Skor 10-0 membuat semua yang mengharapkan Xingxin kalah menjadi bisu. Ruan Cheng dari Esports Era yang hadir langsung di lokasi pertandingan, langsung mundur tanpa menghadiri konferensi pers usai pertandingan setelah melihat hasil ini.
Penampilan Xingxin dalam pertandingan ini benar-benar tak terbantahkan. Strategi tim mereka melawan Tim Yan Yu dengan memanfaatkan medan tempur di map sangat brilian. Bahkan wartawan yang ingin mencari masalah pun tidak menemukan titik serang dalam pertandingan ini. Bagaimanapun, para jurnalis tetap harus mengikuti logika - memfitnah tanpa dasar saat ini belum ada yang memiliki permusuhan sebesar itu dengan Xingxin.
Konferensi pers berakhir dengan pujian. Xingxin melonjak dua peringkat di klasemen poin berhasil 10 poin ini, setelah 12 ronde kini berada di peringkat 9. Hanya selisih 1 poin dari zona playoff.
Tim Void di peringkat 8 dengan 71 poin menjadi incaran Xingxin. Setelah menang 8-2 atas Micro Grass di kandang pada ronde 11, mereka justru dikalahkan 9-1 oleh Howling di tandang pada babak ini.
Banyak yang mulai memantau pertandingan ronde berikutnya.
Di ronde 13, Xingxin akan menghadapi Yueyun di tandang - lawan yang bukan tidak mungkin dikalahkan. Sementara Void akan menjamu Yan Yu yang baru saja disapu bersih Xingxin di kandang mereka.
Untuk tetap mempertahankan posisi terdepan di klasemen poin, Void jelas perlu melakukan serangan sekeras Xingxin di babak ini. Pertarungan baru saja berakhir antara Xingxin dan Misty Rain juga memberikan panduan taktis yang jelas untuk melawan Misty Rain. BOX-1, mengisolasi Li Hua dari sistem taktis mereka akan menyebabkan damage yang signifikan bagi Misty Rain. Namun teori taktis sudah diketahui semua orang, yang penting adalah eksekusinya. Dalam hal kekuatan di atas kertas antara Xingxin dan Void yang saling berhadapan, lebih banyak orang memperkirakan Xingxin akan segera menyalip Void di babak berikutnya.
Tapi tim yang berada dalam jangkauan Xingxin bukan hanya Misty Rain.
Di peringkat 7 setelah 12 babak adalah Tim Hundred Blossoms yang pernah ditaklukkan Xingxin. Mereka hanya unggul 3 poin dari Xingxin. Jika kedua tim memiliki poin sama, Xingxin bisa berada di atas karena kelebihan hasil pertandingan langsung. Di babak 13, Hundred Blossoms juga akan menghadapi lawan kuat yaitu Tim Howling. Jika gagal mempertahankan keunggulan kandang, kemungkinan besar Xingxin akan melewati baik Void maupun Hundred Blossoms sekaligus. Tim Xingxin sedang mengumpulkan poin dengan cara yang mengerikan.
Di babak 12, Lun Hui menang 10-0 atas Tim Zhao Hua, akhirnya mencegah Xingxin memonopoli empat kemenangan 10-0. Ritme permainan Lun Hui tetap solid.
Selain Micro Grass, Dominant Hero, dan Howling yang meraih kemenangan dengan skor besar, Tim Blue Rain justru kalah dalam pertandingan tim melawan Tim Thunderclap di kandang. Setelah mengambil 5 poin secara heroik di pertandingan individual dan arena, mereka akhirnya tumbang di sesi tim. Duel dua master strategi kali ini dimenangkan oleh Xiao Shiqin.
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Yu Wenzhou dari Tim Blue Rain memikul semua tanggung jawab. Namun tidak ada wartawan yang banyak menyalahkannya, karena sesungguhnya dia tidak melakukan kesalahan. Masalahnya... kecepatan tangannya yang kurang memadai untuk mengkoordinasikan komando sekaligus bertarung. Melawan tim dengan master strategi seperti Xiao Shiqin, variasi taktis pertempuran menjadi lebih kompleks. Tidak bisa hanya mengandalkan chemistry tim dan kebiasaan strategis yang sudah terbentuk, diperlukan banyak instruksi untuk menyampaikan tujuan taktis ke anggota tim. Kecepatan tangan Yu Wenzhou memang termasuk rendah di kalangan atlet profesional, sementara pertandingan kali ini menuntut intensitas komando yang tinggi - dia benar-benar tidak mampu.
Dalam jumpa pers tersebut, Yu Wenzhou mengeluh dengan pasrah tentang lawannya: "Lawan sangat cerdik, berhasil mengidentifikasi titik lemah saya dengan akurat."
