6 Desember, menyambut pertandingan babak keempat belas Musim Kesepuluh Liga Profesional Glory. Xingxin bertindak sebagai tuan rumah menyambut Tim Void yang datang menantang.
Ini adalah dialog langsung antar kompetitor. Pada babak kedua belas, dengan alasan yang sama, siaran langsung televisi memilih pertandingan Xingxin vs Misty Rain. Tapi kali ini, siaran televisi akhirnya memilih pertandingan Howling vs Thunderclap di babak ini. Konon dalam rapat internal saluran esports, komentator Pan Lin aktif mengekspresikan penolakan terhadap pemutaran ulang pertandingan Xingxin, dan dengan tegas menyatakan bahwa komentator tamu Li Yibo juga berpikir demikian.
Alasannya terdengar mulia, tapi alasan sebenarnya meski tak diucapkan Pan Lin, semua orang menunjukkan ekspresi "aku paham". Bukankah ini karena takut salah membaca situasi saat mengomentari pertandingan Xingxin lalu dipermalukan!
Tapi harus diakui, strategi Tim Thunderclap juga sangat tinggi levelnya! Seperti makna tekanan strategi kompleks yang memaksa Yu Wenzhou di babak itu, apakah duo komentator ini bisa melihatnya dalam pertandingan? Setidaknya saat wawancara pasca pertandingan, para wartawan Glory berpengalaman pun tidak menyadari hal ini, hingga komentar frustasi Yu Wenzhou memberi mereka petunjuk, barulah mereka mewawancarai Xiao Shiqin untuk konfirmasi.
Tingkat skill komentator perlu ditingkatkan ya...
Selalu ada kejadian yang membuat malu sendiri, pihak channel juga merasa canggung. Tapi saat ini memang tidak ada kandidat yang lebih baik, karena menjadi komentator dan tamu tidak hanya sekadar mengerti, tapi juga harus cocok dan mampu menjelaskan pertandingan dengan ritme yang baik. Zhou Zekai dan Huang Shaotian yang memiliki kualitas strategi tinggi, jelas lebih unggul dari kedua orang ini, tapi bisakah mereka berdua menjadi komentator dan tamu? Mungkinkah?
Yang cocok, itulah yang terbaik.
Untuk saat ini, Pan Lin dan Li Yibo tetap merupakan duo komentator terbaik.
Maka pertandingan melawan Void kali ini, Xingxin memulai tanpa streaming langsung.
Tim Void masih mengandalkan duo Ghostblade sebagai inti. Musim lalu muncul pemain baru, Exorcist Gai Caijie yang posisinya semakin kokoh musim ini, secara diam-diam telah menjadi kekuatan tempur paling andal di samping duo Ghostblade. Pihak Void juga berusaha meningkatkan karakter Exorcist Qingzhi Qu milik Gai Caijie.
Saat mendengar ada perubahan personil di departemen pengembangan Tim Royal Style, Tim Void sangat antusias. Meski kekuatan Tim Royal Style kini stabil di tengah klasemen, departemen pengembangan mereka dalam menciptakan Exorcist jelas memiliki level terdepan. Meski Vaccaria belum masuk All-Star sejauh ini musim ini, itu terutama karena terhambat hasil tim dan performa. Jika hanya membandingkan data atribut karakter, Vaccaria tetap merupakan Raja Exorcist sejati.
"Void tidak langsung mencaplok Vaccaria, tetapi mendapatkan dua personil departemen teknis yang berpengalaman di bidang ini juga sangat bagus."
Hasilnya, ketika Void bertindak lagi, mereka terkejut mengetahui kedua teknisi ini sudah satu ke Xingxin dan satu ke Yi Zhan. Void yang ritmenya agak lambat kehilangan bantuan kuat yang sudah lama dinanti, mengadukan protes. Mereka harus terus meneliti pembuatan peralatan Exorcist dengan tim teknologi sendiri.
Meski kekuatan karakter sedikit kalah, pemain Gai Caijie tidak pernah menggerutu. Ini cukup langka di era dimana kebanyakan pemain baru terburu-buru. Gai Caijie memiliki kedewasaan dan kestabilan yang melebihi usianya.
Di pertandingan individual pertama, Void mengirimkan tahun kedua mereka. Hasilnya di pertandingan individual musim ini juga luar biasa: 12 kali bertanding, 10 menang 2 kalah.
Kalau bukan karena rekor monster Ye Xiu yang 13 pertandingan 12 kemenangan beruntun, Gai Caijie akan menjadi pemain dengan tingkat kemenangan tertinggi di duel. Sekarang, dua petarung terkuat ini bentrok. Pertandingan ini langsung penuh topik hangat sejak awal. Bandingkan dengan siaran langsung Thunderclap vs Howling yang benar-benar datar. Tim Thunderclap tidak punya banyak titik ledak di pertandingan individual.
