Dua karakter perlahan saling mendekat, suasana pertandingan seolah kembali ke adegan ronde sebelumnya. Hati semua penonton kembali tegang, menanti momen penentuan.
Tapi sebelum penonton sempat bereaksi, kedua karakter tiba-tiba meningkatkan kecepatan.
"Mereka sudah saling mendeteksi!" teriak Pan Lin.
Perspektif penonton memang bisa melihat situasi global lebih jelas daripada pemain, tapi untuk memahami dinamika pertarungan, tetap harus mengandalkan kamera utama karakter. Siaran langsung dan layar elektronik di lokasi sama-sama menampilkan rekaman sesaat dari sudut pandang kedua karakter.
Pada detik itu, Destroying Immortality di dalam parit dan Yizhiyeqiu di tepian sama-saga menangkap siluet samar dalam bidang pandang. Tak ada yang luput dari pengamatan mereka - kedua karakter langsung melesat dan bertubrukan!
Doron!
Kabut ungu membumbung.
Sebelum sempat bertarung, Destroying Immortality sudah lebih dulu melemparkan Smoke Jade. Setelah itu, karakternya langsung menyelinap keluar dari radius efek asap.
Kabur?
Tidak!
Setelah keluar, Destroying Immaternity malah masuk kembali. Mo Fan memainkan trik keluar-masuk ini dengan karakternya. Mampukah ini mengelabui Sun Xiang?
Dou Po Shan He!
Sun Xiang mengambil langkah paling tegas. Dalam kabut ungu yang menyamarkan pergerakan Destroying Immortality, tanpa ragu ia langsung mengeluarkan skill besar level 75.
Doron!
Tombak Quexie menghantam tanah, energi sihir pertempuran menggeram keras menggulung kabut ungu seperti air mendidih.
Destroying Immortality kembali muncul dari kabut, langkahnya goyah tak terkendali - jelas terkena dampak serangan ini. HP-nya sudah berkurang. Sun Xiang berhasil menggagalkan trik Mo Fan dengan cara paling heroik dan tegas.
Naga Terbang dari Lautan!
Quexie bergetar lagi, gelombang energi sihir seperti ombak menyapu bersih kabut ungu hingga terbuka celah. Di balik celah itu, sosok Destroying Immortality sudah terpapar jelas di hadapan Sun Xiang.
Gas!
Haolong Pojun!
Yizhiyeqiu menyodorkan tombak dari kabut, dalam sekejap sudah berada di depan Destroying Immortality. Sun Xiang tak berharap serangan ini langsung kena, hanya memanfaatkan skill ultimate sebagai skill mobilitas.
Arc Light Flash!
Mo Fan kembali mengejutkan. Destroying Immortality tidak mundur malah maju, menggunakan skill assassin Arc Light Flash untuk dash maju cepat, berusaha berpapasan dengan Haolong Pojun.
Sun Xiang terkejut, buru-buru melakukan penyesuaian, Quexie disilangkan, tapi sudah terlambat. Destroying Immortality telah berhasil menyelinap melewatinya.
Tiba-tiba, kedua karakter seperti bertukar posisi. Tapi saat berpapasan, keduanya dengan cepat membatalkan skill, berhenti, lalu berbalik arah.
Longya! Yizhiyeqiu berputar sementara Quexie menusuk dengan cepat.
Kena!
Tapi, gumpalan asap muncul lagi - Jutsu Bunshin.
Tanpa ragu, Yizhiyeqiu berputar sambil mengayunkan tombak perang. Domineering Smash menyapu radius 270 derajat.
Namun...
Earth-Style Decapitation!
Lagi-lagi Earth-Style Decapitation. Muncul dari bawah tanah, mengenai rahang Yizhiyeqiu yang sedang melakukan sapuan dominan.
Ninpou: Kuuchou Sōsatsu!
Kombo Destroying Immortality mengikuti dengan cepat dan sempurna. Sun Xiang sudah waspada sejak kena Earth-Style Decapitation, tapi serangan lanjutan ini terlalu cepat dan presisi, tanpa celah.
Kemudian...
Duanmie, Shuriken Angin Topan, Ninjutsu·Shadow Dance!
Sama seperti kombo lima skill sebelumnya, yang juga merupakan operasional penuh konsentrasi Mo Fan yang membuat Sun Xiang tak berdaya. Tapi, skill terakhir kali ini adalah skill besar Yingwu, sebuah skill yang bisa dioperasikan terus-menerus, membutuhkan operasional jauh lebih banyak dibanding skill lainnya. Bagi Mo Fan yang batas perhatiannya hanya lima skill, penggunaan skill ini seharusnya tidak dimasukkan dalam kombo lima skill kecuali tidak melakukan operasional lanjutan – operasional skill ini jika dikerjakan sepenuh hati bisa setara dengan dua, tiga, bahkan empat skill.
