Omong kosong Fang Rui terpampang jelas di channel publik, bagaimana dengan karakter Hai Wu Liang? Setelah menyelesaikan serangan ini dan menyadari penyesuaian Liu Hao cukup cepat tanpa kesempatan lanjutan, ia segera geser mundur untuk mundur.
"Jangan kabur!" teriak Liu Hao heroik di channel untuk menunjukkan dirinya tidak kebingungan. Soulblade An Wu Tian Ri baru saja mantap berdiri ketika gelombang pedang retakan bumi langsung menyambar. Sayangnya, Hai Wu Liang sudah berputar dan menyelinap di balik batu besar di sisi lain.
Lawannya adalah ahli aliran licik, Liu Hao tidak berani mengejar langsung. Karakternya bergerak lateral untuk membuat ruang aman, baru kemudian mendekati arah itu sambil menjaga jarak.
Hai Wu Liang ternyata bersembunyi di balik batu sambil mengumpulkan energi pikiran untuk jebakan. Melihat kewaspadaan Liu Hao, terpaksa menghentikan rencana.
"Hati-hati sekali! Takut ya?" kata Fang Rui di channel.
"Berani jangan lari-lari!" teriak Liu Hao.
"Tidak bisa, aku sangat takut padamu." Jawaban Fang Rui terdengar begitu terbuka, tapi semua orang tahu ini hanya bercanda. Ucapan yang seharusnya memalukan, di mulutnya justru terasa seperti Provokasi. Fang Rui benar-benar menepati janji, langsung memerintahkan Hai Wu Liang melakukan pergerakan, sama sekali tidak menghadapi Liu Hao secara frontal.
Hasilnya, dia lari tapi tidak terlalu jauh, hanya memutar di balik batu, bersiap bertele-tele dengan Liu Hao di area ini.
Teknik ini agak kurang ajar, tapi ketika digunakan ahli aliran licik, semua merasa wajar. Liu Hao berniat menggunakan Wave Array untuk menjangkau seluruh area, tapi takut Hai Wu Liang tiba-tiba muncul menyergap saat sedang Chanting. Setelah ragu sejenak, An Wu Tian Ri maju mendekati batu sambil mengamati sekeliling dengan kamera, memegang short sword siap menyerang. Liu Hao memilih strategi menunggu, apapun arah putaran Fang Rui - searah atau berlawanan jarum jam, dia tetap di posisi ini.
Setelah lama menunggu, Hai Wu Liang tak kunjung muncul. Di channel publik, omong kosong Fang Rui kembali terdengar: "Hah? Kenapa tidak mengejarku? Bukannya kau suruh jangan lari?"
Liu Hao hampir muntah darah. Apa barang ini benar-benar kabur setelah memutar batu? Sekarang ini, jangan-jangan sudah mengitari ke belakang BOSS?
Liu Hao segera ingin memutar kameranya, namun di saat itu, naluri waspadanya tiba-tiba muncul. Setelah mengecek medan tempur di sekelilingnya dengan teliti, menurutku dalam waktu sesingkat itu, Fang Rui mustahil menggerakkan Hai Wu Liang mengitari belakangku tanpa kusadari.
Hampir saja terpancing dan tertipu!
Liu Hao diam-diam menarik napas lega. Tapi apa sebenarnya rencana Fang Rui saat ini? Apakah menggunakan kata-kata untuk membiusku sambil diam-diam melakukan manuver mengitari dengan radius besar, atau bersembunyi di balik batu siap menyergap?
Liu Hao tak bisa terus bertahan seperti ini. Ia terpaksa menarik mundur karakter An Wu Tian Ri dengan teknik mencari ruang seperti sebelumnya, lalu menggeser kamera untuk melihat area belakang batu.
Begitu dilihat, Hai Wu Liang ternyata memang bersembunyi di balik batu dengan telapak tangan terangkat di dada - sedang mengumpulkan energi pikiran untuk serangan mendadak!
Brengsek!
Liu Hao mengutuk dalam hati. Ini benar-benar mengulangi proses yang sama persis! Untungnya ia tetap tenang, tidak tahu apa yang akan terjadi kalau tidak.
Fang Rui? Setelah trik repetitifnya terbaca, hanya mengetik di channel: "Hah, ketahuan lagi." Lalu berputar ke arah searah jarum jam lagi.
