Keperkasaan pertandingan tim menjadi jaminan posisi kuat Thunderclap di klasemen poin. Saat ini mengumpulkan 90 poin setara dengan Blue Rain. Karena hasil imbang saat kedua tim bertemu, peringkat akhir ditentukan berdasarkan abjad: Blue Rain di posisi kedua, Thunderclap ketiga.
Lun Hui yang memimpin klasemen saat ini mengantongi 113 poin, dominasinya membuat tim lain kehilangan keinginan untuk mengejar.
13 babak pertandingan berakhir, kemudian memasuki bulan Desember. Voting All-Star tahunan dimulai di musim baru dan mulai ditutup pada bulan Desember.
Awalnya, voting banyak merujuk pada performa musim sebelumnya, terutama pemain kuat di playoff yang akan mendapatkan banyak ketertarikan. Setelah itu, memasuki ritme musim baru, terkadang satu-dua pertandingan dengan performa spektakuler bisa membakar banyak suara.
Tang Rou adalah contoh terbaik.
Seorang pemain baru yang baru bergabung dengan Liga, setelah menampilkan 1 vs 2 epik di babak kedua, tiba-tiba langsung didorong masuk lineup All-Star. Tentu saja, citra cantiknya juga menambah banyak tiket voting.
Tapi setelah insiden 1 vs 3 dan penghancuran janji secara tegas, popularitas Tang Rou langsung membeku. Pemain yang bahkan banyak penggemar timnya sendiri tidak menyukainya, berapa banyak dukungan yang bisa diharapkan? Nama Tang Rou langsung dihapus dari daftar voting All-Star yang sebelumnya terus bertambah setiap hari.
Saat ini, yang masih menduduki puncak adalah Zhou Zekai. Kemenangan di playoff tahun lalu dan dominasi kuat Lun Hui memimpin klasemen musim ini tak lepas dari kontribusi performanya. Memimpin daftar voting tanpa kontroversi.
Dibandingkan tahun lalu, perubahan terbesar di daftar peringkat adalah kembalinya beberapa nama, terutama tiga All-Star yang pindah ke Jia Shi. Ketiganya memiliki fans loyal yang langsung mendorong mereka masuk daftar voting. Selain dukungan tetap tanpa alasan dari fans setia ini, pengaruh performa musim ini juga berperan.
Xiao Shiqin, menjadi yang paling mencolok di antara ketiga orang ini. Hasil mengejutkan Tim Thunderclap sejauh ini, semua orang tahu seberapa besar kontribusi Xiao Shiqin. Meski bukan core bertipe teknik performatif seperti Zhou Zekai atau Sun Xiang, aura strategi Xiao Shiqin bersinar dengan daya tarik luar biasa berkat hasil gemilang timnya, mengumpulkan banyak fans. Di voting All-Star saat ini, Xiao Shiqin menempati peringkat ketiga - jauh lebih tangguh dibanding saat pertama kali terpilih dulu.
Peringkat Su Mucheng dan Sun Xiang berada di sekitar belasan. Dengan dukungan fans setia dan performa stabil, tidak ada fluktuasi signifikan.
Tapi yang paling meroket adalah nama lain yang kembali. Tepatnya, namanya sebenarnya tidak kembali - yang kembali adalah orangnya.
Ye Xiu, jangan dikatakan popularitas masa lalunya, rekor 12 kemenangan beruntun yang belum terputus dan masih berlanjut saat ini saja sudah cukup membuatnya menjadi sorotan dan terpilih dalam daftar. Seiring bertambahnya babak kemenangan beruntun, peningkatan suara Ye Xiu semakin signifikan. Ditambah dengan prestasi gemilang Xingxin akhir-akhir ini, Ye Xiu kini berada di posisi keenam dengan perolehan suara yang terus melesat secara spektakuler. Maraknya tren karakter Loner di Glory belakangan ini membuktikan betapa besar pengaruh kebangkitannya. Hal ini memaksa pihak game menambahkan notifikasi keras dalam game untuk mengingatkan pemain level 20 yang belum beralih kelas tentang tingginya tingkat kesulitan bertahan hidup. Mereka juga secara implisit mengingatkan agar tidak meniru seseorang tertentu, karena orang tersebut adalah talenta langka dengan senjata buatan sendiri yang unik.
Meski demikian, semangat para pemain tak terbendung. Banyak yang mengutak-atik editor peralatan untuk mencoba membuat Qianji San secara untung-untungan, hingga sempat menyebabkan kenaikan harga material peralatan level 5.
Sebagian orang kembali ke daftar suara, tentu ada pula yang tergeser turun.
