"Hehe, masih berani teriak soal ritme!" Ye Xiu menyela.
Huang Shaotian langsung marah besar. Ia teringat saat dirinya berseru "Ini ritme kemenangan!", si pemalas itu malah menyindir "Dia tidak bisa lihat". Jelas Ye Xiu memahami gaya permainan Huang Shao, sehingga bisa memprediksi koordinasi antara Huang dan Zhou Zekai pasti akan bermasalah. Dengan tenang ia menunggu. Benar saja, tak lama setelah teriakan "ritme kemenangan" Huang, sang Blade Master langsung salah langkah. Bahkan Zhou Zekai sampai mengeluarkan suara "Hah", menunjukkan betapa fatalnya kesalahan keputusan itu.
Ritme kemenangan apa? Ini ritme tamparan di muka sendiri!
"Jangan ada yang ikut campur! Ini urusan pribadi, duel!!" Huang Shaotian tiba-tiba mengaum.
Semua orang terkejut. Karakter-karakter mereka berputar menggeser kamera, seolah saling bertanya-tanya.
Muyu Chengfeng menurunkan hand cannon dari bahu. Fengchen Yanyu menurunkan tongkat sihirnya. Yiqian Chuanyun menyelipkan kembali dua pistolnya ke sarung di jas panjang. Yu Feng yang baru tiba melihat sekeliling, lalu menancapkan greatsword-nya ke tanah. Tim B sudah berhenti menyerang. Sebagai mantan rekan setim Huang Shao, tentu ia harus menghargai harga diri ini.
Penonton pun terbelalak.
Ada masalah apa ini?
"Ini pertandingan tim! Ternyata semua orang benar-benar berhenti menyerang, lalu membiarkan dua orang ini duel satu lawan satu, ini... ini... benar-benar tidak serius! Sepanjang sejarah All-Star Competition, edisi kali inilah yang paling tidak serius, Pastor malah naik ke arena, sekarang di pertandingan tim malah ada duel... Ini... masih bisa disebut pertandingan tim?"
"Tapi... benar-benar seru ya!"
Suasana live yang sempat hening tiba-tiba menjadi riuh, All-Star kali ini benar-benar penuh kejutan. Tidak serius? Tidak masalah! Pertandingan serius ada 10 kali per minggu, penonton justru sering ingin melihat pertandingan tidak resmi seperti ini!
Di sisi ini semua karakter berhenti, sementara di sisi lain, Sheng Ling Mie Xiao Shiqin yang baru sampai di lokasi pertempuran awalnya ingin membantu Tang Hao. Melihat situasi ini, dia bingung harus bagaimana.
"Bagaimana dengan sisi ini? Biarkan mereka duel juga?" tanya Xiao Shiqin, sementara Wang Jiexi dan Tang Hao masih bertarung sengit.
Tidak ada yang merespons. Karakter-karakter di sisi ini sudah membentuk lingkaran, mengurung Jun Moxiao dan Troubling Rain di tengah, dalam satu detik berubah menjadi penonton.
Xiao Shiqin kebingungan melihat ke kiri-kanan, akhirnya Sheng Ling Mie-nya juga membawa Kotak Mekanis ikut bergabung membentuk lingkaran.
"Kamu yakin mau melakukan ini? Setelah kamu mati, timmu akan berkurang dua orang," kata Ye Xiu.
"Cih, yang mati itu kamu," balas Huang Shaotian.
"Dengan ritme permainanmu yang seperti ini?" Ye Xiu menusuk titik kelemahan.
"Minggir sana, minggir, minggir, minggir, minggir!" Huang Shaotian kesakitan karena titik vitalnya tertusuk.
“Baiklah!” Ye Xiu mengoperasikan Jun Moxiao, melangkah maju.
Huang Shaotian menarik napas dalam, sambil mengirim emoji algojo, tachi Ice Rain akun Troubling Rain sudah diangkat, bersiap memutar tubuh untuk dash maju.
