Healer Xingxin, An Wenyi!
Li Yibo berbicara penuh keyakinan, namun sebagai narasumber di ruang streaming, dia mungkin tidak tahu bahwa pernyataannya disambut suara hinaan dari penonton di depan televisi.
Kelemahan Xingxin adalah An Wenyi, masih perlu Anda katakan? Siapa yang tidak tahu?
Benar, semua orang tahu termasuk Pan Lin. Dia tidak menyangka Li Yibo yang begitu percaya diri akhirnya hanya menyampaikan jawaban umum ini. Pan Lin terdiam beberapa detik sebelum akhirnya merespons, "Hmm... An Wenyi memang kelemahan Xingxin."
"Benar," ujar Li Yibo tetap tersenyum percaya diri. "Ini hal yang sudah diketahui umum. Tapi, dari lawan-lawan Xingxin sebelumnya, tim mana yang berhasil memanfaatkan titik lemah ini?"
Pan Lin kembali terkejut, menyadari ada maksud tersirat dalam perkataan Li Yibo. Pikirannya otomatis mencerna pertanyaan tersebut: Apakah sebelumnya ada tim yang membuat strategi spesifik untuk mengeksploitasi kelemahan An Wenyi?
“Tidak perlu membicarakan yang terlalu jauh, mari kita ambil contoh dua tim kuat dalam beberapa kemenangan beruntun Xingxin belakangan ini, Yan Yu dan Void. Para penonton yang menyaksikan dua pertandingan ini, silakan mengingat kembali kinerja tim Xingxin dalam pertempuran tim besar di kedua laga tersebut.” Li Yibo sengaja membuat penasaran.
“Kinerja Xingxin di dua pertandingan itu?” Pan Lin secara refleks menyambut, sementara pikirannya juga bekerja keras. Perspektifnya jauh melampaui pemain biasa, setelah dipikir-pikir, dia merasa telah menangkap sesuatu yang penting.
“Dalam pertandingan melawan Tim Yan Yu, Xingxin memanfaatkan medan tempur untuk menyusun formasi. Saat itu, Xiao Shou Bingliang milik An Wenyi terus bersembunyi di balik batu besar. Dalam situasi pertempuran saat itu, Yan Yu sama sekali tidak memiliki syarat untuk meluncurkan serangan terhadapnya.” Kata Li Yibo.
Pan Lin kini sudah sepenuhnya tersadar: “Dalam pertandingan melawan Void, Xingxin secara tegas mengganti Pastor untuk melancarkan serangan kilat merebut titik strategis. Ketika An Wenyi kembali ke medan tempur, Void hanya tersisa empat orang, kemenangan Xingxin sudah pasti.”
“Jika tertarik, kita bisa melihat lebih jauh ke pertandingan melawan Hundred Blossoms, bahkan final Tantangan Rookie musim lalu melawan Jia Shi. Pertandingan-pertandingan Xingxin melawan tim kuat ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas.”
“Benar.” Pan Lin sudah sepenuhnya memahami maksud Li Yibo.
“Ide taktik Xingxin terlihat mirip dengan Thunderclap yang menggunakan strategi menunggu inisiatif lawan secara spesifik. Namun, ada satu prinsip dasar dalam taktik Xingxin: mereka sengaja melindungi kelemahan An Wenyi. Setiap ronde, mereka berusaha menyelesaikan pertempuran sebelum beban An Wenyi menjadi terlalu berat.” ujar Li Yibo.
“Xiao Shiqin benar-benar memahami hal ini. Di pertandingan ini, dia mengambil inisiatif pertama untuk menyerang tepat di ide taktik Xingxin tersebut. Dia tidak memberi kesempatan bagi Xingxin menciptakan situasi sederhana untuk An Wenyi.” kata Pan Lin.
“Benar. Itu sebabnya variasi ritme serangan mereka sangat banyak. Sebagai Healer, memahami ritme serangan lawan sangat krusial. Dia harus memantau setiap potensi krisis, bahkan kadang harus langsung melakukan casting skill Healer berdasarkan pertimbangan. Tapi apakah An Wenyi dari Xingxin mampu menghadapi arena yang membuatnya kewalahan ini?” Lanjut Li Yibo.
Siaran langsung dengan patuh menampilkan cuplikan kamera utama An Wenyi.
Pergerakan kamera berubah sangat drastis.
