“Ye Xiu, ada yang cari!” Chen Guo membuka pintu ruang latihan dengan sedikit antisipasi, penasaran ekspresi apa yang akan ditunjukkan Ye Xiu setelah kedatangan keempat Shen ini.
“Siapa itu?” Hasilnya mengecewakan. Ye Xiu bahkan tak mengangkat kepala.
“Aku.” Han Wenqing tak memberi kesempatan Chen Guo memperkenalkan, langsung menjawab sendiri.
“Ngapain datang?” tanya Ye Xiu.
“Bertanding.”
“Pertandingannya di seberang jalan.”
Suasana langsung canggung.
Hari pertandingan memang besok. Dominant Hero sengaja datang sehari lebih awal ke Kota H untuk beristirahat dan menyiapkan kondisi.
“Silakan duduk!” Chen Guo mencairkan keheningan dengan mengarahkan mereka ke bangku pasir istirahat di sudut ruang latihan.
“Sedang latihan?” Lin Jingyan malah mendekat mengamati sesi latihan Xingxin alih-alih duduk.
“Tidak punya kualitas, mengintip latihan?” Ye Xiu akhirnya menatap, merendahkan Lin Jingyan.
“Ini disebut mengintip?” Lin Jingyan tidak menghiraukan, ngeyel terus mengamati.
Hasilnya, Fang Rui melakukan kesalahan operasional.
“Haha, merasakan tekanan dari belakang?” Lin Jingyan tertawa.
Fang Rui berbalik arah, menunjukkan dua jari tengah ke arah Lin Jingyan.
“Perubahan kelasmu bagus!” Lin Jingyan kali ini menghentikan candaannya, serius berkata.
“Lumayanlah!” kata Fang Rui.
Keduanya langsung diam.
Mantan rekan setim, Rogue Nomor Satu dan Thief Nomor Satu, kombinasi kriminal yang termasyhur, akhirnya sama-sama ditinggalkan tim. Seberapa elegannya kepergian mereka, mungkin tetap tak bisa memperbaiki rasa kecewa. Sekarang, satu bertahan di Dominant Hero mempertahankan sisa-sisa cahaya, sementara yang lain bergabung dengan Tim Xingxin yang baru lahir, mengubah kelas untuk penguatan tim. Meski bukan lagi rekan setim, target perjuangan mereka tetap sama. Selanjutnya mereka akan berkonfrontasi di arena, target yang dulu bisa direbut bersama, kini harus diperebutkan secara terpisah, memastikan satu pihak akan kecewa.
Latihan Fang Rui diinterupsi, latihan koordinasi tim yang sedang berlangsung terpaksa dihentikan. Ye Xiu berdiri dan melihat keempat orang: "Ada urusan atau tidak?"
“Tidak apa, tinggal dekat sini, jalan-jalan sekalian mampir lihat.” Zhang Jiale bilang jalan-jalan, dan memang sedang berjalan mengelilingi deretan komputer latihan Xingxin, akhirnya berhenti di sebelah Ye Xiu yang sudah berdiri, menatap karakter Ye Xiu yang belum ditarik, Jun Moxiao, si momok bagi semua dewa besar-menengah-kecil di lingkup profesional.
“Eh coba aku coba barang jelekmu ini.” Zhang Jiale langsung menyenggol ingin merebut kursi Ye Xiu.
“Ga punya etiket ya? Mau intip atribut equipment juga?” Ye Xiu tentu tak mengizinkan.
“Haha, atribut barang jelekmu itu masih ada rahasia apa? Sudah lama dihitung semua,” kata Zhang Jiale.
Atribut equipment silver tidak ditampilkan, tapi dalam waktu lama, equipment Jun Moxiao selalu 1 silver 12 oranye. Atribut karakter terbuka, atribut equipment oranye juga terbuka, hanya Qianji San sebagai variabel X yang sebenarnya mudah dikalkulasi.
“Itu dulu, sekarang sudah dinaikkan level, harusnya dibocorin ke kamu?” kata Ye Xiu.
“Oh ya? Sudah 75? Tajam sekali, aku lihat dong.” Zhang Jiale masih memaksa. Kalau soal aturan, ini jelas melanggar protokol. Equipment silver adalah rahasia tim, mana ada yang minta liat paksa begini. Zhang Jiale mengandalkan kedekatan hubungan plus atmosfer santai Xingxin yang seperti kelompok dadakan, jadi seenaknya berulah.