“Tunggu!” Ye Xiu tiba-tiba berteriak.
“Ngapain!” Huang Shaotian marah besar, momentumnya tadi sangat kuat.
“Wasit, wasit bisa dengar suaraku?” Ye Xiu berseru.
Setelah beberapa saat dibungkam, Pesan Sistem muncul di channel publik: “Ngapain?”
Penonton tertawa terbahak, ini Pesan Sistem lho, kok bisa mengeluarkan pengumuman yang begitu hidup, seru sekali.
“Bisa minta tolong tutup sementara voice chat?” kata Ye Xiu.
“Matilah kau!” Huang Shaotian menjerit, tak lagi menahan diri, kilatan pedang Troubling Rain dilepas, gerakan pembukaan Slashing Draw.
Ye Xiu tidak menarik diri, langsung melakukan selip meluncur, Jun Moxiek menyelinap dari bawah kilatan pedang, langsung menyerbu untuk Serangan Mendadak.
Troubling Rain justru sudah melompat saat ini, Silver Light Blade menghujam tajam ke arah Jun Moxiek yang sedang meluncur di tanah.
Jun Moxiek terbaring di tanah, tapi Qianji San sudah berubah menjadi Bentuk Tombak menusuk keluar, satu tusukan Longya mengarah tepat ke Troubling Rain yang melayang di udara, tombak panjang vs pedang pendek, serangan ini jelas akan kena.
Tapi Huang Shaotian pantas dijuluki top player, dalam situasi seperti ini tetap memaksakan pedang yang sedang jatuh untuk menyangkut di Qianji San, mengubah serangan ganda menjadi parry.
Dang!
Dua Senjata Perak bertabrakan, langkah Troubling Rain memanfaatkan momentum untuk mundur ke belakang. Kilatan pedangnya berubah lagi, mengeluarkan skill Xianren Zhilu.
Skill ini adalah serangan blow away, tapi saat ini Jun Moxiao masih terbaring di tanah sehingga mustahil terhempas ke bawah. Efek knockback skill ini akan berubah menjadi kekakuan dalam situasi seperti ini. Ye Xiu sangat memahami hal ini. Jun Moxiao berguling ke samping menghindari kilatan pedang Xianren Zhilu yang menyayat tanah hingga debu beterbangan. Setelah bangkit dari gulingan, Jun Moxiao langsung melemparkan granat. Troubling Rain mengangkat pedangnya yang sedang berputar, "Doron!" Granat meledak di antara mereka memancarkan cahaya.
Semua orang menatap tegang duel ini, tak ingin melewatkan sedetik pun. HP kedua karakter sudah tersisa sedikit. Kedua belah pihak hanya perlu satu kesempatan untuk mengakhiri lawan. Serangan atlet profesional tak pernah berhenti pada satu skill. Ketika satu skill mengenai, pasti akan disusul lebih banyak serangan untuk membuat kombo damage. Keduanya bermain sangat hati-hati, menyadari situasi saat ini: satu pukulan tepat mungkin akan menjadi penentu hasil pertarungan.
Asap dari ledakan granat belum juga menghilang, Jun Moxiao sudah menyambar dengan serangan. Dark Cloak menembus asap perang, terlihat sangat mengerikan. Tapi Huang Shaotian sudah terlalu sering mengalami trik kotor Ye Xiu, tentu tidak akan lengah. Saat granat meledak tertebas, dia sudah memerintahkan Troubling Rain untuk backstep menghindar.
Dark Cloak meleset sama sekali, Huang Shaotian tidak bisa tidak merasa bangga sebentar. Tepat saat hendak membuka mulut, tanah di bawahnya bergerak samar.
Earth-Style Decapitation!
Jun Moxiao tiba-tiba meluncur dari bawah tanah, membuat banyak orang berteriak kaget.
