghentikan kontrol karakter, menunjukkan kesamaan mental mereka saat itu.
“GG”
“GG”
Setelah masing-masing mengucapkan "GG", Flower Abundance dan Ji Leng menarik diri dari pertandingan. Xingxin meraih kemenangan! Gemuruh tepuk tangan dan teriakan memenuhi arena - kemenangan telak 9-1!
Pemain tim Xingxin keluar dari kursi pertandingan memberi hormat pada penonton, atmosfer seluruh arena mencapai klimaks.
Saat itu, anggota Tim Hundred Blossoms juga keluar dari area pemain. Sebagai pihak yang kalah, semakin cepat mereka meninggalkan panggung ini semakin baik. Namun tetap ada beberapa prosedur yang harus dijalani. Para pemain Hundred Blossoms bertepuk tangan sopan kepada penonton di lokasi, lalu dengan semangat persahabatan di atas kompetisi, mereka juga melakukan interaksi singkat dengan lawan.
"Selamat, pertandingan yang bagus." Yu Feng mengambil inisiatif untuk memberikan ucapan kepada para anggota Xingxin, menunjukkan derajat kesopanan Tim Hundred Blossoms.
"Hehe, terus berusaha." Ye Xiu menjabat tangan Yu Feng sambil mengucapkan kalimat itu dengan lancar. Yu Feng merasa kesal—'terus berusaha' maksudnya apa? Seolah-olah tujuan mereka adalah mengejar Xingxin.
"Hehe, kalian juga." Yu Feng tersenyum kaku sebelum memimpin para pemain Hundred Blossoms turun dari panggung, lalu bersama rekan setimnya bergegas meninggalkan jalur eksklusif pemain. Biarlah panggung kemenangan ini dinikmati oleh sang pemenang!
Sayangnya, konferensi pers setelah pertandingan adalah kewajiban resmi yang ditetapkan liga. Bagi pihak yang kalah, ini menjadi siksaan lagi. Para wartawan tak segan menusuk luka terbuka. Hundred Blossoms yang tahu acara ini akan sulit, selain kapten dan wakil kapten, mengirim veteran Zhang Wei untuk memperkuat formasi.
"Sangat disayangkan Hundred Blossoms kalah, bisakah Anda berbagi pandangan tentang pertandingan ini?" Pertanyaan pembuka masih relatif sopan.
“Anggota tim sudah berusaha keras, tapi performa lawan lebih baik, sangat disayangkan.” Kapten Hundred Blossoms Yu Feng akhirnya memberikan jawaban standar yang klise.
“Sebelum pertandingan, apakah kalian pernah membayangkan akan ditaklukkan Xingxin dengan selisih skor besar seperti ini? Maaf menggunakan kata 'ditaklukkan', karena dilihat dari skor memang sangat timpang.” Pertanyaan bernada provokatif langsung menyasar titik kelemahan pemain Hundred Blossoms.
“Hasil ini memang di luar perkiraan. Saya akui kami tidak mempersiapkan diri sebelumnya. Tapi saya tidak setuju kalau Hundred Blossoms disebut ditaklukkan. Di pertandingan individual kami dapat 1 poin, di arena pertandingan sempat unggul, sedangkan di pertandingan tim, map seperti Duanliu dengan titik Insta-kill memang sering menghasilkan skor yang terlihat timpang. Skor hanyalah hasil akhir, jika melihat prosesnya, saya tidak menemukan bagian mana dari Hundred Blossoms yang ditaklukkan.” Yu Feng menjawab dengan tenang namun tegas.
“Bagaimana pendapat Kapten Yu tentang Tang Rou dari Tim Xingxin?” Seorang wartawan langsung membalas dengan pertanyaan sarkastik. Nama Tang Rou jelas bukan sesuatu yang ingin didengar Yu Feng. Tusukan kedua tepat mengena di luka yang sama.
“Dia sangat berbakat dan akan menjadi atlet profesional yang luar biasa.” Jawab Yu Feng singkat.
“Bisa lebih spesifik? Misalnya, kelebihan apa yang dimilikinya?” Tanya seseorang.
