Du Ming memang terlalu bersemangat saat baru naik ke arena. Saat dash maju untuk Serangan Mendadak, pikirannya sebenarnya masih sibuk mempertimbangkan apakah akan melanjutkan percakapan. Dengan teknik Tang Rou sekarang, mana mungkin dia bisa menghadapi dengan setengah hati? Han Yanrou langsung melihat celah besar dalam serangannya, melepas Tarian Tongkat Bundar, Wu Shuang Gou Yue Du Ming langsung menunduk.
Nima!
Ribuan kuda lumpur mengamuk di hati Du Ming. Awalnya ingin menunjukkan performa mencolok, mana nyangka langsung gagal di babak pembuka. Celah sebesar itu, tumbang begitu mudah - mana muka lagi yang tersisa?
Dalam kepanikan, Du Ming langsung teriak "Kecerobohan!".
Tapi ini kan pertandingan! Menjelaskan ke lawan kayak gini lebih memalukan daripada langsung dikalahkan! Untungnya selain anggota Lun Hui, penonton mengira teriakan itu sebagai klarifikasi ke rekan setim dan penonton atas kegagalannya.
Tang Rou jelas melihat teriakan Du Ming, tapi sifatnya mana mau menghiraukan. Saat Wu Shuang Gou Yue Du Ming berusaha bangkit, tombak perang Han Yanrou sudah menyambut dengan tusukan, membuat Du Ming kembali panik bukan main.
Secara singkat, Du Ming terlihat cukup bersemangat, tapi semangatnya ini bukan semangat bertanding, melainkan semangat karena bertemu Tang Rou dalam pertandingan. Jadi faktanya saat ini dia tidak dalam kondisi permainan yang optimal, performanya bahkan kurang stabil dibanding saat melawan Mo Fan sebelumnya. Langsung menunduk di awal, lalu dihujani serangan gencar oleh Tang Rou, tak terasa 20% HP-nya habis.
Memalukan sekali!
Dua tahun lalu, mungkin bisa dibilang dia tidak serius menghadapi pemain biasa dan terlalu ceroboh; Tapi kali ini? Jika kalah lagi sekarang, benar-benar akan terlihat seperti orang yang Tidak Mampu!
Tidak boleh kalah!!
Du Ming berteriak dalam hati, segera setelah set kombo Han Yanrou selesai, dia nekat melakukan serangan balik.
"Du Ming terlalu terburu-buru ini?" Bahkan komentator Pan Lin langsung melihat masalahnya. Memang kombo Tang Rou sudah selesai, tapi pertandingan tidak otomatis mulai dari nol. Inisiatif masih di pihaknya, kombo memang berakhir tapi gempurannya masih jauh dari selesai, dan sambungannya sangat rapat. Du Ming malah mencoba memulai serangan balik di momen ini, jelas bukan momen emas. Seperti diduga, serangan balik Du Ming baru mulai, langsung bertabrakan dengan gelombang serangan lanjutan Tang Rou. Seketika, gelombang kombo baru dimulai.
"Du Ming ini... di Weekend Bintang All-Star dua tahun lalu pernah dikalahkan oleh Tang Rou yang waktu itu bahkan belum menjadi pemain biasa, baru belajar Glory. Sungguh kehilangan harga diri! Sepertinya sekarang dia ingin memulihkan harga diri yang hilang waktu itu. Dengan motivasi seperti ini, wajar kalau dia jadi terburu-buru. Semoga dia bisa cepat tenang." Analisis Li Yibo kali ini penuh percaya diri, karena selain alasan ini, dia benar-benar tidak bisa menemukan penjelasan lain. Kalau saja dia tahu bahwa performa buruk Du Ming sebenarnya berasal dari rasa sukanya pada Tang Rou, mungkin ribuan Nima akan berlarian di hatinya.
Han Yanrou kembali melancarkan kombo, kali ini damage-nya bahkan lebih tinggi dari sebelumnya. HP Wu Shuang Gou Yue berkurang 23%. Sekarang hanya tersisa 48%, kurang dari setengah. Bagaimana dengan Han Yanrou milik Tang Rou? Hanya kehilangan 4% HP selama kombo serangan mendadak ini, berkat pengorbanan sifat dan pertukaran yang dilakukan. Kerugian ini bahkan lebih rendah dari skenario normal saat melakukan serangan kuat seperti ini, semua karena performa Du Ming yang tidak normal.
