Selain lima kemenangan sempurna 10-0, skor pertandingan babak kesembilan juga sangat teratur: tiga grup dengan skor 2-8 dan dua grup dengan skor 7-3.
Tiga kemenangan 2-8 diraih oleh Misty Rain, Void, dan Hundred Blossoms atas Yi Zhan, He Wu, dan Zhaohua di kandang lawan. Sedangkan dua kemenangan 7-3 dicapai oleh Tim 301 dan Huangfeng yang memanfaatkan keunggulan kandang untuk mengalahkan Howling dan Thunderclap.
Tim yang lebih lemah, akhirnya tetap tidak menciptakan kejutan di babak kesembilan. Sebaliknya, Tim 301 dan Huangfeng - dua tim kelas menengah yang sebelumnya berada di ambang playoff musim lalu - berhasil mengalahkan Howling dan Thunderclap dengan memanfaatkan keunggulan kandang mereka di babak ini, yang cukup mengejutkan banyak orang.
Thunderclap yang sebelumnya menduduki peringkat ke-2 klasemen poin setelah babak kedelapan, sebenarnya tidak memiliki selisih poin yang signifikan dengan tim di bawahnya. Setelah kekalahan di babak ini, mereka langsung turun ke posisi ke-4. Blue Rain dan Micro Grass masing-masing merebut posisi kedua dan ketiga dengan 69 dan 66 poin. Kestabilan dan kekuatan Lun Hui sekali lagi menempatkan mereka di zona terpisah. Dengan 77 poin dalam 9 babak, mereka telah melepaskan diri 8 poin dari peringkat kedua. Di bawah Thunderclap, Misty Rain berada di posisi kelima dengan 59 poin, diikuti Dominant Hero di peringkat keenam dengan 57 poin. Howling yang juga mengumpulkan 57 poin berada di posisi ketujuh. Setelahnya ada Tim Hundred Blossoms yang sempat terpuruk setelah dikalahkan 9-1 oleh Xingxin, namun berhasil bangkit cepat dengan dua kemenangan berturut-turut dan kembali ke zona playoff.
Di bawah Hundred Blossoms, Void, Tim 301, dan Huangfeng masih berjuang di luar zona playoff. Tim Xingxin yang meraih 10 poin di babak ini naik satu peringkat dari posisi ke-14 ke 13 dengan 41 poin, masih tertinggal 14 poin dari Hundred Blossoms di peringkat kedelapan. Di zona eliminasi, Linhai dan Ming Qing telah terkunci di posisi buncit sejak babak ketujuh. Selisih poin mereka dengan tim di atas semakin melebar, seolah ingin mengakhiri semua ketegangan tentang siapa yang akan tereliminasi musim ini.
Laporan pasca pertandingan babak kesembilan tidak fokus pada tim atau individu tertentu, melainkan menganalisis keanehan skor seragam di babak ini. Serangkaian skor 10-0 membuat berbagai media ingin membuat tema tentang kekuatan klub elite. Namun masalahnya, di antara 5 skor 10-0 tersebut terselip Xingxin yang sangat mengganggu pandangan. Xingxin jelas tidak terkait tema ini, tapi ikut-ikutan mengikuti ritme ini. Posisi Xingxin membuat media pusing kepala. Akhirnya, (Esports Home) menunjukkan kelasnya. Empat skor 10-0 dari Lun Hui, Micro Grass, Blue Rain, dan Dominant Hero digunakan untuk menjelaskan keunggulan tim kuat elite yang tak tergoyahkan. Sementara Xingxin dikhususkan sebagai perwakilan tim dengan fluktuasi status yang tak terduga.
Mereka bisa menang telak 9-1 melawan Hundred Blossoms, tapi juga kalah 3-7 dari Zhaohua dan He Wu, lalu menang sempurna 10-0 atas Yi Zhan dan . Mengukur skill tim melalui hasil pertandingan? Di tangan Xingxin, ini menjadi sangat tidak bisa dipercaya.
Dalam statistik 9 babak pertama, skor 10-0 yang paling mencerminkan kekuatan tim paling banyak dicetak oleh Lun Hui sebanyak 3 kali. Diikuti Micro Grass dan Xingxin yang masing-masing memiliki 2 rekor serupa. Untuk tim yang kalah telak 0-10, Xingxin juga masuk dalam daftar. Benar-benar tim yang selalu terlibat dalam segala hal.
(Esports Home) akhirnya mengingatkan seluruh tim di Liga dengan serius: Hati-hati Xingxin.
Hanya saja perhatian ini dengan cepat memicu ketidaksenangan beberapa orang, seperti Ruan Cheng dari (Esports Era). Karena majalah mereka terbit dua minggu sekali, dia tidak bisa langsung menggunakan media tersebut dan hanya bisa memposting komentar di blog pribadinya.
