Magic Bullet!
Mu En milik Gao Yingjie memulai serangan dengan low profile, melancarkan Magic Bullet yang tidak terlalu mengancam sebagai percobaan.
Jun Moxiao dengan gesit menggeser badan menghindar. Tentu saja dia tidak kekurangan metode serangan jarak jauh. Qianji San diangkat, tiga tembakan Anti-Tank Cannon seperti dilempar, melesat dengan dentuman dan semburan api.
Mu En milik Gao Yingjie segera menggerakkan tangannya, melemparkan lambang bintang yang berubah menjadi magic ray.
Sinar Bintang?
Bukan!
Magic ray itu tepat mengenai satu Anti-Tank Cannon yang mendekat, lalu memantul ke yang lain, kemudian ke yang ketiga. Setelah melakukan refraksi ke setiap peluru, sinar itu langsung menuju Jun Moxiao.
Merupakan varian dari skill Sinar Bintang: Garis Patah Bintang. Kekuatannya tidak sebesar Sinar Bintang, namun dengan memanfaatkan karakteristik refraksi ini, kadang bisa melancarkan serangan tak terduga. Saat ini, setelah tiga kali refraksi, tiga buah Anti-Tank Cannon telah meledak di udara, kobaran api dan asap pekat bergulung-gulung. Lalu di mana Jun Moxiao? Terpaksa menghindar dari serangan yang memantul dan kembali menyerangnya.
Baru saja menoleh menghindar, Mu En telah menerobos keluar dari ledakan asap dan percikan api, langsung menyergap Jun Moxiek. Tangan diayunkan melemparkan Botol Lava yang Membakar, kemudian mengayunkan sapu untuk menyerang. Gempuran Gao Yingjie mengikuti jejak Garis Patah Bintang ini, hampir tak memberi waktu reaksi pada Ye Xiu.
Slashing Draw!
Sapu yang hampir menghantam kepala Jun Moxiek tiba-tiba terpental oleh kilatan pedang. Qianji San sering menyembunyikan gerakan pembukaan skill yang khas di balik gerakan biasa berkat kemampuan perubahan bentuknya. Slashing Draw kali ini seperti itu. Namun Gao Yingjie yang dijuluki jenius bereaksi dengan kecepatan dewa, menghentikan momentum serangan Mu En dan langsung melakukan backstep.
Lahar dari Botol Lava yang Membakar telah menggenangi tanah, tapi Ye Xiu tak mau melewatkan kesempatan untuk Serangan Mendadak. Jun Moxiek menggunakan skill serangan kavaleri Knight, mengejar Mu En yang sedang backstep meski terkena damage lava.
Siluet bergoyang, dua karakter bertukar posisi seketika. Jun Moxiao melakukan serangan kavaleri, namun Mu En milik Gao Yingjie yang sedang dalam kondisi float setelah backstep, berhasil menggeser badan dengan sapunya untuk menghindar.
Reaksi Gao Yingjie yang sangat cepat benar-benar tak tertandingi. Bahkan Ye Xiu terkejut dengan kegagalan serangan ini. Tapi serangan balasan segera menyusul.
Serangan Sapu Angin!
Mu En yang baru saja menghindar dari serangan kavaleri dengan sapu, langsung memutar sapunya dan menyerang Jun Moxiao dengan kecepatan tinggi. Seluruh proses ini menunjukkan Mu En melakukan perubahan arah gerakan secara float dua kali berturut-turut dengan presisi sempurna.
Kali ini, Jun Moxiao terlambat menghindar. Serangan Sapu Angin yang berputar kencang sulit diparry. Ye Xiu terpaksa mengambil sikap Pertahanan Total, menyilangkan pedangnya untuk melakukan block ala Blade Master. Dentuman beruntun antara sapu dan mata pedang terdengar jelas, Serangan Sapu Angin yang dahsyat ini sama sekali tidak memberi kesempatan - Jun Moxiao terdorong mundur.
Sinar Bintang!
Gao Yingjie tidak terbuai. Saat Serangan Sapu Angin mencapai puncak intensitasnya, tiba-tiba skill dibatalkan. Lencana Sinar Bintang sudah dilempar dari jarak dekat. Mustahil menghindar, magic ray langsung mengenai Jun Moxiao hingga sempoyongan. Sapu Mu En telah dilumuri Serbuk Es, meninggalkan jejak kristal es yang berkilauan saat diayunkan untuk menghantam lawan.
