Raging Tiger Strike!
Sangat ganas, sangat cepat; sangat akurat, sangat stabil.
Pukulan pertama mengarahkan serangan Yizhiyeqiu milik Sun Xiang menjadi miring; pukulan kedua memaksa Huang Shaotian yang ingin menyelamatkan Suoke Sa'er untuk menghentikan langkah Troubling Rain guna menahan serangan; pukulan ketiga membuat Tang San Da yang mengejar dari belakang Desert Dust harus mundur dan menghindar.
Hanya Han Wenqing yang mampu mengeluarkan Raging Tiger Strike yang berpengalaman ini, hingga tiga Shen papan atas pun harus sesaat menghentikan serangan untuk menahan, menangkis, dan menghindar.
Semua rencana mereka terhalangi, meski hanya sesaat, namun sudah cukup bagi Tim B.
Yu Wenzhou, bahkan dijuluki "tangan lumpuh" di lingkup profesional ini. Kini dia harus menghadapi ritme serangan super cepat Loner Jun Moxiao, perubahan tak terduga sang Penyihir yang sulit diantisipasi, ditambah dua map cannon paling dashyat: Artillery God dan Elementalist...
Dia tidak panik, tetap mempertahankan ketenangan. Namun ketenangan bukanlah obat mujarab. Meski cepat menganalisis situasi arena dengan jernih, belum tentu ada cara untuk mengatasinya.
Gagasan taktik Tim B, pada tahap ini telah sepenuhnya jelas. Ye Xiu adalah metronom Tim B, setiap langkahnya menggerakkan perubahan arah serangan dan ritme tim secara keseluruhan. Sedangkan Wang Jiexi, sang penentu akhir situasi, menggunakan strategi Penyihir yang sudah lama terkubur untuk mengacaukan Tim A secara instan, menyebabkan ketidaksinkronan di berbagai titik koordinasi tim. Saat ini, Tim A penuh celah di mana-mana. Jika tidak bisa memanfaatkan ini, pantaslah para Shen ini disebut berdiri di puncak Glory.
Maka pada akhirnya, fokus serangan dialihkan ke Yu Wenzhou. Empat orang menyerang - dua jarak tempel, dua jarak jauh - melawan seorang Warlock yang kecepatan operasionalnya sama sekali tidak sebanding dengan siapa pun di lapangan.
"Kalian kejam sekali..." Yang bisa dilakukan Yu Wenzhou hanyalah tersenyum pahit sambil menyampaikan protes kecil pada para pemimpin serangan ini.
Han Wenqing tidak mungkin menghentikan ketiga orang itu selamanya, namun dengan penundaan sesaat ini, dia berhasil membuka kesempatan serangan terkonsentrasi bagi keempat orang - betapa garangnya! Ditambah kemampuan bertahan Yu Wenzhou yang terbatas, Suoke Sa'er tumbang hanya dalam hitungan detik.
Huang Shaotian dengan Troubling Rain menjadi yang pertama berhasil menembus blokade Desert Dust.
Bantuan!
Ini merupakan pertimbangan dan reaksi spontannya saat melihat Suoke Sa'er diserang habis-habisan. Troubling Rain sudah melangkah maju, namun tiba-tiba Yiqian Chuanyun milik Zhou Zekai memutar fokus tembakan, peluru menyasar Desert Dust.
Troubling Rain berhenti di tempat.
Pertukaran!
Dia langsung memahami tujuan Zhou Zekai. Di arena tanpa Healer, menyelamatkan Suoke Sa'er saat ini hampir mustahil. Lebih baik meluncurkan serangan terkonsentrasi ke Desert Dust. Entah untuk mengalihkan perhatian musuh atau menyelesaikan pertukaran, hasilnya bisa diterima.
Huang Shaotian segera menghentikan reaksi refleksnya. Dia sama sekali tidak terpancing meski Suoke Sa'er dikepung. Dia adalah oportunist terganas di Glory, dalam arti tertentu dia sangat kejam, dingin, dan sabar. Hanya dengan begitu dia bisa menangkap kesempatan paling mematikan.
Kilatan pedang menyambar Desert Dust. Beberapa anggota Tim A seketika membentuk formasi pengepungan. Bertarung 1 lawan 3 di panggung megah ini mustahil. Han Wenqing telah melakukan yang terbaik, dan kini dia menghadapi balasan terkuat.