Kekuatan reaksi Huang Shaotian benar-benar terlihat di sini. Serangan ini sama sekali tidak terprediksi, mengandalkan refleks murni dan kecepatan tangan legendaris. Troubling Rain tetap bisa backstep sambil menebaskan pedang. Tapi mustahil mengeluarkan skill, ini hanya serangan biasa. Jun Moxiao yang melompat dari Earth-Style Decapitation langsung menangkis tebasan, sementara tangan lainnya menyambar wajah Troubling Rain.
Sand Toss!
Efek buta dari skill ini sangat menyebalkan. Huang Shaotian buru-buru memutar kamera setengah putaran, sambil menyadari lawan pasti menyerang saat kamera bergerak. Pedangnya menyambar dengan Triple Slash, membuat karakternya melesat cepat.
"Sand Toss" gagal membutakan "Troubling Rain", sementara "Triple Slash" juga tidak membuatnya bergerak terlalu jauh. Triple Slash Huang Shaotian ini hanya bergerak dua langkah dalam area kecil. Di bawah kilatan pedang, "Troubling Rain" langsung berpindah ke belakang Jun Moxiao dengan "Shun", serangan ketiga dari Triple Slash menghunjam.
Jun Moxiao tak sempat berbalik, tapi Qianji San sudah dilempar ke bahu dengan gerakan "melemparkan". Dengan suara kresek, payung itu mengembang menjadi perisai. Serangan pedang akhirnya mendarat di perisai.
Meski perisai tidak sepenuhnya menahan damage, Huang Shaotian merasa untung kecil karena berhasil menebas perisai dengan pedangnya.
"Serangan frontal?!"
Ide ini tiba-tiba melintas di benak Huang Shaotian. HP Jun Moxiao lebih rendah darinya karena sebelumnya menerima serangan gabungan dirinya dan Zhou Zekai. Sepertinya Jun Moxiao mengandalkan perisai untuk mengkompensasi damage. Jika serangannya cukup ganas dan DPS-nya cukup tinggi, mungkin bisa langsung mengeliminasinya.
Sebelum Huang Shaotian menyelesaikan gerakan ketiga Triple Slash, Jun Moxiao tiba-tiba melakukan backstep tanpa menutup payungnya.
"Dasar licik!" sumpah Huang Shaotian. Lompatan ini membuat payung-perisai langsung menempel ke tubuhnya, menyisakan ruang nol untuk menyerang. Malah harus waspada dengan serangan jarak dekat sang Loner setelah payung ditutup.
"Tunggu, ada yang salah!"
"Ini...?"
Huang Shaotian terkejut menemukan karakter "Troubling Rain"-nya dalam status... Pusing!
"Apa-apaan ini?!" Huang Shaotian baru tersadar.
“Ini Pukul Perisai ya…” seseorang dari penonton berkomentar. Semua orang memutar kameranya dan melihat Wang Buliuxing.
“Kenapa kamu ke sini?” Xiao Shiqin bertanya sambil memutar kamera Sheng Ling Mie.
“Sudah selesai.” Jawab Wang Jiexi.
Benar saja, di sisi lain, Tang San Da milik Tang Hao sudah menghilang, jelas terbunuh.
Bagaimana dengan duel di sisi ini? Secara umum sudah pasti, Huang Shaotian hanya bisa mengoceh, kata-katanya penuh kekesalan dan ketidakrelaan.
Mengangkat payung sambil backstep, apakah ini untuk merebut ruang serangan Troubling Rain? Diriku terlalu naif, ini adalah Pukul Perisai, skill Knight yang bisa langsung menyebabkan pusing jika kena!
Huang Shaotian tidak menyadari: pertama, Pukul Perisai bukan skill tingkat rendah yang dibagi sebelum beralih kelas; kedua, benda yang diangkat ini secara bawah sadar diasosiasikan sebagai payung, fungsi perisainya ada tapi tidak dianggap serius; terakhir, siapa yang akan menyangka gerakan mengangkat ke bahu sambil backstep ini menyembunyikan skill Pukul Perisai?
