Dorr!
Kabut ungu pecah menyelimuti area. Jun Moxiao benar-benar pudar dalam asap. Menghadapi Shadow Dance Lin An Cao Jing, Ye Xiu justru memerintahkan Jun Moxiao menggunakan Smoke Jade - skill ninja - sebagai respon.
Namun, kabut ungu hanyalah perlindungan, tidak bisa membuat karakter menghilang begitu saja. Klon bayangan Lin An Cao Jing tetap menerobos keluar dari kabut. Perspektif Li Hua berganti lebih cepat, kabut asap Smoke Jade hanya mengurangi jarak pandang, bukan membuat karakter buta total. Dengan banyaknya klon yang masuk dan memiliki banyak "mata", Li Hua dengan cepat mengganti sudut pandang kamera, dan akhirnya berhasil menemukan sosak Jun Moxiao di tengah kabut ungu.
Li Hua tetap tenang, mengerahkan semua klon bayangannya untuk maju serempak.
Beberapa bilah ninjato menghujam ke arah Jun Moxiao.
Kena!
Dikepung dari berbagai sisi, Jun Moxiao sama sekali tidak punya ruang untuk menghindar. Beberapa tusukan mendarat di tubuhnya yang seketika menghilang, menyatu dengan kabut ungu di sekeliling.
Itu klon bayangan!
Li Hua tersadar. Gangguan kabut asap membuat penglihatannya terbatas. Seandainya tidak, dengan level ninja top, trik klon semacam ini bisa langsung ia bedakan antara tubuh asli dan klon. Tapi sekarang, ia tertipu. Semua klon yang dikerahkan hanya menyerang sebuah klon.
Lalu di mana tubuh aslinya?
Siluet ungu melesat dari kabut. Karena warnanya yang serupa, keberadaannya hanya bisa dikenali dari aliran kabut yang berubah.
Skill Ahli Sihir Gelap: Dark Cloak.
Sekumpulan klon Lin An Cao Jing yang berkumpul di situ langsung terjerat oleh jubah gelap ini, berhimpunan menjadi satu.
Gelombang Pedang Retakan Bumi!
Dalam kabut rokok, tanah bergerak. Pedang gelombang retakan bumi dari Soulblade menggelinding, menyapu semua klon bayangan yang baru saja dikumpulkan oleh Dark Cloak. Saat mereka masih goyah, sebuah granat lain menggelinding ke arah mereka.
Doron!
Granat meledak, klon-klon bayangan berantakan. Unit-unit dengan HP rendah ini mulai menghilang setelah menerima damage berat. Sosok Jun Moxiao akhirnya muncul sepenuhnya, dengan Qianji San di tangannya yang membentang dan melengkung membentuk arit khas Exorcist.
Sheng Tian Zhen!
Aura biru muncul di tanah, mengangkat sisa klon bayangan yang belum hancur ke udara. Jun Moxiao berlari cepat ke depan, menyapu dengan pedang dan menusuk dengan tombak. Klon-klon rapuh itu seketika menghilang, menyisakan Hidden Grass in Dark Forest yang asli.
Mountain Crusher!
Serangan terus berlanjut tanpa henti, Jun Moxiao mengayunkan pedangnya.
Li Hua tidak berani tank. Hidden Grass in Dark Forest cepat-cepat membentuk hand seals dan menghilang.
Tidak ada boneka jerami pengganti maupun klon bayangan. Menghilang secara tiba-tiba ini adalah...
Mountain Crusher menghantam tanah. Ye Xiu langsung melakukan backstep dengan Jun Moxiao tanpa jeda.
Hidden Grass in Dark Forest menyembul dari tanah menggunakan Earth-Style Decapitation.
Jun Moxiao yang sedang backstep tampak tak sempat menghindar sepenuhnya, namun pedangnya tiba-tiba diangkat ke depan.
Silver Light Blade!
Jun Moxiao tidak menghindar. Saat melakukan backstep, skill-nya sudah aktif. Kilatan ninjato Lin An Cao Jing bertabrakan dengan serangannya.
Ding!
Lin An Cao Jing langsung berguling menjauh, sementara Jun Moxiao terpental terjebak di udara.
Shuriken Angin Topan!
Tanpa menunggu berdiri, Lin An Cao Jing telah melemparkan Shuriken Angin Topan ke arah Jun Moxiao yang masih di udara.
Kilau pedang menyambar. Slashing Draw mendarat tepat pada Shuriken Angin Topan yang melesat.
Tapi dengan embel-embel "Angin Topan", Kekuatan Setara Shuriken ini tak bisa ditahan oleh satu Slashing Draw biasa. Shuriken itu membengkokkan kilatan pedang dan terus maju.