Dalam pertarungan tingkat profesional, Yingwu mustahil tidak dioperasikan secara berkelanjutan.
Penonton tidak tahu bahwa Mo Fan masih memiliki masalah batas seperti ini, mereka hanya merasakan ini sebagai klimaks yang spektakuler, gemuruh tepuk tangan memenuhi arena.
Tapi anggota Tim Xingxin tahu bahwa langkah Mo Fan kali ini benar-benar menantang batas maksimumnya sendiri, dan bukan tantangan kecil – ini adalah lompatan langsung ke ujung jurang.
"Terlalu dipaksakan!" Wei Chen berkata.
"Tapi dengan skill ini, setidaknya bisa mundur dengan selamat, kan?" Kata Fang Rui.
"Tapi... dia sepertinya tidak berniat begitu." Su Mucheng, yang bisa dibilang masih bisa sedikit berkomunikasi dengan Mo Chen di tim Xingxin meski sangat-sangat minim.
"Benar, dia tidak..." Ye Xiu mengawasi pertandingan. Destroying Immortality, setelah Yingwu, belasan klon bayangan menyerbu menyerang, sama sekali tidak meninggalkan celah untuk mundur. Tapi saat ini perhatiannya sudah mencapai batas – mampukah dia mengontrol skill ini tetap pada level tertinggi?
Doron!
“Gedebuk berat!” Sebuah klon bayangan Destroying Immortality terlempar dari kerumunan. Yizhiyeqiu, pose Falling Flower Palm belum sepenuhnya selesai, tombak perang Quexie di tangan lainnya sudah menyambar, berubah menjadi energi sihir pertempuran yang dahsyat.
Fú Lóng Xiáng Tiān!
Skill Fú Lóng Xiáng Tiān yang langsung menyusul Falling Flower Palm ini bahkan tidak menunggu Destroying Immortality terlempar jauh, langsung mencengkram dengan ganas. Energi sihir pertempuran meledak sepanjang jalur, melahap habis target. Semua klon bayangan lainnya langsung bubar satu per satu. Semua orang paham: Sun Xiang, dengan persiapan matang, telah menghantam Yingwu Heart dari Destroying Immortality ini.
“Ternyata masih terlalu dipaksakan…” Ye Xiu menghela nafas.
Mo Fan ingin melampaui batasnya, tapi langkah ini terlalu besar. Dalam kondisi konsentrasi yang buyar, operasional skill Yingwu akhirnya meninggalkan celah yang langsung ditangkap Sun Xiang, lalu dihancurkan seketika.
Penonton tidak mengerti rahasia di baliknya. Mereka hanya melihat duel sengit kedua pihak yang sangat spektakuler. Sorak histeris memenuhi arena, sementara komentator Pan Lin dan tamu Li Yibo di siaran televisi terus memuji kejutan dari Mo Fan yang bisa bertarung seimbang dengan Sun Xiang.
“Semoga saja begitu…” Ye Xiu mulai khawatir. Mo Fan yang terus-menerus meledak dan menantang batasnya, apakah dia terlalu euforia kali ini? Ini… seperti gejala kehilangan kendali?
Fú Lóng Xiáng Tiān memiliki recovery frame yang cukup panjang. Setelah skill besar ini, cukup sulit untuk menambahkan kombo. Sun Xiang harus mengoperasikan Yizhiyeqiu kembali untuk meluncurkan gempuran setelah serangan ini.
"Sebelumnya Mo Fan yang terus-menerus melakukan Serangan Mendadak, sekarang giliran Sun Xiang. Yizhiyeqiu dash maju, bagaimana Mo Fan menghadapinya? Destroying Immortality... Destroying Immortality kabur... Saya..." Pan Lin menelan umpatan "sialan" yang sudah di ujung lidah. Taktik Mo Fan ini benar-benar menyebalkan! Pertarungan saling serang yang seru, saling balas serangan pasti akan sangat menarik. Saat Mo Fan meluncurkan gempuran, Sun Xiang punya respons spektakuler. Tidakkah kau bisa membalas kejutan itu untuk penonton? Begitu lawan melawan balik, langsung kabur tanpa ragu. Keberanian untuk melawan Sun Xiang secara frontal mana? Teknik seimbang dengan lawan mana?
