Kekalahan terakhir Thunderclap di pertandingan tim terjadi di babak 9 saat tandang melawan Huangfeng. Setelah itu mereka meraih enam kemenangan beruntun yang megah, namun di babak 16 tameng emas mereka kembali ditembus oleh lawan yang sama: Xingxin yang sudah mengalahkan Xiao Shiqin sekali di final Tantangan Rookie tahun lalu.
Di final itu, banyak desain strategi Xingxin yang menargetkan Jia Shi dinilai sangat brilian. Lingkup Glory sepakat bahwa sebagai master strategi, Ye Xiu memang lebih berpengalaman dibanding Xiao Shiqin. Namun setelah kekalahan itu, Xiao Shiqin sepertinya mendapat pencerahan baru. Kembali ke Thunderclap, dengan hanya membawa Pastor Zhang Jiaxing dari Jia Shi, dia memimpin Thunderclap yang hampir tak berubah menuju perjalanan baru dan mencetak prestasi mengejutkan.
Di dalam hati Xiao Shiqin, jika dikatakan tidak ada sedikit pun rasa bangga, itu mustahil. Hasil yang begitu luar biasa, wajar saja jika ada perasaan penuh semangat. Xiao Shiqin kini lebih percaya diri dibanding sebelumnya, tapi kali ini justru jatuh di hadapan lawan yang baru saja mengalahkannya.
Saat berjabat tangan dengan Ye Xiu setelah pertandingan, mata Xiao Shiqin memancarkan kompleksitas perasaan. Rasa gagal masih menghantuinya. Menurutnya, perjuangan setahun terakhir di Jia Shi tidak bisa disebut sia-sia. Dalam kemerosotan itu, dia belajar banyak dan berkembang pesat. Namun setelah tumbuh dan meningkat, menyadari tetap tak bisa mengalahkan orang ini, perasaan seperti ini sungguh tidak menyenangkan.
"Lain kali terus berusaha!" Ye Xiu menepuk bahunya, berkata seperti sedang memotivasi pemain baru.
Xiao Shiqin tersenyum pahit. Dia jelas bukan pemain baru. Di lingkaran ini, dia adalah sosok yang dihormati dan berstatus tinggi. Tapi pria di depannya ini lebih berpengalaman, memiliki lebih banyak prestasi, dan sudah dua kali berturut-turut mengalahkannya. Apa lagi yang bisa dia katakan?
Dia hanya bisa tersenyum getir, melihat lawannya berjalan pergi dengan mantap. Lalu tangan lain menjabatnya, dan menepuk bahunya: "Lain kali terus berusaha."
Xiao Shiqin tak tahu harus tertawa atau menangis. Su Mucheng ini, saat menjadi rekan setim di Jia Shi tidak pernah seenak ini bercanda! Apa setelah bersama Ye Xiu, suasana hatinya jadi jauh berbeda?
“Belum sempat bicara apa-apa, Su Mucheng sudah menghilang. Tiba-tiba tangan lain menggenggamnya, menepuk bahunya sambil berkata: ‘Terus berusaha!’”
Fang Rui! Jika dihitung masa jabatan, dirinya sebenarnya senior dari anak ini! Tapi malah sok jagoan. Xiao Shiqin melototi Fang Rui, tapi diabaikan mentah-mentah. Fang Rui berjalan pergi dengan sikap sok jagoan.
“Anak muda harus lebih giat lagi!” Kemudian suara yang lebih menggurui kembali memotivasinya, bahkan jabat tangan pun dihilangkan. Orang itu langsung menepuk bahunya.
“Kami bukan gerombolan hantu kecil Blue Rain itu,” kata orang yang datang.
Hantu kecil Blue Rain... Memang ada satu hantu kecil di Blue Rain, tapi Xiao Shiqin tahu di hadapan orang ini, yang dimaksud bukan hanya Lu Hanwen. Yu Wenzhou, Huang Shaotian, dua tokoh besar Liga yang sedang di puncak ketenaran, di mata orang ini mungkin memang masih dianggap hantu kecil.
Mantan kapten Blue Rain, Wei Chen. Orang yang paling berhak menyebut pemain Blue Rain sebagai hantu kecil. Xiao Shiqin tak bisa membantah.
Empat kali motivasi berturut-turut, ejekan terang-terangan ini mulai membuat Xiao Shiqin tak tahan.
Masih ada lagi?
Xiao Shiqin menyesuaikan kacamatanya, bersiap mengeluarkan aura. Tapi kali ini remaja yang menghampirinya justru berbicara dengan sopan: “Terima kasih atas bimbingannya, senior.”
“Ha?” Perubahan gaya yang tiba-tiba ini membuat Xiao Shiqin kaget. Orang di hadapannya adalah orang keenam Xingxin di pertandingan ini, Qiao Yifan.
"Kurang ajar..." Rasa hormat seperti ini, mana mungkin Xiao Shiqin melemparkan skill Provokasi?