Setelah membuat Troubling Rain pusing, Jun Moxiao dengan santai menyiapkan sikap bertarung, mengeluarkan kombo bertubi-tubi. Troubling Rain yang HP-nya sudah tipis tidak bisa bertahan dari gelombang ini, akhirnya tumbang di tengah hujatan Huang Shaotian.
Sampai di sini, Tim A hanya tersisa dua orang: Zhou Zekai, dan Xiao Shiqin yang baru masuk formasi sudah menjadi penonton sementara.
Tim B? HP memang berbeda-beda, tapi kelimanya masih utuh. Hasil pertandingan sepertinya sudah tak ada suspense lagi. Setelah Wang Jiexi mengalahkan Tang Hao, formasi posisi saat Wang Jiexi kembali diamati Xiao Shiqin—dia langsung paham itu posisi yang bisa langsung bekerja sama dengan Ye Xiu untuk menyerang dari dua arah ke Mecha Specialist-nya.
"Kalau begitu, begini saja?" Xiao Shiqin melihat ke semua orang sambil berkata.
"Kita ini ngapain sih datang kesini?" Yu Feng bertanya ke Xiao Shiqin. Dua orang ini hanya menyaksikan duel di kedua sisi, lalu... pada dasarnya tak ada kelanjutannya lagi.
"Bagaimana kalian berdua juga duel di arena?" Orang-orang di samping ikut merespons.
"Sudahlah!" Xiao Shiqin terlihat tidak berminat.
"Iya, sudahilah." Yu Feng juga kehilangan semangat.
"Kalau begitu akhiri saja!" Wang Jiexi berseru. Wang Buliuxing mengayunkan sapunya ke arah Sheng Ling Mie di sampingnya. Xiao Shiqin refleks menghindar dan membalas. Lalu lima lawan dua, pertarungan singkat berlangsung. Kemenangan akhir Tim B benar-benar tanpa tekanan.
Perlawanan tim All-Star berakhir. Baik penonton di lokasi maupun yang menonton di stasiun TV masih terus mencerna. Lima lawan dua di akhir tak banyak tontonan, tapi sebelumnya sungguh banyak momen gemilang.
Yang agak canggung adalah tim siaran. Perlawanan tim besar yang seharusnya menjadi puncak event All-Star ini ternyata hanya berlangsung lima menit.
"Hanya lima menit?" Penonton yang baru tersadar kemudian merasa tak percaya. Padahal lima menit ini berisi begitu banyak hal, sangat padat!
Chapter 1.269 Atlet Paling Berpengalaman
Weekend Bintang All-Star biasanya akan berakhir di saat seperti ini. Meski penonton merasa puas, begitu menyadari waktu, mereka seketika merasa belum puas. Apakah klimaks dari tiga hari event ini akan berakhir terlalu dini, bukankah itu sangat disayangkan?
Namun hasil pertarungan sudah jelas. Atlet profesional dari Tim A dan B bahkan sudah keluar dari kursi pertandingan, tidak turun arena, hanya saling berbasa-basi di panggung. Kebanyakan orang tidak mempedulikan kemenangan dalam pertandingan bersifat pertunjukan ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin di pertarungan tim akhirnya muncul adegan sekumpulan orang menonton duel dua orang?
Tapi, meski kebanyakan tak peduli, pasti ada yang sangat serius memperhatikan.
Tang Hao...
Saat keluar dari area pemain, wajahnya pucat pasi. Di Kompetisi Tantangan Rookie Weekend Bintang All-Star Musim ke-8 dulu, Tang Hao mengalahkan Lin Jingyan. Pertarungan itu menjadi momen penobatannya sebagai dewa, sepenuhnya mengukuhkan statusnya sebagai Shen tingkat top. Namun di pertarungan tim Weekend Bintang kali ini, dia dipermalukan sedemikian rupa.
Adegan pertandingan masih berputar di kepalanya. Melihat para pemain legendaris dari berbagai tim di sekelilingnya sudah santai mengobrol, Tang Hao sama sekali tidak bisa rileks.