Kelemahan Tang Rou yang melanggar janji tentu tidak akan dia tinggalkan begitu saja. Namun mengulang-ulang satu isu terus menerus justru bisa menimbulkan kelelahan psikologis penonton. Sebagai ahli, Ruan Cheng menguasai ritme dengan rumit - tidak sering disebutkan, tetapi selalu diingatkan pada waktu yang tepat dengan cara yang seolah tidak sengaja, agar publik tidak lupa. Karena insiden Tang Rou, Ruan Cheng kini menjadi pengkritik habis-habisan Xingxin. Tapi sebagai penulis ternama, dia harus menjaga reputasi dengan kritik logis dan berpura-pura objektif sambil menyembunyikan preferensi pribadi.
Maka di tangan Ruan Cheng, Xingxin tiba-tiba berubah menjadi pengacau yang merugikan orang lain tanpa keuntungan diri, dengan penjelasan yang masuk akal.
Mengapa terdengar meyakinkan? Karena sebenarnya tulisannya hanyalah versi kasar dari opini (Esports Home) tentang Xingxin, hanya permainan kata-kata dua sisi. Namun dengan pengaruh penanya ditambah komentator lain yang juga kesal pada Tang Rou dan Xingxin, citra buruk ini semakin tertanam di mata banyak orang.
Dua 10-0?
Yi Zhan dan Shenqi - dua tim yang punya hubungan khusus dengan Xingxin. Mengambil total 10 poin dari mereka, Xingxin benar-benar menunjukkan kekejaman yang mengesankan.
Ada beberapa komentar tidak masuk akal, bahkan kata sifat seperti "kejam dan tanpa ampun" digunakan, seolah lupa bahwa ini adalah pertandingan yang logikanya semua tim berusaha meraih poin sebanyak mungkin.
Namun di tengah banyaknya komentar negatif, langkah Xingxin justru semakin mantap.
Ronde ke-10, bertanding di kandang melawan Huangfeng, menang besar 9-1.
Ronde ke-11, bertandang ke Linhai, Hai Wu Liang pertama kali kembali ke tempatnya mengabdi bertahun-tahun. Fans Linhai yang mengenal baik Hai Wu Liang menyaksikan mantan simbol tim mereka di tangan Fang Rui Xingxin menempuh jalan buntu. Di tengah hujaman suara hinaan seluruh arena, Xingxin tanpa ampun menghujani Linhai dengan skor 10-0.
Dua ronde kemenangan besar, Xingxin meraih 19 poin sekaligus naik dua peringkat di klasemen ke posisi 11. Jarak dengan zona playoff menyusut jadi 10 poin. Peringkat 8 kini dipegang Tim Void. Tim Yan Yu yang sempat di posisi 5 usai ronde 9, performa buruk di ronde 10-11 membuat mereka terlempar dari zona playoff dengan 64 poin di peringkat 10, bahkan dikalahkan 301 Degree.
Tim Hundred Blossoms tetap stabil, di ronde 11 bahkan mengalahkan Blue Rain 7-3 di kandang. Sejak meninggalkan Blue Rain, Yu Feng menuai kontroversi. Banyak fans menilai dia terlalu ambisius - status "pemain ketiga" di Blue Rain sesuai kemampuannya, menuntut status lebih tinggi dianggap serakah.
Maka kali ini, Yu Feng menggunakan dialog langsung dengan Tim Blue Rain untuk membuktikan bahwa dia layak menuntut posisi yang lebih tinggi. Meskipun dalam duel terakhir arena pertandingan, karakter Rogue-nya kalah melawan Blade Master Huang Shaotian, namun saat itu Tim Hundred Blossoms memang memulai arena dengan buruk - ketika Yu Feng menghadapi Huang Shaotian, HP-nya sudah tertinggal 30%. Dalam pertandingan tim berikutnya, Yu Feng menjadi yang paling mencolot. Performa agresifnya berhasil menembus jaring strategi Tim Blue Rain, dan akhirnya memimpin Hundred Blossoms meraih kemenangan di pertandingan tim. Dengan meraih 7 poin, total mereka kini 71 poin, melesat ke peringkat 6 klasemen, unggul 1 poin dari Tim Dominant Hero.
Bukan hanya Blue Rain yang gagal di ronde ke-11. Tim Dominant Hero kalah 3-7 tandang melawan Thunderclap, kini terkumpul 70 poin di peringkat 7. Sementara Tim Thunderclap bertengger di posisi ketiga, melanjutkan perjalanan gemilang mereka musim ini. Selain itu, Tim Micrograss kalah 2-8 tandang dari Void, yang melambungkan Void masuk ke zona playoff. Micrograss kini tergeser ke peringkat 4.