Prosedur konferensi pers Liga biasanya dimulai dari tim yang kalah dulu, baru tim pemenang. Tapi karena kedua tim di babak ini memiliki poin sama (5 poin), sesuai prosedur maka tim tamu (Thunderclap) tampil lebih dulu, baru disusul tuan rumah (Blue Rain).
Ketika Yu Wenzhou memberikan analisis ini, Thunderclap sudah bersiap untuk pergi. Namun kemudian beberapa wartawan berhasil mewawancarai Kapten Thunderclap Xiao Shiqin. Xiao Shiqin sendiri mengonfirmasi bahwa desain strategi Thunderclap dalam pertandingan ini memang sengaja dibuat dengan variasi yang lebih kompleks. Perubahan ini bertujuan memaksa Blue Rain melakukan penyesuaian, sambil mengeksploitasi celah yang muncul saat mereka tidak sempat menyesuaikan diri, atau kelemahan individu yang terlihat selama proses penyesuaian...
Menggunakan strategi kompleks dan dinamis untuk memperbesar kelemahan kecepatan tangan Yu Wenzhou.
Desain spesifik Xiao Shiqin ini memicu kontroversi. Sebagian berpendapat ini adalah serangan wajar terhadap titik lemah lawan, sementara yang lain menganggap penggunaan strategi untuk menciptakan efek seperti ini terkesan rendah dan tidak menarik. Strategi seharusnya menjadi manifestasi kecerdasan brilian, cara seperti ini justru merusak esensinya.
Kemudian muncul seruan untuk membuka fitur voice chat. Begitu usulan ini muncul, langsung ada yang mengingatkan bahwa omong kosong akan meluncur tanpa kendali...
Seketika, semua orang langsung terbayang pada sosok tertentu dari Blue Rain. Omong kosongnya mungkin tidak terlalu tajam, tapi deskripsi "tanpa kendali" ini seolah dibuat khusus untuknya.
Begitu sosok yang pernah memaksa liga mengubah aturan pertandingan ini disebut, suara yang mendukung voice chat langsung mereda. Tapi tak lama kemudian, ada usulan untuk membuka voice chat internal tim.
Voice chat internal tim hanya bisa digunakan untuk komando taktis, bukan untuk serangan omong kosong.
Namun suara seperti ini tidak bisa langsung ditampilkan melalui siaran. Kedua tim berbicara masing-masing, suara mereka tidak mungkin muncul bersamaan. Terkadang di sisi ini, terkadang di sisi lain, terputus-putus dan tidak lengkap sehingga tidak menarik didengar. Liga Glory tetap menggunakan channel chat karena ingin menampilkan komunikasi tim di depan penonton, ini juga alasan awal tidak menggunakan voice chat dalam pertandingan.
Tidak fokus pada operasional pertempuran dan menyempatkan diri untuk mengetik via chat game itu sendiri sudah melemahkan intensitas pertandingan.
Kali ini, isu suara kembali muncul. Masalah voice chat memang kontroversial sejak lama. Pertarungan Blue Rain vs Thunderclap ini membuat orang melihat masalah baru yang teridentifikasi karena tidak adanya fitur suara.
Yu Wenzhou bertahan di Liga Glory dengan caranya yang unik. Liga juga ingin melihat pemain dengan berbagai bentuk keahlian berbeda. Tapi sekarang, eksistensi bentuk keahlian seperti Yu Wenzhou sedang terancam punah.
Dengan keberhasilan Thunderclap, apakah ke depannya semua tim akan menggunakan strategi kompleks saat melawan Blue Rain? Bagaimanapun, ini bukan hal yang hanya bisa dilakukan master strategi. Bahkan duel strategi berubah menjadi kompetisi kecepatan tangan, apakah masih ada ruang untuk kecerdasan dalam pertandingan pro kita?
Sudut pandang pertanyaan semakin tinggi, kemudian bahkan meningkat dari Yu Wenzhou menjadi target semua pemimpin tim. Larangan voice chat memaksa mereka harus menanggung lebih banyak operasional keyboard. Ini bukan hal seperti omong kosong yang bisa diabaikan jika tidak sempat, ini masalah hasil pertarungan yang harus diselesaikan bagaimanapun caranya. Aturan resmi yang melarang voice chat membuat mereka terpaksa menanggung beban tambahan pada tangan, sebuah ketidakadilan bagi para pemain ini.
Pemain yang bertugas sebagai strategi membutuhkan kecerdasan, namun sekarang faktor seperti kecepatan tangan yang sama sekali tidak berkaitan, dipaksakan kepada mereka karena format pertandingan - sungguh tidak masuk akal!
Suara protes semakin kuat, akhirnya Liga secara resmi merespons dengan menyatakan akan memulai diskusi resmi terkait masalah voice chat.