“Pergi sana, main sana!” Dengan total mengusir Zhang Jiale ke samping, orang ini akhirnya pergi dengan kesal. Ye Xiu memandangnya dengan berbagai terdiam: "Jangan bilang kalian datang untuk pengintai informasi! Kalau caranya begini kami harus laporkan polisi."
"Lapor polisi! Itu kan mengurangi harga diri!" Baozi melompat sambil tangannya sudah menyambar dari bawah meja, sekantong kaleng minuman tergenggam di tangan, seketika diputar erat membentuk meteor hammer sederhana yang mengaum garang.
"Jangan berisik lagi!" Chen Guo membentak, benar-benar pusing. Para Shen ini, biasanya bersinar keemasan dan angkuh di atas, kadang membuatnya takjub. Tapi setelah dipikir-pikir, tak satu pun yang usianya lebih tua darinya.
Di bawah bentakan Chen Guo, ruang latihan pun hening.
"Sebenarnya ngapain datang?" Ye Xiu bertanya.
"Lama tak jumpa, sekadar mampir melihat." Zhang Xinjie menjawab. Chen Guo sebelumnya mempersilakan duduk di sofa, akhirnya hanya Zhang Xinjie yang duduk rapi di atasnya sesuai aturan, kini lagi-lagi menjawab pertanyaan dengan prosedur resmi, membuat Chen Guo tiba-tiba merasa hanya dia satu-satunya orang baik.
"Bagaimana, tempat kami bagus kan? Ada yang mau transfer? Manfaatkan bos kami di sini bisa kendali, merengek-rengeklah baik-baik, mungkin transfer musim dingin masih bisa naik kereta terakhir juara." Ye Xiu berkata.
"Kau benar-benar masih ingin membandingkan gelar juara lagi." Zhang Jiale berkata.
"Siapa yang tidak?" Ye Xiu menjawab, tapi di akhir menambahkan, "Oh, kamu tidak, kau harus coret kata 'lagi' itu."
“Bangsat kau!” Zhang Jiale mengumpat. Di ruangan ini sebenarnya banyak yang belum pernah menjuarai, seperti Su Mucheng, Fang Rui, Lin Jingyan. Tapi Ye Xiu sengaja menunjuk dirinya, jelas-jelas mengejek kekalahan empat kali sebagai runner-up miliknya.
Pepatah bilang jangan membuka aib orang, tapi hubungan yang sudah akrab justru jadi sasaran ledekan. Seperti tindakan Zhang Jiale yang nekat mengintip peralatan. Masalahnya, peralatannya tak kunjung dilihat, malah jadi bahan ledekan pedas Ye Xiu yang membuatnya jengkel.
"Kalau urusanmu bukan urusan penting, minggir! Jangan ganggu jadwal latihan kami." Ye Xiu langsung mengusir keempat orang itu dengan gerakan tangan.
"Masih latihan di jam segini?" Zhang Xinjie mengerutkan alis. Bagi penganut disiplin sistem pelatihan, berlatih di hari sebelum pertandingan adalah hal yang tak bisa diterima.
"Kamu ngerti apa!" Kalimat itu dilemparkan Ye Xiu kepada salah satu master strategi Glory, pria yang justru paling banyak menguasai berbagai hal.
Zhang Xinjie tak membantah. Ia berdiri sambil berkata: "Sepertinya masih banyak aspek yang perlu ditingkatkan dari kekuatan tim kalian."
Chen Guo kaget. Hanya dari sedikit petunjuk, pria ini sudah bisa menyimpulkan sampai level segitu. Orang baik satu ini ternyata sangat menakutkan!
"Masih belum adaptasi dengan Loner?" Zhang Xinjie menatap Su Mucheng dan Fang Rui.
"Udah kebaca semua, ngapain masih nanya." Ye Xiu menghela napas.
"Semoga pertandingannya seru." ujar Zhang Xinjie.
"Pasti." jawab Ye Xiu.
"Sampai jumpa di lapangan besok." Han Wenqing mengucapkan kalimat pamit sebelum keempat anggota Dominant Hero pergi.
“Aku pusing, beneran cuma mampir buat nyapa? Iseng banget sih!” Melihat empat orang itu pergi, Ye Xiu mengeluarkan kekaguman.
“Kondisi kita semuanya sudah ditebak mereka.” Chen Guo teringat penampilan rapi Zhang Xinjie yang perfeksionis, dengan pertimbangan strategisnya yang akurat, membuatnya merinding.
“Nebak ini gak susah.” Ye Xiu berkata.
“Lalu apa solusinya?” Chen Guo bertanya.