"Ini... Taktik Mo Fan menunjukkan kesadaran strategi yang sangat jelas! Sama sekali tidak kehilangan kendali emosi." Li Yibo berkomentar.
"Tapi dalam bertanding, tidak perlu selalu menjalankan rencana yang kaku seperti ini! Anak muda harus punya semangat, terlalu kaku dan mekanis malah jadi membosankan." Pan Lin menyahut.
“Hehe, mungkin menurutnya ini baru seru?” Li Yibo menjawab dengan nada datar. Saat ini, dia akhirnya memancarkan aura mantan atlet profesional. Hanya dengan berdiri dari sudut pandang atlet profesional, seseorang bisa mengucapkan kata-kata yang begitu menyentuh. Seru? Apa itu seru? Bentrok frontal yang penuh semangat dan keberanian, atau balapan kecepatan tangan yang intens dan menegangkan? Itu hanya definisi kalian para penonton saja. Bagi setiap atlet profesional, gaya bertarung yang mereka pilih adalah yang paling menarik bagi mereka. Mungkin ada juga yang sengaja memainkan gaya untuk menyenangkan penonton, ini mungkin hasil iklim yang terbentuk setelah lingkaran ini mengalami promosi komersial. Tapi Li Yibo, sebagai pemain generasi lama, masih cukup menolak iklim yang agak vulgar ini dalam hatinya. Dia suka melihat pemain bertahan pada gaya mereka sendiri, meski mungkin banyak di antaranya yang sudah tidak bisa dipahami oleh si pemalas tua ketinggalan zaman ini...
Ucapan datar Li Yibo membuat Pan Lin terdiam sejenak, tak bisa langsung merespons. Di arena, Destroying Immortality-nya Mo Fan dengan gesit kabur, kembali bersembunyi di balik parit-parit yang tersebar di seluruh map.
“Dia masih cukup sadar!” Fang Rui berkomentar penuh kekaguman.
“Benar, dia tidak seimpulsif yang kamu kira!” Su Mucheng berkata pada Ye Xiu.
“Ledakan paksa yang melampaui batas maksimum ini, mungkin juga membingungkan lawan? Pasti anak ini diam-diam mengobservasi gaya bertarungku dan menyerap banyak hal bernilai tinggi!” Wei Chen mengungkapkan kekaguman.
“Tidak tahu batas?” Baozi bertanya.
“Bangsat, itu belajar dari bosmu!” Wei Chen memaki.
“Tentu saja, bosku selalu yang terbaik dalam segala hal.” Baozi berkata dengan bangga.
“Hahaha, dalam hal ini aku tidak menyangkal!” Wei Chen tertawa terbahak, sangat puas dengan serangan balik Baozi terhadap Ye Xiu.
“Baozi tidak paham, jangan ikut-ikutan pura-pura bodoh. Yang paling tidak tahu batas jelas kamu.” Ye Xiu berkata.
“Jangan rendah hati, kamu memang yang paling kuat dalam segala hal!” Wei Chen mengucapkan kata “paling” dengan penekanan.
“Kamu...”
“Mo Fan masih bertanding, kalian malah ngobrol ngalor-ngidul di sini?!” Chen Guo marah dan berteriak.
“Wah, bos, santai, santai.” Wei Chen buru-buru berseru, “Mo Fan tidak masalah.”
“Benarkah?”
“Asalkan dia bisa mempertahankan ritme.” Ye Xiu menjelaskan, “Lawan, untuk sementara belum bisa membaca permainannya. Lao Wei benar, ledakan paksanya itu memiliki efek membingungkan lawan sehingga mereka akan ragu-ragu. Ini kesempatannya.”
“Mo Fan...” Chen Guo tidak menyelesaikan kalimatnya. Sebenarnya dia ingin mengungkapkan kekaguman bahwa Mo Fan bisa mengalahkan Sun Xiang, namun segera menyadari bahwa kekaguman semacam itu bisa menyakiti pemain timnya sendiri. Meski demikian, di dalam hatinya, dia benar-benar terkejut melihat kemajuan Mo Fan yang sudah mencapai level seperti ini.
Bisakah benar-benar menang? Chen Guo menatap ke panggung.
Mo Fan tidak mengecewakan semua orang. Saat HP Destroying Immortality tersisa 14%, Yizhiyeqiu akhirnya tumbang. Kekaguman yang tidak diungkapkan Chen Guo, diteriakkan oleh Pan Lin mewakilinya.
"Sungguh tak terduga, Mo Fan dari Xingxin ini ternyata berhasil mengalahkan Sun Xiang!" teriak Pan Lin.
