Pertandingan tim All-Star yang merupakan klimaks tertinggi selama tiga hari ini akan segera dimulai. Semua orang tahu bahwa duel kali ini mungkin bukan yang berkualitas tertinggi, tapi pasti yang paling gemerlap bintang. Selain Weekend Bintang All-Star, saat ini tidak ada kompetisi yang bisa mengumpulkan orang-orang hebat ini - baik bertarung bersama maupun saling berhadapan, semuanya penuh daya tarik.
Sorakan semangat di live lebih banyak mengarah ke Tim B, mengingat pemain dan karakter Dominant Hero berada di sisi ini. Namun meski ini kandang Dominant Hero, gelora dukungan untuk Tim A tidak kalah. Karena ini All-Star Game, pemain Glory dengan fans terbanyak sedang berada di panggung. Ketika semua fans mereka berkumpul, meski Tim B mendapat sedikit keuntungan kandang, itu tak cukup untuk menekan Tim A.
Pertandingan paling bergengsi dengan daya tarik maksimal. Karakter-karakter muncul satu per satu dengan demonstrasi, menghabiskan beberapa menit lagi. Tapi penonton sama sekali tidak merasa bosan, justru semakin bersemangat menanti fase pemanasan ini. Hingga map selesai loading dan pertandingan resmi dimulai, live malah terjerembab dalam keheningan yang aneh.
Map All-Star Game didesain khusus: ada gunung, sungai, pepohonan, bebatuan, jalan-jalan, dan rumah-rumah yang memadukan semua adegan dalam Glory. Di pusat map, arena pertarungan bergaya kuno berusia 1.000 tahun dibangun dari batu hijau. Dari bird's eye view, terlihat logo resmi Liga Glory dan angka Arab "10", menandakan perayaan 10 tahun Liga Glory.
Pemain dari kedua tim segera melakukan penyegaran. Tepuk tangan bergemuruh saat menyaksikan karakter-karakter epik ini berkumpul dalam formasi tim, membuat penonton sudah sangat antusias sejak awal.
Kedua belah pihak tampaknya tidak memiliki rencana manuver, kedua tim langsung menyambar ke tengah setelah muncul dari titik penyegaran. Tim B mengirim Zhang Xinjie ke arena pertandingan, ini menunjukkan sikap untuk langsung menghadapi Tim A dalam serangan terbuka di pertandingan tim.
Serangan gencar, yang seharusnya menjadi pilihan Tim A tanpa Healer, justru diambil alih oleh Tim B yang lebih dulu meninggalkan Healer. Apakah pemain Tim A akan mundur? Tentu tidak! Serang balik? Siapa takut!
Pertandingan langsung dimulai dengan ritme sangat cepat. Kedua pihak maju menyerbu, meninggalkan adegan-adegan di belakang. Tanpa kelas Healer yang lambat, pergerakan kedua tim terlihat sangat gesit. Akhirnya, bayangan karakter lawan mulai muncul dalam visi kedua belah pihak.
Tanpa komunikasi maupun penyusunan strategi oleh pemimpin, formasi serangan kedua tim terlihat seperti telah diatur sebelumnya.
Di Tim A, Yizhiyeqiu milik Sun Xiang, Troubling Rain milik Huang Shaotian, dan Tang San Da milik Tang Hao berjajar di garis depan. Yiqian Chuanyun milik Zhou Zekai berada beberapa langkah di belakang, disusul Warlock Somokar milik Yu Wenzhou yang bersembunyi di barisan paling belakang.
Tim B menempatkan Desert Dust milik Han Wenqing sendirian di garis depan. Jun Moxiao milik Ye Xiu berada beberapa langkah di belakangnya, sedangkan Muyu Chengfeng milik Su Mucheng, Wang Buliuxing milik Wang Jiexi, dan Fengchen Yanyu milik Chu Yunxiu berjajar di barisan belakang.
Kedua formasi, kebetulan merupakan formasi berlawanan. Tim A dengan tiga anggota di depan terlihat lebih ofensif, namun yang pertama melancarkan serangan justru Tim B. Meski ketiga karakter Tim B berada di posisi belakang, mereka adalah kelas jarak jauh yang langsung menghujani area lawan dengan rentetan tembakan.
Dentuman senjata dan kilatan skill saling bersahutan, menyapu seluruh area tengah arena pertarungan. Logo Liga Glory di tengah arena seketika tertutupi oleh efek cahaya warna-warni.