Kalah, itu bisa diterima. Tapi bagaimana bisa kalah seburuk ini? Kalah dengan cara yang begitu memalukan? Sorak-sorai penonton seisi arena, di mata Tang Hao seolah semua adalah ejekan untuknya.
Para pemain tidak segera turun dari panggung, malah wartawan dari saluran esports dengan kamera bergegas menuju kursi pertandingan. Pertandingan tim ini berakhir terlalu cepat, jauh melampaui dugaan mereka hingga benar-benar mengacaukan urutan program siaran channel mereka. Mereka sengaja menyisihkan banyak segmen waktu kosong untuk event All-Star, tidak ingin tahunan besar ini terhambat siarannya karena kekurangan waktu. Hasilnya, pertandingan tim mereka selesai hanya dalam lima menit. Untungnya di arena terakhir, Pastor PK Zhang Xinjie berhasil mengulur waktu cukup lama, kalau tidak perlawanan All-Star hari ini akan berakhir lebih awal lagi.
Pengaturan wartawan untuk segera naik ke panggung saat ini dimaksudkan untuk melakukan wawancara live, memperpanjang durasi siaran sebisa mungkin.
"Wawancara ini tidak ada komunikasi sebelumnya, tapi para pemain level dewa ini sudah terbiasa diwawancarai mendadak oleh wartawan. Pertandingan hari ini juga tanpa beban, jadi kebanyakan tidak menunjukkan sikap antipati. Wartawan yang berlari ke panggung langsung melihat Zhang Xinjie dan Wu Yuce sedang berdiskusi berdua, lalu segera menyambar ke arah mereka.
"Halo dua wakil kapten!" seru wartawan sambil menyapa.
Keduanya menghentikan obrolan dan menatapnya.
"Masih membahas arena pertandingan tadi?" tanya wartawan.
"Hmm," Zhang Xinjie mengangguk.
"Apa pendapat kalian berdua?"
"Kalau tidak dihentikan, seharusnya saya yang menang dengan kelebihan HP tipis di akhir," kata Zhang Xinjie.
“Itu hanya dalam kondisi ideal yang kamu bayangkan.” Wu Yuce segera menyambut bantahan, terlihat dua orang sedang membahas masalah terkait hasil pertarungan di pertandingan tersebut.
“Asumsi, seharusnya akan terwujud.” Zhang Xinjie berkata.
“Di lapangan selalu ada kejutan tak terduga.” Wu Yuce berkata.
“Aku akan berusaha maksimal meminimalisir kejutan itu.” Zhang Xinjie berkata.
“Belum tentu.” Wu Yuce menggelengkan kepala.
“Mungkin kita harus mencoba lagi.” Zhang Xinjie berkata.
“Janganlah... pertempuran seperti ini, aku kurang berminat.” Kata Wu Yuce. Pertempuran membosankan semacam ini, setelah berhasil dihindari, tentu tak ingin diulangi lagi. Lagipula kedepannya takkan bertemu lagi.
Zhang Xinjie tidak memaksa, hanya menggelengkan kepala dengan penuh penyesalan. Terlihat sangat tidak puas karena tidak bisa memverifikasi hasil secara langsung.
Wartawan di samping tidak menyela, langsung merekam semua ini di depan kamera agar semua orang bisa menyaksikan komunikasi para Shen pasca pertandingan secara autentik. Melihat dua orang ini sudah tak berbicara lagi, wartawan mulai mencari target berikutnya. Pemain dengan kinerja istimewa dalam pertandingan jelas lebih mudah menarik perhatiannya.
Wang Jiexi!
Matanya berbinar, melihat Wang Jiexi yang sedang memberikan pelajaran kepada pemain Micro Grass Gao Yingjie, segera mendekat.
“Tunjukkan saja dengan cara yang paling nyaman, paling kamu kuasai, dan paling biasa kamu lakukan.” Kata Wang Jiexi.