"Senior, mohon bimbingannya." Gai Caijie yang stabil ini tidak lupa etiket yang semestinya.
"Hmm, lihat siapa yang bisa mengubah tingkat kemenangan lawan." Ye Xiu membalas. Dari ucapannya terlihat dia cukup memperhatikan tahun kedua ini, setidaknya tahu bahwa dialah terdekat di belakangnya di pertandingan individual.
Hitungan mundur pertandingan, loading.
Di kandang Xingxin, Ye Xiu memilih peta, gaya tetap sama. Karakter kedua tim tidak berlama-lama, langsung menuju pusat map untuk mencari lawan, pertarungan dimulai.
Jun Moxiao menggunakan tembakan jarak jauh, memulai serangan pertama. Qingzhi Qu milik Gai Caijie menghindar, mengayunkan lengan lalu melemparkan arit perang dari tangannya.
Hanya Exorcism Control biasa tanpa tambahan talisman, jelas masih bersifat uji coba. Gai Caijie sesuai reputasinya yang tenang, tidak terburu-buru merebut inisiatif sejak awal. Meski pandangan umum menyatakan Exorcist adalah penangkal Loner Jun Moxiao, tapi bagaimana ketika Huangfeng bertemu Xingxin? Tian Sen yang buru-buru ingin menjadikan Vaccaria sebagai "penangkal" justru berakhir dengan kekalahan telak 9-1 untuk Huangfeng di pertandingan itu. Di pertandingan individual keduanya tidak bertemu, sementara di pertandingan tim, Vaccaria yang ingin jadi "penangkal" malah jadi yang pertama dieliminasi.
Konsep "penangkal" secara teori valid, tapi yang dibutuhkan adalah kemampuan untuk mengubah teori menjadi aksi nyata. Gai Caijie yakin Ye Xiu lebih paham daripada siapapun tentang kelemahan Jun Moxuire terhadap Exorcist, pasti sudah ada persiapan. Sebuah "penangkal" yang sudah terang-terangan diumumkan, sebelum menetralisir lawan, harus siap menghadapi musuh yang akan memberikan perlawanan maksimal.
Arit perang yang dikendalikan oleh Exorcism Control berhasil dihindari dengan lincah oleh Jun Moxiao. Namun Gai Caijie langsung melakukan operasional Exorcism Control lagi, membuat arit perang itu berbalik terbang dengan cepat untuk menyerang Jun Moxiao. Tanpa menoleh sekalipun, tubuh Jun Moxiao langsung berubah menjadi kabut ilusi.
Jutsu Bunshin!
Tubuh asli ternyata sudah bergerak maju beberapa langkah, kilatan cahaya dingin menyapu, Arc Light Flash tiba-tiba sudah menyerbu hingga depan mata.
Pemimpin Biru yang baru saja melepas arit perang melalui Exorcism Control kini bahkan tak bersenjata, tak bisa melakukan teknik parry. Tapi Exorcist bukanlah kelas yang harus selalu memegang senjata untuk melakukan skill. Dengan menggenggam tangan kosong, selembar talisman telah terbentuk disertai aura es, sambil melakukan backstep, Pemimpin Biru langsung menyergap Jun Moxiao dari jarak tempel.
Talisman Es, skill elemen es dengan efek freeze, jelas tak bisa diabaikan. Jun Moxiao yang sedang dash agresif pun terpaksa menarik tubuhnya.
Talisman yang meleset itu pecah dan menghilang di udara, tapi Pemimpin Biru sudah menyiapkan lembaran talisman baru dengan gerakan tangan berikutnya.
Talisman Api!
Setelah es, kini api. Dua segmen serangan talisman berturut-turut dari Pemimpin Biru ini sama sekali tak menyisakan celah, sambungan ritme antar gerakan sangat akurat.
Mundur lagi?
Tidak bisa, itu akan menabrak arit perang yang sedang terbang kembali di belakang. Ye Xiu sama sekali tidak mengabaikan hal ini. Menghindar ke kiri seolah menjadi pilihan yang paling logis, namun... melihat tangan kanan Qingzhi Qu yang siap siaga, mungkin begitu dia menghindar ke sana, tangan kanan itu akan segera menempelkan talisman lain untuk menekannya ke tengah.
Akhirnya, Ye Xiu memilih untuk terus maju!
!
