Jawaban Han Wenqing membuat sang wartawan terkejut. Dua musuh bebuyutan selama satu dekade ini memang tak pernah saling mengalah di lapangan, namun hubungan di luar arena ternyata tak seakrab yang dibayangkan wartawan.
Saling menghargai antar pahlawan? Nuansa seperti ini tak terlalu kental dirasakan wartawan. Namun setelah Han Wenqing mengatakan bahwa prestasi Ye Xiu di Tantangan Rookie patut dibanggakan, wartawan pun merenung dan menyadari kebenarannya. Memimpin pasukan dadakan yang direkrut dari mana saja, akhirnya mengalahkan klub elite Jia Shi dan menang di Tantangan Rookie - bukankah hasil ajaib seperti ini layak dibanggakan?
Jika pengalaman selevel ini, mungkin pantas disebut sebagai pengalaman melimpah yang sangat masuk akal?
Semakin dipikirkan, wartawan mulai merasa ada resonansi tertentu antara Ye Xiu dan Han Wenqing. Jangan-jangan ini karena keduanya sama-sama tipe orang yang realitis?
Realitis?
Kata ini melintas tiba-tiba membuat wartawan merinding. Han Wenqing mungkin masih bisa diterima, tapi Ye Xiu orang yang realitis? Wartawan enggan melanjutkan pikiran ini, bagaimanapun dia tetap menolak menerima setingan ini.
Weekend Bintang All-Star adalah kandang Dominant Hero, namun pada hari terakhir pertandingan All-Star, dua atlet Dominant Hero tidak terlalu menonjol. Zhang Xinjie seorang Pastor dikirim ke arena pertarungan, sementara Han Wenqing juga menjadi yang kedua tereliminasi dalam pertandingan tim. Hal ini membuat fans Dominant Hero di lokasi agak kesal. Weekend Bintang All-Star seharusnya menjadi panggung untuk menghargai atlit tuan rumah, memungkinkan mereka tampil lebih megah dan merebut gelar MVP All-Star. Namun kali ini, MVP All-Star berhasil disabet oleh Wang Jiexi. Strategi Penyihir-nya yang muncul kembali dalam pertandingan, berhasil mengalahkan dua Shen Tang Hao dan Sun Xiang secara berturut-turut, jelas menjadi klimaks dan momen paling gemilang hari ini.
Kemegahan penampilannya justru mengkontraskan kesepian Tang Hao. Meski All-Star Game kali ini tidak sepenuhnya memuaskan semua pihak, akhirnya acara pun berakhir.
Semua tim beristirahat dan pulang, media memberitakan secara besar-besaran berbagai cuplikan spektakuler selama tiga hari ini. Namun bagi para atlet profesional, tiga hari ini sama sekali tidak layak disimpan dalam ingatan, karena tidak ada hubungannya dengan target sejati yang mereka kejar.
Setibanya di markas masing-masing, semua tim segera melakukan penyesuaian dan persiapan untuk pertandingan ke-18.
Di babak ke-18, banyak duel sengit antara tim-tim kuat.
Micro Grass vs Misty Rain di kandang Micro Grass, Blue Rain vs Void di kandang Blue Rain, Dominant Hero vs Hundred Blossoms di kandang Dominant Hero, Lun Hui vs Thunderclap di kandang Lun Hui, serta Xingxin vs Howling di kandang Xingxin.
Putaran seperti ini menjadi ujian berat bagi tim siaran. Setelah mempertimbangkan matang-matang, mereka akhirnya memilih untuk menyiarkan pertandingan kandang Lun Hui melawan Thunderclap.
Tim Thunderclap memang menjadi sorotan dengan kerja timnya yang solid musim ini. Tapi bagaimana dengan Lun Hui? Dominasi mereka yang berlebihan justru membuat orang terlena mengabaikan kekuatan sebenarnya. Padahal tim Lun Hui telah meraih 17 kemenangan beruntun, bahkan lebih gemilang dari Thunderclap.
Sayangnya, rekor kemenangan beruntun Thunderclap harus terhenti di babak ke-16 oleh Xingxin. Namun hal ini tak mengurangi kepercayaan fans. Bagaimana jadinya ketika tim yang mengandalkan strategi presisi ini berhadapan dengan kuartet All-Star Lun Hui? Pertandingan yang ditetapkan sebagai siaran langsung ini dipastikan akan menyedot perhatian.
Sementara para pemain sibuk mempersiapkan diri dan stasiun TV memilih siaran pertandingan, manajemen berbagai tim esports justru mengumpulkan masukan internal. Mereka mempertimbangkan perlu tidaknya melakukan penyesuaian di jendela transfer musim dingin. Di sisi lain, liga merilis daftar baru setelah Weekend Bintang All-Star: Daftar Senjata.
