Catch Cloud Hand tidak memiliki kekuatan menembus penghalang. Yicunhui yang sengaja maju menghadang membuat energi ini tertarik ke arah Cloudy Mountain. Skill ini hanya menarik target ke depan pemain tanpa efek crowd control. Yicunhui yang sengaja jadi perisai hidup untuk Xiao Shou Bingliang ini jelas sudah mempersiapkan strategi. Saat tubuhnya tertarik, ia sekaligus melancarkan serangan balasan.
Tebasan Iblis!
Kilauan pedang telah sampai di depan Cloudy Mountain lebih dulu. Namun Lv Buoyuan yang melihat lawan sengaja maju jadi perisai hidup sudah mengantisipasi serangan balasan ini. Dengan tepat ia menghindar ke samping sambil menangkis serangan yang ditujukan ke bahu Yicunhui.
Lv Buoyuan bisa memprediksi gerakan Qiao Yifan, sebenarnya Qiao Yifan juga menebak antisipasi Lv Buoyuan. Masalahnya, saat tangan Cloudy Mountain menyentuh sesaat, Yicunhui sedang berada di momen terakhir efek tarikan Catch Cloud Hand. Catch Cloud Hand tidak membatasi penggunaan skill karakter, tapi pergerakan jelas terkunci. Qiao Yifan tahu serangan Cloudy Mountain akan datang, tapi tidak bisa mengoperasikan Yicunhui untuk menghindar. Timing serangan menghindar Lv Buoyuan ini sangat presisi, pergerakannya pun hebat. Dengan putus asa, Qiao Yifan berusaha memiringkan arah Tebasan Iblis ini, tapi akhirnya tetap tidak bisa menyusul pergerakan Cloudy Mountain.
Qiao Yifan sudah kehabisan akal, untung ini bukan pertandingan individual. Laser Cannon yang akurat menembak ke arah Cloudy Mountain, memutus paksa upayanya membangun koneksi dengan Yicunhui. Meski akhirnya tidak menghasilkan damage, Yicunhui milik Qiao Yifan sudah pulih dari status pergerakan yang dibatasi Catch Cloud Hand.
Bulan Sabit Cahaya Bulan, Full Moon Slash!
Dua serangan pedang berturut-turut langsung menyasar Cloudy Mountain di samping. Damage skill serangan pedang Ghostblade tidak terlalu tinggi, tapi Lv Buoyuan tentu tidak akan membiarkan karakternya diserang. Dengan mundur dua langkah, dia berhasil menghindari dua serangan ini. Yicunhui langsung geser mundur, sama sekali tidak berniat berlarut-larut di sini.
Xingxin meski sementara belum menderita kerusakan besar, formasi mereka sudah jelas kacau akibat gangguan bertubi-tubi dari Lun Hui. Di sisi Xiao Shou Bingliang, Xuan Ci Pao yang ditembakkan Muyu Chengfeng telah meledak. Yizhiyeqiu langsung dash maju melakukan Serangan Mendadak. Saat Muyu Chengfeng berusaha menghalang, dia sama sekali tidak menghindar. Di sisi lain, Pastor Fang Minghua, Xiao Ge Ziruo mulai Chanting, jelas ingin memberi perlindungan agar Sun Xiang bisa mengalahkan Xiao Shou Bingliang dengan paksa menggunakan Yizhiyeqiu.
Xingxin terjebak dalam posisi pasif total. Semua bermula saat Yizhiyeqiu Sun Xiang menangkis celah dengan Haolong Pojun dan memaksa maju. Inilah yang dulu menjadi kelemahan Lun Hui. Setelah mendapatkan Sun Xiang dan Yizhiyeqiu, akhirnya mereka memiliki karakter yang mampu Menghancurkan Formasi, melakukan serangan kavaleri, dan memicu Gempuran seluruh tim.
Kelemahan Lun Hui telah ditambal melalui transaksi transfer. Tapi bagaimana dengan kelemahan Xingxin? Saat ini, di bawah hujanan serangan gila Yizhiyeqiu Sun Xiang, mereka hanya bisa tidak berdaya menunggu bantuan rekan setim.
"Tindakan Xingxin benar-benar sulit dipahami." Pan Lin dan Li Yibo di siaran langsung tidak mengikuti analisis pertandingan, malah berdiskusi tentang topik ini.
“Mereka awalnya mengira, upaya Tim Xingxin meningkatkan peralatan Xiao Shou Bingliang karena An Wenyi memiliki bakat khusus dalam mengendalikan karakter ini. Tapi sejauh pertandingan ini berlangsung, mereka tidak melihatnya. Yang terlihat tetap kekurangan reaksi lambat An Wenyi - kelemahan yang justru membawa masalah langsung bagi Xingxin dalam pertandingan ini.”