Tapi Kapten Dominant Hero takkan mundur di hadapan situasi apapun.
1 lawan 4? Lalu apa?
Meski ada 10 juta orang, aku tetap maju!
Desert Dust tidak menghindar, tidak mundur; melawan balik, merebut inisiatif serangan.
Empat anggota Tim B juga sama sekali tidak menunjukkan niat untuk balik menyelamatkan. Ini jelas ritme pertukaran. Tapi bisakah pertukaran ini terlaksana?
Berbagai skill yang menyilaukan mata bergemuruh, HP dan Desert Dust sama-sama merosot dengan cepat. Sisi mana yang lebih cepat? Sesaat, penonton tak bisa membedakan, namun pertukaran ini hampir selesai dalam sekejap. HP turun lebih cepat!
Ini sangat menyedihkan.
Yu Wenzhou sendiri memiliki kelemahan operasional, kelas Warlock dengan pertahanan rendah dan HP tipis, kemampuan bertahan jarak dekat juga tidak kuat. Menghadapi situasi seperti ini jelas lebih sulit. Di sisi Han Wenqing, Master Bela Dirikelas tangguh dalam pertarungan jarak tempel. Setelah mengaktifkan skill Baja Tulang Punggung, pertahanannya meningkat signifikan. Jika ada ketidakuntungan, mungkin sikap keras Han Wenqing yang membuat banyak orang lebih memilih fleksibel dan kompromi dalam situasi seperti ini.
Tim Bmemegang inisiatif, serangan mereka memang lebih cepat selangkah. Bisa mengejar sampai level yang sulit dibedakan kecepatannya ini berkat keputusan cepat Tim A, ditambah kemampuan output kelompok empat orang di sisi mereka yang memang lebih ganas.
Tapi yang akhirnya tumbang pertama tetaplah, serangan Tim A langsung menjadi semakin gila-gilaan.
Tumbanglah!
Serangan terakhir menghunjam, tapi cahaya putih menyelimuti Desert Dust - tidak tumbang!
“Apa kamu tidak bisa lebih hati-hati?! Kira aku ini Zhang Xinjie ya?!!!” Ye Xiu berteriak. Cahaya putih itu berasal dari skill instan "Cure Spell" Jun Moxiao. Tapi seperti yang dikatakannya, dia bukan Zhang Xinjie. Jun Moxiao tidak memiliki efek healing seprofesional Shi Buzhuan, mustahil langsung memulihkan HP Desert Dust. Hanya bisa menunda tumbangnya serangan ini adalah batas kemampuannya.
Empat anggota Tim B yang sudah mengalahkan Suoke Sa'er langsung beralih fokus serangan untuk menyelamatkan. Jun Moxiao mengeluarkan heal, sementara Wang Buliuxing, Muyu Chengfeng, dan Fengchen Yanyu melepaskan serangan maksimal.
Menghindari, atau memaksakan pembunuhan?
Tim A kembali menghadapi ujian berat. Area damage Tim B sangat kuat. Jika tidak menghindar, semua anggota akan kena imbasnya.
Akhirnya Tim A memilih menghindar. Pertimbangannya, dalam pertandingan tanpa healer ini, mengorbankan terlalu banyak HP hanya untuk membunuh satu target tidak worth it. Karakter yang tersisa dengan HP tipis pun bisa diselesaikan kemudian. Meski ada Jun Moxiao di Tim B, healing kelas Loner itu terlalu minim. Mustahil memulihkan HP Desert Dust di tengah gempuran serangan sekuat ini. Bahkan untuk melakukan satu kali healing penyelamatan di momen kritis pun diragukan.
Tim A menarik diri karakternya, namun, ini hanya tiga karakter. Zhou Zekai dengan Yiqian Chuanyun-nya yang merupakan Sharpshooter, secara alami berada di posisi serangan jarak jauh. Tim B memfokuskan serangan untuk membebaskan Han Wenqing dari kepungan, namun serangan area mereka juga tidak mencapai posisi Yiqian Chuanyun. Zhou Zekai sepertinya masih bisa melanjutkan serangan untuk menghabisi Desert Dust secara total, dan faktanya dia memang melakukan hal itu.
Namun tepat saat Yiqian Chuanyun mengangkat senjata untuk melanjutkan tembakan gencar, bayangan Jun Moxiao telah menyelinap di depannya.