Terakhir, An Wenyi - kelemahan Xingxin dalam pandangan Xiao Shiqin. Hampir seluruh desain taktik Tim Thunderclap di pertandingan ini dibuat untuk menyainginya. Pasti aggro-nya sangat tinggi? Dalam hati, Xiao Shiqin sudah bersiap untuk parry. Sebagai pemain baru, momentum pertarungan tidak boleh kalah lagi.
Namun saat An Wenyi melewatinya, dia hanya menjabat tangan dengan biasa, mengangguk santun, tanpa ekspresi keanehan sedikit pun, lalu pergi.
Ritual jabat tangan antar tim usai. Xingxin bergegas merayakan kemenangan. Xiao Shiqin terkejut di arena, menatap tangan yang berulang kali dijabat, akhirnya menepuk bahunya sendiri: "Harus lebih giat lagi, Xiao Shiqin!"
Di konferensi pers pasca-pertandingan, melihat ekspresi terburu-buru para wartawan di bawah panggung, Xiao Shiqin tahu sesi tanya jawab hari ini akan sulit.
Sepanjang musim ini, pujian sudah terlalu banyak diterima. Situasi canggung seperti ini, bukankah seharusnya sudah bisa dihadapi?
Harus semangat! Xiao Shiqin membenarkan postur duduknya, menyambut hujaman pertanyaan media dengan wajah tegar.
Hasil 10 pertandingan di babak ke-16 secara berturut-turut dirilis. Para penggemar statistik segera menemukan fenomena menarik: Pada babak ke-9 saat Thunderclap kalah di pertandingan tim, muncul 5 skor ekstrim 10-0. Kini di babak ke-16 saat Thunderclap kembali gagal di pertandingan tim, 4 skor 10-0 muncul lagi dalam satu babak.
Apakah pertandingan tim Thunderclap menjadi indikator ledakan skor 10-0? Para netizen iseng memberi julukan "penanda arah angin 10-0" untuk pertandingan tim mereka.
Dari 4 skor 10-0 kali ini, diraih oleh Lun Hui, Dominant Hero, Blue Rain, dan Howling. Blue Rain dan Howling yang kinerjanya terus menurun belakangan ini, justru merespons tegas berbagai pertanyaan dengan kemenangan 10-0 ini. Sementara Lun Hui, setelah meraih 10-0 ini, akhirnya unggul satu langkah dari Xingxin dalam "kompetisi 10-0" - mereka telah mengumpulkan 6 kali 10-0, sekali lebih banyak dari Xingxin.
Di pertandingan lain, Hundred Blossoms, Void, Misty Rain, Micro Grass, dan Thunderclap juga menang. Babak ini menjadi kemenangan besar tim tuan rumah - semua 10 pertandingan dimenangkan tim tuan rumah. Hasil pertandingan juga sangat sesuai dengan perkiraan kekuatan di atas kertas menurut para pemain, tanpa kejutan atau kemenangan underdog - kecuali jika kemenangan Xingxin atas Thunderclap tidak dianggap sebagai kejutan.
Hingga saat ini, Xingxin naik satu peringkat di klasemen poin, dari 107 melesat ke posisi kelima. Lawan yang mereka kalahkan, Thunderclap, menjadi satu-satunya tim di top 10 klasemen babak ini yang mengalami kekalahan. Sembilan tim lainnya berhasil mengumpulkan poin cukup banyak. Thunderclap turun dua peringkat sekaligus dari posisi keempat ke enam dengan total 105 poin. Yang naik ke posisi keempat adalah Blue Rain yang meraih kemenangan sempurna 10-0 di babak ini. Dominant Hero dan Micro Grass kini memiliki poin yang sama, namun Dominant Hero unggul jumlah kemenangan sehingga menempati posisi kedua, sedangkan Micro Grass di posisi ketiga.
Perdebatan tentang apakah Dominant Hero sudah mulai melemah ternyata belum reda, tetapi mereka diam-diam telah merangkak ke posisi kedua. Kekuatan Lun Hui di musim ini benar-benar tak tertandingi, memimpin klasemen sendirian hingga membuat orang lupa akan eksistensi mereka. Persaingan yang menjadi fokus publik justru terjadi antar tim-tim di luar Lun Hui. Namun di tengah kesan publik yang menganggap Dominant Hero terlihat goyah dan kehilangan aura dominan seperti musim lalu, mereka justru kembali ke posisi kedua di bawah Lun Hui saat musim kompetisi hampir mencapai paruh waktu?
Bagaimana sebenarnya Dominant Hero bisa mengejar ketertinggalan ini? Seolah di beberapa momen sebelumnya, semua orang masih meragukan apakah mereka bisa merebut tiket playoff, namun kini malah bertengger di peringkat kedua klasemen?
Performa apa yang ditunjukkan Dominant Hero?
