Kedua tim A dan B masing-masing mengandalkan satu orang untuk mengalihkan perhatian lawan. Dibandingkan menghindar, efek pengalihan dari tanking serangan jelas lebih baik. Lagipula tanking bukan berarti hanya menerima serangan, dalam interaksi langsung dengan lawan tetap mempertahankan sifat ofensif - sedikit kelalaian lawan bisa berbalik ditekan. Sedangkan menghindar berada di posisi pasif dengan daya rekat terhadap target yang sangat rendah, lawan bisa dengan mudah mengabaikan elemen yang berkeliaran ini dan melakukan fokus serangan baru.
Masalahnya, karakter yang sedang menggunakan metode pengalihan seperti ini adalah Jun Moxiao.
"Loner Jun Moxiao" yang memiliki metode serangan jarak jauh, ditambah kemampuan pergerakan yang tiba-tiba meningkat kecepatannya, membuat setiap pergerakannya harus membuat pemain Tim A waspada. Ancaman komprehensif seperti ini tidak dimiliki kelas karakter lain, sampai-sampai Huang Shaotian dan Zhou Zekai - dua Shen papan atas - harus bekerja sama untuk menekannya.
Karena karakteristik unik kelas Loner ditambah pengalaman Ye Xiu yang berpengalaman, dua Shen papan atas ini bahkan kesulitan mengendalikannya untuk sementara waktu.
Gangguan yang dilakukan Sun Xiang itu mengorbankan nyawa! Tapi di sisi Ye Xiu, hanya melangkah sambil melempar debu, nyaris tanpa cedera berhasil mengalihkan dua penyerang utama Tim A. Kalau begini terus, apa artinya gangguan Sun Xiang? Sama saja dengan mengorbankan diri untuk dihajar anggota Tim B.
"Perlindungan!" teriak Yu Wenzhou. "Troubling Rain" Huang Shaotian segera menarik pedang dan berjaga di sekitar Suoke Sa'er. Zhou Zekai juga mengubah ritme permainan, meningkatkan frekuensi pergerakan "Yiqian Chuanyun". Sebagai Sharpshooter, bukannya menjaga jarak dengan lawan, malah mendekati Jun Moxiao. Jelas ingin memberikan tekanan tembakan intensif, bahkan siap menggunakan Gun Fu dalam jarak tempel jika diperlukan.
Suoke Sa'er mulai chanting, terlihat nekat menyelesaikan skill ini. Bahkan "Troubling Rain" Huang Shaotian dipakai sebagai perisai hidup.
Ye Xiu tidak bisa lagi melakukan interupsi. Dengan Huang Shaotian yang menunggu di tempat, ditambah tekanan keras dari Zhou Zekai, upaya interupsi pasti akan dikunci total oleh dua orang ini. Perubahan tim A ini seperti menjebak Ye Xiu secara terang-terangan - melompat atau tidak, keduanya tampaknya akan menjadi masalah besar.
Namun, dengan tiga karakter tim A yang berpusat pada Jun Moxiao milik Ye Xiu, tim B memiliki dua anggota yang bebas. Su Mucheng dan Chu Yunxiu, yang selama ini berperan sebagai supporter jarak jauh, segera memusatkan serangan ke area ini begitu melihat Ye Xiu terjebak dalam situasi sulit.
Muyu Chengfeng melangkah maju, berdiri di depan Fengchen Yanyu sambil melepaskan Green Machine Gun. Peluru dihujani gila-gilaan sembari memberikan perlindungan untuk chanting Fengchen Yanyu di belakangnya.
Peluru Muyu Chengfeng yang melesat mustahil dihadang seluruhnya meski dengan operasional luar biasa Huang Shaotian. Namun jika satu peluru pun mengenai, chanting Suoke Sa'er pasti akan terinterupsi.
Dengan sikap keras bak Knight, Troubling Rain menjadi perisai hidup di depan Suoke Sa'er. Peluru yang bisa dihadapi akan dihadapi, yang tidak bisa akan ditahan dengan tubuhnya.
Dorr dorr dorr dorr!
"Troubling Rain" yang diserang bertubi-tubi hingga darah berceceran, terlihat sangat tragis. Namun... Green Machine Gun toh hanya skill low-tier. Adegan Troubling Rain yang dijadikan perisai manusia memang heroik, percikan darahnya pun spektakuler, tapi damage sebenarnya tidak sebanding. Dibandingkan melanjutkan mantra ini, masih lebih worth it.
Tapi Troubling Rain yang terus dihujani peluru mustahil lagi dikontrol sempurna. Meski efek kekakuan akibat tembakan ke tubuh sangat minim, akumulasi hit beruntun ini membuat karakter tak bisa bergerak lancar. Maka, skill Fengchen Yanyu menyambar tepat di momen tersulit mengontrol Troubling Rain - sebuah Kilat Penembus melesat.
"Sial!" Bukan gaya Huang Shao untuk cuma berdebar-debar dalam hati, dia pasti akan berteriak keras. Fengchen Yanyu yang bersembunyi di belakang Muyu Chengfeng tiba-tiba bertindak di momen emas, dengan skill semacam ini...
