“Ah!”
Begitu map kedua dimuat, sorotan kegemparan langsung terdengar di lokasi live.
Pasalnya map yang dipilih Ye Xiu kali ini adalah Arena Pertarungan...
Map yang di game online sering dipilih dua orang untuk duel cepat, hanya berupa lapangan persegi datar tanpa penghalang.
Tanpa objek pelindung, area yang sempit membuat dua karakter langsung saling berpandangan begitu masuk map. Hanya beberapa langkah dash, mereka sudah masuk jangkauan senjata jarak jauh.
“Masih pake map ini...” Zhang Jiale mengetik di channel publik. Makna pemilihan map ini sudah sangat jelas. Pertarungan frontal tanpa taktik bersembunyi atau menghindar, lagipula memang tidak ada tempat untuk berlindung.
“Hmm, takut kan?” Ye Xiu membalas.
Takut kan? Takut kan? Takut kan!
Perdebatan online-offline yang berulang hanya kalimat itu-itu saja, dasar kau takut! Zhang Jiale murka, kembang api ammo yang spektakuler seketika mekar di sekelilingnya, bagai alam semesta kecil yang tiba-tiba terbakar meledak, membesar dan mengecil bergantian, bahkan bisa dikendalikan.
Ye Xiu juga tak gentar sedikitpun, Jun Moxiao, dash maju!
Efek cahaya seketika menyelimuti, sebagai tameng sekaligus serangan.
Jun Moxiao tiba-tiba berubah menjadi gelembung sabun, yang diserang efek cahaya ternyata hanya sebuah Jutsu Bunshin.
Tubuh asli sudah berada di belakang Hundred Blossoms Spectacle, slash di leher! Kilatan pedang beraksi.
Hundred Blossoms Spectacle berguling menghindar sembari melempar granat balasan.
Jun Moxiao tak mundur maupun menghindar, Qianji San berkresek terkembang, ledakan api langsung terhalang di luar payung.
Kain payung terlipat ke luar dan menutup, pecahan api berhamburan di udara, Qianji San sudah berubah ke Bentuk Tombak, Longya melesat keluar.
Masih berguling, Hundred Blossoms Spectacle terus berguling sambil melempar granat jenis tidak jelas lagi.
Jun Moxiao tetap tak mau mengalah, tombak Qianji San dipegang terbalik di samping badan, langkah geser, telapak tangan menampar.
Telapak Bunga Rontok!
Langkah geser menghindari granat baru, tapi untuk mencapai Hundred Blossoms Spectacle, dengan jarak dua kali berguling, Telapak Bunga Rontok sudah tak terjangkau.
Tak disangka kilatan cahaya dingin tiba-tiba muncul, ternyata Slashing Draw!
Qianji San dipegang terbalik, ini adalah posisi telapak untuk skill Telapak Bunga Rontok. Tapi, dengan pedang yang disandarkan di sisi, bukankah ini juga posisi awal untuk Slashing Draw?
Dua skill berbeda, satu posisi serupa. Berkat kemampuan transformasi tombak-pedang Qianji San, keduanya disatukan secara sempurna.
Slashing Draw kali ini datang lebih cepat, lebih mendadak.
Posisi sarung pedang yang biasanya menjadi indikasi Slashing Draw, berhasil disamarkan oleh pose Telapak Bunga Rontok.
Hundred Blossoms Spectacle tertembus pedang, percikan darah beterbangan. Jun Moxiao menyambar maju, Qianji San berubah menjadi dua tonfa, masing-masing di tangan, menghujani Hundred Blossoms Spectacle dengan pukulan dan tendangan.
Pertarungan jarak tempel adalah kelemahan Expert Amunisi. Zhang Jiale berusaha mati-matian melakukan operasional menghindar, akhirnya menemukan celah untuk melemparkan granat.
Tipe implosi!
Gelombang kejut meletus dengan dahsyat, daya dorong yang tak tertahankan.
Tapi Jun Moxiao sudah melakukan satu langkah pergerakan sebelumnya.
Satu langkah tak mungkin lolos dari radius granat implosi, tapi satu langkah bisa mengubah posisi relatif terhadap sumber ledakan.
Sebelum langkah, gelombang kejut menghantam bagian depan tubuh Jun Moxiao.
Setelah langkah, gelombang kejut menghantam bagian belakang tubuh Jun Moxiao.
Damage skill area, tetap dengan cara yang sama, apakah memiliki Kekuatan Setara Serangan Belakang harus dilihat terpisah, granat ledakan tidak memiliki Kekuatan Setara Serangan Belakang. Jadi, damage dan efek sepenuhnya sama.
Yang berbeda adalah, di belakang Jun Moxiao tidak ada orang, tapi di depan Jun Moxiao selalu ada Hundred Blossoms Spectacle.
