Tepuk tangan bergemuruh di lokasi!
Permainan pikiran saling waspada antara Ye Xiu dan Gai Caijie sebenarnya kurang dimengerti banyak penonton. Namun beberapa penonton yang kebetulan duduk di posisi yang akurat, dari sudut pandang mereka melihat aksi Jun Moxiao mengganti Qianji San.
Sejujurnya, saat pertama kali melihatnya, karena terlalu cepat, para pemain yang menyaksikan bahkan tidak menyadari apa yang terjadi. Tapi kelebihan pertandingan ini justru terletak pada dialog kedua pemain yang berfungsi sebagai komentator, sehingga mengungkap makna sebenarnya dari pertarungan ini. Pada detik informasi itu terungkap, banyak penonton tersadar dan bersorak girang: "Aku melihatnya, aku melihatnya!"
Mereka menyadari bahwa yang mereka lihat tadi adalah proses Jun Moxiao mengganti Qianji San.
“Aku lihat sekali!”
“Aku dua kali!”
“Tiga kali!”
“Empat!”
Perlahan persaingan ini jadi semakin tidak terkendali. Sebenarnya pergantian senjata tidak bisa dilakukan terlalu sering karena ada Cooldown. Keunikan Qianji San justru terletak pada kemampuan perubahan bentuknya yang menghilangkan Cooldown ini. Dalam pertandingan kali ini, setidaknya ada dua kali pergantian yang jelas: menggunakan level 70 saat pembukaan, beralih ke level 5 saat membuat celah, lalu kembali ke level 70.
Apapun yang terjadi, yang kalah adalah Gai Caijie. Ini adalah kandang Xingxin, tepuk tangan tentu harus bergemuruh. Ditambah lagi, ini adalah kemenangan pembuka yang seolah menandakan Xingxin akan terus menunjukkan kekuatan mereka malam ini. Sejak kemenangan sempurna 10-0 melawan Tim Miracle di babak 9, ritme kemenangan beruntun Xingxin siapa yang paling senang? Tentu saja para pendukung Xingxin! Tingkat kehadiran pertandingan kandang terus meningkat setiap babak, semakin banyak tim di Kota H yang mulai serius memperhatikan Xingxin.
10-0!
Seruan seperti itu tiba-tiba bergemuruh dari penonton. Sebuah tim baru yang baru bergabung ke Liga, berhadapan dengan tim playoff berpengalaman seperti Void, berani meneriakkan seruan 10-0. Ritme seperti ini menunjukkan status Xingxin saat ini. Tim yang bisa mengalahkan Hundred Blossoms 9-1 dan menghabisi Misty Rain 10-0, mengapa tidak bisa mengalahkan Void 10-0? Begitulah pemikiran para fans.
Namun apa yang terjadi selanjutnya, sementara bukan lagi kendali Ye Xiu yang sudah turun dari arena. Baozi, pemain kedua Xingxin untuk pertandingan individual, telah berdiri dan berlari kecil penuh semangat menuju panggung pertandingan.
"10-0!" Baozi ikut-ikutan meneriakkan yel-yel penonton, membuat suasana semakin bergelora.
Untuk pertandingan individual kedua, Tim Void mengirim Li Xun, pemain Assassin dengan nama karakter Ghost Firefly.
Li Xun juga merupakan pemain yang cukup populer. Saat ini, dia satu-satunya pemain yang masih gemar menggunakan skill Assassin (She Ming Yi Ji) untuk menciptakan Satu Pukul Satu Bunuh. Sejak memasuki Liga Profesional dan bergabung dengan Tim Void di Musim ke-5, dia terobsesi dengan sensasi memusnahkan lawan dalam sekejap ini.
Namun, di antara semua pemain Assassin, hanya dia yang masih seperti ini. Tentu ada alasannya. Lingkungan Glory e-sport saat ini memang membuat persentase kemungkinan (She Ming Yi Ji) berhasil semakin rendah. Meski Li Xun bersikukuh tidak mau menyerah, dia tidak bisa membangun strategi sepenuhnya di sekitar ini. Ini hanyalah metode yang akan dia coba ketika ada kesempatan, atau situasi di mana dia lebih yakin untuk berani mengambil risiko dibanding pemain Assassin lain.
Dengan hobi seperti ini, Assassin ini memang kurang cocok untuk arena pertandingan. Oleh karena itu, Li Xun adalah pemain pertandingan individual tetap Tim Void.