Di Xingxin ada satu orang seperti ini. Fang Rui, yang melakukan perubahan kelas, membuat para pemain Thief yang sebelumnya mendukungnya kebingungan. Sementara itu, para pemain Ahli Tenaga Dalam yang melihatnya memegang karakter All-Star Hai Wu Liang, harus mengakui bahwa kinerja Ahli Tenaga Dalam-nya... sejujurnya sampai saat ini belum menunjukkan daya persuasif yang mengagumkan. Strategi bertarung dengan berguling-guling di tanah yang sering dilakukannya belakangan ini, justru membuat banyak pemain Ahli Tenaga Dalam merasa memuakkan, sama sekali tidak memicu tren peniruan.
Zou Yuan dari Tim Hundred Blossoms juga jatuh dari peringkat tiket. Pemain yang selama dua tahun berturut-turut masuk daftar All-Star lebih karena sentimen protes ini, justru terlempar keluar ketika mulai menunjukkan kekuatan sebenarnya akibat persaingan ketat, sebuah ironi yang menyedihkan.
Tian Sen dari Tim Royal Style juga ikut terlempar dari daftar.
Vaccaria, karakter legendaris puncak di masa kejayaannya, yang selalu masuk daftar All-Star sejak pemilihan pertama apapun operatornya, akhirnya menghilang dari 20 besar untuk pertama kalinya karena prestasi tim yang terus memburuk selama bertahun-tahun.
Tian Sen, operator utama Vaccaria saat ini, hanya bisa menghela nafas. Setahun demi setahun berjuang, namun tim tetap stagnan di tengah klasemen. Semakin banyak pesaing akhirnya menjatuhkan mereka dari tahta dewa.
Kejatuhan Tian Sen dan Vaccaria menuai simpati dan decak kagum yang ironis.
Terdesak keluar dari daftar peringkat voting, ada seorang veteran lainnya yaitu Lin Jingyan dari Dominant Hero. Bintang All-Star selama bertahun-tahun ini akhirnya kehilangan posisinya.
Dominant Hero yang gagal menjadi juara di musim sebelumnya sebenarnya mendapat banyak simpati. Saat jalur voting musim ini dibuka, jumlah suara beberapa anggota Dominant Hero melonjak drastis. Namun setelah gelombang awal itu, ketika performa musim ini mulai menjadi faktor penentu, beberapa veteran yang sistem shift-nya membuat penampilan mereka tidak stabil mengalami perlambatan pertambahan suara. Posisi Kapten Han Wenqing dari Dominant Hero masih cukup kokoh, Lin Jingyan kini telah tereliminasi, sementara Zhang Jiale berada di peringkat 23 yang juga genting. Setelah Desember, kemungkinan besar nama-nama yang mengintip di luar daftar dengan selisih suara tipis bisa mengambil alih posisi mereka, terutama jika ada performa spektakuler yang memicu lonjakan suara.
Secara keseluruhan, perubahan pada daftar peringkat voting sebenarnya tidak bisa dikatakan besar.
Kembalinya Xiao Shiqin, Su Mucheng, Sun Xiang, dan Ye Xiu ke daftar tidak mengejutkan. Dibandingkan dengan masuknya pemain baru seperti Lu Hanwen dan Gao Yingjie tahun lalu, musim ini belum ada pendatang baru yang benar-benar mengguncang daftar. Sebenarnya Tang Rou memiliki kekuatan untuk itu - performa spektakulernya di babak kedua dan kinerjanya hingga sekarang membuktikan kemampuan pemain baru ini. Sayangnya, citranya yang hancur pasca insiden 1 vs 3 membuatnya tidak diminati dalam voting semacam ini.
Saat ini yang sebenarnya paling membingungkan adalah masalah Liga. Voting All-Star hanyalah keramaian, performa di lapangan bisa merangsang pertumbuhan tiket, tapi sebenarnya bukan satu-satunya faktor penentu. Namun berbagai penghargaan yang digelar Liga setiap tahun sepenuhnya mengacu pada performa aktual pemain di musim tersebut, dengan data statistik sebagai dasar utama.
Dari sudut teknik dan strategi, di antara rookie musim ini, Tang Rou tak terbantahkan. Tapi ketika memikirkan akhirnya harus menganugerahi pemain dengan citra buruk seperti ini sebagai Pemain Baru Terbaik, Liga merasakan tekanan yang sangat besar. Saat ini masih lebih dari separuh jadwal pertandingan tersisa sebelum pengumuman penghargaan, tapi sudah ada yang mulai resah akan hal ini. Ini membuktikan performa Tang Rou sejauh ini cukup menonjol di antara para pemain baru.
