"Hei, kau ini benar-benar mengabaikan kami ya!" Ye Xiu protes pada Zhang Xinjie.
"Ini wilayah Dominant Hero," jawab Zhang Xinjie.
Ini adalah Dominant Hero.
Orang-orang lain tertegun, tapi segera mengerti maksud Zhang Xinjie. Bahkan dirinya sendiri, mungkin juga tidak benar-benar menyukai pertandingan pameran ini. Tapi, ini adalah Dominant Hero, All-Star kali ini diselenggarakan oleh Dominant Hero. Sebagai pemain Dominant Hero, Zhang Xinjie dan Han Wenqing pasti tidak boleh merusak reputasi tim sendiri. Mereka akan melakukan yang terbaik untuk membuat All-Star kali ini lebih spektakuler. Pengaturan ala Ye Xiu yang hanya mementingkan kemudahan diri sendiri jelas tidak akan mendapat dukungan mereka.
"Ah, andai saja di Tim A..." Ye Xiu menghela nafas. Semua orang melirik sinis. Ekspresi emosimu terlalu gamblang, ya? Kau ini sengaja ingin mempermalukan Dominant Hero, kan?
Semua sudah diam. Ada pemain kandang di sini, harga diri tetap harus dijaga! Tapi bagaimana dengan Ye Xiu? Si pemalas ini mau menghargai Dominant Hero? Tidak sengaja merusak saja sudah bagus!
Sementara berpikir, Ye Xiu sudah kembali bicara: "Kalau begitu, bagaimana kalau kita buat pengaturan yang lebih dominan?"
Semua tetap menatapnya. Setelah mendengar rencananya, ekspresi mereka berubah sangat dramatis.
"Kau memang datang untuk merusak." Wang Jiexi berkata.
"Sengaja!" Chu Yunxiu menyambung.
"Apa tidak terlalu berlebihan?" Yu Feng ragu-ragu.
"Milikilah sedikit kepercayaan diri, takut apa kalian!" Ye Xiu menanggapi.
Takut?
Melihat lingkup Glory saat ini, para pemain di sini mustahil mengaku takut di arena ini. Semua diam, memandang Han Wenqing dan Zhang Xinjie. Akankah mereka menyetujui skema Ye Xiu ini?
“Baiklah seperti ini!” Kapten Dominant Hero Han Wenqing, dengan sikap terbuka langsung memutuskan.
Pertunjukan All-Star, tidak ada aturan ketat tentang segmen waktu. Kemudian wasit mendatangi area persiapan Tim A dan Tim B. Setelah mengkonfirmasi kedua pihak sudah siap, Kompetisi All-Star dimulai dengan pengumuman lantang dari host live.
“Berikutnya, pertandingan pertama babak individual. Mari kita sambut pemain dari kedua tim!” seru pembawa acara sambil menoleh ke kiri-kanan. Susunan pemain tiap tim tidak akan dibocorkan sebelumnya, suspense dipertahankan hingga detik terakhir. Bahkan host pun harus menunggu hasil seperti ini.
Tim A: Lv Buoyuan, karakter Yudo dari Tim Lun Hui maju ke arena. Ini berarti empat anggota All-Star dari Lun Hui sudah pasti tidak bisa berkolaborasi di pertandingan tim.
Tim B? Yang Cong, Kapten Tim 301 yang termasuk veteran, menjadi pelopor untuk Tim B.
Karakter Lv Buoyuan, Cloudy Mountain, setelah Tim Lun Hui membeli karakter Yudo Micro Grass "Zhan Yi Luan Fei" dan membubarkan persenjataan peralatannya, resmi menjadi karakter Yudo nomor satu di Glory.
Karakter Yudo terkuat sebelumnya "Zhan Yi Luan Fei" sudah tidak ada. Lalu Li Yihui, operator aslinya? Di transfer musim panas tahun itu, tujuan akhirnya justru Tim 301 yang dipimpin Yang Cong.
Saat host menjelaskan latar belakang ini, penonton baru menyadari ada daya tarik tersembunyi di Tim B. Pertemuan kembali mantan rekan setim Yang Cong dan Xu Bin dari Micro Grass!