Ternyata arena pertempuran benar-benar kacau seperti yang dikatakan Li Yibo. Sebelum melakukan healing, seorang Healer harus terlebih dahulu menentukan area mana yang membutuhkan heal. Ini berarti pemain kelas ini tidak boleh fokus hanya pada lawan di depannya - mereka harus terus memantau seluruh arena. Tapi strategi guild Xiao Shiqin yang membagi sudut pertempuran ke berbagai arah membuat An Wenyi tidak bisa bertahan di satu tempat untuk observasi. Dia terpaksa terus beralih perhatian ke sisi ini, lalu ke sisi sana. Ditambah variasi ritme Thunderclap, kebingungannya dalam mengikuti ritme pertempuran telah terekspos jelas di cuplikan video.
Siaran langsung, serta layar elektronik di lokasi, sangat tepat menampilkan garis HP tim kedua tim.
Adegan semacam ini sering ditampilkan untuk memperlihatkan kontrol hebat healer suatu tim dalam mempertahankan HP setiap anggota tim di atas garis aman. Fluktuasi darah di garis ini akan terlihat seindah not musik yang dimainkan.
Namun HP tim Xingxin yang ditampilkan sekarang hanya memperlihatkan kekacauan. Upaya penyelamatan yang tidak terarah membuat penonton sama sekali tidak bisa melihat di mana garis aman yang seharusnya ditetapkan.
Tanpa garis aman, tentu tidak ada ritme yang stabil.
Suasana di lokasi Xingxin mendadak hening.
Kelemahan An Wenyi telah menjadi topik sejak awal, namun selama ini tidak pernah terekspos. Setiap kekalahan tim seolah bukan karena kesalahannya. Namun setelah analisis Li Yibo, semua baru menyadari: meski An Wenyi jarang menjadi beban, kontribusinya terhadap kemenangan pun hampir tak terlihat. Kehadirannya seolah hanya sebagai simbol untuk memberitahu lawan: "Kami punya healer di lapangan." Strategi yang mengandalkan healer? Xingxin tidak pernah memilikinya. Meski terkadang menunjukkan kilatan kemampuan, An Wenyi selalu bertanding dalam lingkungan relatif aman - sesuatu yang sengaja diciptakan Xingxin melalui usaha keras.
"Tetapi di babak ini, menghadapi Thunderclap, Xiao Shiqin tidak memberi mereka kesempatan seperti itu. Serangan multi-dimensi, multi-sudut, dan multi-ritme langsung mengekspos kelemahan An Wenyi. Dalam duel tim, healer yang tidak bisa tank akan membuat seluruh tim ambruk. Gempuran Thunderclap sama sekali tidak fokus pada satu target di Xingxin, mereka terus bertransformasi, memaksa An Wenyi terus-menerus mencari fokus serangan mereka, memancing kesalahan An Wenyi."
"Xingxin belum ditaklukkan berkat Ye Xiu dan Jun Moxiao-nya. Meski kemampuan healing Loner terbatas, tetap bisa memberikan sedikit bantuan. Tapi hanya sekadarnya, bisa untuk situasi darurat sesekali, mustahil mengandalkan Jun Moxiao sebagai tulang punggung pertahanan."
"Bagaimana solusinya?"
"Di kandang Xingxin, tentu lebih banyak orang yang cemas. Tapi pihak Thunderclap juga tidak boleh lengah - mempertahankan ritme pertempuran tinggi tanpa kesalahan bukan perkara mudah."
"'Ritme bagus, pertahankan!' Pesan penyemangat seperti ini sesekali dikirim Xiao Shiqin di lapangan untuk memompa semangat rekan setim."
"Gempuran Thunderclap benar-benar terjaga dengan apik. Strategi secanggih apapun akan sia-sia tanpa eksekusi solid. Dalam hal eksekusi, kualitas pemain Thunderclap memang nomor satu. Tim yang selalu mengandalkan strategi untuk bermanuver melawan tim lain ini memiliki pemain dengan literasi taktis luar biasa, terutama dalam menangkap maksud dan komando Xiao Shiqin - mereka memahami dengan cepat dan mengeksekusi dengan mulus."
“Xingxin dalam masalah besar.” Li Yibo sudah mulai mengumumkan.
“Lihat apakah mereka punya solusi!” kata Pan Lin.
“Thunderclap juga memanfaatkan ciri khas map dengan sangat baik, aku sampai bingung sebenarnya pihak mana yang memilih map ini.” Li Yibo tersenyum.