Bagaimana menangkis? Sudah tidak mungkin!
Kilat Penembus menyusup celah tipis yang terbuka akibat hujan peluru ke Troubling Rain, tepat melesat dan memaksa mantra Suoke Sa'er yang sedang chanting terpaksa dibatalkan.
Rencana Tim A seolah gagal, tapi di saat yang sama, Yizhiyeqiu milik Sun Xiang tiba-tiba melakukan terobosan dari tekanan.
Han Wenqing yang tanpa backup mendadak tak bisa lagi menekan Sun Xiang?
Tentu saja tidak demikian.
Serangan Han Wenqing juga tidak hanya asal memuaskan diri sendiri, dia juga akan menanggapi dukungan supporter untuk membuat gempuran lebih sempurna. Tapi Su Mucheng dan Chu Yunxiu tiba-tiba menarik dukungan mereka tepat di saat tim sedang menyerang Yizhiyeqiu, membuat celah langsung muncul. Sun Xiang dengan akurat memanfaatkan kesempatan ini untuk melepaskan diri dari tekanan.
Apakah ini kelalaian Su dan Chu?
Jelas tidak.
Ini lagi-lagi tentang pilihan: menginterupsi mantra Warlock atau melanjutkan perlindungan. Keduanya tidak bertindak sendiri-sendiri karena menyadari kedua opsi tidak akan mencapai efek yang diharapkan. Akhirnya mereka memilih untuk menginterupsi skill Warlock terlebih dahulu, mengingat crowd control Warlock memiliki pengaruh krusial di arena.
Mantra berhasil diinterupsi, tapi Sun Xiang justru lolos dari tekanan. Alih-alih langsung melawan Desert Dust Han Wenqing seperti dugaan banyak orang, dia malah mundur setelah bebas. Ketika Han Wenqing berinisiatif merebut kembali kendali, Sun Xiang melakukan manuver menghindar dan tiba-tiba melancarkan serangan mendadak ke karakter Su Mucheng dan Chu Yunxiu.
Kedua karakter ini jelas sangat rentan dalam pertarungan jarak dekat. Tapi jika mereka terpaksa menarik jarak dengan movement, formasi serangan Tim B akan kacau. Tim A dengan detail taktis yang terkoordinasi rapi, berhasil memojokkan setiap anggota Tim B ke posisi sulit yang membuat pilihan taktis semakin rumit.
Bagaimana?
Meski sulit, namun keputusan harus dibuat dalam sekejap. Ketegasan adalah salah satu kualitas penting untuk menjadi pemain top.
Muyu Chengfeng mengangkat mulut meriam, Doron!
Dia tidak menghindar, malah melancarkan serangan frontal ke Yizhiyeqiu yang sedang menyerbu. Sementara itu, Fengchen Yanyu milik Chu Yunxiu justru menjaga jarak. Dua pemain wanita ini memilih opsi ketiga antara menghindar atau tidak - satu menghindar, satu tidak. Pilihan yang tampak seimbang ini memungkinkan mereka mempertahankan formasi posisi sambil mengerahkan satu orang untuk menekan, mencegah formasi mereka hancur oleh serbuan Yizhiyeqiu.
Pilihan yang cerdas dan berani dengan pembagian peran karakter yang akurat. Namun, mereka lupa mempertimbangkan faktor pemainnya sendiri. Saat Yizhiyeqiu menerjang habis-habisan, Su Mucheng buru-buru mengoperasikan Muyu Chengfeng untuk membidikkan meriam. Tapi di lubuk hatinya, ada keengganan.
Karena itu adalah Yizhiyeqiu.
Meski hanya sebuah karakter, bagi Su Mucheng dia mewakili terlalu banyak aset.
Tak pernah terbayang suatu hari ia harus berhadapan senjata dengan karakter ini. Dia paham harus bersikap profesional. Tapi sikap tak sama dengan perasaan...
Perasaan Su Mucheng yang rumit membuat operasional kali ini kurang presisi. Yizhiyeqiu nyaris tak mendapat tantangan, menerjang dengan garang. Chu Yunxiu kaget, ini berbeda dengan skenario yang mereka prediksi. Dia belum siap memberikan bantuan serangan berikutnya.
Kesalahan!
Su Mucheng saat ini juga menyadari kesalahan yang baru saja dilakukannya, namun tak ada kesempatan untuk memperbaiki. Yizhiyeqiu menyerbu, di sekelilingnya berjatuhan titik-titik cahaya bintang, bagaikan debu bintang yang remuk.
Ini adalah...
Su Mucheng dan Sun Xiang sama-sama memperhatikan fenomena aneh dalam sudut pandang mereka. Efek ini jelas bukan berasal dari karakter mereka berdua. Ini adalah...
Di langit, pusaran angin terjun dengan cepat.
Wang Buliuxing, serangan sapu angin, mengayunkan Punahnya Debu Bintang miliknya.