“Untuk pertandingan tim, harapan menang memang tipis. Pertandingan individual adalah titik berat yang harus kita taklukkan.” Ye Xiu sambil melihat waktu, “Segmen waktu ini sudah tepat, mari kita analisis bersama lawan besok.”
“Mengejar mereka balik?” Baozi bertanya.
“Hmm?” Ye Xiu bingung.
“Bukannya mereka lawan kita besok?” kata Baozi.
Ye Xiu menghela nafas, kenapa Baozi kambuh lagi...
Kemudian, seluruh tim menuju ruang strategi. Rekaman pertandingan Dominant Hero, terutama tiga babak awal, sudah dikumpulkan. Chen Guo membayangkan Ye Xiu yang setiap hari harus latihan intensif dengan tim, masih harus menyempatkan diri mengatur ini semua. Dalam hati ia merasa ini bukan solusi. Wei Chen memang bisa bantu sebagian, tapi tetap tak bisa meringankan beban Ye Xiu sepenuhnya. Chen Guo bersyukur sekarang ada Guan Rongfei dan Wu Chen, kalau tidak, mustahil Ye Xiu bisa mengerjakan semuanya sendirian meski tubuhnya dibelah jadi beberapa bagian.
Tim profesional, benar-benar sulit diurus ya! Chen Guo menghela nafas. Belakangan ini, dia juga sedang memperluas personil. Bagian guild berjalan cukup baik, telah menarik banyak anggota baru yang membantu mengelola guild dengan sifat semi-profesional. Meski mereka bukan lokal, tapi pekerjaan di departemen game online memang tidak mengharuskan kantor fisik di kota yang sama, asal ada jaringan internet, semua masalah bisa diselesaikan.
Di departemen teknis, Chen Guo juga ingin menambah personil. Setelah Jia Shi bubar, nasib staf teknis menjadi target utama yang dia incar. Dari Guan Rongfei, dia akhirnya mendapatkan kontak tiga mantan kolega. Ternyata setelah dihubungi, mereka masih bekerja bersama dan masih di Jia Shi, yaitu Jia Shi yang baru!
Jia Shi baru mendaftar di Tantangan Rookie musim ini. Chen Guo melihat perkembangannya, tim ini maju dengan cukup lancar. Formasi Jia Shi sekarang berpusat pada Qiu Fei, didukung oleh mantan murid kamp pelatihan Jia Shi. Tantangan Rookie musim ini tidak lagi dihantui raksasa seperti Jia Shi musim lalu, semuanya kembali normal. Secara acak, Chen Guo bahkan menemukan Tim Zhuxian yang pernah menjadi lawan mereka musim lalu. Setelah memecat seluruh tim, mereka entah dari mana merekrut anggota baru dan bangkit lagi.
Kelompok Lin Yi yang dipecat langsung oleh bos penulis Zhuxian, saat itu sempat diundang Chen Guo namun ragu-ragu. Setelah dua kali dihubungi, mereka masih belum memberikan kepastian.
Hingga musim baru dimulai, Lin Yi baru menghubungi. Bersama dua pemain dari Tim Zhuxian saat itu, mereka akhirnya memutuskan bergabung dengan Xingxin dan menjabat di departemen guild game online.
Kabar yang datang di saat seperti ini membuat Chen Guo cukup memahami mental Lin Yi. Pada dasarnya ia masih ingin menjadi atlet profesional. Musim panas ini, mungkin ia berusaha keras mencari kesempatan seperti itu. Hingga musim baru dimulai, tampaknya ia belum menemukan tim. Mimpi sebagai atlet profesional akhirnya berakhir di titik ini, lalu ia menghubungi Xingxin dan menjadi anggota guild game online.
Skill Lin Yi relatif cukup tinggi dibandingkan pemain biasa. Mampu menjabat sebagai kapten tim satu, tentu ada kelebihan tertentu. Setelah bergabung, ia segera menjadi asisten terhandal Wu Chen.
Berkat usaha keras mereka, guild Xingxin kini berkembang stabil. Medan perang level tinggi yang dulu hampir tidak lagi disinggahi Ye Csb dkk telah kehilangan keunggulan kuat masa lalu. Namun kekuatan Xingxin di berbagai area biasa kini telah aktif beroperasi. Material dasar akhirnya mulai memiliki saluran hasil sendiri bagi Xingxin. Kini, hari-hari di Area 10 dimana Ye Xiu harus bekerja paruh waktu ke guild lain untuk material dungeon, tidak akan terulang lagi.
