Yang Cong, dijuluki Assassin terbaik Glory, namun gaya mainnya kurang populer. Banyak pemain menyukai sensasi insta-kill dari skill , tapi Yang Cong hampir tidak pernah menggunakannya. Hingga orang meragukan apakah karakter Fengjingsha-nya bahkan tidak memiliki build skill tersebut - mungkin hanya gertakan kosong.
Tapi di All-Star Game yang baru berakhir, Fengjingsha akhirnya menunjukkan taringnya. Satu serangan langsung membungkam lawan. Meski hanya pertunjukan, setidaknya Yang Cong membuktikan bahwa dirinya bukan tidak tahu cara menggunakan skill paling ikonis Assassin ini.
Weekend Bintang All-Star telah usai, semua pemain kembali ke kondisi permainan normal. Hasilnya, dalam pertandingan melawan Xingxin ini, Yang Cong tiba-tiba mengeluarkan taringnya lagi dengan She Ming Yi Ji, membawa pulang Xiao Shou Bingliang milik An Wenyi dengan mulus.
Aksi ini benar-benar tak terduga, sementara ketiadaan Healer dalam pertandingan tim sangat fatal. Penggantian sementara oleh Jun Moxiao hanya bisa menyelamatkan situasi kritis sesekali, mustahil mengandalkannya untuk mempertahankan pertarungan tim 5 vs 5.
Xingxin terpaksa melancarkan serangan cepat, berharap mendapatkan kelebihan jumlah anggota melalui gempuran dahsyat. Namun Tim 301 jelas sudah mempersiapkan diri menghadapi skenario ini. Setelah serangan sukses Yang Cong, mereka segera memperlambat ritme, bermain pengurasan HP secara sistematis sambil berputar di sekitar Healer mereka sendiri, akhirnya menaklukkan Xingxin dengan paksa.
Pertempuran pengurasan ini berlangsung hampir 20 menit, namun semua sorotan pertandingan seolah terkonsentrasi pada She Ming Yi Ji spektakuler dari Fengjingsha milik Yang Cong. Inilah kemilau yang hanya dimiliki Assassin.
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Yang Cong dikepung pertanyaan wartawan. Tentu semua penasaran: Setelah ketekunan lebih dari tujuh tahun, mengapa gaya bermainnya tiba-tiba berubah drastis di pertandingan ini? Apakah penampilannya di All-Star Game memberikan inspirasi tertentu?
"Mungkin!" jawab Yang Cong tersenyum menghadapi hujan pertanyaan. "Sebenarnya bagi saya, She Ming Yi Ji bukan tidak bisa digunakan, tapi tidak boleh digunakan!"
“Apa maksudnya ini?” para wartawan bertanya kebingungan.
“Karena saya adalah kapten Tim 301,” jawab Yang Cong dengan sederhana.
Para wartawan mulai tersadar. Seorang kapten adalah roh dan panji sebuah tim, yang dalam situasi apapun harus memikul tanggung jawab membimbing seluruh tim. Entah melalui kata-kata untuk menyemangati anggota, atau tindakan untuk menggerakkan semua orang, yang terpenting - seorang kapten harus tetap ada di lapangan.
Lantas bagaimana dengan She Ming Yi Ji? Ini adalah strategi yang mengorbankan kedua belah pihak. Setelah menggunakan She Ming Yi Ji, Assassin hanya akan menyisakan seiris darah. Tidak ada tim yang akan melakukan kesalahan hingga membiarkan target semacam ini lolos. Sebagai kapten 301, Yang Cong harus memastikan dirinya tetap bertahan di arena, bukan sekadar meledakkan satu target lalu tersingkir.
She Ming Yi Ji bukanlah skill yang tidak bisa digunakan, tapi skill yang TIDAK BOLEH digunakan.
Sebagai kapten, pundaknya memikul lebih banyak tanggung jawab dan kewajiban dibanding yang lain. Assassin-nya tak boleh menjadi algojo penyendiri, karena yang diwakilinya bukanlah dirinya sendiri, melainkan seluruh tim.
Setelah memahami hal ini, para wartawan baru menyadari: selama ini mungkin kita semua telah mengabaikan sesuatu.
