HP Destroying Immortality masih tersisa 14%, sedangkan Yizhiyeqiu di pertandingan ini hanya memulai dengan 72% HP. Bagi mereka yang terlalu menuntut kesetaraan parameter, mungkin masih belum sepenuhnya mengakui kemenangan Mo Fan.
Namun meski begitu, kemenangan Mo Fan ini tetap memicu banyak kejutan.
Karena Sun Xiang benar-benar kuat. Lihat saja bagaimana meski terpuruk selama satu musim di Challenge Tournament dan akhirnya dikalahkan Xingxin, dia tetap direkrut oleh tim juara Lun Hui. Ini membuktikan persepsi mapan tentang kekuatannya di lingkaran kompetisi. Bahkan kekalahan selama satu dua musim tak mampu mengikis citra kemampuannya.
Pemain sekaliber ini, meski karakternya hanya punya 72% HP saat melawan seorang rookie, tetap saja tak banyak yang meragukan kemenangannya.
"Hasilnya lawannya Mo Fan, kekuatannya cukup mengejutkan. Performanya yang tidak kalah saat berhadapan langsung dengan Sun Xiang berkali-kali, meninggalkan kesan yang sangat mendalam."
"Akhirnya, Sun Xiang justru kalah di ronde ini."
"Sun Xiang keluar dari kursi pertandingan, perlahan berjalan meninggalkan arena."
"Jika dulu, kalah di tangan pemain baru seperti ini pasti akan membuatnya malu dan marah. Tapi sekarang, tidak ada ekspresi malu atau kemarahan di wajahnya, tentu juga tidak terlihat senang. Dia hanya mendongakkan kepala, terus menatap replay pertandingan di layar elektronik sambil berpikir sesuatu."
"Mainmu bagus!" Kembali ke formasi Lun Hui, rekan setim menyambutnya dengan tepuk tangan. Kekalahan dari Mo Fan memang agak tak terduga, tapi faktanya Sun Xiang sendiri sudah mengalahkan hampir dua orang. HP Destroying Immortality milik Mo Fan tersisa hanya 14%, di arena pertandingan, performa seperti ini sudah sangat mengesankan."
"Mo Fan itu..." Sun Xiang merasa seharusnya dia menangkap sesuatu, tapi sejenak belum bisa merumuskannya.
"Nanti kita summary pelan-pelan saat review pertandingan!" Wakil Kapten Jiang Botao menepuk bahunya, dia tahu Sun Xiang sepertinya punya beberapa kebingungan tentang pertandingan ini.
"Oke, akhirnya giliranku." Du Ming bangkit dengan wajah bersemangat.
"Dia adalah pemain yang sangat antusias terhadap pertandingan. Sebelum Sun Xiang transfer ke Lun Hui, kesempatan tampilnya di tim masih sangat banyak. Tapi begitu Sun Xiang datang dan menduduki posisi anggota utama, posisi Du Ming langsung terpinggirkan."
“Sama sekali tidak kesal,” itu bohong. Tapi kekuatan Sun Xiang sudah pasti seperti paku tertancap. Kehadirannya membuat Lun Hui musim ini semakin kuat. Du Ming tak bisa memberikan peningkatan sebesar itu pada tim, hanya bisa menerima dengan pasrah.
Untuk masa depan, Du Ming punya rencana pribadi. Dia ingin lebih banyak kesempatan bertanding. Tapi musim ini, sebagai bagian dari Lun Hui, tekadnya sama sekali tak goyah! Menyelesaikan misi tiga gelar juara berturut-turut bersama rekan setim yang sudah bertahun-tahun bersama, baru kemudian pergi meraih ambisi pribadi — akhir seperti inilah yang paling sempurna.
Meski posisinya marginal, Du Ming musim ini justru lebih giat dari sebelumnya.
Di tim juara, tak ada tempat untuk orang tak kompeten! Meski sudah berencana keluar dari Lun Hui, kebanggaan sebagai anggota tim juara tak luntur sedikit pun.
“Semangat!” teriak rekan-rekan setim pada Du Ming.
“Tenang!” Du Ming melambaikan tangan dengan gaya ke arah rekan di belakangnya, penuh kemegahan.
“Sialan, seolah dia yang paling top di tim kita,” umpat Wu Qi. “Kapten, aku bukan tipe yang cari masalah, tapi kalau aku yang diginiin pasti nggak terima.”
“Hehe.” Zhou Zekai tersenyum.
Sang bintang Du Ming maju, memasuki kursi pertandingan, memuat karakter.
Blade Master, Yu Hen.