“Tapi Kapten, apakah cara yang selama ini Kapten gunakan adalah yang paling nyaman, paling Kapten kuasai, dan paling biasa bagi Kapten?” Gao Yingjie tiba-tiba bertanya.
Wang Jiexi terdiam, beberapa saat kemudian menggeleng: “Makanya aku berharap kamu bisa seperti itu. Lebih percaya diri, jangan mudah goyah. Kamu lebih cocok untuk tim ini daripada aku, percayalah!”
Melihat Gao Yingjie mengangguk, wartawan baru tidak menyia-nyiakan momen emas untuk menerobos ke depan dan menyela.
"Selamat siang kalian berdua." Ia menyapa.
"Penampilan Kapten Wang di pertandingan tim hari ini benar-benar mengejutkan kami! Tak disangka Anda tiba-tiba kembali menggunakan strategi masa lalu, apakah ini persiapan untuk menyesuaikan diri lagi?" tanya wartawan.
"Tentu saja tidak." Wang Jiexi tersenyum, kemudian menoleh ke kursi pertandingan di belakangnya: "Cukup menyenangkan bisa bersantai sejenak di sini."
"Mungkin jika Micro Grass memiliki Penyihir lagi, hasilnya akan lebih baik?" lanjut wartawan.
Wang Jiexi masih tersenyum tanpa bicara. Wartawan tahu sang kapten menyangkal pandangannya. Penyihir Wang Jiexi tak membawa kemenangan bagi Micro Grass, namun setelah penyesuaian strategi, tim ini justru meraih dua gelar juara. Tentang apa yang terbaik untuk Tim Micrograss, jelas pria ini seratus kali lebih paham daripada dirinya. Saran ini mungkin terlalu pintar sendiri. Wartawan melirik Gao Yingjie dan bertanya lagi: "Kalau Xiao Gao? Mungkinkah kita melihatnya menjadi Penyihir berikutnya?" Kali ini ia bertanya dengan nada candaan.
"Mungkin saja! Jika di arena ini." Gao Yingjie kini sudah cukup mahir menghadapi media, menjawab dengan diplomatis. Ia tidak menyangkal sepenuhnya, namun membatasi jawaban pada konteks arena All-Star Game. Benar, di panggung All-Star, apa yang tidak mungkin?
Wartawan kembali mendapatkan satu kesempatan wawancara, menoleh, dan melihat Ye Xiu yang tak jauh darinya, lalu kembali melangkah cepat mendekat. Shen ini memang menunjukkan kinerja luar biasa, namun sangat jarang menerima wawancara. Meski kali ini tidak sepenuhnya menolak setelah kembali bermain, ia tetap menjaga low profile, sebisa mungkin menghindar. Bisa mendapat wawancara langsung ini sungguh kesempatan langka.
"Ye Xiu Shen!" Wartawan melihat sekeliling Ye Xiu sedang kosong dari pembicara lain, langsung menyambar.
"Hmm?" Ye Xiu menatap wartawan.
"Pertandingan tim sangat spektakuler. Apakah keputusan tidak menempatkan Pastor di pertandingan tim merupakan arahan Anda?" tanya wartawan. Ini murni tebakan mereka dari bawah panggung, karena sebelumnya terlihat ada perselisihan di tim B dimana Ye Xiu tampak menjadi pusatnya. Mereka tidak tahu itu sebenarnya tim B sedang berebut kemudahan penampilan. Setelah melihat hasil akhir pertandingan, semua menduga Ye Xiu yang mengusulkan Pastor untuk arena pertandingan, sehingga memicu penolakan dari banyak pihak.
"Mana mungkin!" Ye Xiu justru menjawab demikian, "Aku cuma memberi saran sembarangan saja."
"Hehehe..." Wartawan terkekeh kering. Saat Ye Xiu bilang "mana mungkin", sempat terpikir ada yang disembunyikan, tapi ternyata benar seperti dugaan.
"Mengapa Anda memberikan saran seperti itu?" wartawan melanjutkan pertanyaan.
