“Habisi mereka!” Teriak Tang Hao penuh keyakinan. Meski belum sepenuhnya kompak, setidaknya semangat pasukan Tim Typhoon yang sempat lesu mulai berkobar kembali.
“Tim Howling di sana terlihat sangat ramai ya?” Di sisi Xingxin, para pemain yang akan tampil di pertandingan tim sedang melakukan penyusunan strategi akhir. Chen Guo suka mendengarkan secara diam-diam, tapi seringkali merasa pusing. Begitu perhatiannya teralihkan, sulit baginya untuk mengikuti diskusi logika taktik tim. Bos Besar Chen yang malang ini akhirnya hanya bisa melihat ke sekeliling, dan tiba-tiba menyadari bahwa tim Howling tiba-tiba seperti diberi energi ekstra, berteriak-teriak penuh semangat.
Para anggota Xingxin sebenarnya juga sudah lama tertarik oleh teriakan dari sisi sana. Saat melirik secara acak, pandangan mereka bertabrakan dengan tim Howling. Dibandingkan dengan sikap santai Xingxin, arah pandangan tim Howling terlihat cukup spesifik, terutama dari beberapa orang tertentu.
"Hmm, sepertinya perubahan dadakan kita memang diperlukan," kata Ye Xiu.
Pandangan anggota lain serentak tertuju pada Fang Rui. Penyesuaian strategi tim Xingxin dalam pertandingan kali ini berada di pundaknya. Hari ini dia benar-benar menjadi pemeran utama.
"Tidak masalah," Fang Rui mengacungkan dua jempol ke semua orang.
"Kalau begitu... bersiaplah!" Ye Xiu mengangguk sebagai penegasan terakhir.
Setelah beberapa menit istirahat terakhir, para pemain dari kedua tim mulai berjalan menuju arena atas panggilan wasit.
Tim Xingxin: Ye Xiu, Su Mucheng, Fang Rui, Qiao Yifan, An Wenyi, serta orang keenam, Baozi.
Tim Typhoon: Tang Hao, Liu Hao, Zhao Yuze, Lin Feng, Ruan Yongbin, serta orang keenam, Guo Yang.
Susunan Tim Typhoon sejujurnya telah mengalami transformasi besar dalam dua tahun terakhir. Untuk formasi pertandingan ini, selain Ruan Yongbin, semua anggota baru bergabung kurang dari tiga tahun di tim. Zhao Yuze justru menjadi salah satu anggota dengan pengalaman terlama di Tim Typhoon di antara mereka. Anggota lain seperti Tang Hao dan Guo Yang bergabung kurang dari dua tahun, sedangkan Liu Hao dan Lin Feng baru masuk di musim panas tahun lalu, baru akan genap satu tahun setelah menyelesaikan musim ini.
Susunan pemain yang sepenuhnya baru telah mengubah gaya taktis lama Tim Typhoon, bahkan komposisi kelas karakter pun mengalami pergantian. Kelas Rogue dan Thief masih bertahan, namun posisi Knight yang telah kokoh selama bertahun-tahun di tim mulai mundur ke garis kedua di musim ini. Soulblade milik Liu Hao adalah kelas baru yang masuk, sementara Ahli Tenaga Dalam Guo Yang yang bergabung di musim sebelumnya posisinya belum stabil, namun di musim ini akhirnya mulai menjadi bagian dari susunan utama. Keputusan Guo Yang menolak undangan Ye Xiu untuk tetap di tim ternyata tidak buruk, setidaknya dia akhirnya memiliki posisi stabil di Tim Typhoon.
Dua tim dengan total 12 orang memiliki tiga pasang kelas yang sama.
Rogue milik Tang Hao dan Baozi; Ahli Tenaga Dalam Fang Rui dan Guo Yang; Pastor An Wenyi dan Ruan Yongbin.
Namun karena Baozi dan Guo Yang sama-sama sebagai orang keenam, di formasi starter hanya Pastor yang memiliki kelas ganda. Sebagai healer, hal ini tidak terlalu mengejutkan.
Kedua pemain naik ke panggung, saling menyapa sebelum pertandingan. Anggota Tim Typhoon yang kalah di pertandingan individual jelas membawa emosi balas dendam, ketegangan terasa sangat kental. Wasit mengawasi ketat para pemain dari kedua tim, setelah memastikan tidak ada konflik verbal atau kontak fisik yang melampaui batas, memberi isyarat agar kedua tim memasuki kursi pertandingan. Pertandingan tim segera dimulai.