Baik di game online maupun lingkup profesional, senjata selalu menjadi peralatan paling mencolok pada karakter. Kini liga mengompilasi semua senjata karakter profesional dan membuka voting pemain untuk menyusun "Daftar Senjata" ini.
Ada ahli yang melihat, ini mungkin adalah kuesioner sebelum meluncurkan produk merchandise. Namun bagaimanapun, semangat pemain terlihat sangat tinggi. Begitu daftar peringkat dirilis, suara terus bertambah. Liga kemudian menambahkan peraturan resmi: "Daftar Senjata" akan diupdate setiap bulan, dan pada akhir tahun akan dibuat statistik daftar akumulasi.
Dalam beberapa hari, pola daftar senjata mulai terlihat. Senjata peringkat pertama adalah Qianji San milik Jun Moxiao dari Xingxin.
Tulisan perak menunjukkan ini juga merupakan senjata buatan sendiri, tapi level 70-nya sangat mencolok di daftar. Glory telah diupdate selama satu tahun, dan senjata selalu menjadi prioritas utama dalam penelitian peralatan. Hingga kini, sangat sedikit Senjata Perak yang belum mencapai level 70, apalagi yang menduduki peringkat pertama di Daftar Senjata.
Tapi tidak ada solusi, keunikan Qianji San benar-benar menarik perhatian. Dalam voting All-Star, Ye Xiu kalah dari Zhou Zekai, tapi di Daftar Senjata, Qianji San mengalahkan Huǒhuāng dan Suishuang milik Yiqian Chuanyun dengan selisih jauh.
Hasil ini membuat banyak orang merasa kesal.
Seperti dikatakan para ahli, daftar popularitas ini bisa dianggap sebagai survei minat pemain terhadap produk merchandise. Namun saat ini, popularitas Qianji San jauh melampaui senjata lain, membuat produksi merchandise menjadi rumit.
Qianji San bukan sekadar payung biasa. Ciri khas utamanya adalah kemampuannya berubah. Jika tidak bisa berubah, bagaimana senjata ini bisa mendapat popularitas setinggi ini?
Tapi barang yang bisa berubah, dibongkar, dan digabungkan seperti ini, di dalam game mungkin punya beberapa aspek yang bertentangan dengan logika ilmiah. Tapi untuk dibuat merchandise nyata yang meniru semua karakteristik transformasinya, seberapa rumit desainnya? Seberapa kompleks lini produksinya? Berapa lama waktu pembuatannya? Dan akhirnya, berapa mahal biaya produksinya?
Biaya tinggi berarti harga jual harus tinggi. Qianji San pasti akan memiliki harga gila yang menghancurkan merchandise lainnya, bahkan sampai para profesional yang paham pasar merchandise pun menganggap ini terlalu gila.
Qianji San tidak mungkin direplikasi sepenuhnya. Tapi tanpa replikasi sempurna, penjualan pasti akan terpukul berat. Ini benar-benar menyesakkan.
Ye Xiu ini, kenapa sih dia begitu menyebalkan? Dulu dia tidak membiarkan Jia Shi mendapat banyak sponsor komersial darinya. Sekarang akhirnya muncul senjata populer, tapi hasilnya lagi-lagi tidak bisa direplikasi. Apakah orang ini sengaja ingin mengacaukan operasi komersial mereka? Beberapa orang dalam industri yang tahu masa lalu Ye Xiu menggerutu dalam-dalam. Tapi bagaimanapun, popularitas Qianji San sangat tinggi. Bahkan dengan dua atau tiga bentuk saja, tetap layak dicoba. Maka operasi merchandise senjata ini segera menghubungi Xingxin untuk negosiasi.
Semua urusan ini di Xingxin sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawab Chen Guo. Setelah setahun familiar dengan operasi tim, dia berhasil membuat Ye Xiu hanya berfokus pada urusan pertandingan tanpa perlu pusing lagi. Selain kerja sama di bidang ini, pembukaan jendela transfer musim dingin juga akan membawa banyak urusan baru bagi tim.
Gagasan Xingxin di jendela transfer ini sangat sederhana: tidak membeli, tidak menjual. Sama dengan tidak berpartisipasi. Tapi tidak membeli bisa menghindari masalah, sementara tidak menjual tidak bisa menghentikan tim-tim lain datang menawar.
