Masalah di paruh kedua pertarungan Baozi cukup banyak, sehingga proses review rekamannya berlangsung lama dan baru selesai di tengah keriuhan. Selanjutnya, giliran pertarungan Su Mucheng melawan Zou Yuan.
Meski pertandingan ini dimenangkan dalam satu ronde, dan meski Su Mucheng adalah pemain level tinggi, rekaman ini tetap ditinjau. Pemain sekelas apapun bisa melakukan kesalahan dan meninggalkan celah saat bertanding. Proses review tidak hanya membantu pemain di rekaman itu berkembang, tapi juga menjadi bahan pelajaran bagi semua. Ditambah analisis terhadap gaya bertarung lawan, sehingga apapun hasil pertandingannya, menang atau kalah, proses review tetap bernilai.
Mereview pertandingan Su Mucheng jauh lebih mudah dibandingkan mereview pertandingan Baozi. Banyak bagian dimana Su Mucheng sendiri bisa menemukan kekurangan selama proses review pertandingan, lalu berdiskusi bersama semua orang.
Setelah pertandingan individual adalah arena, pertandingan pembuka antara Fang Rui dan Zhou Guangyi. Wei Chen menggulung lengan bajunya ke atas, dengan sikap yang tidak jelas apa yang ingin dia lakukan.
Adegan melancarkan.
Zhou GuangyiJi Leng menemukan tengah map, Fang RuiHai Wu Liang tidak ada, lalu mulai mencari, terus sampai kedua belah pihak kembali ke pusat map mulai bertarung.
"Fase pemanasan terlalu banyak." Wei Chen saat itu berkomentar dengan dingin.
"Aku terlalu akrab dengannya, perlu membuatnya lebih banyak berpikir." Kata Fang Rui.
"Jika dia tidak ragu-ragu di hati, CD Flow-mu belum tentu bisa berhasil." Kata Wei Chen.
“Ya.” Fang Rui mengangguk mengakui.
Pada saat itulah muncul momen ketika Fang Rui mengoperasikan Hai Wu Liang menggunakan CD Flow dan berhasil menembak Ji Leng dengan Doron.
“Tidak cukup tegas!” Wei Chen mengungkapkan kekaguman.
“Maksudmu saya atau dia?” tanya Fang Rui.
“Dia.” jawab Wei Chen.
“Tentu saja, itulah nilai dari fase pemanasan yang saya lakukan.” kata Fang Rui.
“Bisa berhasil sekali saja sudah sulit, apalagi sampai dua kali.” ujar Wei Chen.
“Kalian tidak mengerti makna dalam pertandingan ini.” Fang Rui menyatakan.
Wei Chen menunjukkan ekspresi meremehkan, tetapi tidak membantah. Karena apa yang dikatakan Fang Rui adalah benar - pertarungan ini antara dua teman yang saling memahami dalam-dalam, lebih merupakan perang psikologi daripada pertandingan teknik dan strategi. Duel berbasis hubungan seperti ini tidak bisa ditiru bahkan oleh ahli top sekalipun. Tanpa kedekatan tersebut, mustahil menciptakan perangkap psikologis seperti ini. Kemudian pertarungan teknik yang dibangun di atas peperangan mental ini pun memiliki berbagai situasi yang tidak mengikuti logika biasa. Akhirnya duel ini hanya membahas beberapa situasi non-psikologis yang dianalisis bersama sebelum akhirnya dilupakan.
Selanjutnya masih pertandingan Fang Rui, yaitu ronde melawan Yu Feng. Pertandingan Xingxin vs Hundred Blossoms ini dinilai oleh para profesional memiliki tiga highlight: pertama adalah ledakan Qi Gong terakhir Fang Rui dalam formasi ini, lalu tentu saja pertarungan 1 vs 2 Tang Rou, serta serangan terkonsentrasi tim yang menghabisi Falling Flower Palm milik Yu Feng dalam pertarungan tim besar.
Kapten Hundred Blossoms Yu Feng secara mengenaskan dinobatkan sebagai karakter paling tragis dalam pertandingan ini. Tiga momen paling epik semuanya menjadikannya figuran. Ledakan Qi Gong Hai Wu Liang menghantam Falling Flower Palm-nya, Tang Rou mengawali 1 vs 2 dengan menghancurkan habis dirinya, dan dalam pertarungan tim besar korban serangan terkonsentrasi lagi-lagi dirinya...
Beberapa pemain iseng dengan sengaja menyunting tiga adegan ini, menyambungkannya dengan materi pendukung, menambahkan musik latar "Mengapa yang terluka selalu aku?" menjadi sebuah rekaman yang kini sedang viral di internet.