“Mampu membantu tim meraih kemenangan akhir dengan mengalahkan dua lawan secara beruntun di arena pertandingan, bukankah ini cukup membuktikan kehebatannya?” Yu Feng sangat paham maksud di balik pertanyaan wartawan tentang Tang Rou. Memang dia kalah dari seorang pemain baru, dan hal ini benar-benar melukai harga dirinya. Tapi dia tidak akan menghindar, dia memiliki keberanian untuk menghadapi segala situasi. Karena dia adalah Kapten Hundred Blossoms, anggota inti Hundred Blossoms. Setiap masalah yang dihadapi Hundred Blossoms harus dia tanggung.
“Lalu bagaimana dengan Zeng Xinran dari Hundred Blossoms? Ini adalah penampilan pertamanya di musim ini, baik hasil maupun prosesnya sepertinya tidak memuaskan.” Seorang wartawan secara kontras mengangkat performa buruk Zeng Xinran, pemain baru di kubu Hundred Blossoms. Sepanjang pertandingan, selain Mo Fan dari Xingxin yang diusir langsung karena pelanggaran teknis, performa Zeng Xinran jelas-jelas yang terburuk – ini adalah fakta yang tak terbantahkan.
“Pertama kali turun ke lapangan, wajar jika merasa gugup. Beradaptasi dengan lingkup profesional membutuhkan proses, dia akan menunjukkan kemampuan yang sebenarnya.” Ujar Yu Feng.
Selanjutnya, berbagai detil pertandingan kembali digali dengan pertanyaan mendalam. Untungnya Hundred Blossoms sudah mempersiapkan mental, mengirimkan anggota berpengalaman yang terbiasa menghadapi tekanan dalam konferensi pers, akhirnya bisa bertahan hingga akhir.
“Bisakah ketiga anggota Tim Hundred Blossoms membagikan pandangan mereka tentang tim Xingxin setelah konfrontasi kali ini?” Di akhir konferensi pers, Chang Xian dari (Esports Home) Kantor Perwakilan Media Kota H mendapatkan kesempatan terakhir untuk mengajukan pertanyaan.
"Masalah ini, menurut saya tidak perlu dibahas secara terpisah, pandangan kami terhadap Xingxin sepenuhnya sama." Jawaban Zhang Wei dari Hundred Blossoms, "Dari segi susunan pemain, konfigurasi tiga pemain berlevel All-Star tentu tidak perlu penjelasan panjang lebar. Untuk karakter, selain dua karakter All-Star, Equipment silver karakter lain Xingxin juga mengejutkan. Peralatan oranye level 75 di tahap transisi setelah update besar sistem telah banyak mempersempit jarak antara tim kecil-menengah dengan klub elite. Kami yang terlalu lama berada di level 70 perlu mengevaluasi ulang konsep 'jarak' antar tim. Dengan latar belakang ini dan kondisi Xingxin, menurut saya Xingxin layak disebut sebagai tim baru terkuat dalam sejarah Liga!"
Jawaban Zhang Wei memunculkan banyak pertanyaan baru dari wartawan, namun ketiga anggota Hundred Blossoms tidak menghiraukan teriakan pertanyaan lain setelah menjawab yang terakhir, lalu meninggalkan konferensi pers dengan tegas. Selanjutnya tampil Xingxin: Ye Xiu, Fang Rui, dan tentu saja Tang Rou yang bersinar di pertandingan ini.
Pembukaan masih menggunakan pertanyaan klise: ucapan selamat kemenangan lalu pandangan tentang pertandingan.
"Hundred Blossoms juga berusaha keras, tapi performa kami lebih baik." Jawaban Ye Xiu memiliki struktur kalimat yang sama dengan Yu Feng, hanya menukar posisi subjek. Wartawan pun tidak terlalu memperhatikan, tak ada yang berharap jawaban berarti untuk pertanyaan semacam ini. Di konferensi pasca-pertandingan, pertanyaan ini fungsinya sudah setara dengan "Apa kabar".
"Laporan selesai!" Para wartawan langsung buru-buru mencari Tang Rou. Pertarungan tim besar akhirnya tak bisa menutupi kinerja Tang Rou yang berhasil membalikkan situasi dengan 1 vs 2 di arena pertandingan dan meraih kemenangan.
"Kemenangan spektakuler, pembalikan yang luar biasa!" puji wartawan tanpa reserve, "Bagaimana pendapatmu tentang performa luar biasa ini? Apa penilaianmu terhadap kinerjamu sendiri?"
