Dungeon 100 orang Level 60 dengan healer tunggal.
Orang yang mengajukan sista gila di depan pintu dungeon ini adalah An Wenyi, ahli healer Tim Xingxin. Dalam lingkungan seperti ini, tekanan ekstrim yang membuat healer panik bisa dibayangkan. An Wenyi sengaja menggunakan situasi ini untuk memaksa latihan reaksinya.
"Hanya saja, ide ini terlalu gila. Di game online Glory, tidak pernah ada konsep dungeon untuk 100 orang dengan healer tunggal. Meski sekarang semua pemain sudah level 75, ini hanyalah dungeon level 60. Kelebihan level tidak berarti pemain bisa menghancurkan dungeon 100 orang dengan mudah. Jika demikian, healer juga tidak akan mendapat latihan di sini."
An Wenyi bergabung dengan tim acak. Sebagai atlet profesional Xingxin, sebenarnya dia bisa langsung bergabung dengan tim dungeon Guild Xingxin untuk berlatih. Namun tim guild pasti akan memberikan koordinasi bawah sadar dan perhatian khusus, sementara chemistry tim yang stabil akan mengurangi tekanan pada healer. Yang dibutuhkan An Wenyi adalah lingkungan paling kacau dan menjengkelkan - tim acak yang dibentuk dadakan di depan pintu dungeon, jelas paling memenuhi kriterianya.
"Healer tunggal..." Pemain Knight ini meski sedang membentuk tim acak, tapi dikelilingi beberapa rekan. Untuk sementara tidak menjawab, terlihat sedang bergumam dengan beberapa temannya tentang hal ini.
An Wenyi berdiam diri sambil menunggu di samping. Jika tim besar ini menolak, dia harus mencari tim lain lagi. Hari ini baru Senin, CD dungeon baru saja di-reset, banyak orang berkumpul untuk main dungeon. Dari jumlah tersebut, pemain yang punya tim tetap hanyalah minoritas. Sebagian besar pemain setiap minggu hanya membentuk tim secara acak, main dungeon mana saja yang bisa. Dalam lingkungan kompetitif seperti ini, harapan An Wenyi untuk bertahan dengan tim single healer seharusnya tidak terlalu tipis. Bagaimanapun, seperti game online mana pun, dalam event dungeon tim besar ini, Healer selalu menjadi kelas langka. Glory dengan 24 kelas hanya memiliki 8% rasio Healer, namun posisi yang dibutuhkan dalam tim 100 orang jauh melebihi 8%, membuat kelangkaannya semakin ekstrim.
"Beberapa orang itu terlihat juga bingung beberapa saat, lalu mungkin melihat personil yang sudah dikumpulkan di sekitar mereka, dan daftar permintaan dalam tim besar. Berbagai kelas menumpuk-numpuk, tapi Pastor dan Guardian Angel sangat langka. Kadang ditemukan, tapi jika agak lambat sudah direkrut tim lain."
"Bagaimana kalau... kita coba?" Beberapa orang mulai tertarik. Pastor An Wenyi segera direkrut ke tim mereka.
An Wenyi menghela napas lega.
Level 60 tim 100 orang, healer tunggal. Dia belum pernah melakukannya, tapi juga tidak sama sekali tanpa persiapan. Mengapa memilih dungeon ini untuk melakukan hal semacam itu? Itu juga melalui kalkulasi. Orang yang memberinya jawaban ini adalah Luo Ji, si pemalas yang bisa menulis panduan untuk pemula dungeon dalam jumlah besar hanya dengan menonton rekaman, sangat membantu An Wenyi dalam hal ini. Setelah menghitung damage dungeon Level 100 orang Level 60 dan healing power karakter Pastor yang digunakan An Wenyi, serta berbagai kemungkinan skenario di dungeon ini, dia menyimpulkan bahwa healer tunggal secara teori bisa menahan tim dungeon 100 orang Level 60.
Anggota tim cepat terkumpul. Tanpa perlu mempertimbangkan healer, menambah orang benar-benar hal yang sangat mudah. Tapi segera pemain di tim besar menyadari fenomena bahwa seluruh tim besar hanya punya satu healer.
"Healer tunggal?" seseorang bertanya dan mendapat jawaban, seluruh tim menjadi gempar.
"Idiotkah ini? Bisa main nggak sih?" Kresek-kresek-kresek, seketika beberapa orang langsung menarik diri.