Xu Bin yang dulu di Tim 301 hanya sebagai asisten Yang Cong. Namun setelah transfer ke Micro Grass, berkat pengaruh tim, popularitasnya kini melampaui Yang Cong. Dalam voting All-Star, Yang Cong berada di peringkat 24 yang nyaris gagal masuk. Sedangkan Xu Bin kokoh di posisi ke-16.
Pemain Musim ke-3 Yang Cong yang kini berusia tidak muda lagi, telah memasuki masa senja karir tanpa ruang peningkatan. Karirnya mungkin akan berakhir di Tim 301. Namun Xu Bin, pemain Musim 6 yang bersinar lalu bergabung dengan klub elite Micro Grass, jelas menanti masa depan lebih gemilang.
Di tengau kontras kedua orang ini, pertandingan di arena telah dimulai.
Pertandingan All-Star tak perlu terlalu memperhitungkan hasil. Arena juga membuka voice chat untuk komunikasi dua arah, bahkan antar lawan.
Namun Lv Buoyuan dan Yang Cong yang jelas tak punya banyak interaksi, hanya saling menyapa sebelum langsung bertarung.
Lv Buoyuan yang juga pemain Musim 6 kini di puncak karir. Setelah tenggelam dalam aura Zhou Zekai di Lun Hui, ia menarik perhatian tinggi lewat performa penentu kemenangan di final saat Lun Hui merebut gelar juara liga, memulai jalan All-Star-nya.
Namun statusnya masih belum kokoh. Terutama setelah Sun Xiang bergabung ke Lun Hui dengan Yizhiyeqiu musim ini, Lv Buoyuan - seorang atlet All-Star - hanya dianggap sebagai karakter ke-4 penting di tim.
Dulu di Tim Blue Rain, Yu Feng memilih pergi ke Hundred Blossoms karena ingin mendapatkan posisi lebih penting dalam tim. Bagaimana dengan Lv Buoyuan? Posisinya tampak lebih canggung dibanding Yu Feng sebelumnya, apa yang dia rasakan?
Dia tidak punya perasaan apa-apa.
"Tidak ada perasaan" berarti hal-hal yang dulu sangat dipedulikan Yu Feng ini sama sekali tidak dianggap penting olehnya.
Terkesan kurang ambisi, tapi mungkin inilah sifat pemain asli Lun Hui yang tumbuh di lingkungan klub.
Lv Buoyuan menjadi atlet profesional di Musim 6. Rekan setimnya Zhou Zekai hanya satu tahun lebih senior, tapi saat itu nama Raja Senapan sudah menggema di seluruh liga. Pemain pendiam di luar lapangan ini dengan daya ledak dan ekspresi pertarungan yang luar biasa, berhasil membawa Lun Hui dari tim kelas menengah biasa-biasa saja naik ke jajaran tim elit.
Julukan "tim satu orang" sudah melekat sejak era itu. Aura Zhou Zekai mulai menyelimuti seluruh tim kala itu. Para pemain Lun Hui dari masa ke masa, termasuk Lv Buoyuan, sudah sangat terbiasa dengan bayangan aura ini. Kini kehadiran Sun Xiang semakin mendesaknya ke posisi keempat...
"Posisi keempat" adalah sebutan publik. Dalam hati Lv Buoyuan sama sekali tidak ada konsep ranking seperti ini, bahkan di internal Tim Lun Hui pun tidak ada hierarki semacam itu. Di mata publik, Lun Hui adalah Zhou Zekai plus "dan lain-lain".
Ya, selain Zhou Zekai, semua orang hanya "dll.", termasuk Sun Xiang yang baru datang sekalipun.
Lingkungan seperti ini, terlihat agak tidak harmonis. Karakter yang unik itu sepertinya mudah dikucilkan oleh "orang-orang" lainnya.
Tapi di Lun Hui, mereka justru berjalan dengan harmonis. Semua karena Zhou Zekai - sang sosok unik yang sangat sedikit bicara. Meski Raja Senapan di arena begitu memukau, Zhou Zekai di luar arena selalu menjadi sosok yang tidak mencolok dan tidak sombong. Berapapun tahun statusnya berubah, seberapa banyak event sponsor atau tim yang diikutinya, sifat dasarnya tetap sama.