Sru-sru-sru-sru! Begitu masuk map, Du Ming langsung menggerakkan Yu Hen mencabut pedang dan mengayun-ayunkannya, melampiaskan kegelisahannya yang tak tertahan.
“Ayo!” teriaknya di channel.
Mo Fan tentu saja tidak merespons, hanya diam-diam melakukan dash ke depan.
Du Ming juga tidak menerapkan strategi posisi tempur, setelah memperagakan beberapa jurus pedang dengan elegan, dia juga bergegas menuju tengah arena.
Sama seperti babak sebelumnya, dua karakter ini hampir bersamaan muncul dalam visi lawan.
Menyusup parit?
Tidak, kali ini tidak ada yang menyusup parit. Saat dua karakter bertemu, setelah jeda sejenak, mereka langsung serempak menyerbu.
Shuriken!
Lagi-lagi Destroying Immortality milik Mo Fan yang pertama meluncurkan serangan.
Prop terbang tingkat rendah ini sama sekali tidak menjadi ancaman bagi Sun Xiang, begitu pula bagi Du Ming.
Pedang diayunkan, shuriken itu dipukul ke samping.
Triple Slash!
Serangan Mendadak Du Ming sama cepatnya dengan Sun Xiang. Jika Sun Xiang menggunakan Haolong Pojun, dia memakai Triple Slash. Meski daya hantamnya mungkin tak sehebat Haolong Pojun, tapi lebih fleksibel.
Pedang membawa karakter melesat, namun Du Ming waspada mengamati reaksi Mo Fan. Dia tak lupa momen dalam pertandingan sebelumnya dimana dua karakter ini berpapasan lalu berbalik adu cepat. Reaksi dan operasional seperti itu, siapa pun yang menyaksikannya pasti akan membayangkan diri di posisi itu dan berkeringat dingin. Du Ming juga merasakannya, lalu tercengang. Tapi dia tetap ingin mencoba, menguji apakah dirinya bisa melakukan hal-hal seperti yang dilakukan si pemalas ini.
Segmen pertama, kedua...
Triple Slash terayun satu pedang demi satu pedang, Yu Hen maju cepat ke depan, namun Destroying Immortality sama sekali tidak bergerak, tak seperti pertarungan sebelumnya di mana Arc Light Flash langsung menyerbu dengan keras.
"Apa rencananya ini?" Du Ming bergumam dalam hati. Segmen ketiga Triple Slash telah terayun, menyerang sambil maju ke arah Destroying Immortality. Tiba-tiba Du Ming menurunkan kameranya. Teknik Earth-Style Decapitation Mo Fan memang mengesankan, Du Ming tak ingin terjebak.
Saat kamera turun, terlihat bintik-bintik dingin berkilauan di depan Destroying Immortality.
Caltrops?
Kapan itu dilempar?
Du Ming kaget, buru-buru mengoperasikan Yu Hen. Segmen ketiga Triple Slash akhirnya diubah arahnya, Yu Hen menggeser ke samping, berhasil menghindari Caltrops.
Bahaya!
Du Ming berteriak dalam hati. Ninjutsu·Sanrin, skill low-tier ninja. Menginjaknya akan mengurangi HP dan memperlambat kecepatan gerak. Meski diletakkan di tanah, benda ini sulit terlihat. Andai Du Ming tak sengaja melihatnya saat mengecek kamera rendah untuk menghindari Earth-Style Decapitation, Yu Hen pasti sudah menginjak.
"Licik juga kau!" Meski berhasil menghindari Caltrops, Du Ming tak berlama-lama berpuas diri. Gempuran segera dilanjutkan.
Slashing Draw!
"Jianqi berkeliaran, di bawah perlindungan, Yuhen melompat, Phoenix Descending Slash! Langsung dijatuhkan dari ketinggian, melesat melintasi area yang dipenuhi Caltrops."
Destroying Immortality berbalik arah dan langsung kabur.
"Eh! Si pemalas ini!" Du Ming berteriak. Terhadap Sun Xiang, setidaknya dia akan dash maju bertarung beberapa round, tapi saat berhadapan dengannya, malah langsung kabur. Apa maksudnya, apakah dirinya lebih menakutkan daripada Sun Xiang? Du Ming tentu tidak berpikir demikian, dia bingung dengan ide apa yang sedang direncanakan Mo Fan.
"Mo Fan, sedang kelelahan..." Para pemain Xingxin di luar arena telah menyadarinya.