"Dungeon Level 60, healer tunggal sudah cukup! Efisiensi nomor satu!" Pemimpin tim mengutip perkataan An Wenyi sebelumnya. Tapi tetap masih ada pemain yang menganggap ini tidak mungkin lalu keluar. Yang bertahan, ada yang bingung, ada yang penasaran. Kemudian merekrut, menemukan healer tunggal lalu menghujat sambil keluar, merekrut lagi, berulang kali bolak-balik, akhirnya terbentuklah tim besar yang masih setengah sadar.
HEALER TUNGGAL!
Semua orang mencari satu-satunya healer di tim mereka, ingin melihat seperti apa karakter ini sebenarnya.
An Wenyi saat ini juga mulai merasa gugup, dia tentu tidak datang untuk membuat masalah. Single healer... dia harus berhasil melakukannya.
"Masuk dungeon!" Perintah pemimpin tim besar, seluruh tim masuk ke dungeon. Latihan gila-gilaan An Wenyi, dimulai...
Wipeout.
Akhirnya, tim 100 orang tumbang di hadapan BOSS pertama Armada yang Hilang.
"Single healer dasar kau!!!" Setidaknya 50% anggota tim langsung melontarkan hujatan tanpa ampun.
Bagaimanapun ini adalah dungeon Level 60 yang dijalani karakter Level 75, meskipun tim acak, selama rasio healer normal, sangat jarang terjadi wipeout bahkan sebelum bertemu BOSS pertama.
Konsep single healer langsung kacau saat menghadapi gelombang pertama monster kecil. Pemimpin tim sudah punya firasat buruk sejak itu. Tim acak memang tidak terorganisir, baik kesadaran maupun koordinasi tim tidak merata, seringkali membutuhkan healer untuk menjaga arena. Sepanjang perjalanan maju, pertempuran berlangsung kacau-balau. Baik di channel maupun voice chat, pesan yang paling sering muncul adalah "heal-heal-heal-heal-heal".
Anggota tim terus bertumbangan mengakhiri perjalanan dungeon mereka. Saat bertemu BOSS pertama, tim sudah kehilangan 30+ anggota. 60+ sisanya akhirnya tumbang beramai-ramai di hadapan BOSS.
Sang pemimpin tim besar yang terluka, begitu keluar dari dungeon langsung ingin mencari masalah dengan An Wenyi. Apa si pemalas ini benar-benar datang untuk menjerumuskan orang? Jangan-jangan ini akun alt musuh bebuyutanku? Sang pemimpin tim berpikir dengan penuh amarah, tapi tidak ingat ada yang punya dendam sebesar ini sampai mau repot-repot menghancurkan tim acak buatannya. Setelah muter-muter di depan pintu dungeon, Pastor itu sudah menghilang tanpa jejak...
"Sialan, jangan sampai aku melihatmu lagi!" umpat sang pemimpin tim dengan kesal.
"Sungguh sulit dihadapi..." gumam An Wenyi yang telah melesat pergi dari Dungeon Armada yang Hilang, merangkum petualangan dungeon yang gagal total ini. Meski sudah punya persiapan psikologis terhadap kekacauan tim acak, kenyataan yang dihadapinya jauh melebihi perkiraannya.
Tapi meski begitu, An Wenyi sama sekali tidak berniat mundur. Kalau dari awal saja dia bisa mengendalikan arena ini, buat apa latihan? Dia sudah menyiapkan segalanya, termasuk laci berisi kartu akun Pastor level 75.
Pengalaman An Wenyi di game online cukup mumpuni. Dia tahu, Pastor kontroversial yang terus mengulang aksi menjengkelkan seperti ini akan cepat tercatat di World Channel. Karena itu, dia sudah siap sedia untuk mengganti identitas kapan saja.
Tapi... selalu mencari tim dengan single healer, tindakan ini terlalu mencolok. Mungkin ganti akun pun tidak cukup untuk menutupinya! An Wenyi berpikir sangat detail, sejak awal sudah mempertimbangkan masalah ini. Akun Pastor barunya setelah login berada di Area 4.
Area biasa memiliki konten yang sama dengan Domain of Gods, jumlah dungeon 100 orang juga tidak kurang. An Wenyi sudah menyiapkan akun Pastor khusus untuk area biasa ini, lalu mulai menjelajah ke berbagai area, menjadi bencana bagi tim dengan single healer.
Ya, bencana...
Awalnya An Wenyi benar-benar bisa disebut sebagai bencana.
Satu per satu tim acak dihancurkan olehnya, CD dungeon para pemain terbuang percuma. An Wenyi juga merasa agak tidak enak, tapi setelah menoleh, tetap dengan kuat dan tenang, terus menjadi bencana.