Tim Typhoon di peringkat 5 berhasil mengalahkan Yan Yu dengan skor 8-2 di tandang, mengeliminasi Tim Yan Yu sepenuhnya dari zona playoff.
Di zona bawah, Tim Ming Qing dan Linhai tetap kokoh mempertahankan "slot" eliminasi mereka. Sementara tim-tim seperti Light, Miracle, dan Yueyun sudah jelas menjadi sasaran perburuan poin bagi tim-tim kuat.
Tim lemah tidak bisa memberikan efek penghalang yang berarti, maka fluktuasi klasemen poin bergantung pada pertarungan langsung antar tim kuat. Lun Hui saat ini berada di peringkat pertama dengan 94 poin, unggul 13 poin dari Tim Blue Rain di posisi kedua. Posisi dominan mereka musim ini hampir tak tergoyahkan. Tim Thunderclap menjadi kejutan terbesar musim ini, setelah 11 babak tetap bertahan di tier kedua selain Lun Hui, sejajar dengan klub-klub elite seperti Blue Rain dan Micro Grass.
Tim Howling musim ini memiliki momentum yang menggentarkan, namun melihat performa 11 babak, seperti guntur yang keras namun hujan kecil. Meski tidak seperti Xingxin yang terkadang disapu bersih lawan atau menyapu bersih lawan, fakta menunjukkan stabilitas mereka masih dipertanyakan. Tim Hundred Blossoms semakin stabil setelah empat babak awal, di babak ini berhasil mengalahkan Blue Rain. Yu Feng membuktikan diri secara personal, sementara timnya menunjukkan kekuatan yang mampu bersaing dengan tim-top.
Dominant Hero sudah tak ada yang berharap bisa seperkasa musim sebelumnya. Tim Dominant Hero yang memulai sistem shift dengan tegas, bahkan jarang menampilkan Empat Raja Langit secara bersamaan. Hasil mereka fluktuatif - tak lemah saat lawan tim kecil, tapi tak cukup kuat hadapi tim besar. Banyak yang kecewa dan mengeluhkan topik usang tentang waktu yang tak bisa dikalahkan.
Tim Void berhasil kembali ke zona playoff berkat performa solid dua babak terakhir. Terutama kemenangan atas Micro Grass di babak ini meningkatkan semangat pasukan. Bahkan gaya konferensi pers pasca pertandingan mereka kini terlihat berbeda dibanding sebelumnya.
Jarak dalam 10 poin dari zona playoff adalah Tim 301, Misty Rain, dan Xingxin. Tim 301 selalu seperti ini, bergerak di area ini dengan lambat. Ketika tiba akhir musim, jika beruntung mereka masuk playoff, jika tidak mereka tereliminasi. Sedangkan Misty Rain dan Xingxin akan bertanding langsung di ronde 12. Pertarungan ini jelas akan menentukan siapa yang lebih dekat dengan zona playoff.
Dari tren pra-pertandingan, kinerja Misty Rain buruk selama dua ronde berturut-turut, kalah dari Tim 301 dan Tim Typhoon. Bagaimana dengan Xingxin? Sejak kekalahan dari Micro Grass di ronde 8 dan penolakan Tang Rou untuk mundur, mereka mulai meraih poin secara gila-gilaan. Di ronde 9, 10, dan 11, mereka berhasil merebut 29 poin. Hanya melihat tiga ronde ini, mereka bahkan menghancurkan Tim Lun Hui yang hanya meraih 27 poin dari tiga kemenangan beruntun.
Bukan berarti Xingxin tidak menghadapi lawan kuat. Memang Tim Magical dan Linhai bukan tim kuat, tapi Huangfeng masih merupakan tim menengah dengan pemain All-Star dan karakter All-Star yang mengawasi langsung. Thunderclap yang paling mengejutkan musim ini pernah dikalahkan 7-3 oleh mereka. Namun saat menghadapi Xingxin, mereka justru disapu bersih 9-1.
Xingxin datang!
Sebagian media yang diwakili oleh (Esports Home) menekankan performag emilang Xingxin belakangan ini. Kelompok anti-Xingxin pimpinan Ruan Cheng saat ini benar-benar kesulitan bersuara. Kemenangan beruntun Xingxin bagai tamparan demi tamparan bagi mereka. Mereka menunggu momen Xingxin kalah, agar bisa menghujat tanpa ampun.
Kesempatan kali ini sangat ideal. Babak 12, Xingxin vs Misty Rain - tim berkelas playoff. Jika Xingxin gagal melewati rintangan ini, selain kehilangan poin di depan kompetitor langsung, kelompok Ruan Cheng akan mengecam Xingxin sebagai tim kertas yang hanya bisa mengintimidasi lawan lemah.