Semua orang menyadari ada kekosongan dalam pikiran mereka. Kesan terhadap Dominant Hero seolah masih tertinggal di masa mereka mulai menerapkan sistem shift, dengan hasil yang tidak stabil. Kapan mereka mulai secara konsisten meraih poin? Adakah yang memperhatikan? Diam-diam, mereka sudah merangkak ke posisi kedua. Ketenangan ini membuat banyak orang tiba-tiba merasakan merinding di punggung. Para veteran Dominant Hero ini, ternyata belum bisa diabaikan!
Meski peringkat 8 besar masih fluktuatif, daftar tim inti tidak berubah. Howling dan Hundred Blossoms kokoh di posisi ketujuh dan kedelapan. Tim Void mengejar ketat di belakang, tapi masih tertinggal 5 poin dari Hundred Blossoms di posisi kedelapan. Di bawahnya, Misty Rain dan Tim 301 masing-masing 82 poin dan 81 poin, masih terpaut dua digit dari zona playoff.
Di zona bawah setelah peringkat 10, kejutan datang dari Tim Shenqi. Setelah 16 babak, mereka berada di peringkat 13. Prestasi yang cukup gemilang untuk tim baru di Liga. Prestasi Tim Yi Zhan yang sangat dinantikan musim lalu bahkan tidak sebaik Shenqi di periode yang sama. Meski semua memuji Shenqi, mereka sepertinya lupa ada tim baru lain yang sedang menunggu di zona playoff! Ini membuktikan dalam kesadaran orang, Xingxin sudah tidak dianggap sebagai tim baru lagi. Dengan kehadiran Ye Xiu, Su Mucheng, Fang Rui - para atlet berlevel All-Star yang sudah dikenal luas, mustahil bagi publik untuk menerima settingan Xingxin sebagai tim baru.
Setelah babak pertandingan ini berakhir, tahun telah memasuki akhir. Acara Natal, acara Tahun Baru, dan Weekend Bintang All-Star di akhir pekan pertama tahun baru semakin dekat. Acara musim panas resmi disebut Carnival oleh pihak game, namun faktanya bagi komunitas Glory, dua minggu pergantian tahun inilah yang merupakan Carnival sejati. Baik pemain maupun atlet profesional, semuanya merasakannya.
Acara Natal tahunan dengan pembagian hadiah besar-besaran tetap akan diadakan di game online. Ye Xiu telah berpartisipasi dalam acara ini selama dua tahun berturut-turut dengan hasil melimpah. Namun tahun ini berbeda, Natal jatuh pada hari Rabu sementara hari Jumat masih ada pertandingan profesional babak ke-17. Partisipasi utama dalam acara game online diserahkan kepada guild yang dipimpin Wu Chen. Bagi atlet profesional, tidak masalah jika ingin ikut bermain sekadarnya, tetapi jika terlalu banyak menginvestasikan energi, hal itu berpotensi mengganggu kondisi pertandingan mereka.
Kondisi kompetitif bukan hanya eksis di Glory e-sport. Dalam olahraga apapun, konsep kondisi kompetitif atlet selalu ada.
Kondisi kompetitif umumnya berubah secara siklus. Di semua cabang olahraga, ada metode pelatihan khusus untuk mengatur dan mempertahankan kondisi atlet secara manual. Perbedaan cabang olahraga dan individu atlet memungkinkan variasi pola perubahan kondisi. Beberapa mungkin hanya mencapai puncak kondisi sekali setahun, sementara yang lain bisa dua atau tiga kali. Diperlukan tim profesional dengan pendekatan ilmiah untuk membantu setiap orang mengatur kondisi mereka. Dalam sistem pertandingan Glory seperti ini, tim yang mengejar gelar juara harus memastikan kondisi terbaik atlet mereka terbakar maksimal saat playoff.
Memang benar Ye Xiu dijuluki Ensiklopedia Hidup Glory, tapi julukan itu merujuk pada teknik dan level strategi berbagai kelas di Glory. Kondisi kompetitif yang bergantung pada skill, sifat, kelas, bahkan kemampuan regulasi sistem saraf setiap orang, tidak mungkin bisa dikuasai secara detail olehnya. Bakat langka seperti ini tidak hanya tidak dimiliki Xingxin, tapi juga langka di lingkup Glory. Bagaimanapun juga, Liga Glory adalah kompetisi yang baru berkembang selama sepuluh tahun. Cara mengatur kondisi pemain pertandingan Glory masih dalam tahap eksplorasi dan penelitian oleh berbagai guild.
Xingxin belum memiliki syarat untuk memiliki departemen high-end seperti itu, sehingga Ye Xiu hanya bisa mengandalkan intuisi berdasarkan pengalaman bertahun-tahun. Dominasi terbaru Xingxin membuatnya agak terkejut. Apakah mereka... memasuki kondisi kompetitif terlalu cepat dan terlalu dini?