Apakah skill-nya meningkat?
Dari progress dungeon saja, tidak terlihat perubahan kualitas. Performanya berfluktuasi tergantung situasi, jelas belum bisa mengontrol arena pertempuran dengan stabil. Tapi dengan sifat rasionalnya, An Wenyi tidak pernah berharap bisa langsung menjadi dewa secara instan. Dia tetap menggunakan banyak akun cadangan secara sistematis.
Minggu baru memberinya banyak kesempatan untuk dungeon. Tapi segera Tahun Baru Imlek tiba, periode dengan tingkat online terendah di Glory. Meski begitu, Glory tetap mengadakan event dengan hadiah melimpah untuk pemain.
Selama ada event, semangat pemain untuk menaklukkan dungeon selalu jauh lebih rendah. Namun event Tahun Baru Imlek kali ini kebetulan merupakan proyek tim besar yang sangat masif, meski bukan dungeon tapi memiliki lingkungan latihan yang hampir serupa dengan dungeon. An Wenyi terus berlatih, setelah menjadi "bencana besar" bagi tim dungeon, mulai menjadi "bencana besar" bagi tim event.
Ketika Tahun Baru Imlek hampir setengah jalan, legenda tentang bencana besar ini sudah mulai beredar di dunia game online. Banyak pemain menggerutu di forum tentang bertemu dengan Pastor penipu, bahkan sampai membangun thread khusus berjudul "Karakter Pastor yang Pernah Menipumu Selama Ini". Satu per satu pemain mulai bocorin pengalaman, perlahan mulai ada yang menyadari: "Pengalaman ini kok mirip banget ya?" Kemudian beberapa pemain yang pernah ditipu oleh karakter Pastor yang sama pun berkumpul dengan penuh emosi seolah menemukan resonansi.
"Itu An Wenyi."
Setelah Chen Guo menceritakan keributan terkini di dunia game online ini kepada semua orang, Ye Xiu menemukan thread tersebut, membaca detail deskripsi korban-korban penipuan, lalu memberi kesimpulan tegas.
"Hah?" Chen Guo tertegun.
“Dia menggunakan metode ini untuk melatih reaksinya secara kasar.” Ye Xiu berkata.
“Ini... berguna?” Chen Guo bingung.
“Dengan ketekunan yang gigih, pasti ada sedikit peningkatan.” Ye Xiu menjelaskan.
"Tapi karena dia terus-terusan ribut seperti ini, menurutku dia mungkin akan segera kehilangan kesempatan untuk bertahan ya?" Chen Guo membuka thread tersebut, di bagian belakang semua orang sudah mulai menganalisis insiden pastor menyebalkan ini. Meski belum menemukan petunjuk jelas, namun jelas bahwa thread viral terbaru ini mungkin akan dilihat oleh semua pemain yang suka menjelajahi forum. Setelah melihatnya, jika bertemu dengan pastor yang mengklaim bisa menjadi single healer, mungkin mereka akan langsung waspada.
"Hehe, kurasa dia akan menemukan cara." Ye Xiu berkata.
An Wenyi memang menemukan solusi. Setelah terus ditolak saat meminta posisi single healer, dia berhenti memaksakan setingan itu dan mulai mencari tim dengan tekanan healer yang lebih tinggi. Sejujurnya, setelah berlatih profesional selama ini, level teknik An Wenyi sekarang jauh melampaui pemain biasa. Memikul tim 100 orang sebagai single healer memang tidak mungkin karena kelemahannya, tapi dalam situasi tim yang kekurangan healer dan sedikit tekanan, dia sama sekali tidak merasa terbebani.
Menjalankan peran healer sesuai rencana tim bukanlah efek latihan yang diinginkan An Wenyi. Maka dalam tim seperti ini, dia mengambil alih semua tanggung jawab, mengabaikan pembagian tugas tim, dan dengan agresif mempertahankan HP seluruh anggota seolah-olah menjadi satu-satunya healer.
Karena masih ada healer lain yang membantu, tidak terjadi kekacauan. An Wenyi yang terus berpindah-pindah menyelamatkan situasi justru terlihat memiliki visi makro yang luar biasa dan sangat high-level. An Wenyi pun memanfaatkan kesempatan untuk mengajukan permintaan: "Dengan aku di sini, tidak perlu banyak pastor. Tambahkan DPS biar lebih cepat clear. Untuk dungeon berikutnya, keluarkan beberapa healer saja."