Bubar!
Tiga anggota depan Tim A serentak mengubah arah, seolah ingin menghindari tekanan tembakan Tim B dengan menyerang dari sisi. Namun Tim B tak membiarkan mereka lewat mudah, serangan terus mengikuti pergerakan mereka dan memaksa mereka tetap di luar area.
Saat ketiganya menghindar, Yiqian Chuanyun yang berada di garis kedua Tim A tiba-tiba maju ke garis terdepan.
Percepatan!
Yiqian Chuanyun, karakter jarak jauh bersenjata api, tiba-tiba melakukan dash seperti kelas jarak dekat sambil menghujani peluru. Tim A ternyata menggunakan tiga pemain top sebagai umpan untuk mengalihkan perhatian, lalu Zhou Zekai sendiri melancarkan serangan dadakan yang menyasar semua karakter Tim B. Kecepatan tembak legendaris Sharpshooter mencapai puncaknya. Dengan dua pistol di tangan dan status Quick Shot aktif, kombinasi skill dan serangan biasa dari Yiqian Chuanyun meluncurkan ribuan peluru yang tak terhitung jumlahnya.
Di Tim B, beberapa percikan darah seketika bertebaran. Serangan gelombang ini datang terlalu cepat, terlalu ganas, dengan cakupan yang luas.
Namun karena area serangannya terlalu luas dan tembakan tidak terkonsentrasi, kekuatan pastinya jauh berkurang. Tapi, skill besar seperti Fengchen Yanyu milik Chu Yunxiu dan Wang Buliuxing milik Wang Jiexi membutuhkan chanting. Tertembak meski damage kecil, artinya interupsi. Dua orang ini terinterupsi, blokade tembakan jarak jauh Tim B langsung redup bagai lampu padam. Hanya mengandalkan tekanan tembakan Muyu Chengfeng sendirian, jelas tak cukup untuk menghentikan tiga Shen sekaligus: Sun Xiang, Huang Shaotian, dan Tang Hao.
Haolong Pojun!
Yizhiyeqiu langsung mengaktifkan skill besar, melangkah agresif ke dalam formasi dengan sikap keras. Seketika, fans Tim Lun Hui bersorak. Inilah koordinasi paling ikonis yang mereka kenal. Setelah Sun Xiang bergabung, Lun Hui mengandalkannya sebagai penghancur formasi di garis dalam, sementara Yiqian Chuanyun milik Zhou Zekai memberikan support tembakan dari luar. Kombinasi dalam-luar ini berkali-kali sukses memecah formasi lawan. Kini, meski berhadapan dengan tim super elite berisi pemain terkuat, chemistry duo legendaris ini tetap tajam bagai pedang terhunus.
Dou Po Shan He!
Yizhiyeqiu yang baru saja melesat dengan Haolong Pojun, kembali mengaktifkan skill besar. Melompat tinggi, tombak Quexie berpusar energi sihir pertempuran, menghujam ke bawah dengan momentum tak terbendung bak dewa turun dari kayangan.
Bubar！
Tim B, yang tiba-tiba membubarkan formasi saat ini, berbeda dengan Tim A yang hanya tiga orang. Kelima anggota mereka tersebar secara teratur membentuk lingkaran, dan di tengah mereka berdiri Yizhiyeqiu...
Sebelumnya bagaikan dewa turun ke bumi, namun setelah formasi Tim B terpecah, Yizhiyeqiu terlihat seperti terjun bebas ke jurang.
Doron！
Gelombang sihir Dou Po Shan He mengguncang kerak bumi, seketika seluruh permukaan tanah dalam radius skill berkerut. Namun di area skill tersebut tak ada seorang pun—hanya ada efek skill Dou Po Shan He dan skill lainnya...
Tiga kelas jarak jauh Tim B langsung melancarkan serangan setelah menghindar dari radius serangan Dou Po Shan He. Semuanya dilakukan dengan cepat dan akurat. Yizhiyeqiu masih dalam status recovery frame ketika tiga serangan jarak jauh menghujam, mustahil dihindari. Serangan balasan yang terkesan terburu-buru ini ternyata terkoordinasi rapi—ketiga skill tidak datang bersamaan namun tersambung rapi, membentuk serangan beruntun ke Yizhiyeqiu.