Tentu saja Ye Xiu tidak memutar rekaman lelucon itu. Setelah memilih berkas rekaman dan memutar, adegan pertandingan pun dimulai.
"Lamban!" Adegan bahkan belum sepenuhnya terbuka, Wei Chen tiba-tiba berteriak kencang membuat semua orang di kamar kaget, termasuk Luo Ji di layar laptop yang ikut bergetar.
"Terlalu lamban." Wei Chen mulai berapi-api, "Setiap detik setelah pembukaan sangat berharga. Jika tidak segera masuk ke status pertarungan, pemborosan sekecil apapun bisa menanam benih kekalahan."
Dalam rekaman pertandingan, Hai Wu Liang milik Fang Rui memang terlihat ragu sekitar 3 detik setelah pembukaan, baru kemudian mulai bergerak melakukan pergerakan taktis.
Semua orang menatap bodoh ke arah Wei Chen. Logika samar-samar tentang momen pembukaan itu jelas terdengar seperti kritik berlebihan. Namun yang tak disangka, Fang Rui malah mengangguk di samping sambil berkata: "Benar, andai tidak menyita tiga detik itu saat pembukaan, situasi hadapanku dengan Yu Feng pertama kali akan sedikit berbeda - mungkin bisa membuatku merebut inisiatif."
Tatapan bodoh kembali mengarah ke mereka. Keraguan tiga detik di awal ternyata benar-benar mempengaruhi dinamika seluruh pertandingan? Rupanya kritikan Wei Chen bukan sekedar omong kosong tanpa dasar, tapi benar-benar menyentuh inti persoalan?
Hasilnya di detik berikutnya Fang Rui sudah memutar kepala ke Wei Chen: "Bukannya ini yang kuberitahu setelah pertandingan itu?"
"Hmm, takut kamu lupa, kubantu tekankan lagi." Wei Chen mengangguk tenang.
Ruangan tiba-tiba dipenuhi suara membersihkan tenggorokan beruntun. Semua merasa canggung hanya mendengarnya, namun Wei Chen tetap bisa menjaga kewibawaan seperti biasa.
Hanya Ye Xiu yang tidak terpengaruh, terus mengamati pergerakan di layar. Ia menjauhkan kamera, lalu memperkecil tampilan setelah kedua belah pihak masuk ke adegan. Akhirnya ia menghentikan pemutaran di suatu adegan tertentu.
"Benar, di sini." Fang Rui menggerakkan tangannya sambil berkata, "Kalau tidak ada tiga detik keraguan, seharusnya aku bisa mencapai persimpangan di arah jam dua. Jika bisa menghadang Falling Flower Palm di sana, situasinya akan lebih baik dari pertempuran sebenarnya."
"Di sini?" Ye Xiu menggarisbawahi posisi di map dengan kursor.
"Benar." Fang Rui mengangguk.
"Hmm, kalau di sini..." Ye Xiu langsung beralih ke peta elektronik Road of Survival dan memulai analisis diskusi.
"Bagaimana jika Yu Feng menyergap dari arah jam sepuluh?" Su Mucheng bertanya.
"Kecepatannya tidak akan menyamai, aku... Oh!" Fang Rui menepuk dahinya, "Aku sekarang menggunakan Hai Wu Liang, bukan Gui Mi Shen Yi."
"Jadi dia tetap bisa mencegatmu." Su Mucheng berkata.
"Hmm..." Fang Rui mengangguk, tapi masih serius mempelajari map sambil memikirkan jalan keluar lain.
"Bagaimana dengan sini!" Ye Xiu kembali menandai posisi di map.
"Jika lewat sini dan Yu Feng mengambil sayap kanan, mereka akan bertemu satu round. Dengan pertahanan yang baik bisa menjaga jarak tiga langkah, tapi ini masih dalam radius serangan Swordsman Ganas. Keberhasilan menerobos tergantung situasi." Wei Chen mulai menganalisis dengan serius.
"Bahkan jika berhasil menerobos di sini, jarak ke persimpangan berikutnya masih tidak cukup untuk menghilangkan kejaran, kan?" Su Mucheng bertanya.
“Kalau Liu Yun pakai Wind Shift mungkin bisa.” Fang Rui kali ini tidak salah menyebut karakter.
“Bagaimana jika Yu Feng menggunakan Triple Slash?” Su Muyue bertanya.
“Dia harus punya kesadaran itu dulu,” jawab Fang Rui.
