Yizhiyeqiu, dibangun tangan Ye Xiu sendiri, dibawa ke Liga, menjadi pondasi Jia Shi, akhirnya dijuluki Dewa Perang. Karakter legendaris ini tiba-tiba muncul di hadapannya dengan garang.
Haolong Pojun, skill yang begitu familiar. Sudah berapa lama tidak menggunakannya?
Dalam sekejap, Ye Xiu juga tak bisa menghindari rasa sedih. Tapi hanya sejenak. Setelah menghindari Haolong Pojun, serangan Jun Moxiao langsung menyasar Yizhiyeqiu - karakter yang sangat dikenalnya. Setelah meninggalkan Jia Shi, ini sudah berapa kalinya dia berhadapan dengan Yizhiyeqiu sebagai lawan, Ye Xiu bahkan malas menghitungnya.
Sun Xiang mengerahkan Yizhiyeqiu untuk charge dengan tekad mati-matian. Dia yakin lawan akan sengaja mengabaikan Tang San Da milik Tang Hao demi membunuhnya cepat-cepat.
Saat serangan Jun Moxiao beralih, Sun Xiang berusaha parry sekuat tenaga, berharap bisa memperluas ruang gerak. Tapi begitu dia charge, bukan hanya Jun Moxiao yang fokus ke dia. Semua karakter Tim B yang bisa langsung menyerang tak menyia-nyiakan kesempatan. Muyu Chengfeng, Fengchen Yanyu, bahkan Wang Buliuxing langsung menyerbu.
Perlukah segitunya?
Sun Xiang bergumam. Yizhiyeqiu yang HP-nya tinggal sedikit ini pasti tumbang dalam 2-3 serangan. Apa perlu dikeroyok begini? Apalagi Wang Jiexi yang khusus datang untuk ngejar kill point. Serakah amat!
Serangan Muyu Chengfeng dan Fengchen Yanyu berasal dari jarak jauh, mustahil bagi Sun Xiang untuk melawan balik. Tapi ketika Wang Buliuxing nekat dash mendekat, Sun Xiang langsung mengoperasikan Yizhiyeqiu untuk menghadangnya tanpa ragu.
Hasilnya, langkah Wang Buliuxing tiba-tiba merosot ke bawah. Dengan perubahan arah yang cepat, karakter itu berhasil melesat melewati Yizhiyeqiu dari ketinggian ultra-rendah.
Ini!
Sun Xiang memutar kamera dengan kasar, dan melihat Wang Buliuxing yang baru saja melesat melewatinya ternyata sedang menuju Tang San Da dengan dash.
Perpindahan target secepat ini... terlalu brutal!
Dalam keterkejutan, Yizhiyeqiu sudah menerima serangan mematikan, menjadi karakter ketiga yang tumbang dalam pertandingan tim kali ini.
Pada titik ini, Tim A akhirnya berada dalam kekurangan yang jelas. Skor 3 vs 4, sementara keempat anggota Tim B masih memiliki HP stabil tanpa posisi genting, dengan keunggulan kill yang sangat mencolok.
Lebih parah lagi, pengorbanan total Yizhiyeqiu oleh Sun Xiang untuk memberi Tang Hao kesempatan merebut kembali inisiatif, hasilnya masih dipertanyakan.
Tang Hao benar-benar seperti kehilangan arah.
Setelah di-counter habis-habisan oleh Wang Jiexi dengan gaya Penyihir, lalu tiba-tiba Loner Jun Moxiao milik Ye Xiu muncul dan menghancurkannya. Baru saja Sun Xiang mengorbankan Yizhiyeqiu untuk menyelamatkannya dan bersiap bertarung kembali, tiba-tiba Penyihir itu muncul lagi menggantikan Loner.
Dua lawan yang terus-menerus bertransformasi di hadapannya membuat Tang Hao merasa kepalanya seperti terkoyak oleh rasa sakit.
Ini masih disebut pertarungan satu lawan satu?
“Tidak, di mata Tang Hao, sudah ada perasaan 1 lawan 2. Entah kapan, lawan di depan tiba-tiba berganti. Kadang Loner, kadang Penyihir, satu sangat cepat sampai menyilaukan mata, satu lagi berubah terlalu mustahil.”
“Orang-orang macam apa ini?”
Tang Hao yang selama ini mengalahkan yang lebih senior, tiba-tiba merasa kehilangan arah.
Saat kembali menghadapi Wang Buliuxing milik Wang Jiexi, performanya masih buruk. Sebenarnya dia sudah mempersiapkan mental untuk melawan strategi Penyihir, tapi sebelumnya semangatnya sudah dihancurkan oleh Loner Jun Moxiao milik Ye Xiu.
“Si pemalas ini sudah kehilangan kendali,” kata Huang Shao pada Zhou Zekai.