Tim B akhirnya tidak membiarkan Tim A memanfaatkan celah besar ini. Zhou Zekai sudah terganggu sebelum sempat mendapatkan kesempatan untuk melakukan serangan jarak jauh, sementara anggota tim lainnya juga segera memberikan bantuan kepada Ye Xiu. Yiqian Chuanyun terlihat akan menjadi target fokus berikutnya Tim B.
Tak seorang pun menyangka, termasuk rekan setim di Tim A sendiri. Troubling Rain milik Huang Shaotian, yang baru saja menghindar dari bala bantuan Tim B dan menarik diri ke samping, tiba-tiba melakukan serangan balik.
Langkah Bayangan Pedang!
Troubling Rain seketika terpecah menjadi tujuh bayangan, menggunakan Triple Slash membuka jalan, beberapa bayangan langsung berkilat kembali dengan target: Desert Dust!
Napas seluruh penonton seolah ikut terhenti...
Tim B berhasil membunuh Suoke Sa'er, kembali menyelamatkan Desert Dust. Gelombang klimaks di arena baru saja berlalu, sepertinya mereka akan mengatur ulang formasi untuk persiapan serangan berikutnya. Perasaan semua orang yang baru saja mulai tenang dari ketegangan beruntun, tak ada yang menyangka bahwa di momen krusial ini Huang Shaotian tiba-tiba melancarkan serangan kejutan.
"Kesempatan ini benar-benar... kejam sekali..."
Beberapa bayangan berkedip kembali, pedang Troubling Rain akhirnya menembus Desert Dust. Kaisar Tinju yang berani maju sendirian melawan ribuan orang itu, tidak tumbang di bawah gempuran empat orang, namun akhirnya jatuh oleh serangan dingin sang Assassin.
Huang Shaotian, Troubling Rain, meski bukan kelas Assassin, namun adalah pembunuh sejati.
"Gua Bangsat!"
Penonton di lokasi merasakan dingin menusuk di hati, lalu melontarkan berbagai umpatan. Ada yang terkejut dengan perubahan mendadak ini, ada pula yang tidak rela melihat Desert Dust tumbang - ini kan kandang Dominant Hero, Desert Dust adalah dewa tertinggi dalam hati mereka.
Tapi bagaimanapun, yang sudah tumbang tak bisa respawn. Kedua tim tiba-tiba kembali seimbang. Para pemain sepert butuh mencerna kejadian tadi. Kedelapan karakter bergerak, saling berhadapan, tapi sementara belum melancarkan serangan baru. Ye Xiu yang iseng lalu memberikan Regeneration pada empat karakter Tim B, membuat HP mereka perlahan pulih.
“Aduh, berani tidak kamu tidak pakai Healer? Skill broken yang bahkan tidak bisa nge-heal banyak HP kecuali saat-saat kritis dengan satu instan, menurutmu berguna tidak? Berguna tidak? Kamu pikir damage pedangku ini berapa? Gak ada artinya dibanding healmu itu! Tidak bisakah kamu fokus menyerang dan berhenti melakukan hal-hal sampingan yang merusak kualitas pertandingan dan menurunkan level epik duel ini?” teriak Huang Shaotian.
Di tribun penonton dan depan TV, bibir banyak orang berkedut.
Kebiasaan cerewet si pemalas ini benar-benar hambatan besar bagi popularitasnya! Tusukan tiba-tiba tadi begitu memukau, berapa banyak yang masih terbius momen menegangkan itu? Siaran televisi kembali memotong adegan untuk replay, layar elektronik di lokasi juga memberi perlakuan sama seperti saat Wang Jiexi melakukan burst sebelumnya: rekaman multi-angle.
Tapi tepat saat itu, suara narasi penuh semangat Huang Shaotian sendiri tiba-tiba muncul, ngomongin hal-hal tidak penting, semua orang langsung keluar dari suasana! Suasana jadi berubah total! Siaran TV langsung mematikan replay-mu! Tidak bisakah kamu tetap cool lebih lama?!
Semua orang tak kuasa mengkritik: Mengapa orang seperti ini harus punya kebiasaan buruk? Benarkah dunia ini tidak mengizinkan adanya kesempurnaan?
Delapan pemain dari dua tim berhadap-hadapan bagai telah berkomplot. Di area penggantian pemain terdekat, orang keenam kedua tim telah masuk bergantian.
Tim A, Xiao Shiqin, Sheng Ling Mie.
Tim B, Yu Feng, Falling Flower Palm.