Para pemain baru terdiam mendengarkan. Dalam diskusi seperti ini, mereka terkadang ikut berkomentar, namun sebagian besar wawasan mereka masih belum matang. Setiap kali melalui sesi analisis ulang seperti ini, setiap orang akan menyadari banyak hal. Meski yang bertanding adalah Fang Rui dan Yu Feng, tapi dengan berpikir substitusi - menempatkan diri di posisi Fang Rui atau Yu Feng, lalu mengganti dengan karakter mereka sendiri - semua bisa mendapat jawaban aplikatif dari analisis ini. Hai Wu Liang bisa pakai Wind Shift, Swordsman Ganas bisa pakai Triple Slash, prinsip yang sama berlaku untuk semua kelas dengan metode percepatan gerakan masing-masing.
Hanya dari sebuah keraguan di tiga detik pertama, sudah teranalisis banyak variasi. Tapi semua juga paham, ini harus disesuaikan dengan kondisi nyata. Sebenarnya tiga detik lebih cepat atau lambat bukanlah intinya, yang penting adalah perubahan-perubahan ini, inilah makna sesi analisis ulang.
Pertandingan antara Fang Rui dan Yu Feng memang tidak terlalu panjang, akhirnya juga cepat berakhir.
Selanjutnya, pertandingan Mo Fan vs Yu Feng yang sudah bisa ditebak hasilnya. Secara logis tidak perlu dianalisis, tapi Ye Xiu tetap memutar rekamannya. Semua spontan menoleh ke arah Mo Fan, namun si pemalas itu tetap tak menunjukkan ekspresi. Hanya Qiao Yifan yang duduk di sebelahnya, memperhatikan tangan Mo Fan di bawah meja yang menggenggam erat.
“Qiao Yifan seketika merasa khawatir. Ia tak tahu maksud Ye Xiu melakukan ini - apakah sengaja ingin mempermalukan atau memprovokasi Mo Fan? Ini... kurang baik...” pikir Qiao Yifan dalam hati.
Tak ada yang bicara. Rekaman pertandingan terus diputar dengan adegan terbelah dua menampilkan kamera kedua karakter. Dengan cepat, Yu Feng dengan Swordsman Ganas "Falling Flower Palm" tiba di tengah map, sementara Mo Fan sebagai Destroying Immortality menyelinap dan bersembunyi di pinggir.
“Pemilihan posisi bagus.” Ye Xiu akhirnya membuka topik.
Semua mengangguk. Mo Fan yang berjuang dari aktivitas memulung memang memiliki dasar kuat dalam pemilihan posisi, pandangannya setara level pro.
“Tapi terkadang, yang terbaik justru tidak selalu ideal.” Ye Xiu berkata.
Para hadirin tertegun. Keraguan muncul di sorot mata Mo Fan.
“Karena pemain terbaik tahu bahwa ini bukan hanya milikmu seorang.” Ye Xiu beralih ke sudut pandang Yu Feng di rekaman. “Posisi Falling Flower Palm terlihat acak, namun sebenarnya menguasai jarak optimal dari beberapa titik penyergapan. Apapun posisi serangan lawan, dia punya ruang pemanfaatan yang cukup.”
Ye Xiu mengambil Esports Weekly di meja dan menggoyang-goyangkannya: “Zuo Chenrui bilang posisi Yu Feng layak 5 poin? Ini bukan sekadar provokasi - posisi ini memang brilian.”
“Perhatikan dominasinya terhadap kamera.” Ye Xiu memutar rekaman sudut pandang utama Yu Feng. Adegan berputar-putar mengikuti kontrol kamera ketat Yu Feng di tahap ini.
"Lihat itu!" Ye Xiu menunjuk ke suatu posisi di layar yang merupakan tempat persembunyian Destroying Immortality saat ini.
"Pilihan posisi terbaikmu justru menjadi area pertahanan terkuatnya. Dari posisi ini, sangat sulit mendapatkan kesempatan bagus untukmu." Kata Ye Xiu.
Ternyata begitu, pantaslah senior! Qiao Yifan merasakan kegembiraan yang tulus. Sebelumnya, dia sempat khawatir kalau tujuan Ye Xiu hanya ingin mempermalukan Mo Fan. Jika benar begitu, pasti akan membuatnya kecewa. Tapi sekarang, yang dilihatnya adalah analisis objektif Ye Xiu terhadap kinerja Mo Fan yang buruk dalam pertandingan ini.
Hanya soal pemilihan posisi, tapi Ye Xiu memanfaatkannya untuk meningkatkan kesadaran Mo Fan tentang perbedaan arena pertandingan profesional.
Di bidang ini, setiap orang bisa memiliki kualitas yang sama denganmu. Pilihan terbaik justru mungkin menjadi yang terburuk, karena berarti semua orang mengetahuinya. Bagi pemain yang suka menyergap, memahami hal ini sangat krusial.