Liu Hao hampir gila. Siapa desainer map sialan ini?! Ngapain taruh batu jelek begini di sini? Memberi celah buat si pemalas ini, nilai hiburan kompetisi jadi turun drastis!
Liu Hao adalah orang yang asal-asalan. Mana tahu suasana live sudah dipenuhi gelak tawa penonton. Mungkin mereka tak terpikat oleh ketegangan pertandingan, tapi justru terhibur oleh adegan permainan konyol ini.
Kini, Fang Rui sudah tiga kali melakukan gerakan seperti ini. Liu Hao, bagaimana cara menghadapinya?!
An Wu Tian Ri mengangkat pedang pendek, Chanting, Electric Light Wave Array!
Hai Wu Liang milik Fang Rui mengitari batu, jadi sebenarnya dia hanya bisa menebak gerakan Liu Hao. Chanting Wave Array hanya mengeluarkan suara saat kristalisasi akhir. Kali ini, Liu Hao bertaruh lawan tidak melakukan pertimbangan semacam ini.
Taruhannya tepat!
Hai Wu Liang Fang Rui tidak muncul. Kilatan listrik yang terkumpul di pedang An Wu Tian Ri akhirnya membentuk bola energi di tepi batu depan.
Dengan suara "ziii", di detik terakhir pembentukan bola energi, kilatan listrik langsung menyebar spektakuler ke segala arah. Jika ada target, mereka akan otomatis terkunci; jika tidak, akan berkeliaran. Liu Hao yang notabene pemain Soulblade All-Star, meski tak melihat target serangan, bisa menganalisis banyak hal dari pergerakan kilatan listrik ini.
Tidak ada target!
Liu Hao kaget. Ini berarti Hai Wu Liang berada di luar radius Wave Array. Posisinya setidaknya harus di...
Otak Liu Hao cepat menghitung radius Electric Light Wave Array dan memproyeksikannya ke adegan depan. An Wu Tian Ri segera dash maju.
Sudut kamera perlahan menjauh, benar-benar tak terlihat bayangan Hai Wu Liang, tapi di sana...
Di balik batu, terdapat celah sempit yang hanya cukup untuk satu orang, seperti gumpalan bayangan. Pupil Liu Hao menyempit tajam. Sebagai ahli Soulblade, ia sangat paham karakteristik semua skill Soulblade. Jika ada celah seperti ini dalam radius Electric Light Wave Array, karakter memiliki persentase kemungkinan tinggi untuk bersembunyi tanpa terkena damage.
Liu Hao sebenarnya tidak buta tentang map ini, tapi apakah ada detail tersembunyi di batu ini? Ia benar-benar tidak yakin. Tapi sekarang, yang dilihatnya langsung membuatnya menduga: Hai Wu Liang mungkin ada di sini.
Sayangnya sudah terlambat.
Kali ini ia tidak waspada, tidak mempertimbangkan ruang pemanfaatan. An Wu Tian Ri tergesa-gesa menerjang. Saat melihat celah itu, berbagai pikiran berkelebat di kepalanya. Tapi Fang Rui sudah bergerak lebih dulu dengan Hai Wu Liang.
Tebakan Liu Hao tepat. Hai Wu Liang memang ada di sini.
!
Yang terlihat dari celah hanyalah kedua tangan Hai Wu Liang yang sudah menepuk tanah. Energi Qi menyebar melalui kerak bumi. An Wu Tian Ri gagal menghindar, terpental ke udara. Hai Wu Liang tak lagi menggunakan taktik licik. Ia melesat seperti panah, langkahnya bagai angin, membawa gelombang energi Qi yang menghujam tubuh An Wu Tian Ri.
Gelombang serangan kuat berikutnya.
HP An Wu Tian Ri merosot drastis, sementara sorak gemuruh fans Xingxin memenuhi arena.
"1 vs 3!" Mereka terus bersorak, sementara fans Howling di sisi lain sudah hampir diam total. Wakil kapten yang mereka percayai dan nantikan, menghadapi Fang Rui yang licik ini sepertinya tak banyak bisa dilakukan. Ini persis seperti ronde pertama dan kedua, ritme sepenuhnya berada di bawah kendali lawan. Jika terus begini, ini bukan lagi soal hasil pertarungan, melainkan... seberapa besar keunggulan yang akan Fang Rui raih dalam 1 vs 3 kali ini?