Jun Moxiao terpental oleh gelombang kejut, yang hampir menempel dengan Hundred Blossoms Spectacle langsung menabrak tubuhnya, membuat Hundred Blossoms Spectacle ikut terpental.
"Dasar kau..." Zhang Jiale mengadukan, benar-benar ada metode jarak tempel yang tak tahu malu seperti ini.
Dua karakter terbang bersama mesra, Expert Amunisi yang masih di udara tetap tidak mahir dalam pertarungan jarak tempel, sementara Jun Moxiao di udara sudah mulai bertindak.
Saat mendarat di celah ini, Jun Moxiao sudah melontarkan beberapa skill low-tier, akhirnya tidak membiarkan Hundred Blossoms Spectacle jatuh bebas - Tendangan Elang, Silver Light Blade, Jun Moxiao jelas mendarat dengan menginjak Hundred Blossoms Spectacle. Belum selesai, dilanjutkan dengan Tread Shooting, menembak kepala Hundred Blossoms Spectacle beberapa kali.
Penonton terpana!
Ini map pertarungan paling familiar bagi mereka, gaya bertarung paling biasa mereka. Tapi siapa yang bisa menciptakan ritme seganas kedua orang ini?
“Zhang Jiale awalnya masih bisa menangkis beberapa serangan, namun setelah Jun Moxiao menempel jarak tempel, pasif total. Susah payah melempar granat implosif untuk mendorong Jun Moxiao menjauh, malah dimanfaatkan lawan sehingga jarak dengan Hundred Blossoms Spectacle semakin rapat.
Variasi skill low-tier Loner yang terus-menerus berikutnya benar-benar memukau mata, penonton sudah tak sempat menghitung skill lagi. Hanya melihat Qianji San yang terus berubah dengan suara 'krak-krak', rasanya seperti menyaksikan pesta visual.
Serang, serang, terus menerus menyerang. Jun Moxiao konsisten melakukan serangan mendadak, ketika sesekali terkena serangan Hundred Blossoms Spectacle, dengan rela menjual darah demi mempertahankan tekanan.
Jangan-jangan Hundred Blossoms Spectacle akan tumbang begini saja?
Begitu pikiran ini muncul di benak semua orang, Hundred Blossoms Spectacle benar-benar tumbang.
Mayat tergeletak di sudut Arena Pertarungan, Jun Moxiao menyarungkan pedang sambil membuka payung yang menaungi tubuhnya dari percikan darah yang berjatuhan.
"Akhir-akhir ini latihanku sangat ganas." Ye Xiu meninggalkan pesan terakhir di channel publik sebelum menarik diri dengan gesit, membawa poin kemenangan.
Penonton di lokasi kembali terdiam lama sebelum akhirnya tersadar.
Ronde ini sudah berakhir, hasilnya tetap satu arah yang menghancurkan dengan mudah. Lawan ini bukan orang biasa, dia adalah Zhang Jiale yang termasuk dalam jajaran Shen top. Kelas Loner dalam ronde ini menunjukkan dominasi yang belum pernah terlihat sebelumnya, ritme skill super cepat dan perubahan kompleks dimanfaatkan secara total. Kali ini Zhang Jiale yang menghadapinya, bagaimana jika diganti orang lain? Akankah hasilnya sama-sama di-counter?
Saat Zhang Jiale keluar dari kursi pertandingan, ekspresinya masih terlihat terkejut.
Jika sebelumnya dia kesal karena sulitnya menghadapi Loner, kali ini Zhang Jiale merasakan Fear. Rangkaian skill low-tier dari 24 kelas yang bertubi-tubi menghujani tubuhnya, sama sekali tidak menemukan celah untuk melakukan counter.
Tapi, tidak menemukan celah bukan berarti tidak ada celah. Hanya karena asing, karena belum ada EXP, reaksi sama sekali tidak bisa mengikuti.
Pertandingan ini mungkin akan menjadi materi analisis yang bagus? Zhang Jiale tersenyum pahit. Ini satu-satunya hasil yang bisa digunakan untuk menghibur diri - ternyata di-counter habis-habisan. Zhang Jiale menggelengkan kepala, menghela napas turun dari arena kembali ke area pemain. Di sisi lain, Ye Xiu juga baru kembali, melihatnya menatap ke arah sini lalu tersenyum: "Takut sekarang, kan?"
Takut kan takut kan takut kan! Dasar kau takut sekarang!
Tapi kali ini, Zhang Jiale benar-benar merasa sedikit takut...
Kelas ini tidak bisa ditaklukkan dalam waktu singkat, tapi untungnya setelah babak ini, kita baru akan bertemu lagi beberapa bulan kemudian. Situasi seperti apa nanti, belum tentu sama!
Sekarang adalah sekarang, masa depan adalah masa depan.
Belum pernah bertanding, siapa yang tahu?