Dengan prestasi gemilang, nilai pemain Xingxin tentu melonjak drastis. Ditambah status mereka sebagai tim akar rumput yang baru bergabung di Liga, dalam setengah tahun kontak, semua orang tahu kondisi finansial Xingxin yang terbatas. Di mata banyak orang, Xingxin bagai anak miskin yang menggendong bata emas - tak bisa direbut paksa, tapi dengan sedikit uang pasti bisa mengikis bagian tepinya?
Qiao Yifan, Baozi, Mo Fan, bahkan Ye Xiu pun ada yang berani mengincar. Tapi akhirnya semua mentok, Chen Guo tidak menunjukkan tanda-tanda melunak sama sekali, membuat semua pihak kehilangan harapan untuk bernegosiasi.
Tak lama kemudian, tanggal 10 Januari, pertandingan babak ke-18 semakin dekat. Sepuluh hari periode transfer berlalu, beberapa tim telah menyelesaikan transaksi kecil. Jendela transfer musim dingin biasanya hanya operasi minor, seperti transfer besar Jia Shi di Musim ke-8 yang merebut Sun Xiang - anggota inti level tinggi seperti itu sangat langka terjadi.
Di musim ini, beberapa tim memiliki hasil yang stabil, beberapa mengalami fluktuasi, namun sepertinya tidak ada tim yang memiliki konflik internal pada formasi inti yang perlu diselesaikan melalui transaksi di jendela transfer musim dingin. Hanya Misty Rain dan Howling yang banyak dikabarkan memiliki rumor transfer. Strategi baru Misty Rain di musim ini hingga kini belum membuahkan hasil, dengan total 86 poin di klasemen poin yang menempatkan mereka di peringkat 10 - pencapaian terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Setelah setengah musim tanpa kemajuan, banyak yang menebak Misty Rain perlu melakukan penyesuaian.
Sementara Howling, dengan 112 poin di peringkat 6 terlihat cukup baik, namun masih jauh dari ekspektasi mereka sendiri. Sebagai tim yang menargetkan gelar juara, kegagalan berulang kali mengalahkan tim besar musim ini memunculkan keraguan internal.
Kepergian Fang Rui membuat Liu Hao - yang didatangkan melalui transfer bebas - kini memegang peran wakil kapten. Hal ini sedikit mengacuhkan struktur inti Howling. Kombinasi kriminal Rogue + Thief yang mereka pertahankan bertahun-tahun tetap dilanjutkan meski Fang Rui pergi. Mereka akhirnya membeli pemain Thief Lin Feng dari Blue Rain, menyerahkan akun Thief berlevel All-Star "Gui Mi Shen Yi" kepadanya.
Hasilnya, Liu Hao dengan Soulblade-nya berhasil Naik level, bahkan merebut kursi All-Star, membuktikan keberasaannya di tim. Bagaimana dengan Lin Feng? Memegang akun All-Star, tapi akhirnya jauh dari daftar peringkat. Ingat dulu Zou Yuan hanya mengandalkan keterikatan fans dengan akun Hundred Blossoms Spectacle untuk masuk All-Star, bisa disimpulkan kinerja Lin Feng tidak istimewa. Meskipun status Gui Mi Shen Yi masih kalah jauh dibanding Hundred Blossoms Spectacle.
Akankah Howling melakukan penyesuaian? Semua menebak-nebak, bahkan ada fans yang menyerukan agar Fang Rui dipanggil kembali. Tapi ide ini jelas hanya khayalan penggemar gila. Fang Rui sudah ke Xingxin, bahkan mengorbankan perubahan kelas, sedang dalam masa pencapaian prestasi. Xingxin di klasemen poin masih menginjak Howling. Sekarang berharap dia kembali ke Howling untuk memadamkan 'kebakaran', lalu beralih kembali ke Thief? Yang bisa diharapkan hanyalah cinta Fang Rui pada Howling yang tak tergoyahkan...
Akankah hal seperti ini terjadi?
Ternyata benar-benar ada wartawan yang mewawancarai Fang Rui via jaringan.
"Aku akan kembali," jawab Fang Rui.
Wartawan terkejut, lalu girang luar biasa. Ini benar-benar drop! Fang Rui bersedia kembali ke Howling?
"Tanggal 10 Januari, aku akan kembali," bahkan Fang Rui menambahkan waktu spesifik.
Tapi begitu wartawan melihat, langsung paham. Fang Rui akan kembali, tapi... sebagai musuh. Hanya saja...
"Fang Rui Dada, 10 Januari adalah kandang Xingxin!" wartawan mengingatkan.
“Benarkah? Aku cok, buang-buang kata-kata bagusku! Main sepekan all-star, salah hitung!” teriak Fang Rui.