“Jika dia bisa lebih cepat memberi Sacred Fire untuk membatasi ruang gerak Yizhiyeqiu, mungkin formasi tidak akan berhasil dihancurkan.”
“Jika reaksinya lebih cepat, skill Dou Po Shan He seharusnya bisa dihindari. Tidak sampai kena serangan lalu langsung terbuka di depan Yizhiyeqiu, membuat seluruh tim kehilangan inisiatif.”
“Formasi tim Xingxin ini mengandalkan bantuan dan kontrol Ghostblade untuk memperkuat kekuatan tempur tim. Jadi setelah pertempuran dimulai, Ghostblade harus cepat membentuk formasi. Sementara Artillery God berada jauh dari medan inti - artinya yang benar-benar mengendalikan situasi di garis depan hanya karakter Jun Moxiao dan Hai Wu Liang. Ini mengharuskan Pastor tim memberikan dukungan memadai. Di titik ini, An Wenyi gagal memenuhi sehingga Xingxin cepat tercerai-berai oleh Lun Hui...”
Keduanya terus menganalisis berbagai masalah. An Wenyi menjadi pusat dari semua masalah ini. Singkatnya kesimpulan akhir: jika diganti dengan pemain Pastor lain, hasil akhir mungkin belum tentu lebih baik, tapi setidaknya Xingxin tidak akan langsung bubar meski sudah menguasai kendali medan tempur.
Ya, bubar.
Xingxin saat ini telah benar-benar dibubarkan formasi.
Ghost Array gagal dipasang, Healer direngkuh dan dihujani serangan, Jun Moxiao dan Hai Wu Liang baru bisa melepaskan diri dari gangguan di sisi itu dengan dukungan perlindungan dari Muyu Chengfeng, lalu kembali membantu. Namun Tim Lun Hui segera melakukan rotasi dan fokus serangan, Yizhiyeqiu milik Sun Xiang melakukan gerakan berbalik ajarat, meninggalkan Xiao Shou Bingliang untuk menyerang Jun Moxiao dan Hai Wu Liang. Sementara Yiqian Chuanyun milik Zhou Zekai mengambil alih gempurannya, menghujani Xiao Shou Bingliang dengan rentetan tembakan.
Taktik lingkaran dalam-luar.
Salah satu taktik dasar Glory, pertukaran serangan jarak dekat dan jarak jauh dengan output berkelanjutan.
Kini, taktik ini dijalankan oleh Sun Xiang dan Zhou Zekai - dua attacker terbaik liga, serta Yizhiyeqiu dan Yiqian Chuanyun - dua karakter terkuat dalam jarak dekat dan jarak jauh. Kekuatan serangan mereka bisa dibayangkan. Di bawah tekanan rotasi dua orang ini, Xingxin sama sekali tak bisa memutus gempuran mereka. Dengan strategi ini, Lun Hui telah menghancurkan karakter kunci lawan berkali-kali sepanjang musim ini. Bahkan jika gagal, mereka tetap berhasil mengalihkan perhatian lawan hingga sistem taktis musuh lumpuh.
Situasi Xingxin semakin buruk: Healer mereka justru akhirnya dikeluarkan langsung dari pertandingan.
Xingxin kalah, tapi tak ada yang menyangka kekalahan mereka datang secepat ini.
11 menit 58 detik, ini adalah durasi akhir pertandingan tim, dibandingkan rata-rata durasi pertandingan tim 25 menit 47 detik, berkurang hampir tiga perlima. Orang langsung paham ini adalah pertandingan dimana Healer langsung dijatuhkan sejak awal.
Fans Lun Hui melompat dan tertawa, meski kalah semua di pertandingan individual, kemenangan akhir tetap milik mereka. Pendukung Xingxin saat ini membisu. Ketika melihat performa Tang Rou di arena pertandingan, melihat peralatan baru berkilauan perak Xiao Shou Bingliang, mereka menaruh harapan besar pada pertandingan tim ini. Mereka benar-benar mengira tim mereka akan mengalahkan tim juara Lun Hui. Mana sangka pertandingan tim akhirnya berakhir dengan kekalahan telak yang begitu cepat.
An Wenyi mengecewakan semua orang. Meski selalu disebut sebagai kelemahan Xingxin, dibalik strategi perlindungan tim yang disengaja, dia tak pernah mempengaruhi hasil pertandingan Xingxin. Tapi kali ini, seperti dianalisis Pan Lin dan Li Yibo, kelemahan An Wenyi meninggalkan celah dalam pertandingan. Celah-celah inilah yang menyebabkan Xingxin dengan cepat ditaklukkan Lun Hui.