Serangan fisik Ahli Sihir Gelap sebenarnya menggunakan operasional serangan biasa. Namun dengan memanfaatkan prop magis khasnya, dapat memberikan damage dan efek berbeda pada serangan. Misalnya Serbuk Es saat ini memiliki peluang untuk membekukan target secara langsung, atau setidaknya menghasilkan efek slow tertentu, semuanya tergantung resistensi lawan.
Jun Moxiao kini mulai memiliki beberapa equipment silver, namun masih didominasi peralatan oranye. Dengan demikian, atributnya mudah dikuasai. Gao Yingjie sengaja menggunakan Serbuk Es karena tahu resistensi es Jun Moxiao tidak terlalu baik.
Tepuk, tepuk, tepuk...
Begitulah pola serangan Ahli Sihir Gelap. Build serangan biasa + Serbuk Es memang tidak menghasilkan damage signifikan, namun begitu efek beku terpicu akibat pukulan, konsekuensinya akan sangat buruk.
Mu En langsung melancarkan tiga serangan beruntun. Jun Moxiao nyaris menghindar semuanya. Pada serangan keempat, saat Gao Yingjie yakin lawan tak mungkin menghindar, Jun Moxiao justru menebarkan serbuk sihir dari tangannya...
Ini...
Gao Yingjie langsung mengenalinya, namun sapu Mu En sudah terayun dan fase recovery frame skill tidak bisa dihentikan.
Kena!
Seperti dugaan Gao Yingjie, kali ini Ye Xiu tak bisa membuat Jun Moxiao menghindar. Tapi hanya sekali serangan biasa, damage seberapa besar yang bisa dihasilkan?
Efek beku?
Tidak ada lagi... Yang baru saja ditaburkan oleh Jun Moxiao adalah Bubuk Dispersi Ahli Sihir Gelap yang sangat familiar bagi Gao Yingjie. Efek Serbuk Es pada senjata termasuk kategori status buff, bertemu dengan Bubuk Dispersi langsung hilang sepenuhnya.
Tapi yang terdispersi hanya Serbuk Es, serangan Mu En sama sekali tak terhalang. Serangan biasa ini mengenai tanpa efek beku yang diharapkan, namun serangan berikutnya Gao Yingjie sudah mulai menciptakan efek sendiri.
Sapu Bersih!
Sapu mengayun miring - skill pengambangan Ahli Sihir Gelap. Jun Moxiao langsung mengambang. Gao Yingjie mengoperasikan Mu En untuk maju melakukan combo udara, tapi tiba-tiba melihat Jun Moxiao di udara sedang menghadapnya dengan postur sempurna.
Ini jebakan!!
Gao Yingjie langsung tersadar.
Terkena skill pengambangan, mustahil bisa menyesuaikan postur secepat ini. Hanya satu penjelasan: Jun Moxiao sama sekali tidak kena, dia hanya melompat sendiri. Ye Xiu menebak serangan berikutnya, sengaja meniru efek skill lalu melancarkan serangan balik yang tak terduga...
Kilatan pedang Silver Light Blade menyambar saat Jun Moxiao turun. Gao Yingjie yang sudah tersadar buru-buru mengoperasikan Mu En mundur, tapi Silver Light Blade...
Menggunakan skill ini, Ye Xiu sekali lagi mendahului gerakan Gao Yingjie. Gelombang kejut kecil dari Silver Light Blade tepat bisa menjangkau Mu En.
Mu En yang tersapu gelombang kejut kehilangan keseimbangan dan terlempar ke samping. Gao Yingjie buru-buru melakukan Ukemi, namun Jun Moxiao sudah mengejar dengan Mountain Crusher, menebas dari atas kepala.
Apakah Mountain Crusher sulit dihindari? Tentu tidak, tapi masalahnya Ye Xiu menggunakan skill ini tepat di tengah gerakan Ukemi berguling Mu En - tidak bisa dibatalkan, tidak bisa dilanjutkan, dan terlambat untuk mengubah arah.
Kena serangan!
Terlalu sulit ditangani...
Di Musim ke-8, Gao Yingjie jarang mendapat kesempatan tampil sehingga tak sempat berhadapan dengan Ye Xiu. Belakangan di game online mereka beberapa kali berinteraksi. Di awal server baru, karakter kelas rendah para pemain profesional seperti mereka benar-benar kewalahan menghadapi Loner. Memang Loner di level 20 sudah terbentuk sempurna jika SP cukup, memiliki semua skill lengkap. Bandingkan dengan kelas lain di level 20 yang hanya punya 5 skill dasar, meski ditambah beberapa skill shared, tetap tak sebanding. Skill sedikit = variasi terbatas. Menghadapi Ye Xiu Shen yang serba bisa, pola permainan mereka langsung terbaca. Latihan melawan Ye Xiu di server baru adalah kenangan pahit.