Penggemar setia Tim Typhoon yang sempat sedih dan kecewa, begitu melihat tim mereka tiba-tiba tampak bersemangat kembali, seketika menjadi bersemangat lagi. Bendera tim Typhoon mulai berkibar lagi di Stadion Xiaoshan. Permintaan mereka sebenarnya cukup sederhana - tidak selalu membutuhkan hasil yang luar biasa, terkadang hanya sebuah sikap yang membuat dukungan mereka terasa tidak sia-sia.
Hitungan mundur dimulai. Beberapa detik kemudian, map selesai loading. Kedua tim memulai pertandingan tim di match ini.
Map: Pasar Kota Perry.
Perry Town adalah kota kecil yang benar-benar ada di Benua Glory. Pasar ini memang diambil langsung dari kota tersebut sebagai map pertempuran. Faktanya, sekitar 90% map pertempuran di Glory menggunakan desain seperti ini - mengambil bagian tertentu dari Benua Glory. Desain sambungan seperti ini sudah ada sejak awal, sehingga adegan-adegan yang diambil sebagai map pertempuran memang dirancang sejak awal dengan mempertimbangkan tujuan ini.
Pasar Kota Perry, termasuk dalam kategori map perkotaan dengan jalan-jalan, bangunan tinggi-rendah, serta adegan indoor dan outdoor yang umum ditemui di tipe map seperti ini. Dibandingkan map sejenis, Pasar Perry relatif memiliki lebih sedikit adegan indoor-outdoor. Lapangan pasar yang luas menempati hampir separuh area map. Namun lapangan ini bukan hanya tanah kosong - pasar tentu memiliki berbagai stan dan tumpukan barang dagangan. Sayangnya daya tahan dan derajat kekokohan objek-objek ini cukup rendah, sehingga seluruh pasar bisa dianggap sebagai adegan yang dapat dihancurkan.
Lima karakter starter dari kedua tim ter-refresh di sudut berlawanan map.
Xingxin: Loner Jun Moxiao, Artillery God Muyu Chengfeng, Ahli Tenaga Dalam Hai Wu Liang, Ghostblade Yicunhui, Pastor Xiao Shou Bingliang.
Howling: Rogue Tang San Da, Soulblade An Wu Tian Ri, Elementalist Shao Guang Huan, Thief Gui Mi Shen Yi, dan Pastor Yulingzhe.
Tim Typhoon langsung menunjukkan semangat pasukan yang telah pulih selama istirahat babak pertama. Seluruh tim membentuk formasi dan langsung menyerbu maju ke pusat map.
Adegan seperti ini sudah biasa bagi fans Howling masa kini. Tapi di era kepemimpinan kombinasi kriminal dulu, Tim Typhoon jarang menampilkan sikap konfrontasi frontal seperti ini. Namun Howling kini, siapapun lawannya, selalu menunjukkan aura ingin menghancurkan dengan mudah.
Sejujurnya, awalnya fans juga menyukai momentum ini. Jika benar-benar bisa langsung menghancurkan lawan, siapa yang tidak suka dengan kekuatan seperti ini? Pada lima babak awal musim, Howling memang menunjukkan semangat megah seperti raja yang menaklukkan lima lawan berturut-turut: Yueyun, Zhaohua, Light, Ming Qing, dan keajaiban... Tak satu pun bisa disebut tim kuat. Kemenangan gemilang Howling sepertinya sedikit terbantu oleh format pertandingan.
Kemudian di babak keenam, Howling bertemu Tim Lun Hui. Semangat megah mereka langsung menemui Waterloo.
Lalu di babak ketujuh, tim besar mereka dihancurkan Dominant Hero.
Babak kedelapan, tim besar dihancurkan Blue Rain.
Babak kesembilan, tim besar dihancurkan Tim 301.
Babak kesepuluh melawan Tim Linhai, semangat Howling langsung bangkit kembali dengan momentum megah.
Setelah sepuluh babak ini, Howling langsung dijuluki "tim kuat palsu". Mereka menang melawan tim lemah, tapi langsung menunduk begitu bertemu tim yang agak kuat...
Untungnya di babak 11 dan 12, Howling menang beruntun melawan Misty Rain dan Void, membuktikan diri. Tapi babak 13 dikalahkan Tim Hundred Flowers, babak 14 diinjak Thunderclap, babak 15 malu kalah dari Huangfeng. Hingga babak 16-17 melawan Yi Zhan dan He Wu, Howling langsung bangkit lagi.
Tim Typhoon bisa bertengger di 8 besar berkat performa solid mereka saat menghadapi lawan-lawan dengan kemampuan lebih lemah, tidak kehilangan banyak poin yang seharusnya bisa dipertahankan. Tapi begitu berhadapan dengan tim yang sedikit lebih mumpuni, tim mereka langsung kewalahan. Tim kuat palsu? Label ini akhirnya lepas dari Typhoon. Kini para pemain menjuluki mereka "udang kaki lembek" - pecundang yang langsung ciut begitu berhadapan dengan tim kuat.