“Hmm... Xingxin pasti punya maksud tertentu saat memilih map ini.” Pan Lin benar-benar berhati-hati dalam memilih kata, karena dia punya firasat kalau terlalu vokal meremehkan Xingxin, pasti akan dipermalukan.
Li Yibo merasakan kehati-hatian Pan Lin, lalu tersenyum. Dalam situasi seperti ini, bagaimana Xingxin bisa meng-counter? Mau serang titik manapun, pertempuran tak terhindarkan. Thunderclap mungkin tidak berniat mengepungmu di sini, tapi terus-menerus mengganggu. Jika healing-mu tidak optimal, gangguan ini akan menjadi damage akumulatif yang menentukan kemenangan! Apalagi komandan Thunderclap adalah Xiao Shiqin, dengan pengawasannya langsung, ada rencana strategi apa yang bisa lolos darinya?
“Cheng, formasi segitiga tekan pergerakan!”
“Dai, putar 30 derajat serang.”
“Fang, mundur ke posisi.”
Instruksi terus berdatangan. Xingxin tidak diam saja membiarkan An Wenyi menanggung tekanan ini. Namun rencana mereka terus terbaca oleh Xiao Shiqin. Komando real-time Thunderclap membuat Xingxin tak bisa mengubah situasi.
“Sial, mengintimidasi pemain baru, itu bukan kemampuan!” Fang Rui menggeram di channel publik.
“Perhatikan penekanan, Fang Rui ke arah sini.” Xiao Shiqin tetap tenang. Di arena pertandingan, tidak ada omong kosong yang murni untuk mengeluh. Setiap kata yang melompat keluar selalu mengandung informasi. Saat dilihat, otak akan secara alami mencerna, sehingga mengalihkan perhatian. Fluktuasi emosi yang timbul secara bawah sadar justru lebih berbahaya. Xiao Shiqin tak terpengaruh. Begitu Fang Rui bicara, pemikirannya segera mengarah pada kemungkinan aksi lawan, lalu langsung memerintahkan rekan setim untuk bersiap.
Heaven Cannon Blast!
Setelah menggeram, Hai Wu Liang benar-benar mengeluarkan telapak tangan ganda. Energi melesat menyusuri rumput, langsung menyerbu Sheng Ling Mie, terlihat seperti pelampiasan emosi.
Laser Cannon!
Muyu Chengfeng milik Su Mucheng segera memberikan dukungan dengan menembakkan Laser Cannon bersamaan dengan Heaven Cannon Blast.
Namun koordinasi ini terasa agak mendadak. Tanpa persiapan, efeknya kurang maksimal. Xiao Shiqin dengan mudah menghindar menggunakan Sheng Ling Mie, tapi pandangannya tetap tertancap di sisi sana.
Hujan Kekacauan!
Tiba-tiba, tetesan hujan kebiruan-keunguan berjatuhan dari langit. Inilah Hujan Kekacauan yang dipanggil Warlock dari Dunia Iblis.
"Hmm, mereka ingin memberikan perlindungan untuk mengaktifkan skill ini, lalu memanfaatkan ruang lingkup Hujan Kekacauan untuk melancarkan serangan? Jika begitu, kita perlu..." Xiao Shiqin berpikir siap memberi instruksi.
Tunggu...
Satu, dua, tiga, empat...
Xingxin kok kurang satu orang!
Yang hilang... Jun Moxiao?
"Jun Moxiao?" Xiao Shiqin buru-buru bertanya di channel. Sebuah karakter tiba-tiba menghilang dari pandangan kamera, apakah saat dirinya menghindar dari serangan tadi? Jika dirinya tidak melihat, setidaknya rekan setim seharusnya ada yang melihat?
"Ah?" Channel dipenuhi teks ekspresi kekaguman dari rekan setim.
Tidak ada yang melihat?
Xiao Shiqin tidak banyak bertanya, reaksi "ah" dari semua orang sudah cukup menjelaskan situasi.
Apakah sudut pandang kelimanya memiliki blind spot sesaat tadi?
Apakah muncul secara tidak sengaja, atau... terbentuk karena pengarahan serangan lawan?
Xiao Shiqin kini merenungkan masalah ini. Jika jawabannya yang kedua, jelas Xingxin sudah mulai menjalankan rencana. Ye Xiu's Jun Moxiao bersembunyi di semak, apa tujuannya?
"Cheng, cari dalam radius dekat; Fang, koordinasi." Xiao Shiqin segera memberi instruksi.