"Si pemalas ini, ritmenya akan di-counter!" Awalnya para pemain penonton dari Lun Hui banyak yang bersenda gurau. Tapi sekarang nada diskusi mereka tentang situasi pertempuran mulai terdengar serius.
Pikiran Du Ming mereka pahami, jadi mereka bisa mengerti kegembiraannya yang sedikit tak terkendali di awal. Tapi sampai sekarang belum bisa menyesuaikan diri, ini sudah tidak seharusnya. Sebagai atlet profesional, bagaimana bisa emosi pribadi mengganggu performa selama pertandingan? Jika benar karena ini tim kalah total, harus ada kritikan serius internal tim.
Pemain-pemain Lun Hui berhenti mengkritik dengan candaan, menyaksikan pertandingan dengan wajah tegang.
Dua set kombo, HP karakter tinggal kurang dari setengah. Lawan? Lawan hanya kehilangan 4%?
Sebenarnya apa yang sedang kulakukan?
Du Ming di arena saat ini juga bertanya pada dirinya sendiri.
Meski ini pertemuan dan konfrontasi yang sudah lama dinantikan, tapi apakah aku terlalu mengabaikan fakta bahwa ini pertama-tama adalah pertandingan?
Dalam pertandingan, harus menghadapi dengan pikiran paling stabil. Terlalu bersemangat atau terlalu acuh tak acuh sama-sama buruk. Dalam hal ini, Tim Lun Hui mungkin yang terbaik di liga. Meski sudah juara dua kali berturut-turut, mereka tetap bisa menjaga stabilitas ini - tidak sombong saat menang, tidak putus asa saat kalah.
Tapi diriku sekarang, belum menang belum kalah, hanya karena... bertemu pemain wanita yang cukup kusukai, jadi berantakan seperti ini?
Ya, benar-benar berantakan!
Tak ada yang lebih paham dari Du Ming betapa buruknya performanya sebelumnya. Pertandingan bisa menang atau kalah, tapi tidak boleh dalam kondisi tidak jelas begini!
Mulai!
Tang Rou sama sekali tidak memperhatikan kondisi Du Ming saat ini, dengan cepat melancarkan dua set kombo. Ia bermain dengan lancar dan sukses, tentu saja tidak berniat menghentikan gempurannya. Gelombang serangan ketiga segera menyusul.
Triple Slash!
Wu Shuang Gou Yue milik Du Ming tiba-tiba mengayunkan pedang dan bergerak maju, pada momen yang tak terduga oleh siapa pun.
"Du Ming masih terburu-buru!" teriak komentator Pan Lin.
Li Yibo hendak menyetujui, namun pertarungan di arena berlangsung sangat cepat. Wu Shuang Gou Yue yang bergerak mengikuti pedangnya, terlihat akan menubruk serangan Han Yanrou, namun tak disangka justru melintas tipis di sampingnya.
Lintasan ini sangat dekat, bahkan mencapai batas maksimum.
Apakah ini kebetulan? Ataukah operasional Du Ming kali ini tiba-tiba menjadi begitu presisi?
Du Ming segera memberi jawaban. Saat melintas tipis, Triple Slash pukulan kedua sudah dilancarkan. Saat melewati wajahnya, pedang ini telah mendarat di tubuh Han Yanrou. Pergerakan Wu Shuang Gou Yue berubah dari serangan lurus menjadi gerakan menyamping, hanya dengan dua pukulan sudah berhasil mengitari ke belakang Han Yanrou. Pukulan ketiga Triple Slash segera menyusul, sambil bergerak membuat Wu Shuang Gou Yue sepenuhnya mengikuti di belakang Han Yanrou.
Semua orang tertegun, termasuk para atlet profesional dari kedua tim yang menyaksikan. Ledakan serangan tiba-tiba Du Ming ini benar-benar tak terduga, sangat cepat dan akurat.
Cepat, bagi Du Ming yang sedang terlalu bersemangat, hal ini tidak sulit. Justru karena kecepatan yang melebihi biasanya, di awal pertandingan para pemain Lun Hui merasa performanya melampaui level.
Tapi dengan kecepatan, Du Ming kehilangan akurasi. Meski bersemangat, pikirannya tidak fokus sepenuhnya pada pertandingan. Tanpa konsentrasi penuh, mana mungkin operasional presisi tercapai? Walau hari ini Du Ming cepat namun tidak akurat, serangannya dengan mudah di-counter Tang Rou, lalu dua gelombang kombo berturut-turut membuatnya tak bisa parry.