Di babak ini, setelah mengintimidasi dua tim lemah, mereka kembali bertemu lawan kuat. Kesempatan membuktikan diri bukan udang kaki lembek kembali datang. Tapi sekarang, pertandingan single player sudah hancur total. Jika pertandingan tim ini kalah lagi, langsung dapat nol poin - itu artinya lembek sampai ke tulang sumsum.
Namun meski demikian, Tim Typhoon tetap menampilkan aura dominan yang bakal menelan langit dan bumi. Lima karakter dengan formasi serangan standar menyergap ke pusat map: pasar di Perry Town.
Pasar yang mencakup separuh luas map ini terpecah-pecah oleh berbagai lapak dan tumpukan barang. Kamera sudut pandang pemain pun menjadi berbelit-belit.
Zhao Yuze mendapat isyarat, langsung mengoperasikan karakter Shao Guang Huan untuk melompat ke tumpukan karung goni di samping. Beberapa kali lompatan sampai ke puncak. Sebelum sempat menstabilkan kamera dan mengamati, tembakan terdengar.
Mengidentifikasi posisi melalui suara, beberapa anggota Typhoon langsung menemukan arah perkiraan. Mereka semua tanpa ragu bergerak maju ke arah itu. Termasuk Shao Guang Huan yang menarik serangan setelah melompat ke tumpukan karung.
Serangan Zhao Yuze sangat ofensif, dentuman senjata menggema. Dengan cepat ia mengubah arah karakter, langsung menggunakan Teleportasi Instan untuk mengirim Shao Guang Huan ke depan. Kombinasi dash dan tekanan, karakter yang seharusnya diserang malah menjadi pengendali gempuran.
"Sangat ganas ya!" Ujar Master Kecerdikan Fang Rui yang tiba-tiba muncul di channel dengan omong kosong misterius.
Formasi serangan Howling memang dirancang komprehensif. Melihat omong kosong yang tiba-tiba ini, kelima karakter langsung memantau sekeliling dengan pembagian tugas jelas, berusaha memastikan posisi karakter Fang Rui.
Tapi... tidak ada. Dalam radius kamera, yang terlihat hanya satu orang: Ye Xiu dengan Jun Moxiaonya.
Ada penyergapan!
Situasi seperti ini bahkan pemain biasa pun pasti sudah menyadarinya. Jun Moxiao hanyalah umpan, karakter lain Xingxin mungkin sudah menyiapkan jebakan di balik kerumunan adegan ini.
Tapi Howling tidak mundur, terus maju!
Kemampuan menyiapkan jebakan secepat ini membuktikan satu hal: mereka tidak membawa Healer.
Pertimbangan yang sangat logis. Meskipun serangan Howling sudah sangat cepat dan brutal, jika Xingxin masih bisa menyiapkan jebakan dengan tenang sebelum kedatangan mereka, hanya ada satu kemungkinan: mereka meninggalkan Healer berkaki pendek yang akan memperlambat kecepatan gerak seluruh tim.
Tim tanpa Healer mau menyergap? Apa yang perlu ditakutkan!
Kapten Howling Tang Hao berpikir demikian, sehingga momentum serangannya tidak berkurang. Liu Hao, yang memiliki keraguan, berharap bisa memperlambat tempo dan lebih hati-hati. Namun melihat ketegasan Tang Hao, dia segera menghilangkan keraguan dan mengikuti ritme kapten dengan penuh komitmen. Tapi tiba-tiba, sepercik api berputar di udara dan jatuh ke tengah formasi kelimanya.
Peluru Kendali Pengindera Panas!
"Cepat hindari!" Liu Hao secara refleks mengetik peringatan. Karakternya Dark Sky bahkan sudah berusaha keras keluar dari radius serangan peluru kendali ini. Namun, Tang San Da milik Tang Hao mengayunkan bahu dan melemparkan bata. Dari segi ukuran, pemantik api terlihat begitu lemah. Bata yang besar jelas lebih mudah mengenai target dibanding peluru. Pemantik api peluru kendali langsung terpental oleh bata ini.
Empat karakter Tim Howling lainnya tidak bergerak. Hanya Dark Sky milik Liu Hao yang berlari beberapa langkah. Melihat ini, pipinya memerah tapi dia tak lupa berteriak di channel: "Kapten perkasa!"
"Daripada buang waktu ngomong kosong, mending operasionalin karaktermu!" Pujian yang diteriakkan ke channel publik ini justru dibalas dengan sindiran tajam dari Ye Xiu.