Sejak Musim ke-4, semua orang memuji Wang Jiexi yang diam-diam menyesuaikan strategi Penyihir-nya yang megah dan kontroversial demi Tim Micrograss. Namun sejak saat itu, ada pemain seangkatan Wang Jiexi - juga berlevel All-Star, juga seorang kapten tim - yang sejak awal telah mengorbankan banyak aset pribadi karena tanggung jawab posisinya.
" (She Ming Yi Ji), skill yang paling bersinar milik kelas Assassin."
Mungkin dibandingkan Wang Jiexi, kontribusi Yang Cong tidak sebanyak itu. Tapi keduanya memiliki tekad yang sama untuk mengorbankan diri demi tim. Semangat seperti ini seharusnya tidak diukur dari seberapa besar pengorbanannya.
Menyadari hal ini, para wartawan di lokasi live tersentuh. Namun selain terharu, rasa penasaran pun muncul.
"Lalu mengapa di pertandingan kali ini Anda tiba-tiba menggunakan She Ming Yi Ji?" tanya seorang wartawan.
"Mungkin inspirasi dari All-Star Game! Setelah acara itu, aku menyadari bahwa cara ini mungkin lebih membantu tim di masa kini. Beberapa beban sudah saatnya diserahkan ke orang lain." Yang Cong tersenyum.
Para wartawan kembali tertegun.
Ini... pertanda persiapan untuk Mengundurkan diri!
Pemain musim ke-3 memang sudah memasuki fase akhir karier. Jumlah yang masih aktif di lingkaran pro semakin berkurang tiap tahun. Tapi siapa lagi seperti Yang Cong yang sudah mulai aktif mengalihkan peran meski belum menunjukkan tanda-tanda penurunan?
Sebenarnya apa yang dia lihat dari All-Star Game itu?
Apakah dari peringkatnya yang paling bawah, dia melihat bayangan masa pensiun yang semakin dekat? Atau dari para pemain muda, dia melihat prospek yang lebih menjanjikan?
Tidak ada wartawan yang melanjutkan pertanyaan sedetail ini. Mereka tahu, meski ini atas inisiatif Yang Cong sendiri, meski ia tersenyum merespons semua, pasti ada duka dalam hatinya. Kepasrahan akibat berlalunya waktu begitu kejam, siapa tega mengorek-ngorek bekas lukanya lebih dalam?
Pernyataan Yang Cong telah membocorkan banyak hal.
Tim 301 akan mengubah inti strategi mereka. Assassin Yang Cong mundur ke posisi samping, sehingga ia bisa bertanding dengan gaya lebih bebas. Mungkin mulai babak ini, gigi mematikan Fengjingsha akan mengobarkan badai di Liga dengan taktik Satu Pukul Satu Bunuh?
Tak ada yang boleh melupakan: inilah Assassin No.1 Glory! Di masa senja karirnya, dengan sukarela ia melepas Status Anggota Inti, memulai jalan sejati sang Assassin.
Lalu, setelah Yang Cong mengundurkan diri, siapakah anggota inti baru yang akan diangkat Tim 301?
Pertanyaan ini juga membuat wartawan penasaran, namun Tim 301 tidak memberikan jawaban dalam konferensi pers kali ini. Dari komposisi pemain saat ini, Li Yihui yang ditransfer dari Micro Grass meski kehilangan aura All-Star masih pemain berkemampuan solid. Selain itu, Blade Master Gao Jie menunjukkan peningkatan kekuatan stabil beberapa tahun terakhir. Keduanya berpotensi menjadi inti baru Tim 301.
Tapi dua hari kemudian, tepatnya hari Senin minggu baru, di sistem registrasi penandatanganan kontrak Liga, seseorang menemukan Tim 301 baru saja menyelesaikan proses penandatanganan. Bukan transfer pemain, melainkan penandatanganan bebas.
Bai Shu, nama yang sama sekali tidak dikenal siapa pun, diam-diam bergabung ke Tim 301. Dari data publik Liga terlihat, orang bernama Bai Shu ini akan mengambil alih karakter Knight Chaoxi yang ditinggalkan mantan pemain Tim 301, Xu Bin.
Siapa Bai Shu itu?