Tapi kini, perhatian Du Ming akhirnya terkonsentrasi. Triple Slash ini benar-benar menunjukkan performa exceptional-nya, membuat Han Yanrou sesaat tak bisa menanggapi perubahan ritme mendadak ini. Dari tiga segmen Triple Slash, dua berhasil kena Han Yanrou dan berhasil mengitari dari belakang. Kali ini, serangan balik Du Ming benar-benar mencapai puncaknya. Teknik pedang bagai badai salju ditambah bonus damage serangan belakang, percikan darah seketika membanjir. Du Ming dijuluki Blade Master Gila. Kata "gila" menjelaskan gaya dan rute permainannya. Kini, dia sedang mengamuk dengan presisi luar biasa - satu gelombang kombo utuh tertumpah di belakang Han Yanrou.
31%！
Ini adalah damage final dari kombo Du Ming, sangat kuat, jauh melebihi kombo apapun yang pernah ditunjukkan Tang Rou. Pertama, seluruh kombo ini berhasil direbut dalam status back attack dengan damage bonus. Kedua, peralatan Han Yanrou masih sedikit tertinggal dibanding Wu Shuang Gou Yue milik Du Ming.
HP Han Yanrou langsung tersedot ke 65%. Bagaimana dengan Yin Shuang Gou Yue? Dalam kombo yang dilakukan dengan posisi membelakangi ini, dia sama sekali tidak menerima damage. Setiap upaya Tang Rou untuk bertahan selalu berhasil dinetralisir tanpa kehilangan HP. HP Yin Shuang Gou Yue tetap 48%.
65% vs 48%, jaraknya sepertinya tidak terlalu besar lagi.
Kali ini giliran Du Ming yang tidak mau mengalah. Kombo pertamanya belum selesai, dia langsung menyambung dengan serangan mendadak.
Swordsman Ganas.
Gaya bertarung Du Ming sebenarnya mirip dengan Tang Rou. Serangan mendadak, tarik frontal, hujani serangan - semuanya dia kuasai.
Tapi kali ini Tang Rou sudah siap. Fire Dance Flow-nya menyapu, bertabrakan dengan Light Blade "Bing Zha" di tangan Du Ming. Dari namanya saja sudah jelas: dua senjata dengan atribut Es dan Api yang bertolak belakang ini saling berbenturan. Cahaya elemen dari kedua senjata saling menjalin saat bertumbukan, seolah sedang beradu kekuatan.
"Pertandingan baru saja dimulai!" Parry serangan ini mengembalikan pertandingan ke titik awal tanpa keunggulan bagi kedua pihak. Du Ming masih sempat mengetik di channel: "Bagaimana kalau kita ngobrol sambil bertarung?" Rupanya dia berharap ada komunikasi selain pertempuran sengit.
Tentu saja, dengan kalimat itu dia juga ingin menyindir: "Ini baru skill asliku yang belum kelihatan tadi!"
“Orang ini, sudah tidak bisa diselamatkan...” Melihat status Du Ming kembali normal, mode penonton para pemain Lun Hui langsung kembali rileks. Begitu melihat anak ini masih ingin berkomentar di saat seperti ini, mereka serempak menopang dahi lagi.
“Tidak bisakah menang dulu pertandingannya baru banyak omongan?” Semua protes serentak.
“Kalau sudah menang, mungkin tidak ada yang mau dengar omongannya lagi ya?”
“Apakah dia punya nyali buat kejar-kejaran ke area Xingxin buat menjilat cewek? Kayaknya bukan gayanya tuh.”
“Kasihan juga sih, tapi kalau begini kondisinya, nanti pas pertandingan tim masih bisa dipercaya gak?”
“Mau gimana lagi? Daftar pemain sudah tidak bisa diganti sekarang.”
“Harus selesai dengan lima orang di arena! Gimana kalau nanti dia masuk lagi dan kehilangan fokus?”
“Sekarang keliatannya masih oke tuh!”
“Saat ini performanya bagus, tapi nanti merasa sudah tampil keren di depan sang dewi, lalu jadi euforia dan bingung lagi gimana?”
“Itu sangat mungkin terjadi!”
“Benar, jangan ceroboh. Bagiannya di pertandingan tim harus kita bantu lebih banyak!”
“Eh, tunggu...” Wu Qi menyela diskusi mereka, “Dia kan emang tidak tampil di pertandingan tim! Orang keenam adalah aku!”