Cahaya bulan, bulan purnama.
Dua kilatan elegan beruntun, dua dentingan kristalin. Jun Moxiao menggunakan dua serangan Ghostblade berturut-turut. Akhirnya, dengan tiga Kekuatan Setara skill beruntun, Shuriken Angin Topan berhasil dipatahkan.
Jun Moxiao masih melayang ketika Lin An Cao Jing berbalik menyerbu.
Ninjutsu: Ranshin Shou.
Siluet kabur tiba-tiba sudah di depan - serangan, mengenai, menghilang - tiba-tiba sudah di belakang, serangan lagi...
Serangan ketiga!
Ninjato perak Lin An Cao Jing "Izayoi" berwarna hitam legam tanpa kilau. Tusukannya sunyi. Tapi kali ini, sebelum pedangnya menembus, pergelangan tangannya sudah dicengkeram Jun Moxiao.
"Operasional biasa, benar-benar tidak memiliki gerakan sedetail ini, tidak diragukan lagi ini adalah sebuah skill."
Backdrop!
Lin An Cao Jing langsung terlempar kepala di bawah ke tanah. Li Hua mulut menganga, hanya merasa tidak masuk akal, bagaimana mungkin bisa langsung meraih target saat dalam kekacauan dash? Ini pertimbangan dan operasional seperti apa?
Lin An Cao Jing yang terjatuh langsung diinjak dadanya oleh Jun Moxiao, beberapa tembakan meriam mengarah ke kepalanya, Tread Shooting!
Menunggu Tread Shooting selesai, Lin An Cao Jing langsung berguling ingin bangun, Jun Moxiao juga melakukan backstep, namun tembakan yang sudah dipersiapkan lebih dulu telah melesat.
Serangan jarak jauh, jika benar-benar digunakan dalam jarak dekat, kecepatannya benar-benar tak bisa dihindari.
Lin An Cao Jing yang sedang berguling gagal menghindar, terkena peluru.
Damage tidak besar, tapi... terkena kekakuan, ini adalah Peluru Kekakuan dari Expert Amunisi. Jun Moxiao dengan wibawa kembali mengejar, memulai serangan.
"Ck..." Pan Lin di live streaming menghela napas, terus menggelengkan kepala.
"Kombinasi skill Loner seperti ini benar-benar tak terduga!" kata Li Yibo, "Dia memiliki terlalu banyak skill sejenis. Misalnya crowd control, Knock Back, atau sprint, setiap kelas mungkin punya skill seperti ini, tapi biasanya hanya satu dua. Dia malah menggabungkan semua kelas. Ambil contoh crowd control, setiap kelas memilikinya, total yang bisa dipelajari bersama hanya empat. Tapi dia punya 24 buah! Ruang pilihan terlalu besar. Untuk orang biasa, 24 skill ini saja sudah cukup untuk infinite combo sampai mati."
"Tapi sepertinya belum terlihat dia bertarung seperti itu," kata Pan Lin.
"Tentu saja, ini level Tingkat Profesional. Tidak mungkin mati karena infinite combo crowd control. Tapi contoh tadi bukan untuk itu. Maksudku, dengan ruang pilihan seluas ini, dia praktis tidak punya cooldown skill. Karena hampir selalu ada skill sejenis yang bisa menggantikan. Skill Low-tier cooldown-nya pendek, yang satu dingin, yang lain sudah siap lagi." jelas Li Yibo.
"Hmm, penjelasan Li Zhidao sudah kami pahami. Sebenarnya kuncinya bukan di kelas-nya, tapi senjata di tangannya. Qianji San menghancurkan setingan cooldown saat ganti senjata, memungkinkannya menggunakan skill lintas kelas sesuka hati," kata Pan Lin.
"Hmm... Tanpa Qianji San, tidak akan ada strategi seperti ini," kata Li Yibo.
Diskusi antara dua orang ini sebenarnya sudah tidak aneh lagi. Ye Xiu sudah meraih 11 kemenangan beruntun, setiap kemenangannya memperlihatkan masalah-masalah ini. Untungnya tidak semua pertandingan Xingxin disiarkan televisi, kalau tidak, diskusi seperti ini pasti akan terus diulang sampai penonton bosan mendengarnya.
Li Hua yang terkena Peluru Kekakuan dan mendapat kombo, akhirnya mendapat kesempatan menggunakan Kawarimi no Jutsu untuk membebaskan Hidden Grass in Dark Forest. Begitu kamera berputar, Jun Moxiao sudah menyambar di depannya.