“Hmm…” Zhou Zekai mengangguk setuju.
Tang Hao, meski sempat terkejut dengan strategi Penyihir Wang Jiexi, seharusnya tidak separah ini di percobaan kedua setelah sebelumnya sudah menderita kerugian besar. Jika strategi Penyihir benar-benar tak terduga sampai bisa dengan mudah menindas Shen, apakah Wang Jiexi perlu mengubah gaya bermainnya? Dengan datang sendirian saja dia bisa merebut gelar juara.
Tapi hanya dengan serangan mendadak seperti ini, Wang Jiexi dan Ye Xiu masing-masing berhasil meng-counter Tang Hao sekali, akhirnya meledakkan semangat dan tekad bertarungnya juga.
“Mau menyelamatkannya?” tanya Huang Shao.
“……” Jawaban Zhou Zekai hanya sunyi sepi.
Huang Shao tiba-tiba pusing. Bagaimana ini, ternyata yang tersisa di sisinya cuma si tempayan bisu ini, komunikasi verbal sepertinya Cukup Sampai Di Sini!
“Serbu, habisi Ye Xiu!” teriak Huang Shaotian. Pedang Troubling Rain langsung menyambar ke arah Jun Moxiao. Dia sudah tak mau buang waktu dengan Tang Hao lagi, itu terlalu pasif. Di sisi mereka yang sudah karena kekurangan, terus ditarik-tarik lawan seperti ini, akhirnya satu per satu akan terpecah-pecah sampai mati. Saat seperti ini, hanya bisa melakukan Manuver Berisiko, bertarung drop dengan lawan.
Pedang Troubling Rain menghunus, tapi yang lebih cepat justru peluru Yiqian Chuanyun. Seolah-olah dentuman senjata sudah berbunyi di sisi Yiqian Chuanyun saat kilatan pedangnya baru menyala.
Arah peluru yang melesat itu tepat mengarah ke Jun Moxiao.
“Wah, kau benar-benar satu frekuensi denganku! Bunuh!” teriak Huang Shaotian.
“......” Sayangnya, dari Zhou Zekai jelas takkan ada koordinasi verbal. Tapi dukungan tekniknya benar-benar mantap. Troubling Rain dengan rileks langsung dash sampai di depan Jun Moxiao. Su Mucheng dan Chu Yunxiu mencoba intercept, tapi Zhou Zekai mengirimkan peluru Yiqian Chuanyun ke tempat yang tepat di momen emas. Serangan dua orang ini akhirnya tak membuat Huang Shao merasa terlalu rumit.
“Tak kusangka kau jago juga dalam perlindungan!” puji Huang Shaotian keras-keras. “Lao Ye, tebas!”
Kilatan pedang menyambar, membawa hawa pembunuhan yang mengerikan.
Hubungannya dengan Ye Xiu cukup baik, tapi itu hanya di luar arena. Di lapangan? Pasti langsung dibunuh tanpa ampun, tidak ada emosi lain. Sudah kesal melihat si pemalas ini pamer di duel tunggal. Tapi apakah bisa mengembalikan kehormatan di pertandingan tim kali ini masih belum jelas. Tang Hao di sisi lain sudah tidak bisa diharapkan. Zhou Zekai... Sudah memberikan perlindungan maksimal agar bisa menempel di antara serangan tiga karakter. Masih ada harapan lebih? Hanya berharap anak ini bisa mengikuti ritme seranganku sepenuhnya!
Dalam hujan peluru, kilatan pedang berkedip-kedip!
Zhou Zekai berkoordinasi dengan Huang Shaotian memusatkan gempuran pada Jun Moxiao. Wang Jiexi sedang menghadapi Tang Hao. Meski kondisi Tang Hao buruk, dalam duel 1v1 setidaknya tidak akan langsung ter-knockdown dalam hitungan menit. Dalam kebingungan dan keterpojokan, dia masih mempertahankan sedikit kesadaran untuk terus bertarung.
Selain itu, ada Su Mucheng dan Chu Yunxiu. Dua pengebom map jarak jauh, bekerja sama dengan Ye Xiu, membentuk situasi 3 lawan 2. Awalnya mereka membantu Ye Xiu melawan Night Rain/Troubling Rain milik Huang Shaotian, tapi sekarang Zhou Zekai dengan Yiqian Chuanyun berhasil membatasi gerakan mereka. Meski fokus serangannya tetap pada Jun Moxiao, dia sering mengalihkan sebagian serangan ke kedua wanita ini. Setiap kali, serangan itu membuat mereka sangat tersiksa - entah mengganggu serangan mereka atau merusak koordinasi. Chu Yunxiu terutama menderita karena skill-skill sihirnya yang membutuhkan chanting terus-menerus diganggu oleh perubahan posisi Yiqian Chuanyun, sampai tidak ada satu pun skill besar yang bisa dilepaskan. Benar-benar tertekan!