Sebagai rekan setim selama bertahun-tahun, Lv Buoyuan dan kawan-kawan tentu lebih memahami karakter Zhou Zekai daripada siapapun. Meski pendiam, sebenarnya dia mudah diajak bergaul. Walau menjadi pemain terdepan Glory, nyatanya Zhou Zekai tidak suka menjadi pusat perhatian. Terlalu banyak perhatian justru membuatnya gugup dan malu. Namun dengan sifat seperti ini, dia justru menjadi bintang yang dikagumi ribuan orang selama bertahun-tahun, dan tetap mempertahankan kepribadian aslinya.
Soal hal ini, rekan-rekan di Tim Lun Hui sangat mengaguminya.
Mereka sering membayangkan: bagaimana jika suatu hari Zhou Zekai tiba-tiba melontarkan kritikan atau lelucon kering di depan kamera? Pasti akan menjadi momen yang menggemparkan!
Di dalam Lingkungan Lun Hui, harmoni seperti ini memang ada. Zhou Zekai adalah sosok yang unik, sementara anggota lain hanyalah "dll" menurut interpretasi publik. Namun bagi Tim Lun Hui sendiri? Mereka lebih mengenal Zhou Zekai yang sebenarnya, tidak terpesona oleh citra "Raja Senapan" di arena pertandingan. Zhou Zekai tidak pernah menjaga jarak dengan mereka, sehingga dalam persepsi mereka, Zhou Zekai juga termasuk dalam kategori "dll" - tidak ada yang istimewa di Lun Hui.
Jadi, anggota keempat dalam tim?
Lv Buoyuan benar-benar tidak menyadari hal ini.
Bukankah semuanya sama? Begitulah perasaannya selama ini, atmosfer yang dibangun Tim Lun Hui untuk setiap anggotanya.
Ketika publik sibuk menganalisis masalah yang mungkin timbul dari bergabungnya Sun Xiang ke Lun Hui, tim ini justru tenang-tenang saja. Lingkungan tim yang harmonis dan setara ini memiliki toleransi yang sangat tinggi. Bahkan jika ada anggota baru yang tidak puas, melihat sikap low profile dan diamnya Zhou Zekai, siapa lagi yang merasa layak untuk bersikap sombong di tim ini?
Lun Hui sangat beruntung memiliki pemain seperti Zhou Zekai, bukan hanya karena kekuatannya, tapi juga sifatnya. Dengan demikian, mereka akhirnya membangun pasukan elite terkuat di Liga. Lv Buoyuan adalah salah satu bagian dari mereka.
Tapi di ronde pertama ini, dia akhirnya kalah.
Di satu sisi, karena ini All-Star Game, Lv Buoyuan bermain cukup santai. Tapi yang lebih penting, karena Yang Cong bermain terlalu "liar"!
Assassin yang biasanya hanya melakukan perlawanan frontal, namun kali ini mengambil jalan yang terang. Fengjingsha-nya telah dipelajari dan ditingkatkan poinnya, tapi lebih untuk mempertahankan efek intimidasi. Kali ini, dia benar-benar mengeluarkan jurus andalannya.
She Ming Yi Ji, satu serangan satu bunuh!
Saat Assassin menggunakan jurus ini, artinya hanya ada dua kemungkinan: kau yang mati atau aku yang tumbang...
"Kapten Yang terlalu kejam..." ujar Lv Buoyuan terheran-heran saat She Ming Yi Ji menembus tubuh Cloudy Mountain dari samping.
"Hehe..." Yang Cong tersenyum. Ini mungkin penampilan terakhirnya di arena All-Star Game. Biarlah dia mengakhirinya dengan gemilang! Bukankah penonton paling suka melihat pembunuhan satu pukul seperti ini?
Cloudy Mountain tumbang, Fengjingsha menang.
Arena sempat terdiam sejenak, lalu bergemuruh sorak-sorai.
Satu pukul satu bunuh, tontonan yang menggembirakan! Sebagai pihak netral pun, serangan ini sangat memuaskan. Apalagi penonton di lokasi jelas berpihak. Fans Dominant Hero pasti mendukung Yang Cong, pemain Tim B yang satu tim dengan Han Wenqing dan Zhang Xinjie dari klub mereka.
Tapi di Tim B ada juga Ye Xiu...
"Seperti nasi timbel yang rusak karena sebutir batu!" gerutu fans Dominant Hero. Di kejauhan, Ye Xiu sedang berjalan-jalan iseng di arena.