"Lihat ini!" teriak Li Yibo, "Serangan kavaleri, Arc Light Flash lalu , kelas mana yang punya skill dash berturut-turut seperti ini! Posisi aman Hidden Grass in Dark Forest setelah Kawarimi seharusnya cukup terhadap kelas manapun, tapi Jun Moxiao langsung memburunya dengan tiga skill dash berkecepatan tinggi."
Dorr!
Saat Li Yibo berteriak, Hidden Grass in Dark Forest sudah tertancap di ujung pedang Jun Moxiao melalui . Dengan sudut yang disesuaikan, bukit menjadi seperti tembok miring yang membuat Hidden Grass in Dark Forest terhempas.
"Ah, tidak ada suspense!"
"Map seperti ini memang kurang cocok untuk performa ninja."
"Ye Xiu sangat licik. Dia selalu memilih map yang memaksa lawan bertarung frontal, dan tidak ada yang bisa menahan gempuran Loner."
"Tapi dia juga belum menghadapi Shen manapun."
"Benar, para Shen biasanya bertugas di posisi penjaga terakhir..."
“Pan Lin dan Li Yibo pada dasarnya sudah mengumumkan kemenangan Ye Xiu sebelumnya, dan fakta membuktikan hal yang sama. Li Hua akhirnya juga tidak bisa menghentikan Ye Xiu terus menciptakan rekor dalam sejarah Liga.”
“12 kemenangan beruntun...” kata Pan Lin.
“Hmm...”
Pertandingan individual babak pertama, Xingxin menang. 12 kemenangan beruntun Ye Xiu sekarang telah tercatat dalam sejarah Liga Glory. Rekor ini terus ia perbarui sambil menciptakannya, seperti yang dikagumi Pan Lin dalam siaran: “Sampai kapan dia akan terus menang beruntun?”
Setelah Ye Xiu, giliran ninja Xingxin Mo Fan naik ke arena. Peta yang dipilih langsung berubah menjadi sangat kompleks. Destroying Immortality bergerak seperti hantu di dalamnya, akhirnya menguras habis lawannya. Tapi kemenangannya tidak mudah - dua kali saat muncul menyergap, ia sempat dikunci lawan. Terutama di kedua kalinya, nyaris langsung di-counter. Di sini, kebijaksanaan Mo Fan memilih kelas ninja terbukti. Smoke Jade, Kawarimi no Jutsu, Jutsu Bunshin - skill kabur ninja memang cukup banyak.
Setelah Mo Fan, giliran Su Mucheng dari Xingxin. Dentuman meriamnya membantu Xingxin meraih kemenangan lagi. Dengan tegas, Xingxin mengakhiri pertandingan individual dengan skor 3-0. Tim kuat Misty Rain pun sepertinya tak bisa menghentikan dominasi Xingxin belakangan ini, membuat orang-orang yang ingin melihat Xingxin jadi bahan tertawaan seperti Ruan Cheng merasa kesal.
“Main bagus! Main bagus!” Bos Chen Guo memimpin tepuk tangan, memberikan penghargaan live kepada tiga pemenang pertandingan individual.
“Baik, sekarang giliran kita!” Fang Rui saat itu berdiri sambil berseru. Kini dia sering bertanding di arena pertarungan, tampak seperti pemimpin arena yang sejati.
Di bawah kepemimpinan Fang Rui, arena pertarungan Xingxin kembali menyabet 2 poin.
Sorakan memenuhi arena, ritme pertandingan benar-benar menunjukkan kecenderungan 10-0! Peta pertandingan tim semakin penting, artinya keunggulan kandang menjadi lebih signifikan. Tim Xingxin yang terus berlatih tanpa henti semakin mahir dalam koordinasi tim. Dengan memenangkan pertandingan individual dan arena, fans semakin yakin dengan pertandingan tim.
Pemain yang akan bertanding di arena sedang bersiap dengan aktif, ada yang membangun mental, ada yang meregangkan bahu, leher, dan jari.
"Gugup?" tiba-tiba Ye Xiu bertanya pada orang di sampingnya.
"Kau bercanda?" Wei Chen menoleh seolah mendengar lelucon terbesar abad ini.
"Bagus kalau begitu." Ye Xiu tersenyum.
"Ada rokok? Minta sebatang." kata Wei Chen.
"Dilarang merokok..." jawab Ye Xiu.
"Zaman kita dulu lebih enak... Sekarang, sebatang rokok pun tak boleh dihisap." Wei Chen mendongak, memandang luasnya arena pertandingan. Di era dia bertanding dulu, tidak ada arena semegah ini, tapi juga tidak ada banyak aturan.
"Ayo maju!" Ye Xiu menepuk bahunya.
"Dengan kehadiran Lao Fu, pertandingan ini tanpa tekanan!" Wei Chen bangkit.