Saat itu, pemain Micro Grass punya pemikiran: Karakter yang belum terbentuk sama seperti cacat, pasti kalah dari Loner yang hampir sempurna. Kalau bukan karena itu, pasti hasilnya akan berbeda.
Kemudian saat ini, Gao Yingjie dan Ye Xiu sedang berduel satu lawan satu. Dia sangat ingin memberi tahu rekan setimnya: Memiliki karakter kelas yang telah terbentuk memang berbeda dengan menggunakan karakter level rendah yang belum matang. Tapi kalau dikatakan akan sangat berbeda saat berhadapan dengan Ye Xiu, itu belum tentu benar. Saat mengoperasikan Mu En dan bertarung melawan Ye Xiu, Gao Yingjie masih merasakan sensasi yang sama seperti ketika menggunakan karakter cacat untuk berduel dulu.
Semuanya terlihat jelas, semuanya terbaca. Serangan yang dilakukan Ye Xiu Shen tidak terlihat megah, tapi selalu membuatmu tak bisa menghindar. Dia mengunci momen-momen dimana lawan tak bisa bereaksi. Pengalaman dan pertimbangan seperti apa yang ditempa ribuan kali ini? Gao Yingjie tiba-tiba merasa iri. Kecepatan tangan, dia bisa memilikinya; Reaksi, dia bisa sangat cepat; Strategi dan pola permainan apapun, dia dapat berganti dengan cepat dalam hitungan menit. Dia jenius, dia mempelajari segalanya, penguasaannya terhadap segala hal jauh lebih cepat dari orang biasa. Tapi bakat Ye Xiu Shen yang ditempa melalui ribuan pertempuran nyata ini, sama sekali tidak mungkin dia miliki saat ini.
Segala sesuatu tentang dirinya sepertinya telah disadari.
Perasaan ini begitu kuat, bahkan saat berhadapan dengan kapten mereka Wang Jiexi pun, Gao Yingjie belum pernah merasakan tekanan sebesar ini. Seharusnya kapten lebih memahami dirinya daripada Ye Xiu Shen, bukan?
Pola permainan biasa tidak efektif, harus menggunakan taktik tak terduga untuk menang!
Kehilangan inisiatif, Gao Yingjie terus bertahan pasif. Bagaimanapun dia mengubah operasionalnya, tak bisa lepas dari kendali Jun Moxiao.
Sekilas, dia tampak tidak begitu pasif. Sesekali, dia bahkan bisa menemukan kesempatan untuk melawan balik. Awalnya, Gao Yingjie juga berpikir demikian. Namun tak lama kemudian, dia menyadari bahwa semua "kesempatan berharga" yang berhasil direbutnya ternyata tidak membuahkan efek yang diharapkan. Meski sempat melancarkan serangan balik 2-3 kali, dalam sekejap mata, inisiatif pertarungan sudah kembali ke tangan Ye Xiu.
Akhirnya dia mengerti: semua "kesempatan" itu sebenarnya masih dalam kendali Ye Xiu. Tak ada yang berani mengklaim pertahanannya tanpa celah, tapi Ye Xiu mampu mengontrol kelemahannya dalam radius yang masih bisa ditanggulangi. Oleh karena itu, meski Gao Yingjie berulang kali menemukan celah, dia tetap tak bisa memanfaatkannya.
Inikah Ensiklopedia Hidup Glory, pemain terkuat dalam sejarah Glory?
Gao Yingjie memandang penuh hormat ke karakter aneh yang mengayunkan senjata tak biasa itu. Peralatan yang dikenakan terlihat tidak serasi karena bukan bagian dari set yang lengkap.
Benar-benar kuat... Tapi aku tak boleh menyerah begitu saja!
Gao Yingjie mengeratkan gigi. Nyawa Mu En sudah tinggal sedikit, tapi dia masih belum menemukan cara untuk memecahkan situasi. Tak ada pilihan selain bertarung habis-habisan!
Glory!
Dua kata besar berkedip di layar saat pertandingan resmi berakhir.
Apakah... aku akhirnya kalah?
Gao Yingjie terdiam, menatap kosong ke tubuh Mu En yang tergeletak di arena.