"Tentu saja untuk menyajikan pertarungan serangan balasan yang lebih dahsyat!" kata Ye Xiu dengan wajah sangat serius.
Seketika para pemain tim B di sekitar yang mendengar langsung menoleh ke arahnya.
Si pemalas ini, benar-benar bisa ngeles! Saat pengaturan waktu itu, demi bisa cepat selesai, semua justru merasa pengaturan seperti itu cukup baik!
“Haha, pertandingannya benar-benar seru, banyak momen gemilang ya!” kata wartawan.
“Tentu saja, toh semua adalah pemain-pemain hebat,” jawab Ye Xiu.
“Bagaimana denganmu? Bagaimana penilaianmu terhadap dirimu sendiri?” tanya wartawan.
“Aku? Mungkin aku pemain dengan EXP terbanyak di lingkaran ini?” ujar Ye Xiu.
Wawancara ini disiarkan langsung, namun di lokasi juga ditampilkan di layar elektronik. Fans Dominant Hero memang tidak menyukai Ye Xiu, tapi menghina harus ada alasannya. Jawaban SOP-nya sebelumnya tidak memberi celah kritik. Tapi pernyataan kali ini langsung memancing emosi fans Dominant Hero.
Kau pemain paling berpengalaman? Tambahkan 'salah satu' dong! Di sisi lain ada Kapten Han kami! Pemain generasi pertama sepertimu! Bahkan lebih berpengalaman, kan kau punya masa kosong satu setengah tahun!
Suara hinaan memenuhi arena. Wartawan mendapat petunjuk, melihat sekeliling dan menemukan banyak pemain yang menoleh ke arah mereka setelah jawaban itu. “Bagaimana dengan Kapten Han Wenqing dari Tim Dominant Hero?” tanyanya.
“Lao Han? Dia tidak sebaik aku!” kata Ye Xiu dengan percaya diri.
Hinaan semakin keras, bahkan para Shen memandangnya dengan ekspresi "Udah deh jangan lebay".
“Mengapa? Kalian berdua sama-sama pemain era awal, lagipula Kapten Han Wenqing...”
“Dia pernah ikut Tantangan Rookie?” Ye Xiu langsung interupsi.
Hening menyelimuti arena.
"Main Tantangan Rookie? Ini bisa disebut 'pengalaman melimpah'?" Semua orang terkejut setengah mati. Tapi kalau dilihat dari sudut pandang ini, memang pengalaman Han Wenqing kalah jauh. Tapi semua orang senang tidak punya pengalaman di bidang ini. Main Tantangan Rookie, bagi Shen papan atas pasti pengalaman yang tidak menyenangkan. Si pemalas ini malah mengubah sampah jadi harta, menghitung ini sebagai poin EXP-nya. Ada-ada saja cara nge-hack buat naik level!
Suara hinaan!
Kali ini bukan cuma fans Dominant Hero, penonton lain, bahkan beberapa pemain di bawah panggung dan Shen di atas panggung ikut menghina Ye Xiu sambil berteriak riuh.
Ye Xiu tersenyum pahit, mengangkat tangan ke arah wartawan. "Dijejeli orang."
Dasar kau! Wartawan merasa seluruh tubuhnya lemas. Kameramen yang memanggul kamera sempat oleng. Wartawan itu canggung tertawa kecil, otaknya blank tidak bisa menemukan arah wawancara selanjutnya.
Untunglah, dari keterkejutan terhadap Ye Xiu, dia menemukan target berikutnya.
Han Wenqing, Kapten Tim Dominant Hero, tuan rumah arena ini. Han Wenqing yang "kalah" pengalaman dari Ye Xiu karena tidak pernah main Tantangan Rookie.
"Kapten Han, tentang ucapan Ye Xiu tadi... Apa Bapak keberatan?" Tanya wartawan blak-blakan, toh mereka musuh bebuyutan 10 tahun.
"Prestasinya di Tantangan Rookie memang layak dibanggakan," jawab Han Wenqing.