Desember, sebagai bulan terakhir voting All-Star, dari statistik peringkat tiket sebelumnya, posisi di awal Desember sama sekali tidak bisa dijadikan acuan. Karena semakin banyak pemain yang sengaja menyimpan tiket mereka hingga Desember, menunggu hingga jalur eksklusif hampir ditutup - setelah benar-benar melihat semua referensi performa pemain - baru melakukan voting.
Akankah ada orang yang muncul dengan keras di peringkat tiket Desember? Ini menjadi daya tarik liga saat memasuki Desember. Dulu, Desember juga punya daya tarik lain yaitu transfer musim dingin. Saat itu karena jumlah tim liga belum sebanyak sekarang, pertandingan yang dimulai September tepat mencapai separuh musim di Desember, sehingga jendela transfer musim dipatok di Desember. Sekarang, jadwal pertandingan di Januari biasanya belum mencapai separuh musim. Setelah didiskusikan selama beberapa musim, pada Musim Kesepuluh, Liga akhirnya resmi memutuskan untuk memindahkan jendela transfer musim dingin ke Januari.
Dibandingkan, pembukaan server baru di game online Glory hampir tidak berdampak pada tim profesional. Yang sibuk hanya departemen guild game online cabang-cabang klub besar. Sebelum Desember, mereka wajib mengorganisir kekuatan untuk masuk ke server baru guna memperebutkan sumber daya dan melakukan propaganda klub.
Xingxin kini telah memiliki departemen guild game online resmi. Setelah setengah tahun berkembang, struktur personilnya sudah stabil. Server baru merupakan prioritas utama bagi guild baru seperti Xingxin. Di server baru yang start dari nol, kemungkinan meraih kelebihan lebih besar. Sedangkan di server lama dan Domain of Gods, Xingxin masih menjadi pengejar.
Untuk pekerjaan di server baru, Wu Chen telah menyusun daftar personil yang akan dikirim ke server baru dengan serius, lalu menyerahkannya ke Chen Guo. Bos Besar Chen Guo yang luar biasa berani ini langsung menyetujui insentif bonus tambahan bagi personil server baru, mengutamakan persiapan logistik.
Departemen guild game online kini telah cukup besar, sedangkan departemen pengembangan teknologi Xingxin juga mengalami ekspansi kecil. Mencari tenaga ahli sulit, namun tiap tim profesional pasti memiliki pergantian personil. Perubahan organisasi terkait departemen pengembangan teknologi kadang memicu munculnya mantan karyawan.
Setelah tidak menemukan kandidat yang memuaskan saat merekrut personil departemen teknis sendiri, Chen Guo mulai fokus pada bidang ini. Usaha tak mengkhianati hasil, pada November, Thunderclap melakukan penyesuaian kecil dimana seorang anggota departemen teknis mengundurkan diri karena alasan pribadi. Chen Guo langsung bergerak cepat, namun sayangnya alasan pribadi orang tersebut adalah ingin kembali bekerja di kampung halaman. Kota H sayangnya bukan kampung halamannya. Kondisi seperti ini tak bisa dipenuhi Chen Guo, akhirnya ia hanya bisa pasrah melihat teknisi berkualitas ini kembali ke kota asalnya Kota K dan bergabung dengan Tim Hundred Blossoms.
Kesempatan kedua datang dari perubahan personil di Tim Royal Style, dimana dua anggota departemen teknis mengundurkan diri secara berturut-turut. Chen Guo melakukan investigasi terlebih dahulu, memastikan tidak ada alasan "ingin pulang ke kampung" yang sulit dipenuhi, lalu langsung terbang ke Kota B untuk melakukan kontak tatap muka.
Kali ini aksi Chen Guo benar-benar gesit. Yi Zhan yang satu kota dengan Huangfeng di Kota B, setelah memulai pembicaraan, salah satu kandidat sudah berhasil dibujuk Chen Guo untuk menandatangani kontrak. Lou Guanning yang sudah direkrut tentu tak mau merusak hubungan dengan menggunakan cara kotor, namun untuk kandidat terakhir yang tersisa, Xingxin tak mau mengalah. Dengan mengibaskan cek, mereka langsung merekrutnya secara tegas. Mengetahui hal ini, Chen Guo hanya bisa menerima. Merekrut satu orang saja sudah memuaskan, ia hanya berharap orang ini tidak merasa kecewa di kemudian hari setelah mengetahui melewatkan gaji tinggi dari Yi Zhan.
Hingga saat ini, anggota baru departemen teknis Xingxin, Wang Sen, yang sudah bekerja selama sepuluh hari, masih menunjukkan sikap yang sangat tekun.
