Doron!
Peluru meluncur dari laras, dalam pandangan semua orang, terbang menuju Muyu Chengfeng yang berada di atap menara penjaga.
Menyerang dari bawah ke atas memang sangat terbatas, banyak skill yang tidak bisa digunakan. Seperti Peluru Kendali Pengindera Panas, pemantik api sebagai panduan sama sekali tidak bisa mencapai ketinggian ini. Begitu pula dengan Peluru Duri, tidak bisa ditembakkan setinggi ini. Jika radius serangan skill ini bisa mencapainya, Muyu Chengfeng di atap menara penjaga akan dengan mudah dipaksa turun.
Yang Haoxuan yang berada dalam posisi inferior, pada dasarnya memang berada dalam kelemahan bawaan. Namun kali ini, dia menghapus semua keraguan dan ketidakberdayaan sebelumnya. Serangannya dilakukan dengan tegas dan operasionalnya juga sangat presisi. Tiga peluru tank ditembakkan tepat ke titik pendaratan Muyu Chengfeng saat turun dari udara ke menara penjagaan.
Doron! Doron! Doron!
Tiga peluru meledak berturut-turut di tepi menara penjagaan, mengunci momen tepat saat Mechanical Rotor Muyu Chengfeng berakhir dan belum sempat mendarat. Muyu Chengfeng yang masih dalam kondisi float sama sekali tidak bisa melakukan penghindaran besar. Gelombang kejut dari tiga tembakan berturut-turut langsung melemparkan Muyu Chengfeng lebih tinggi. Su Mucheng buru-buru mengoperasikan Muyu Chengfeng untuk menyesuaikan sudut mulut meriam dengan hati-hati. Dia perlu melakukan penyesuaian halus posisi Muyu Chengfeng agar bisa tetap mendarat di atas menara penjagaan.
Benar-benar pantas disebut Su Mucheng!
Yang Haoxuan juga terkagum-kagum dengan teknik Su Mucheng di dalam hati, tapi dia tidak berniat hanya mengagumi saja. Semi-Transparent melemparkan Green Machine Gun, bersiap menghujani Muyu Chengfeng di udara untuk mengusirnya sepenuhnya keluar dari menara penjagaan. Saat ini Mechanical Rotor sedang cooldown, tidak ada metode lain untuk terbang kembali.
Dadar-dadar-dadar...
Dentuman senapan mesin bergemuruh dengan kepadatan yang luar biasa... Kecepatan tembak skill ini dibatasi oleh atribut peralatan, tidak bisa diubah dengan operasional. Dentuman senjata yang sedemikian padat ini hanya karena yang menembak bukan hanya Semi-Transparent bawahan Yang Haoxuan.
“Tak tak tak tak!”
Peluru membentuk garis lurus dari pertempuran di bawah pos jaga, ujung lainnya terhubung dengan tangan kiri semi-transparan yang menyeret senjata.
Dor dor dor dor!
Dentuman senjata disertai percikan darah berantakan, tangan kiri semi-transparan tidak hancur menjadi daging remuk, namun tidak bisa menahan daya tembakan beruntun ini. Green Machine Gun yang diseretnya melenceng ke kanan, membuat seluruh peluru yang ditembakkan ke udara ikut melenceng.
"Sial!" Li Xuan menggerutu dengan wajah menyebalkan, tak bisa menahan hujatan.
Yang Haoxuan sudah berusaha maksimal. Serangan kejutannya yang brilian hampir berhasil mengusir Muyu Chengfeng dari pos jaga. Sayangnya, kali ini kesalahan ada di pihak Void. Mereka gagal memberi dukungan dan perlindungan yang diperlukan saat kritis, memungkinkan Ye Xiu menggunakan skill yang sama untuk mengcounter serangan semi-transparan melalui Jun Moxiao.
Kesempatan hanya ada satu kali!
Berkat penyesuaian presisi Su Mucheng, Muyu Chengfeng mendarat akurat kembali di pos jaga.
"Jangan pernah mengabaikan keberadaanku!" sindir Ye Xiu dengan santai, membuktikan celah pertahanan Void yang terlalu besar kali ini.
Ya, terlalu besar.
Para anggota Void terlalu fokus pada Su Mucheng yang merupakan lawan berat mereka, bahkan sampai lupa bahwa Su Mucheng hanyalah peran pendukung, sedangkan target yang didukungnya biasanya adalah inti sebenarnya dari sebuah tim.
Ye Xiu...
Mereka ternyata mengabaikan Ye Xiu, bahkan memberikan celah begitu besar kepada pemain inti lawan.
Kesalahan ini membuat Void harus menanggung konsekuensi pahit. Muyu Chengfeng yang tertinggal di menara segera melepaskan Peluru Duri yang berjatuhan bak Dewi Menabur Bunga, disusul tembakan Green Machine Gun yang menghujani tanah dengan lubang-lubang kecil. Yang Haoxuan yang semi-transparan menggendong Meriam beratnya sambil menghindar, sesekali memercikkan darah dari tubuhnya.