Ronde kedua duel segera dimulai. Map Hutan Sembilan Pinus. Sembilan pohon pinus besar tersebar di sembilan posisi dalam map, tanpa hal lain. Karena ini map duel dengan area kecil, keberadaan sembilan pohon pinus telah memenuhi sebagian besar ruang di map. Posisi sembilan pohon ini menyimpan banyak potensi taktis.
Namun, kedua pemain yang bertarung ini tampaknya tidak berniat memanfaatkan pohon-pohon besar sejak awal. Keduanya langsung menuju pusat map. Di sana, dua pohon pinus besar berdampingan. Di bawah pohon, mereka bertemu.
Bata dilepas.
“Klise!” Li Xun segera berteriak. Assassin yang menyukai Satu Pukul Satu Bunuh ini ternyata pemain yang cukup cerewet dalam pertandingan, mencoba menggunakan kata-kata untuk mengalihkan perhatian lawan demi mewujudkan ambisinya dalam finishing move. Inilah kesimpulan semua orang tentang makna omong kosong Li Xun.
Sedangkan gerakan pembukaan Bata Baozi hampir menjadi pola tetap dalam strategi pertandingannya. Sebagai pemain yang juga banyak bicara, wajar jika dia tak segan mengkritik.
"Haha, berani berdiri diam biar kubabat?" balas Baozi. Omong kosongnya sama tak terduga dengan segala hal tentang dirinya. Dalam dialog yang relatif normal, tiba-tiba muncul ucapan aneh yang tak masuk akal. Sejujurnya, kemampuan garbage talk Baozi justru lebih dibutuhkan Li Xun - kata-kata absurd yang membingungkan itu jauh lebih efektif mengganggu konsentrasi lawan daripada kritikan biasa.
Saat mereka saling menyindir, Ghost Lantern Firefly milik Li Xun telah menghindari bata. Arc Light Flash menyambar dengan inisiatif serangan tinggi.
Refleks Baozi tidak pernah lambat. Dia segera mengoperasikan Baozi Invasion melakukan backstep sambil mengangkat tangan.
Sand Toss dilemparkan, tapi Ghost Lantern Firefly lincah melompat ke samping.
Jutsu Bunshin!
Teknik ninja yang berfungsi sebagai skill mobilitas instan ini cukup populer di kalangan karakter Night Shadow. Li Xun tiba-tiba menggunakannya, membuat Ghost Lantern Firefly menyelinap ke belakang Baozi Invasion. Sorak penonton memecah arena.
She Ming Yi Ji?
Tampaknya memang bisa diluncurkan, tetapi jika Li Xun menggunakan She Ming Yi Ji sampai sembrono seperti ini, mungkin Tim Void tidak akan mendukung strateginya. Serangan She Ming Yi Ji Li Xun tidak mungkin selalu berhasil, namun relatif memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. Tim Void mendapat manfaat dari ini, sehingga memberikan dukungan penuh padanya.
Namun sekarang, hanya dengan teknik kloning bayangan mengitari dari belakang di awal pertandingan, langsung menggunakan She Ming Yi Ji?
Li Xun yang menyukai gaya bertarung paling berisiko ini jelas seorang yang berjiwa petualang. Tapi masalahnya, menggunakan She Ming Yi Ji saat ini bukanlah soal keberanian. She Ming Yi Ji yang ingin mengeliminasi Rogue ber-HP penuh dalam satu detik hampir mustahil. Meskipun Li Xun sengaja meningkatkan HP karakter assassin Gu Deng Ying Huo sesuai gaya bermainnya, Rogue sebagai kelas zirah rantai memiliki pertumbuhan HP 3.5 yang cukup solid di antara 24 kelas. Kelemahan Rogue adalah atribut spirit yang hanya 1.5.
Gagal mengeliminasi sekaligus, inilah kuncinya. Jika Baozi Invasion adalah Summoner atau Elementalist, mungkin Gu Deng Ying Huo benar-benar akan meluncurkan She Ming Yi Ji.
Saat ini, Cut Throat!
Skill tingkat rendah dengan kecepatan eksekusi tinggi, namun memberikan bonus damage signifikan dalam status Serangan Belakang - Cut Throat.
Kilatan cahaya dingin mengarah ke leher Baozi Invasion. Serangan ini hanyalah awal, pasti akan disusul beberapa kombo berikutnya. Jika crowd control-nya baik, mungkin diakhiri dengan She Ming Yi Ji untuk menyelesaikan pertarungan dalam satu gelombang.
Mereka yang familiar dengan Li Xun dan mendukungnya, semua menantikan momen ini terjadi.
Tapi, kilatan cahaya dingin menyapu udara!