Zhang Jiale terus mempertahankan mental seperti ini. Menanggapi ejekan Ye Xiu "takut ya?", ia mengangkat bahu lalu duduk kembali di kursinya.
Ronde kedua pertandingan single player berakhir. Xingxin 2 poin, Dominant Hero masih 0 poin.
Fans juga butuh semangat pasukan, dan semangat itu biasanya berasal dari kinerja tim. Saat tim sedang lesu, mana ada fans yang punya semangat untuk berteriak-teriak memberi dukungan?
Zhang Jiale langsung di-counter, melukai semangat fans. Ketertinggalan dalam skor juga membuat mood mereka turun.
Untung masih ada ronde ketiga, cepat dapatkan satu poin!
Fans Dominant Hero berusaha mengumpulkan semangat untuk memberi dukungan. Mereka memang sedang bertandang, jumlah fans jelas lebih sedikit. Sebelumnya, lewat chemistry, mereka berhasil menekan serbuk fans Xingxin. Tapi sekarang, semangat mereka terus-menerus diserang. Di sisi Xingxin, setelah kemenangan luar biasa ini, semua langsung bersemangat. Momentum kandang langsung direbut kembali. Fans Dominant Hero baru saja berteriak beberapa kali untuk ronde ketiga, langsung dipukul mundur oleh suara hinaan serempak dari fans Xingxin.
Ronde ketiga, pemain Dominant Hero yang tampil: Song Qiying. Karakter: Master Bela Diri Panjang Sungai dan Matahari Terbenam.
Seorang pemain baru Dominant Hero yang pertama kali tampil, dengan kelas Master Bela Diri yang sama dengan anggota inti selama sepuluh tahun Han Wenqing. Bahkan punya nama puitis yang berpasangan dengan Desert Dust si Kaisar Tinju: Panjang Sungai dan Matahari Terbenam.
Apakah ini akan menjadi penerus Kaisar Tinju di masa depan?
Orang-orang tak bisa menahan diri untuk berspekulasi. Penerus anggota inti kelas memiliki dua cara: pembinaan internal tim, atau merekrut pemain kelas yang sama dari luar untuk membangun kembali inti.
Tim Dominant Hero pernah melakukan pelatihan penerus juga. Hasilnya, Han Wenqing tetap kokoh meski sudah tua. Alih-alih mundur, dia justru membuat pemain yang menunggu menggantikannya kelelahan menunggu.
Masa keemasan atlet profesional hanya beberapa tahun. Tak ada yang mau menyia-nyiakan waktu dengan menunggu. Di Musim 6 Liga Profesional, Jia Shiming - master bela diri yang dibina Dominant Hero untuk menggantikan posisi Han Wenqing - meninggalkan tim.
Keputusan ini terbukti sangat bijaksana. Han Wenqing tetap menjadi anggota utama yang kokoh dari Musim 6 hingga Musim 10 sekarang. Seandainya Jia terus menunggu, mungkin dia sudah meleleh di bangku cadangan.
Namun setelah meninggalkan Dominant Hero, Jia Shiming juga tidak mencapai prestasi gemilang.
Dia pertama bergabung dengan Huangfeng selama dua musim, lalu transfer ke Void. Hingga kini masih di Tim Void, tapi selalu berada di luar anggota utama resmi.
Kini Musim 10 telah tiba. Empat tahun telah berlalu dalam karir Jia Shiming. Tak ada lagi yang yakin dia bisa membuat terobosan.
Banyak yang bingung: Bagaimana mungkin pemain yang pernah terpilih menjadi inti absolut tim, malah bertahan setengah hati hingga tak punya posisi utama? Apa Tim Dominant Hero salah memilih?
Bahkan ketika Zhang Jiale dan Lin Jingyan bergabung ke Dominant Hero secara berturut-turut, ada yang menjadikan ini bahan candaan. Bertanya apakah Dominant Hero tidak percaya diri dengan sistem rekrutmen sejak era Jia Shiming, sehingga hanya mengumpulkan Shen yang sudah teruji kekuatannya.
Ucapan ini tentu hanya candaan semata. Kamp pelatihan Dominant Hero selalu aktif dan serius dalam membina bakat-bakat muda yang bertekad di bidang ini.
Song Qiying, pemain berusia 17 tahun menurut data, apakah akan menjadi penerus Han Wenqing? Sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi.
Namun selama dia cukup berbakat, hal seperti ini sama sekali tidak perlu dikonfirmasi ke Dominant Hero.
Bagaimana penampilan perdana remaja ini? Dalam suasana penuh antisipasi, pemain Xingxin juga sudah naik ke panggung.
Fang Rui, ahli aliran licik...
Banyak yang sudah dalam hati mengucapkan belasungkawa. Bagi pemain baru, tidak ada tipe pemain yang lebih dibenci daripada jenis ini.