Meski damage-nya tak berubah, status efek dari serangan yang terkoordinasi ini memperpanjang durasi. Setelah recovery frame, Yizhiyeqiu terpaku oleh tiga serangan berturut-turut dalam sekejap. Di momen krusial itu, Desert Dust dan Jun Moxiao telah menyergap dari dua sisi seperti angin.
Raging Tiger Strike！
Han Wenqing juga langsung mengaktifkan skill besar, Desert Dust melompat mendekat, tinju dan tendangan langsung menghujani Yizhiyeqiu. Meski Ye Xiu menggunakan skill besar pada Qianji San milik Jun Moxiao, karena tier yang terlalu rendah, tidak akan sekuat ini. Saat ini dia juga tidak memilih untuk melakukan burst seperti itu, Jun Moxiao menyerbu ke sisi Yizhiyeqiu dengan tujuan utama membentuk penjepit dengan serangan dua arah, selain itu lebih banyak bertindak sebagai pengawal, karena Tim A pasti tidak akan tinggal diam melihat Yizhiyeqiu dikepung dan di-drop habis-habisan.
Zhou Zekai, rekan setim Sun Xiang saat ini, bereaksi paling cepat, serangan Yiqian Chuanyun juga bisa mencapai target dengan paling cepat.
Barrage Tembak Liar!
Skill ini yang menembak ke segala arah, di bawah operasional agresif Zhou Zekai, secara paksa memusatkan fokus serangan yang sangat jelas. Dalam sekejap, hujan peluru yang terkonsentrasi melesat ke dua karakter di samping Yizhiyeqiu.
Menghindar?
Mustahil, hujan peluru seganas ini tidak mungkin dihindari semua, kecuali kabur meninggalkan Yizhiyeqiu, tapi jelas kedua anggota Tim B tidak ingin melakukannya. Han Wenqing terus mengoperasikan Desert Dust melakukan serangan Raging Tiger Strike, seolah tidak melihat serangan gencar dari sisi Yiqian Chuanyun. Dia dan Ye Xiu jelas-jelas musuh bebuyutan yang telah bertahun-tahun berkonflik, tapi saat ini dia seolah sangat percaya pada Ye Xiu, yakin Ye Xiu akan menangani ini dengan baik, sehingga sama sekali tidak mempedulikannya dan fokus pada serangannya.
Kresek!
Qianji San terkembang pada saat ini, melindungi tubuh Jun Moxiao dan Desert Dust, menghalau hujan peluru dari Yiqian Chuanyun.
"Serang lebih keras, balas keuntungan!" teriak Ye Xiu.
Perlindungan perisai tidak sepenuhnya menahan damage. Yang bisa dikompensasi sepenuhnya hanyalah efek serangan, ini juga tergantung berat perisai dan atribut khususnya.
Berat Qianji San sangat lemah sebagai perisai, namun data atribut pertahanannya sama sekali tidak buruk. Dalam bentuk perisai Level 70 saat ini, Qianji San memiliki 61% penguatan pertahanan dan 34% penyerapan damage. Kedua efek ini akan aktif saat perisai menghadang serangan. Namun Yiqian Chuanyun, karakter terbaik di Glory, jelas tidak akan kesulitan menembus pertahanan Jun Moxiao meski ada peningkatan ini.
HP Jun Moxiao tetap terus berkurang. Perlindungan seperti ini hanya bisa dianggap sebagai pertukaran. Darah Jun Moxiao ditukar dengan darah Yizhiyeqiu...
Dua karakter yang memiliki hubungan tak terputus dengan Ye Xiu, saat ini sedang melakukan pertukaran seperti ini. Pelaksana salah satunya adalah Han Wenqing, rival terbesar Ye Xiu selama bertahun-tahun. Adegan sesaat ini harus dikatakan cukup rumit. Namun Tim A tidak hanya memiliki Zhou Zekai. Huang Shaotian, oportunist terbesar Glory, kini melihat momen tepat. Night Troubled Rain bergerak, menyelinap ke depan payung-perisai Qianji San. Perisai payung ini sepenuhnya menghalangi visi Jun Moxiao. Ye Xiu harus melakukan ini, jika tidak, dengan teknik menembak Zhou Zekai, memperlihatkan setengah kepala saja mungkin akan berujung headshot.
Troubling Rain, memanfaatkan perlindungan payung-perisai Qianji San, mendekati sasaran!