Baozi Invasion tiba-tiba berjongkok, menghindari serangan Cut Throat itu.
Kesadaran yang luar biasa!
Orang-orang berdecak kagum, menyadari penggunaan Jutsu Bunshin sekaligus membaca pola serangan dari belakang!
Dan dia menggunakan teknik jongkok yang langsung mempersiapkan ritme kontra-serang!
Ternyata!
Baozi Invasion tiba-tiba melesat maju.
Overpowering Combo Fist! Langsung menggunakan skill besar!
Semua orang terbelalak melihat Baozi Invasion yang bangkit dari posisi jongkok itu menerjang dengan garang, menjatuhkan klon bayangan Gudeng Yinghuo ke tanah. Tinjunya yang terangkat bahkan belum sempat dihunjamkan, klon bayangan itu sudah lenyap seperti gelembung sabun.
"Hah?" Baozi mengernyit bingung.
Seluruh arena terdiam membeku.
"Apa yang kau lakukan?" Li Xun juga membeku, bahkan lupa memerintahkan Gudeng Yinghuo untuk follow-up attack setelah Cut Throat. Padahal seharusnya ada kesempatan itu. Tapi serangan Overpowering Combo Fist ini membuatnya pusing tujuh keliling.
"Operasional Baozi sangat cepat, ini tidak diragukan lagi." Sedangkan Li Xun yang berada di posisi ini, lebih bisa merasakan bahwa peluncuran Overpowering Combo Fist ini bahkan terjadi sebelum Cut Throat-nya sendiri dilancarkan. Jika saat itu Baozi Invasion menyelesaikan persiapan skill saat berbalik arah, selain menghindari Cut Throat, Overpowering Combo Fist ini diperkirakan Li Xun juga sulit membuat Ghost Lantern Firefly menghindar. Tapi hasilnya, orang ini malah tidak menyadari itu adalah Jutsu Bunshin, bahkan mengarahkan skill besar ke klon bayangan. Tentu saja, mungkin inilah alasan mengapa Overpowering Combo Fist-nya lebih cepat diluncurkan daripada Cut Throat—karena dia sama sekali tidak menganggap ada ancaman di belakang, dia dengan penuh semangat ingin membunuh lawan.
Li Xun tidak tahu harus menangis atau tertawa. Jujur, lawan yang sama sekali tidak menyadari Jutsu Bunshin ini benar-benar di luar perkiraannya. Lagipula karakternya bukan Ninja, dan di bawah level 20, hanya Jutsu Bunshin yang membutuhkan hand seals. Meski Li Xun berusaha menyembunyikannya, tapi seberapa tajam mata atlet profesional? Gerakan mencurigakan pada karakter Assassin ini tetap mudah terdeteksi.
Hasilnya, hari ini benar-benar bertemu dengan orang yang sama sekali tidak aware dengan situasi.
"Ternyata Jutsu Bunshin, kau licik sekali, berhasil menipuku." Baozi Invasion bangkit dari tanah, berbalik arah dengan tajam, menatap Ghost Lantern Firefly di belakangnya.
Li Xun dilanda emosi campur aduk, dia benar-benar kehabisan kata-kata.
"Kau benar-benar beruntung..." kata Li Xun.
“Hoki? Itu juga bagian dari kekuatan.” Baozi berkata. Tapi jelas dia hanya menanggapi perkataan lawan, saat ini dia belum paham liku-liku rumit yang terjadi sesaat tadi.
“Kalahlah! Dasar sialan!” Logika absurd Baozi langsung menjuluki Li Xun yang memujinya "beruntung" sebagai orang sial, Baozi Invasion melangkah maju.
“Lihat seberapa beruntungnya kamu!” teriak Li Xun, Ghostlight Firefly mengaktifkan Sprint ditambah Sprint, kecepatannya seperti asap hijau, langsung menyambar sisi tubuh Baozi Invasion.
Jumping Dagger!
Belati di tangan Ghostlight Firefly terayun, ini adalah skill pengambangan Assassin.
Tiba-tiba Baozi Invasion berbalik melemparkan tamparan, *pak!* langsung memantakkan belati itu.
Si pemalas ini, kecepatan operasional dan reaksinya lumayan, tapi tampak agak bodoh, benar-benar mangsa empuk untuk dibunuh satu pukulan!
Li Xun bersemangat, di jaman sekarang, kesempatan Satu Pukul Satu Bunuh harus direbut dengan usaha. Burung bodoh alami seperti ini sangat langka di lingkup profesional level tinggi.
Mangsa sempurna!