"Kuharap aku bisa melakukan lebih baik lagi." Tang Rou tersenyum.
"Lebih...baik? Maksudmu...1 vs 3?" Para wartawan terkejut.
"Tentu saja." Tang Rou tetap tersenyum.
Reaksi para wartawan beragam. Ada yang mengagumi keberanian dan kepercayaan diri Tang Rou, tapi banyak juga yang langsung jengkel. Seorang pemain baru, setelah sekali sukses 1 vs 2, sama sekali tak tahu rendah hati, malah mulai berkhayal 1 vs 3? Sungguh arogan! Dengan pemikiran ini, saat melihat Tang Rou di panggung, mereka langsung teringat wanita cantik sok tahu yang sering muncul di novel dan film.
Ini adalah lingkup kompetisi Glory e-sport. Tampang cantik di sini tak bernilai. Banyak yang memandang Tang Rou dengan tatapan merendahkan, bahkan menganggap remeh rekan wartawan yang terus memujinya.
"Penampilan Fang Rui Shen hari ini juga bagus. Bisakah beri komentar?" tanya seorang wartawan.
"Sebenarnya biasa saja, masih lebih buruk dari yang kubayangkan." kata Fang Rui.
"Lalu seperti apa bayangan Anda?" seseorang bertanya.
“Sapu Bersih di arena pertandingan?” kata Fang Rui, tapi langsung mengubah ucapan sebelum para wartawan sempat mencibir: “Haha, bercanda. Tapi saat melawan Yu Feng di babak kedua, aku memang berniat mengurangi HP-nya lebih banyak, sayang tidak berhasil.”
“Oh, bagaimana pendapat Anda tentang kinerja Mo Fan yang tampil kedua di arena pertandingan? Apakah ini karena gugup debut pertamanya?” tanya wartawan.
“Itu semua kesalahan Ye Xiu!” kata Fang Rui dengan ekspresi marah yang dramatis.
“Apa? Bagaimana maksudnya?” Semua orang langsung bersemangat, memandang serentak ke arah Ye Xiu.
“Ini memang salahku.” Ye Xiu juga terlihat serius. “Aku tidak menjelaskan aturan pertandingan dengan jelas kepadanya.”
“Jelas? Kau bahkan tidak menjelaskan sama sekali!” protes Fang Rui.
“Aku lihat dia sudah membaca sendiri!” kata Ye Xiu.
“Membaca sendiri apa gunanya? Aturan tidak mungkin langsung dipahami. Kau harusnya mengajarinya cara memanfaatkan celah aturan!” kata Fang Rui.
“Diam kau! Memanfaatkan celah aturan pantaskah dilakukan oleh atlet profesional berkualitas?” hardik Ye Xiu.
“Tapi selalu ada pemain licik yang melakukannya. Untuk mengalahkan trik kotor mereka, kita harus pahami dulu cara mereka berlaku licik!” bantah Fang Rui.
Para wartawan langsung bersemangat lagi, berkerumun mendekati Fang Rui.
“Siapa yang Anda maksud dengan pemain licik itu?” desak para wartawan.
“Ini hanya contoh, maksudnya umum saja,” jawab Fang Rui.
"Wartawan langsung merasa tidak tertarik, tetapi tetap merasa Fang Rui pasti bukan asal bicara. Banyak orang mulai mencari di pikiran mereka atlet profesional yang sering berselisih dengan Fang Rui. Beberapa lainnya masih berusaha memanfaatkan waktu untuk mengajukan pertanyaan."
"Dalam pertandingan tim hari ini, kami melihat pemain Healer Xingxin sepertinya tidak memberikan kontribusi signifikan. Apakah ini karena skill-nya masih belum mencapai tingkat profesional, sehingga Xingxin menggunakan strategi yang tidak terlalu bergantung pada peran Healer?" tanya seseorang.
"Omong kosong. Dia tidak berkontribusi? Bagaimana Falling Flower Palm bisa dihabisi dalam satu gelombang serangan? Tidak mungkin tanpa kontribusi siapapun saat itu." kata Ye Xiu.
"Zhang Wei dari Hundred Blossoms menyebut kalian adalah tim baru terkuat sepanjang sejarah. Bagaimana pendapatmu?"
"Pujian yang berlebihan. Zhang Wei memang orang yang jujur." jawab Ye Xiu.