Jun Moxiao tiba-tiba menggunakan skill kelas Rogue ini, menerjang maju dengan paksa. Serangan Talisman Api tidak seperti Talisman Es yang memiliki status effect mengganggu, menerimanya secara paksa masih bisa ditoleransi. Gai Caijie jelas tidak mengantisipasi tindakan frontal Ye Xiu ini. Jun Moxiao berhasil mengenai sasaran, terus mendorong Qingzhi Qu sambil menjaga jarak dengan arit perang yang mengejar dari belakang, lalu berputar ke kanan.
Doron!
Jun Moxiao terkena Talisman Api, tubuhnya terbakar api dengan damage berkelanjutan selama durasi tertentu.
Arit perang kembali ke tangan Qingzhi Qu. Yang didapat Ye Xiu hanyalah damage dari , tidak seberat serangan Talisman Api, tapi tetap lebih baik daripada tidak sama sekali.
Tianji!
Qianji San mengubah bentuk, mengangkat musuh.
Gai Caijie sempat berpikir untuk merespon, tapi tidak melakukan gerakan signifikan. Arit perang yang baru kembali langsung ditarik ke depan untuk menahan serangan Tianji. Kemudian satu tangan mendorong keluar, mengirimkan talisman lagi - kali ini adalah Luo Lei Fu.
Jun Moxiao melakukan backstep menghindar, Exorcist mengambil kesempatan mengayunkan arit perangnya. Cahaya biru muncul di tanah, formasi Sheng Kong langsung mengangkat Jun Moxiao ke udara.
Doron!
Di udara, Jun Moxiao dengan cepat menyesuaikan posisi tubuhnya dan menembakkan Anti-Tank Cannon ke Exorcist. Saat Exorcist hendak melakukan serangan lanjutan, dia terpaksa mundur. Jun Moxiao memanfaatkan recoil untuk melompat menjauh, sambil melemparkan granat dengan tangan lainnya.
Naik turun, kedua karakter bertempur dalam beberapa jurus tanpa ada yang dirugikan secara signifikan. Biasanya sangat langka bisa bertarung seimbang melawan Jun Moxiao-nya Ye Xiu, tapi kini banyak yang berharap lebih dari Gai Caijie.
Exorcist dijuluki "penangkal Jun Moxiao" berkat skill Level 75 yang baru diupdate, tapi Gai Caijie belum menggunakannya sama sekali.
Apakah dia menunggu kesempatan yang lebih matang?
Semua orang memahami strategi ini, tapi tidak memiliki kesabaran selevel Gai Caijie. Mereka ingin secepatnya melihat Exorcist berhasil melakukan serangan mematikan.
"Bicara itu mudah!" Kesempatan seperti ini sangat sulit didapat. Jika gegabah menggunakan skill tanpa efek maksimal, hanya akan membuang cooldown dan menghilangkan efek deterensi skill tersebut. Gai Caijie sudah bisa merasakan dengan jelas bahwa Ye Xiu memang waspada terhadap skill ini - beberapa operasional karakternya jelas menunjukkan kewaspadaan ini. Sebenarnya, kekuatan "penangkal" ini sudah mulai terlihat! Tidak harus sampai skill besar kena membuat lawan menunduk baru dianggap efektif.
“Sungguh sabar!” Bahkan Ye Xiu pun tak bisa menahan kekaguman.
“Aku sedang mencari kesempatan.” Gai Caijie terlihat tidak menolak obrolan selama pertandingan.
“Tidak akan ada.” Kata Ye Xiu.
“Tidak ada yang bisa memastikan ini.” Jawab Gai Caijie.
Saat mengucapkan ini, arit perang Void di tangannya menyapu dari atas ke bawah sementara tangan kirinya bersiap menggenggam jimat kertas. Seperti yang diduga Gai Caijie, Ye Xiu tidak berani menggunakan parry serangan yang merupakan respons sederhana dalam situasi ini. Jun Moxiao langsung melakukan backstep.
Exorcism Control!
Arit perang yang sedang menyapu tiba-tiba terlepas dari genggaman. Jarak backstep Jun Moxiao tiba-tiba terasa kurang memadai.
Namun Ye Xiu yang telah menjaga jarak terlihat agak tenang. Qianji San diacungkan untuk parry. Tepat saat senjata akan bertabrakan, Ye Xiu melihat tangan kiri Void tiba-tiba menepuk arit perangnya dengan cepat.
Bahaya!
Ye Xiu menyadari masalah ini tapi sudah terlambat mengubah taktik. Saat Qianji San bertabrakan dengan arit perang, energi jimat kertas merambat cepat dari gagang arit ke Qianji San. Saat dua senjata bersentuhan, cahaya menyilaukan muncul disertai bayangan karakter "".
Skill besar level 75 Exorcist: Seal Talisman.
Efek: Peralatan yang ditempeli Seal Talisman tidak bisa digunakan selama 1 menit.