Mendengar pernyataan serius dari Liga, banyak orang meredam suaranya. Dengan mood yang lebih santai, segmen kritik pun dimulai. Tak lama kemudian, ramai yang berkomentar: Jika Liga sekali lagi memodifikasi aturan karena ini, maka Blue Rain akan memiliki dua orang yang berhasil memaksa perubahan aturan.
Menanggapi topik seru ini, pihak Blue Rain tidak memberikan respons apapun. Namun terkait voice chat taktis, Tim Blue Rain menyatakan dukungan tegas.
Liga masih perlu melakukan riset, sehingga hasil tak mungkin keluar dalam waktu dekat.
Tanggal 29 November tiba dengan cepat, dan babak ke-13 pun dimulai.
Xingxin tandang melawan Yueyun, tak mengecewakan pendukung setianya.
9-1, Xingxin menang, rekor duel tak terkalahkan Ye Xiu berlanjut menjadi 12 pertandingan. Satu-satunya poin yang hilang adalah kecelakaan tak terduga Su Mucheng di arena single player.
Setelah babak ini, Xingxin akhirnya benar-benar memasuki zona playoff. Tim Void yang sebelumnya berada di peringkat satu tingkat lebih tinggi sebenarnya juga menunjukkan kinerja yang cukup baik di babak ini, mereka mengalahkan Tim Yan Yu dengan skor 8-2 di kandang sendiri. Terlihat jelas mereka telah mempelajari strategi tim besar Xingxin dalam menghadapi Yan Yu, membuat Yan Yu yang harus bermain tandang selama dua babak berturut-turut mengalami kerugian besar.
Xingxin mendapatkan 9 poin, Void mendapatkan 8 poin, selisih 1 poin antara kedua tim sebelumnya terhapus. Selanjutnya dalam persaingan urutan abjad, kebetulan kedua tim sama-sama berada di tingkat X, lalu kembali bersaing berdasarkan vokal huruf pertama nama tim sesuai urutan kamus, akhirnya Xingxin unggul.
Namun saat ini beberapa orang sudah menyadari, di babak keempat belas mendatang akan terjadi pertarungan langsung antara Xingxin dan Void.
Hundred Blossoms yang juga berada dalam jangkauan kejar-kejaran Xingxin, menunjukkan kinerja bagus di babak ini dengan mengalahkan Howling 7-3 di kandang sendiri, saat ini masih unggul 1 poin dari Tim Xingxin. Sementara Tim Typhoon terus menunjukkan fluktuasi performa mereka, bahkan beberapa orang mulai menyimpulkan kinerja mereka sebagai "naga di kandang, beruang di tandang".
Untuk saat ini, kesimpulan tersebut masih terburu-buru. Yang menjadi perhatian utama adalah kekalahan Typhoon di tandang melawan Tim 301, namun Tim 301 sendiri bukanlah lawan lemah. Mampu mencetak kemenangan di kandang sendiri seharusnya tidak terlalu mengejutkan, mereka yang saat ini berada di peringkat 10 memiliki 76 poin, hanya selisih 3 poin dari Xingxin dan Void. Di babak berikutnya saat Xingxin dan Void saling bertarung, bukan tidak mungkin Tim 301-lah yang justru akan merebut posisi 8 besar terlebih dahulu.
Howling tidak seburuk itu, tapi fakta bahwa peringkat mereka terus menurun tidak terbantahkan, saat ini jatuh ke posisi keenam setelah dikalahkan oleh Dominant Hero.
Dominant Hero, Lun Hui, dan Xingxin adalah tiga kontributor skor 9-1 di babak ini. Tim Blue Rain dan Micro Grass sama-sama kalah 4-6 di laga tandang.
Blue Rain kalah dari Huangfeng di pertandingan tim. Kekalahan ini membuat orang-orang kembali memperdebatkan pentingnya voice chat. Dalam pertandingan ini, Huangfeng memang meniru gaya fleksibel Thunderclap, namun proses sebenarnya menunjukkan faktor kekalahan Blue Rain bukanlah kecepatan tangan Yu Wenzhou. Pemain Tim Blue Rain bukan boneka yang butuh peringatan kapten untuk menyadari perubahan. Gelar master strategi bukanlah tanpa alasan - meski menggunakan logika yang sama, penyusunan strateginya tetap lebih rasional, lengkap, dan efektif.
Blue Rain kalah dari Huangfeng, sedangkan Micro Grass dikalahkan Thunderclap.
Setelah kehilangan banyak poin di pertandingan individual, Thunderclap kembali membalikkan situasi di pertandingan tim. Kekuatan perang tim mereka sebanding dengan rekor pertandingan individual Ye Xiu yang saat ini berada di ritme 12 kemenangan 1 kekalahan, hanya kurang seri beruntun.