Gagal memanfaatkan kesempatan hanya akan berujung pada serangan balik yang lebih ganas.
Di bawah perlindungan udara Muyu Chengfeng, Xingxin mulai melakukan serangan total. Han Yanrou milik Tang Rou langsung menerobos formasi "Zhan Hou Zhen" Dual Ghostblade, langsung menghadapi Phantom Demon sang Ghostblade. Wu Yuce yang mengoperasikan Ghostblade berusaha balik membantu, tapi Phantom Demon tiba-tiba menghilang dari pandangannya sementara Jun Moxiao memutar payungnya menghadang di depan.
Gai Caijie di samping tiba-tiba merasa ini kesempatan. Ia menempelkan Fu Jingke ke Qianji San, tapi tiba-tiba di channel muncul pesan "Hati-hati Bos!" disusul bata yang menghantam belakang kepala Qing Zhi Qu hingga pingsan.
Sementara itu, Gui Deng Yinghuo milik Li Xun juga terlempar akibat serangan Flash Hundred Crack. Li Xun berusaha menyergap Hai Wu Liang, namun Fang Rui yang merupakan master taktik kecerdikan semacam ini dengan mudah menyadari niatnya. Dengan sengaja memberikan celah, Gui Deng Yinghuo Li Xun yang semangat menerjang akhirnya terbang kembali sambil menderita luka internal.
Formasi Void telah benar-benar tercerai-berai, kekalahan semakin jelas. Xingxin memanfaatkan kekacauan lawan, melakukan serangan terkonsentrasi bergelombang sambil "menyapa" satu per satu anggota Void dengan penuh semangat...
Tindakan ini membuat Void benar-benar merasa putus asa.
Xingxin yang unggul secara keseluruhan tidak terburu-buru fokus membunuh satu karakter, melainkan mengobarkan serangan menyeluruh untuk melemahkan kekuatan tim Void secara keseluruhan.
Jika fokus menghabisi satu karakter, Healer Void akan dipaksa masuk ke arena. Hasil pertarungan sementara 5 vs 4 sulit diprediksi. Namun selama bisa bertahan sampai Healer tiba, pertarungan 5 vs 5 dengan dukungan Healer mungkin memberi kesempatan comeback meski kalah jumlah.
Tapi sekarang, Xingxin justru melemahkan seluruh tim Void. Bahkan peluang comeback kecil seperti itu tidak diberikan sama sekali kepada Void, sungguh kejam dan tak berperasaan.
Setiap orang di Void tahu mereka tidak boleh terus dikuras oleh Xingxin seperti ini, tapi selain Yang Haocheng yang setengah transparan, anggota lain tidak bisa melarikan diri dengan mudah. Yang Haocheng yang bertugas membatasi Muyu Chengfeng di atas, setelah diteriaki Wu Yuce, menunjukkan performa luar biasa dan sulit untuk ditarik guna menggantikan Healer.
Berjuang mati-matian!
Di saat yang sama, Li Xun tiba-tiba meluncurkan She Ming Yi Ji ().
Dengan kekacauan yang terjadi di Void saat ini, mustahil memberikan perlindungan untuk meningkatkan persentase keberhasilan serangannya. Meski tanpa peluang, Li Xun tetap menggunakan jurus ini. Semua orang langsung paham maksudnya.
Ini adalah langkah bunuh diri. Jika berhasil mendapatkan satu serangan, itu keuntungan besar. Jika gagal, Ghost Lantern Firefly yang hanya tersisa seiris darah akan segera tumbang, memungkinkan Healer masuk secara paksa.
Adapun membiarkan Ghost Lantern Firefly ber-HP tipis sengaja tidak dibunuh? Kemungkinan ini sama sekali tidak ada. Membiarkan karakter tak tersentuh di lapangan adalah pembatasan ekstrim bagi tim sendiri. Jika Xingxin benar-benar memutuskan ini, itu sama saja dengan melukai diri sendiri.
Akhirnya situasi berkembang sesuai prediksi kebanyakan orang.
She Ming Yi Ji Li Xun gagal, Ghost Lantern Firefly langsung terbunuh. Healer Void, Guardian Angel Soulkeeper milik Tang Jicheng masuk dari area penggantian pemain terdekat dan bergegas ke lokasi.
Tapi dalam waktu sesingkat ini, Xingxin telah mengubah strategi mereka. Mereka memulai serangan terkonsentrasi yang berani. Mampukah mereka membunuh satu anggota Void lagi sebelum Healer mereka tiba di lokasi?
Ini menjadi fokus penentu hasil pertarungan, semua orang membelalakkan mata.