"Dia ini... benar-benar mengerikan..." Chu Yunxiu berbisik pada Su Mucheng.
"Hmm..." Su Mucheng mengangguk setuju. Di level teknik, Zhou Zekai memang sudah jauh melampaui banyak orang.
"Bagus! Bagus sekali! Hahaha, ini ritme kemenangan!" teriak Huang Shaotian sambil terus menyerang.
Jika terus begini, hasil pertarungan benar-benar sulit diprediksi. Bisa jadi dua orang ini malah lebih cepat dari Wang Jiexi dalam mengalahkan Jun Moxiao, lalu beralih ke Wang Buliuxing di sisi lain. Bagaimana konsekuensinya nanti? Semua orang mulai membayangkan skenario itu.
"Ritme kemenangan?" Ye Xiu tiba-tiba tertawa, "Menurutku tidak terlihat sama sekali!"
Qianji San bergetar, Tianji - serangan pengangkat melesat!
Huang Shaotian tidak mundur, Troubling Rain langsung mengeluarkan serangan Phoenix Fall, menekan skill Tianji dengan paksa.
Tubuh Jun Moxiao memanfaatkan momentum untuk berjongkok, menghindari seluruh daya serang Phoenix Fall, lalu melesat dengan Knee Strike.
Troubling Rain sudah melangkah menyamping, ujung pedang bergetar mengeluarkan Tusukan Angin Sakral.
Dengan operasional Huang Shaotian, Tusukan Angin Sakral ini membentuk lingkaran pedang berdiameter setengah orang, aliran energi pedangnya terasa mengerikan.
Tiba-tiba Zhou Zekai mengeluarkan suara "Hah".
"Hah apaan?" Huang Shaotian bersemangat, ternyata karakter ini bisa berbicara.
"Eh..." Zhou Zekai ragu-ragu, tapi di sisi lain Qianji San di tangan Jun Moxiao terbuka, menahan lingkaran pedang Tusukan Angin Sakral tanpa celah, lalu berubah menjadi Bentuk Tombak dan menusuk.
Kena!
Jarak terlalu dekat, serangan Longya ini terlalu cepat untuk dihindari Huang Shaotian.
Longya memiliki efek kekakuan, setelah terkena pasti akan menerima kombo. Zhou Zekai berusaha menekan Jun Moxiao dengan serangan gencar, namun Fengchen Yanyu milik Chu Yunxiu telah menyelesaikan chanting skill besar, bersama gempuran Muyu Chengfeng, membombardir Troubling Rain secara membabi buta.
Zhou Zekai berhasil menahan serangan Jun Moxiao, tapi tak mungkin lagi mengalihkan dua lawan di sisi lain. Lagipula dia bukan Nezha yang punya tiga kepala enam lengan.
Huang Shaotian segera menyadari, ketika Zhou Zekai mengucapkan "Hah", mungkin dia telah menemukan suatu masalah yang justru berasal dari dirinya sendiri. Namun... Huang sama sekali tidak merasakan apa-apa.
"Urusan menguasai ritme serangan, tetap harus aku yang pegang, Huang Shao!" Suara penuh tawa terdengar, disusul kilatan pedang garang yang menghunjam. Gaya serangan nekat seperti ini hanya dimiliki kelas Swordsman Ganas.
Yu Feng dari Hundred Blossoms, karakter Swordsman Ganas Falling Flower Palm, tiba di lokasi.
Di sisi lain, suara klik-klik mekanis terdengar menandakan kedatangan Xiao Shiqin dengan karakter Mecha Specialist-nya, Sheng Ling Mie.
Dari ucapan Yu Feng, Huang Shaotian mulai memahami maksudnya. Dulu di Blue Rain, Yu Feng-lah yang bertugas sebagai tombak serangan dan penggerak ritme tim. Sementara dirinya sebagai anggota inti justru lebih sering bergerak di luar sistem, mengintai kesempatan.
Dengan kata lain, keahlian Huang Shaotian adalah mencari celah untuk berkoordinasi dengan rekan, bukan memaksa orang lain mengikuti ritme serangannya. Hal ini membedakannya dari kebanyakan attacker inti.
Jadi di pertarungan tadi, jelas pertimbangannya sedikit meleset. Entah karena timing yang salah atau formasi posisi yang buruk, serangannya malah mengganggu Zhou Zekai dan merusak ritme sempurna mereka berdua. Ye Xiu langsung membalas, sementara tekanan Zhou ke dua lawan lainnya juga terpecahkan.
"Ini... emang bukan bidangku. Sayang sekarang kita jadi lawan." Ucap Huang Shaotian pada Yu Feng.