Pertandingan sebelumnya, dia terus-menerus melakukan critical damage, menantang batas maksimum, padahal itu hanya dua fragmen setelah pembukaan. Setelah itu, untuk mengalahkan Sun Xiang, Mo Fan bahkan melakukan sprint yang lebih gila dan ekstrim. Dia mengalahkan Sun Xiang, tapi orang yang tidak mengenalnya sulit melihat berapa banyak yang telah dikorbankannya untuk kemenangan itu. Saat ini Mo Fan menghadapi Du Ming, tidak lagi menggunakan strategi tiga kapak seperti melawan Sun Xiang, bukan karena tidak mau, tapi tidak mampu. Spirit-nya sudah tidak memungkinkannya untuk mempertahankan Fokus abnormal itu lagi.
"Anak ini, dengan gaya bertarung seperti ini, kedepannya lebih sering lempar dia ke pertandingan individual saja!" Wei Chen berkata.
Sedang dibahas, tiba-tiba Mo Fan di arena memicu critical damage!
Kombo, kombo lagi, kombo yang tak terbantahkan. Hanya saja efek serangan mendadak pada pukulan pertama kali ini tidak terlalu baik, berhasil dihadapi oleh Du Ming dengan tepat. Namun Mo Fan tidak menyerah, pukulan kedua, ketiga... Dengan sikap kombo, ia melancarkan gempuran, akhirnya pada pukulan keempat berhasil menembus pertahanan Du Ming.
Duanmie!
Pukulan kelima, yang digunakan Destroying Immortality adalah Duanmie, skill crowd control tingkat terendah ini biasanya tidak akan pernah menjadi gerakan penutup dari pola kombo mana pun. Kemunculannya saat ini hanya berarti satu hal: Mo Fan belum berhenti berniat melanjutkan kombo.
"Anak ini gila-gilaan!" teriak Wei Chen dengan kaget.
Awalnya dikira Mo Fan sudah kelelahan, namun ia kembali melancarkan tiga kapak, bahkan di pukulan kelima yang sudah di batas maksimum masih tidak berhenti, terus menambahkan serangan.
Flame Slash!
Serangkaian api yang dibawa ninjato menyambar tubuh Yu Hen dengan akurat setelah Duanmie, pukulan keenam yang tersambung dengan presisi luar biasa.
Kemudian, Back Neck Bind! Destroying Immortality melesat maju, tapi...
"Terlambat," kata Ye Xiu.
Benar, pukulan ketujuh terlalu lambat. Yu Hen yang terbakar menjadi manusia api akibat Flame Slash, mengeluarkan serangan sambil masih menyala.
Luo Ying Shi!
Lebih cepat dari Back Neck Bind Destroying Immortality, ujung pedang telah menusuk titik lemah di leher Destroying Immortality. Pancuran darah menyembur, tubuh Destroying Immortality jatuh terhempas dengan berat.
Empat skill besar level 75 kelas Blade Master, damage-nya tidak terlalu mengerikan, namun memiliki buff di aspek lain.
Luo Ying Shi dengan efek paksa jatuh;
Liu Xing Shi dengan kecepatan serang ekstrim;
Po Kong Shi dengan kekuatan setara yang tinggi;
Serta Hui Feng Shi yang bisa menarik posisi target menggunakan jianqi.
Saat Luo Ying Shi melesat, terlihat seperti serangan biasa, namun Destroying Immortality langsung tumbang ke tanah.
Silver Light Blade!
Serangan udara Yuhen langsung menyambar Destroying Immortality yang terjatuh.
Kombo ini begitu cepat, tanpa celah, tanpa jeda. Destroying Immortality yang baru saja jatuh tak bisa menghindar.
Tapi Destroying Immortality langsung berguling bangkit, berusaha kabur dari gempuran Yuhen.
Chain Thrust!
Kilatan pedang sudah menyambar punggung Destroying Immortality.
Dorr! Tubuh Destroying Immortality yang tertusuk berubah menjadi boneka jerami pengganti.
"Sialan!" Du Ming mengumpat. Skill kabur Ninja membuat mereka lebih lihai melarikan diri dibanding kelas lain. Banyak kombo yang biasanya efektif jadi mudah di-counter.
Du Ming memutar tubuh Yuhen, mencari posisi Destroying Immortality.
Tanah di bawahnya tiba-tiba mengendur.
Earth-Style Decapitation!
Di momen krusial, Du Ming gagal mengantisipasi serangan ini. Earth-Style Decapitation menyambar dagu Yuhen seperti saat menyerang Yizhiyeqiu. Kombo pun dimulai kembali.
“Si pemalas ini……” Semua orang di Xingxin sudah mulut menganga.
“Dia… sengaja menyerang batas maksimumnya ya……” Ye Xiu mulai menyadari. Membingungkan lawan? Mereka terlalu berpikir rumit, Mo Fan sebenarnya terus-menerus menantang dan menyerang batas maksimumnya.