Dual Ghostblade inti dari Void, sama sekali bukan kelas dengan HP tinggi atau defense kuat. Ghostblade yang mengendalikan kekuatan dewa dalam bertarung memiliki pertumbuhan Spirit (Semangat) dan Intelligence (Kecerdasan) yang lebih baik, diikuti Strength (Kekuatan), lalu Stamina. Ditambah dengan memakai armor kain, menghadapi serangan fisik, Ghostblade tidak jauh lebih kuat dibanding Elementalist dkk.
Kebetulan Wu Yuce dari dual Ghostblade adalah pemain yang bersikap keras dalam bertarung. Pada momen ini, Xingxin memanfaatkan ciri khas gaya bertarungnya, langsung menghadang Ghostblade.
Void berusaha mati-matian menyelamatkan, tapi kali ini Xingxin jelas tidak berniat mengubah strategi. Ghostblade akhirnya dikunci Lock Throat oleh Baozi Invasion di dinding menara penjaga, Xingxin malah membuka formasi untuk melakukan gelombang serangan paksa. Dalam serangan ini, keberadaan Ye Xiu dan Jun Moxiao menjadi sangat menonjol. Meski lemah, tapi lebih baik daripada tidak ada. Loner Jun Moxiao tetap bisa melakukan healing, hal ini sudah diprediksi Void sejak melihat Xingxin langsung membentuk formasi tanpa healer untuk melawan mereka.
Sudah tahu, tapi tak bisa berbuat apa. Apakah mereka bisa mengubah Pohon Skill Jun Moxiao?
Di saat kritis, beberapa skill pendekatan minor Jun Moxiao membantu Xingxin menguasai situasi. Ghostblade Wu Yuce akhirnya tumbang di sudut dinding. Shou Lingzhe milik Tang Lisheng tiba di lokasi, namun sudah terlambat.
6 vs 4, di arena 5 vs 4.
Tim Void tidak ingin menyerah, Shou Lingzhe gila-gilaan memulihkan HP tiga karakter yang tersisa, Tim Void bersiap untuk bertarung habis-habisan.
Hasilnya, Xingxin mundur.
Ya, bahkan Muyu Chengfeng di menara pengawas aktif melompat keluar, terus menyesuaikan terbang meriam di udara, meluncur dengan indah.
Xingxin yang menguasai situasi pertandingan ini, menarik diri dengan sangat mudah, mundur sesuka hati.
Arah penarikan diri, terlihat jelas menuju area pertukaran di ujung map.
Melihat healer Void sudah sampai di formasi, Xingxin bahkan buru-buru mengganti healer mereka, benar-benar tidak memberi celah sedikitpun untuk Void.
Di awal pertandingan, Xingxin nekat membuang healer dan berlari kencang merebut posisi, sangat berani dan gila.
Setelah menguasai arena secara mutlak, Xingxin justru menjadi hati-hati, khawatir kehilangan keuntungan. Dengan kelebihan dua kill, mereka malah mendesak butuh healer.
Void gagal menghentikan Xingxin yang mundur, mengejar bayangan mereka dengan bayangan kekalahan yang semakin menghantui.
Ketika Xingxin tiba di area penggantian pemain dan mengganti Baozi Invasion dengan Xiao Shou Bingliang, pertarungan selanjutnya sudah tidak ada semangat juang di Tim Void, pertempuran cepat berakhir total.
10-0！！！！
Suasana live langsung meriah.
Skor 10-0 lagi! Xingxin benar-benar berhasil, setelah mengalahkan Misty Rain dengan 10-0, kali ini mereka kembali meraih 10-0 melawan Void. Masih adakah yang meragukan kekuatan Xingxin? Hanya orang buta saja! Skor 10-0 yang berulang kali ini, tak mungkin semuanya karena nasib, bukan?
Pendukung Xingxin di lokasi bersorak histeris sambil menengadahkan telapak tangan ke udara dan menggoyang-goyangkannya tak henti.
Angka lima!
Telapak tangan terkembang itu melambangkan angka "lima".
Lima kali!
Ini adalah jumlah kemenangan sempurna 10-0 yang diraih Xingxin di musim ini. Begitu banyak kemenangan megah yang bahkan jarang dimiliki klub-klub elite. Sampai saat ini, hanya Xingxin kan?
Saat fans sedang asyik berdiskusi penuh semangat, kabar mengecewakan datang dari arena lain: Tim Lun Hui juga meraih kemenangan sempurna ke-5 mereka musim ini dengan mengalahkan Yi Zhan 10-0 di kandang sendiri.
Mengingat salah satu dari lima kemenangan 10-0 itu justru berasal dari kekalahan Xingxin, semua orang tiba-tiba merasa Lun Hui sangat menjengkelkan.
Musuh bebuyutan! Begitulah kesimpulan banyak orang.