Di ronde ketiga ini, Hai Wu Liang sama sekali belum kehilangan HP, sementara HP Dark Beyond terus menyusut. Dengan 83% HP, Hai Wu Liang justru unggul. Masalah MP yang biasanya jadi kekhawatiran dalam 1 vs 3, sama sekali tak menjadi beban bagi Hai Wu Liang. Efisiensi serangan Fang Rui sangat tinggi - setiap aksi pasti membuahkan hasil maksimal. Konsumsi MP pun tentu tidak banyak, hingga saat ini masih lebih dari cukup untuk pertarungan ini.
Tapi bagi penonton, yang mereka lihat hanyalah hasil akhir. Mereka belum memikirkan detail-detail seperti ini. Baik yang menonton langsung maupun melalui siaran online, mereka menyaksikan Fang Rui bolak-balik menggunakan berbagai taktik, akhirnya menggerogoti Dark Beyond milik Liu Hao hingga tumbang. Liu Hao sendiri sempat menunjukkan level All-Star, di ronde ini ia berhasil menghabiskan 15% HP Hai Wu Liang - lebih baik dari dua pemain Howling sebelumnya. Tapi, hanya itu saja.
1 vs 3 dengan konsumsi HP 32% - inilah hasil akhir yang ditunjukkan Fang Rui. Sorak penonton live tak henti-hentinya, terus bergema hingga Fang Rui turun dari arena pertandingan dan kembali ke area pemain Xingxin.
1 vs 3, janji yang pernah diucapkan Tang Rou dari Xingxin namun gagal direalisasikan, kini berhasil diwujudkan oleh rekan setimnya Fang Rui. Banyak wartawan di lokasi yang begitu bersemangat sampai tidak bisa duduk tenang, ingin segera menghentikan pertandingan dan langsung mewawancarai habis-habisan. Namun menyadari hal itu mustahil, sebagian besar akhirnya tenang kembali sambil mempersiapkan materi analisis untuk wawancara pasca-pertandingan. Di antara mereka, Chang Xian dari (Esports Home) setelah memverifikasi dua kali semua catatan 1 vs 3 dalam arena selama sepuluh tahun terakhir, akhirnya yakin: Fang Rui telah menciptakan rekor baru.
Rekor keunggulan terbesar dalam 1 vs 3.
Konsumsi HP 32%, hasil ini memecahkan rekor keunggulan terbesar Wang Jiexi di Musim ke-4 yang sebelumnya 52% - peningkatan signifikan sebesar 20%.
Perlu ditekankan: Fang Rui sebagai pemain pertama di arena, hanya kehilangan 32% HP-nya untuk mengalahkan TIGA lawan dengan HP penuh 100%.
Sedangkan Wang Jiexi kala itu sebagai jagoan bertahan posisi ketiga. Meski pembalikan situasinya lebih dramatis, namun total HP yang dikorbankan dan HP lawan yang berhasil dihabiskannya tetap berada dalam posisi inferior.
Rekor Fang Rui ini memiliki nilai tambah yang sangat tinggi, bahkan bisa dibilang hampir mustahil untuk dipecahkan.
Dan cara dia menciptakan rekor ini juga layak dicatat. Bukan dengan kelebihan dominan yang menghancurkan segalanya sampai tuntas. Tiga pertandingan ini tidak berlangsung singkat, berjalan cukup lambat. Fang Rui menggunakan aliran liciknya untuk menciptakan efisiensi yang luar biasa. Efisiensi serangan seperti ini benar-benar tidak bisa direplikasi oleh pemain bertipe serangan kuat. Dalam benturan keras dengan lawan, mereka pasti akan melakukan berbagai pertukaran, HP akhir yang dikeluarkan tidak mungkin bisa ditekan sampai sesedikit ini.
Aliran licik yang sering dipandang sinis, akhirnya akan tercatat dalam sejarah liga berkat rekor ini.
Pertarungan 1 vs 3 di arena dengan kelebihan terbesar sepanjang sejarah, diciptakan oleh aliran licik!
Ini adalah kemenangan Fang Rui, sekaligus kemenangan aliran licik yang tetap dipertahankannya bahkan setelah beralih ke kelas Ahli Tenaga Dalam.