"Lebih baik ganti pemain Pastor!" Pendukung di lokasi, penonton di televisi, bahkan komentator Pan Lin dan Li Yibo dalam siaran langsung, semua memberikan saran seperti ini ke Xingxin.
"Meningkatkan kekuatan karakter itu sama sekali tidak efektif! Karakter itu mati, manusialah yang hidup, harus berpusat pada manusia!" Li Yibo mengeluh seperti ini di akhir siaran pertandingan.
"Konferensi pers pasca pertandingan, pertanyaan ini menjadi fokus perhatian utama semua orang. An Wenyi yang berada di tengah gelombang kritik, tidak hadir dalam acara tersebut atas arahan tim. Ia duduk di ruang persiapan, memandangi layar TV tempat Ye Xiu dikepung oleh puluhan mikrofon dan kamera wartawan yang terus mendesak pertanyaan tentang dirinya."
An Wenyi melepas kacamatanya, menyembunyikan wajah di antara kedua telapak tangan.
Ia tahu dirinya telah membuat kekacauan. Meski mendapat karakter Pastor yang dirancang khusus sesuai gayanya oleh tim, performanya tetap buruk. "Mungkin aku memang tidak layak jadi atlet profesional. Semua harapanku hanyalah gelembung sabun?" gumamnya. "Ini mungkin kesempatan terakhir dari tim. Jendela transfer masih terbuka, mereka pasti akan mencari penggantiku segera..."
"Menurutmu apakah An Wenyi memiliki Tingkat Profesional?" Suara itu tetap menembus telinganya meski kacamata telah dilepas. Di TV, seorang wartawan mengajukan pertanyaan pedas itu secara langsung, berbeda dengan komentar lain yang masih menggunakan bahasa halus untuk menyebut levelnya belum cukup.
Bukan hanya An Wenyi yang tetap di ruang persiapan. Mendengar pertanyaan blak-blakan itu, Qiao Yifan refleks mencari remote control untuk mematikan TV. Tapi sebelum sempat, terdengar suara tegas Ye Xiu dari speaker: "Tentu saja. Tidak ada keraguan sama sekali."
Qiao Yifan terkejut, tangan yang mengangkat remote control perlahan turun. Ia melihat An Wenyi, menyadari pria itu sudah mengangkat kepala dengan ekspresi heran, namun segera mengenakan kacamata dan mulai menonton siaran dengan serius.
"Lalu bagaimana Anda menjelaskan kinerjanya hari ini? Ada beberapa detail yang menurut saya bukan sekadar kesalahan atau alasan sepele, melainkan karena kemampuannya kurang, bukan?" tanya seorang wartawan.
"Tidak." Ye Xiu menggeleng sambil tersenyum, "Itu hanya karena dia baru menggunakan karakter barunya selama dua hari. Dia perlu beradaptasi dengan karakter tersebut, sekaligus dengan tanggung jawab posisi yang mungkin belum pernah dia emban sebelumnya."
"Tanggung jawab yang belum pernah diemban? Maksudnya apa?"
"Seperti Pastor yang bertugas di garis depan medan perang dalam pertandingan hari ini." jelas Ye Xiu.
"Tapi performanya kurang memuaskan."
"Pertama kali, itupun melawan Tim Lun Hui. Level apa yang Anda harapkan darinya?" kata Ye Xiu.
"Berarti Xingxin akan terus mempercayainya dan tidak merekrut pemain Pastor baru?"
"Sama sekali tidak." tegas Ye Xiu.
"Lalu keistimewaan apa yang membuat Xingxin begitu yakin padanya?"
"Keistimewaan? Dia adalah bagian dari Tim Xingxin. Itulah keistimewaannya." jawab Ye Xiu.
Bagian dari Tim Xingxin...
An Wenyi menatap layar dengan bengong. Saat keraguan terhadap diri sendiri dan ketidakpastian akan masa depan kembali menyergap, Ye Xiu justru dengan gamblang menegaskan identitasnya di hadapan publik.
Dia adalah bagian dari Tim Xingxin.
"Apakah semua kepercayaan ini hanya berasal dari sini?" An Wenyi tersentuh. Tapi jelas para wartawan tidak terkesan dengan jawaban seperti ini, menurut mereka ini terlalu subjektif, sekadar percaya hanya untuk percaya.
"Jika An Wenyi terus mengulangi kinerja seperti hari ini, apakah Anda masih akan mengatakan kalimat ini?” tanya seorang wartawan.
"Kurasa dia tidak akan membuatku terjebak seperti ini,” kata Ye Xiu.