Banyak orang ingin tahu jawabannya, tapi Liga Profesional justru memasuki masa jeda kompetisi selama seminggu. Tahun Baru Imlek tahun ini datang lebih awal. Malam Tahun Baru jatuh pada 22 Januari, tinggal dua hari lagi. Mulai Senin ini, berbagai tim besar sudah memasuki masa liburan, meski jendela transfer di Liga masih terus memperbarui pergantian personil tim. Para pemain profesional sudah pulang merayakan tahun baru.
Suasana di Xingxin tiba-tiba menjadi sepi. Bahkan orang-orang licik tanpa batas seperti Wei Chen dan Fang Rui pun pulang dengan membawa kebutuhan tahun baru secara resmi. Seketika, ruang latihan Xingxin hanya tersisa tiga orang.
"Kita bertiga lagi!" ujar Chen Guo memandang Ye Xiu dan Su Mucheng penuh kekaguman. Dia sama sekali tidak merasa kesepian meski personil berkurang. Kehadiran dua orang ini sudah merupakan keramaian terbesar baginya sejak ayahnya meninggal.
"Ya, kita bertiga lagi," jawab Ye Xiu.
“Adikmu tahun ini apakah akan datang lagi?” Chen Guo bertanya.
“Seharusnya tidak!” Ye Xiu menjawab.
“Kamu juga tidak berencana pulang ke rumah?” Chen Guo bertanya lagi.
“Nanti saja, nanti saja.” Dalam masalah ini, Ye Xiu jarang terlihat tidak tenang dan canggung seperti biasanya.
“Kalau begitu, kita juga harus mempersiapkan kebutuhan tahun baru!” Chen Guo segera mengubah topik.
“Mau jalan-jalan lagi?” Ye Xiu bertanya balik.
“Kamu takut?” Dua wanita ini meliriknya dengan sinis.
“Kakiku sudah gemetaran.” Ye Xiu tersenyum pahit.
“Wah pasti melelahkan.” Tapi keduanya sama sekali tidak berniat mengampuninya.
Ketiga orang ini bersiap pergi, namun setelah keluar dari ruang latihan, Ye Xiu melihat pintu departemen teknis agak terbuka dengan suara-suara dari dalam.
Ye Xiu bertukar pandang penuh tanya dengan Su Mucheng dan Chen Guo yang juga menyadari keanehan di situ. Mereka mendekat, Ye Xiu mendorong pintu dan melihat Guan Rongfei sedang duduk di depan komputer, fokus mengoperasikan sesuatu sambil terus bergumam sendiri.
“Ada apa ini?” Chen Guo masuk kasar, tanpa ampun menempelkan jam tangannya di depan mata Guan Rongfei, “Bukankah jam sembilan kereta api Anda! Sekarang jam berapa?”
Guan Rongfei mengalihkan pandangannya dengan jijik saat pergelangan tangan Chen Guo menghalangi, baru setelah ditegur ia melirik dengan santai: “Sudah jam 9:40? Terlewat.”
“Apa yang kamu lakukan!” Chen Guo berteriak. Orang yang tidak tahu pasti bingung mana dari dua orang ini yang sebenarnya menyiakan kereta api.
“Menyiapkan peralatan.” Jawaban Guan Rongfei sangat polos, begitu polosnya sampai Chen Guo tak tahu harus membalas apa. Dia tahu pasti Guan Rongfei tiba-tiba terinspirasi mengerjakan sesuatu dan fokus total sampai lupa diri. Tapi yang membuatnya pusing adalah si pemalas ini selalu seperti itu - hanya tidak menunda pekerjaan, tapi menunda-nunda hal lain.
“Kamu tidak mau pulang?” tanya Chen Guo.
“Jangan marah.” Guan Rongfei mengangkat jarinya memberi isyarat.
Chen Guo langsung mengira dia sedang mengerjakan bagian kritis, buru-buru menahan napas dan berdiri diam di sampingnya.
Tapi kemudian, Guan Rongfei kembali asyik bekerja, seolah melupakan kehadiran orang di sekitarnya.
“Sebenarnya sedang mengerjakan apa?” Ye Xiu mendekat.
“Lihat, ini...” Begitu Ye Xiu datang, wajah Guan Rongfei langsung berseri-seri. Dia mulai menjelaskan dengan semangat.
“Oh begitu? Aku coba lihat.” Kata Ye Xiu sambil membuka komputer lain.
Chen Guo mulut menganga. Bukannya mau belanja kebutuhan tahun baru?
